{"title":"西爪哇青少年的性经历","authors":"A. Fariji, Retno Dumilah, Herry Sugiri","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i2.2125","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dorongan seksual pada masa remaja sangat tinggi sehingga membuat remaja tertarik melakukan seks bebas. Dorongan tersebut membuat remaja ingin melakukan hubungan seks. Sekitar 30% remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seksual dan menikah pada usia dibawah 18 tahun. Permasalahannya, pada usia remaja, pengetahuan mereka masih kurang tentang seks dan Kesehatan reproduksi. Selama berpacaran pengetahuan tersebut didapat dari teman sebaya dengan informasi yang salah, diantaranya pengetahuan tentang pemanfaatan metode kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang pemanfaatan metode kontrasepsi dengan pengalaman seksual pada remaja Jawa Barat. Penelitian dilakukan sebagai analisis lanjut dari data SKAP provinsi Jawa Barat tahun 2019. Metoda penelitian dilakukan secara kross seksional. Hasil penelitian ini berguna sebagai informasi penunjang dalam upaya pencegahan kehamilan pada remaja, pengembangan bahan ajar terutama mata kuliah KB dan Kesehatan Reproduksi serta sebagai acuan peningkatan kemampuan tenaga kesehatan, kader dan guru sekolah dalam melakukan pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Hasil analisis multivariat menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan riwayat melakukan hubungan seksual pada remaja setelah dikontrol oleh jenis kelamin dan umur. Disarankan bagi institusi kesehatan untuk dapat memberikan promosi kesehatan tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi kepada remaja diiringi dengan materi agama dengan bekerja sama dengan tkoh agama agar tidak disalahgunakan oleh remaja\n ","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"RIWAYAT PENGALAMAN SEKSUAL PADA REMAJA DI JAWA BARAT\",\"authors\":\"A. Fariji, Retno Dumilah, Herry Sugiri\",\"doi\":\"10.34011/juriskesbdg.v14i2.2125\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dorongan seksual pada masa remaja sangat tinggi sehingga membuat remaja tertarik melakukan seks bebas. Dorongan tersebut membuat remaja ingin melakukan hubungan seks. Sekitar 30% remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seksual dan menikah pada usia dibawah 18 tahun. Permasalahannya, pada usia remaja, pengetahuan mereka masih kurang tentang seks dan Kesehatan reproduksi. Selama berpacaran pengetahuan tersebut didapat dari teman sebaya dengan informasi yang salah, diantaranya pengetahuan tentang pemanfaatan metode kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang pemanfaatan metode kontrasepsi dengan pengalaman seksual pada remaja Jawa Barat. Penelitian dilakukan sebagai analisis lanjut dari data SKAP provinsi Jawa Barat tahun 2019. Metoda penelitian dilakukan secara kross seksional. Hasil penelitian ini berguna sebagai informasi penunjang dalam upaya pencegahan kehamilan pada remaja, pengembangan bahan ajar terutama mata kuliah KB dan Kesehatan Reproduksi serta sebagai acuan peningkatan kemampuan tenaga kesehatan, kader dan guru sekolah dalam melakukan pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Hasil analisis multivariat menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan riwayat melakukan hubungan seksual pada remaja setelah dikontrol oleh jenis kelamin dan umur. Disarankan bagi institusi kesehatan untuk dapat memberikan promosi kesehatan tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi kepada remaja diiringi dengan materi agama dengan bekerja sama dengan tkoh agama agar tidak disalahgunakan oleh remaja\\n \",\"PeriodicalId\":269534,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung\",\"volume\":\"38 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i2.2125\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i2.2125","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
RIWAYAT PENGALAMAN SEKSUAL PADA REMAJA DI JAWA BARAT
Dorongan seksual pada masa remaja sangat tinggi sehingga membuat remaja tertarik melakukan seks bebas. Dorongan tersebut membuat remaja ingin melakukan hubungan seks. Sekitar 30% remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seksual dan menikah pada usia dibawah 18 tahun. Permasalahannya, pada usia remaja, pengetahuan mereka masih kurang tentang seks dan Kesehatan reproduksi. Selama berpacaran pengetahuan tersebut didapat dari teman sebaya dengan informasi yang salah, diantaranya pengetahuan tentang pemanfaatan metode kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang pemanfaatan metode kontrasepsi dengan pengalaman seksual pada remaja Jawa Barat. Penelitian dilakukan sebagai analisis lanjut dari data SKAP provinsi Jawa Barat tahun 2019. Metoda penelitian dilakukan secara kross seksional. Hasil penelitian ini berguna sebagai informasi penunjang dalam upaya pencegahan kehamilan pada remaja, pengembangan bahan ajar terutama mata kuliah KB dan Kesehatan Reproduksi serta sebagai acuan peningkatan kemampuan tenaga kesehatan, kader dan guru sekolah dalam melakukan pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Hasil analisis multivariat menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan riwayat melakukan hubungan seksual pada remaja setelah dikontrol oleh jenis kelamin dan umur. Disarankan bagi institusi kesehatan untuk dapat memberikan promosi kesehatan tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi kepada remaja diiringi dengan materi agama dengan bekerja sama dengan tkoh agama agar tidak disalahgunakan oleh remaja