{"title":"Teologi Modernitas : Muhammad Syahrur dan Gagasan-gagasan Fundamental Ketuhanan Untuk Rekonstruksi Islam","authors":"A. Arfi, Samsul Samsul","doi":"10.14421/ref.v23i1.3933","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Secara historis, teologi dibangun dari konsepsi pembacaan Kitab Suci agama. Maka, produksi pemahaman mengenai teologi tidak pernah tunggal dan final, sebaliknya akan ada pembacaan dan reinterpretasi yang berkelanjutan. Atas dasar itu, melalui karyanya, al-Iman wa al-Islam Mandzumah al Qiyam, Muhammad Syahrur bermaksud mengkritik teologi klasik yang terlalu disakralkan dan melahirkan ortodoksi, sembari melakukan pembacaan ulang atas teologi Islam hari ini yang dibasiskan pada kesadaran akan adanya realitas kehidupan yang obyektif. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dan membangun argumen pada apa yang penulis sebut sebagai teologi modernitas. Artikel ini menjadikan karya Syahrur, al-Iman wa al-Islam Mandzumah al Qiyam sebagai data utama dengan menggunakan pendekatan filsafat dan teori analisis hermeneutika menggunakan model analisis interpretatif-filosofis. Temuan dalam artikel ini menunjukkan gagasan dalam membangun teologi Islam modern yang lebih bersahabat dengan kehidupan kontemporer serta menjadikannnya sebagai spirit perubahan kehidupan ummat Islam. Syahrur memiliki gagasan fundamental mengenai teologi: 1) Tuhan sebagai dasar bagi kehidupan dunia: 2) Teologi berarti pembacaan dengan menjuktaposisikan wahyu, akal dan kehidupan: 3) Rukun dan syarat Islam ada tiga: meyakini adanya Tuhan, hari akhir dan beramal shaleh, amal soleh adalah manifestasi dari kehadiran Tuhan dalam kehidupan di dunia: dan 4) ketuhanan memainkan peran pada kehidupan ruhiyyah (al-hayat al-ruhiyyah) dan kehidupan material (al-hayat al-madiyyah), maka doktrin ketuhanan mesti dianalisis dengan nalar modernitas yang objektif.\n \nKata Kunci: Teologi Modernitas, Muhammad Syahrur, al-Iman wa al-Islam Mandzumah al-Qiyam, Realitas Obyektif.","PeriodicalId":55670,"journal":{"name":"AlAraf Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlAraf Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/ref.v23i1.3933","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Secara historis, teologi dibangun dari konsepsi pembacaan Kitab Suci agama. Maka, produksi pemahaman mengenai teologi tidak pernah tunggal dan final, sebaliknya akan ada pembacaan dan reinterpretasi yang berkelanjutan. Atas dasar itu, melalui karyanya, al-Iman wa al-Islam Mandzumah al Qiyam, Muhammad Syahrur bermaksud mengkritik teologi klasik yang terlalu disakralkan dan melahirkan ortodoksi, sembari melakukan pembacaan ulang atas teologi Islam hari ini yang dibasiskan pada kesadaran akan adanya realitas kehidupan yang obyektif. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dan membangun argumen pada apa yang penulis sebut sebagai teologi modernitas. Artikel ini menjadikan karya Syahrur, al-Iman wa al-Islam Mandzumah al Qiyam sebagai data utama dengan menggunakan pendekatan filsafat dan teori analisis hermeneutika menggunakan model analisis interpretatif-filosofis. Temuan dalam artikel ini menunjukkan gagasan dalam membangun teologi Islam modern yang lebih bersahabat dengan kehidupan kontemporer serta menjadikannnya sebagai spirit perubahan kehidupan ummat Islam. Syahrur memiliki gagasan fundamental mengenai teologi: 1) Tuhan sebagai dasar bagi kehidupan dunia: 2) Teologi berarti pembacaan dengan menjuktaposisikan wahyu, akal dan kehidupan: 3) Rukun dan syarat Islam ada tiga: meyakini adanya Tuhan, hari akhir dan beramal shaleh, amal soleh adalah manifestasi dari kehadiran Tuhan dalam kehidupan di dunia: dan 4) ketuhanan memainkan peran pada kehidupan ruhiyyah (al-hayat al-ruhiyyah) dan kehidupan material (al-hayat al-madiyyah), maka doktrin ketuhanan mesti dianalisis dengan nalar modernitas yang objektif.
Kata Kunci: Teologi Modernitas, Muhammad Syahrur, al-Iman wa al-Islam Mandzumah al-Qiyam, Realitas Obyektif.
从历史上看,神学是建立在对宗教经文的概念上的。因此,神学理解的产生从来都不是单一的和最终的,相反,阅读和解释性的持续不断。在此基础上,穆罕默德·Syahrur通过他的著作《al这篇文章的目的是分析和建立一个论点,以作者所谓的现代神学为基础。这篇文章使al- iman wa al- islam Mandzumah al- Qiyam的著作成为哲学方法和解释学分析理论的主要数据。这篇文章的发现表明,建立一种更适应当代生活的现代伊斯兰神学,并使其成为改变乌姆马特伊斯兰生活的精神。Syahrur有关于神学的基本思想:1)上帝对世界的生活:2)作为基本就等于读神学menjuktaposisikan逻辑,就是生命的启示:3)和伊斯兰教有三个条件:相信上帝和好,结束一天的工作和慈善shaleh虔诚,慈善是上帝在这个世界上生活中存在的表现:神性在ruhiyah (al-hayat al-ruhiyyah)和物质生命(al-hayat al-madiyyah)的生活中发挥了作用,因此神性教义必须通过客观的现代理性来分析。关键词:现代性神学,穆罕默德·Syahrur, al- religiam wa al-Islam Mandzumah al- chiyam,客观现实。