Siti Nurlaili Muhadiyatiningsih, Syamsul Bakri, Siti Fathonah, Vera Imanti
{"title":"Makna Filosofis Bangunan Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta dan Masjid Gede Kraton Yogyakarta","authors":"Siti Nurlaili Muhadiyatiningsih, Syamsul Bakri, Siti Fathonah, Vera Imanti","doi":"10.22373/substantia.v24i1.10941","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The architect of the Kraton Kasultanan Yogyakarta and Kraton Kasunanan Surakarta is the same person, namely Sultan Hamengkubuwono I. The basic assumption of this research is that there are similarities in the parts of the building and the message to be conveyed through the philosophy of form and naming. The purpose of this study is to describe the philosophical meaning contained in the details of the building of the Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mosque and the Yogyakarta Hadiningrat Sultanate Palace mosque. This study uses a philosophical approach, qualitative data analysis. Data were collected by observation, documentation and interview. The results showed that every part of the mosque building of Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat and Kraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat has a philosophical meaning related to the way of life of the Javanese-Islamic community.Abstrak: Arsitek dari Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Keraton Kasunanan Surakarta adalah orang yang sama, yaitu Sultan Hamengkubuwono I. Asumsi dasar penelitian ini adalah bahwa ada persamaan bagian bangunan dan pesan yang ingin disampaikan melalui filosofi bentuk dan penamaannya. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan makna filosofis yang terdapat dalam detail bangunan masjid Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan masjid Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. Penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis, analisis data kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap bagian bangunan masjid Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat memiliki makna filosofis yang berkaitan dengan pandangan hidup masyarakat Islam-Jawa","PeriodicalId":33284,"journal":{"name":"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Esensia Jurnal IlmuIlmu Ushuluddin","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/substantia.v24i1.10941","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The architect of the Kraton Kasultanan Yogyakarta and Kraton Kasunanan Surakarta is the same person, namely Sultan Hamengkubuwono I. The basic assumption of this research is that there are similarities in the parts of the building and the message to be conveyed through the philosophy of form and naming. The purpose of this study is to describe the philosophical meaning contained in the details of the building of the Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mosque and the Yogyakarta Hadiningrat Sultanate Palace mosque. This study uses a philosophical approach, qualitative data analysis. Data were collected by observation, documentation and interview. The results showed that every part of the mosque building of Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat and Kraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat has a philosophical meaning related to the way of life of the Javanese-Islamic community.Abstrak: Arsitek dari Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Keraton Kasunanan Surakarta adalah orang yang sama, yaitu Sultan Hamengkubuwono I. Asumsi dasar penelitian ini adalah bahwa ada persamaan bagian bangunan dan pesan yang ingin disampaikan melalui filosofi bentuk dan penamaannya. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan makna filosofis yang terdapat dalam detail bangunan masjid Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan masjid Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. Penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis, analisis data kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap bagian bangunan masjid Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat memiliki makna filosofis yang berkaitan dengan pandangan hidup masyarakat Islam-Jawa
Kraton Kasultanan Yogyakarta和Kraton Kasunanan Surakarta的建筑师是同一个人,即Sultan Hamengkubuwono I.本研究的基本假设是,建筑的部分和通过形式和命名的哲学所传达的信息有相似之处。本研究的目的是描述Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat清真寺和日惹Hadiningrat Sultanate Palace清真寺的建筑细节所包含的哲学意义。本研究采用哲学方法,定性数据分析。采用观察法、文献法和访谈法收集资料。结果表明,Kraton Kasunanan Surakarta hadininggrat和Kraton Kasultanan Yogyakarta hadininggrat的清真寺建筑的每个部分都具有与爪哇伊斯兰社区的生活方式相关的哲学意义。摘要:Arsitek dari Keraton Kasultanan日惹dan Keraton Kasultanan Surakarta adalah orang yang sama, yitu Sultan Hamengkubuwono I. Asumsi dasar penelitian ini adalah bahwa ada persamaan bagian bangunan dan pesan yang ingin disampaikan melalui filosofi bentuk dan penamaannya。Tujuan penelitian ini yyitu mendeskripsikan makna filosofis yang terdapat dalam detail bangunan masjid Keraton Kasunanan Surakarta hadininggrat dan masjid Keraton Kasultanan日惹hadininggrat。peneltian ini menggunakan pendekatan filosofis,分析数据定性。彭甘比兰的数据是dilakukan dengan cara observasi,文件是danwanancara。Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap bagian bangunan masjid Keraton Kasunanan Surakarta hadininggrat dan Keraton Kasultanan日惹hadininggrat memiliki makna filosofis yang berkaitan dengan pandangan hidup masyarakat伊斯兰-爪哇