{"title":"2020年7月- 12月期间,普斯马斯普罗加东地区老年人使用抗高血压药物的模式","authors":"Miftahul Khaer, Oentarini Tjandra","doi":"10.24912/tmj.v4i2.16396","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan jumlah lansia menyebabkan terjadi peningkatan masalah kesehatan, salah satunya terkait dengan hipertensi. Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami penurunan sistem dan fungsi tubuh. Hipertensi merupakan faktor risiko penting morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular yang sering dijumpai pada lansia. Penggunaan obat yang tidak tepat terutama pada lansia akan memberikan dampak negatif yang besar dan merugikan bagi unit atau instansi pelayanan kesehatan maupun pada pasien serta masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan dan penggunaan obat secara tepat sehingga intervensi pemberian obat dapat mencapai sasaran yaitu penyembuhan penderita dengan efek samping obat seminimal mungkin dan instruksi penggunaan obat dapat dipatuhi pasien. Tujuan studi ini adalah mengetahui penggunaan jenis obat antihipertensi dan rasionalitas peresepan yaitu tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis pada lansia di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung periode Juli - Desember 2020. Desain studi adalah deskriptif dengan metode pendekatan potong lintang. Sampel yang dianalisis sebanyak 96 pasien yang diambil menggunakan purposive sampling. Data diambil menggunakan data sekunder berasal adri rekam medis. Hasil studi didapatkan jenis obat antihipertensi yang digunakan di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung adalah penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor), antagonis kalsium, dan diuretik tiazid. Persentase penggunaan obat antihipertensi yaitu golongan ACE inhibitor (Captopril) sebanyak 19 pasien (19.8%), antagonis kalsium (Amlodipin) sebanyak 65 pasien (67.7%), dan diuretik tiazid (Hidroklorotiazid) sebanyak 12 pasien (12.5%). Pola penggunaan rasionalitas pengobatan pasien hipertensi yang memenuhi tepat indikasi sebesar 100%; tepat obat sebanyak 55 pasien (57.2%); dan tepat dosis sebanyak 94 pasien (97,9%). Secara keseluruhan pengobatan yang memenuhi tiga kriteria peresepan rasional didapatkan sebanyak 54 pasien (56.3%).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pola penggunaan obat antihipertensi pada lansia di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung periode Juli-Desember 2020\",\"authors\":\"Miftahul Khaer, Oentarini Tjandra\",\"doi\":\"10.24912/tmj.v4i2.16396\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Peningkatan jumlah lansia menyebabkan terjadi peningkatan masalah kesehatan, salah satunya terkait dengan hipertensi. Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami penurunan sistem dan fungsi tubuh. Hipertensi merupakan faktor risiko penting morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular yang sering dijumpai pada lansia. Penggunaan obat yang tidak tepat terutama pada lansia akan memberikan dampak negatif yang besar dan merugikan bagi unit atau instansi pelayanan kesehatan maupun pada pasien serta masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan dan penggunaan obat secara tepat sehingga intervensi pemberian obat dapat mencapai sasaran yaitu penyembuhan penderita dengan efek samping obat seminimal mungkin dan instruksi penggunaan obat dapat dipatuhi pasien. Tujuan studi ini adalah mengetahui penggunaan jenis obat antihipertensi dan rasionalitas peresepan yaitu tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis pada lansia di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung periode Juli - Desember 2020. Desain studi adalah deskriptif dengan metode pendekatan potong lintang. Sampel yang dianalisis sebanyak 96 pasien yang diambil menggunakan purposive sampling. Data diambil menggunakan data sekunder berasal adri rekam medis. Hasil studi didapatkan jenis obat antihipertensi yang digunakan di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung adalah penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor), antagonis kalsium, dan diuretik tiazid. Persentase penggunaan obat antihipertensi yaitu golongan ACE inhibitor (Captopril) sebanyak 19 pasien (19.8%), antagonis kalsium (Amlodipin) sebanyak 65 pasien (67.7%), dan diuretik tiazid (Hidroklorotiazid) sebanyak 12 pasien (12.5%). Pola penggunaan rasionalitas pengobatan pasien hipertensi yang memenuhi tepat indikasi sebesar 100%; tepat obat sebanyak 55 pasien (57.2%); dan tepat dosis sebanyak 94 pasien (97,9%). Secara keseluruhan pengobatan yang memenuhi tiga kriteria peresepan rasional didapatkan sebanyak 54 pasien (56.3%).\",\"PeriodicalId\":416279,\"journal\":{\"name\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"volume\":\"131 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.16396\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.16396","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pola penggunaan obat antihipertensi pada lansia di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung periode Juli-Desember 2020
Peningkatan jumlah lansia menyebabkan terjadi peningkatan masalah kesehatan, salah satunya terkait dengan hipertensi. Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami penurunan sistem dan fungsi tubuh. Hipertensi merupakan faktor risiko penting morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular yang sering dijumpai pada lansia. Penggunaan obat yang tidak tepat terutama pada lansia akan memberikan dampak negatif yang besar dan merugikan bagi unit atau instansi pelayanan kesehatan maupun pada pasien serta masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan dan penggunaan obat secara tepat sehingga intervensi pemberian obat dapat mencapai sasaran yaitu penyembuhan penderita dengan efek samping obat seminimal mungkin dan instruksi penggunaan obat dapat dipatuhi pasien. Tujuan studi ini adalah mengetahui penggunaan jenis obat antihipertensi dan rasionalitas peresepan yaitu tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis pada lansia di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung periode Juli - Desember 2020. Desain studi adalah deskriptif dengan metode pendekatan potong lintang. Sampel yang dianalisis sebanyak 96 pasien yang diambil menggunakan purposive sampling. Data diambil menggunakan data sekunder berasal adri rekam medis. Hasil studi didapatkan jenis obat antihipertensi yang digunakan di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung adalah penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor), antagonis kalsium, dan diuretik tiazid. Persentase penggunaan obat antihipertensi yaitu golongan ACE inhibitor (Captopril) sebanyak 19 pasien (19.8%), antagonis kalsium (Amlodipin) sebanyak 65 pasien (67.7%), dan diuretik tiazid (Hidroklorotiazid) sebanyak 12 pasien (12.5%). Pola penggunaan rasionalitas pengobatan pasien hipertensi yang memenuhi tepat indikasi sebesar 100%; tepat obat sebanyak 55 pasien (57.2%); dan tepat dosis sebanyak 94 pasien (97,9%). Secara keseluruhan pengobatan yang memenuhi tiga kriteria peresepan rasional didapatkan sebanyak 54 pasien (56.3%).