{"title":"到2019-2020年,玛雅马亚州癌症区K-RAS突变的流行","authors":"Irisha Kirana Wiradisuria, Sony Sugiharto","doi":"10.24912/tmj.v4i2.18318","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Karsinoma kolorektal adalah keganasan yang terjadi pada usus besar dan rektum. Di Indonesia, karsinoma kolorektal berada di posisi keempat kanker terbanyak. Mutasi gen K-RAS adalah mutasi gen yang paling sering ditemui pada karsinoma kolorektal. Gen tersebut memberikan instruksi untuk membuat protein K-Ras yang merupakan bagian dari jalur pensinyalan yang dikenal sebagai jalur RAS/MAPK. Pasien karsinoma kolorektal dengan mutasi gen K-RAS membuat pasien tidak terpengaruh oleh obat anti-EGFR (Epidermal Growth Factor Receptor). Studi ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi mutasi K-RAS pada penderita karsinoma kolorektal. Studi ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Studi ini dilakukan pada pasien karsinoma kolorektal di RS Mayapada pada tahun 2019-2020. Sampel studi sebanyak 30 sampel yang diambil secara consecutive sampling dan dilihat apakah terjadi atau tidaknya mutasi gen K-RAS. Kriteria inklusi pada pasien ini adalah semua pasien karsinoma kolorektal di RS Mayapada selama periode penelitian, memiliki rekam medis lengkap termasuk pemeriksaan DNA sequencing. Pengambilan data mutasi K-RAS dilakukan melalui data rekam medis pasien. Hasil studi menunjukan bahwa 11 dari 30 pasien (36,7%) terdeteksi adanya mutasi gen K-RAS. Mutasi gen K-RAS yang ditemui pada kodon 12, 13, 61 dan 146, di mana mutasi paling banyak berada pada kodon 12 (4 dari 11 pasien), diikuti kodon 13 dan 61 (masing-masing sebanyak 3 orang).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Prevalensi mutasi K-RAS pada karsinoma kolorektal di RS Mayapada tahun 2019-2020\",\"authors\":\"Irisha Kirana Wiradisuria, Sony Sugiharto\",\"doi\":\"10.24912/tmj.v4i2.18318\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Karsinoma kolorektal adalah keganasan yang terjadi pada usus besar dan rektum. Di Indonesia, karsinoma kolorektal berada di posisi keempat kanker terbanyak. Mutasi gen K-RAS adalah mutasi gen yang paling sering ditemui pada karsinoma kolorektal. Gen tersebut memberikan instruksi untuk membuat protein K-Ras yang merupakan bagian dari jalur pensinyalan yang dikenal sebagai jalur RAS/MAPK. Pasien karsinoma kolorektal dengan mutasi gen K-RAS membuat pasien tidak terpengaruh oleh obat anti-EGFR (Epidermal Growth Factor Receptor). Studi ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi mutasi K-RAS pada penderita karsinoma kolorektal. Studi ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Studi ini dilakukan pada pasien karsinoma kolorektal di RS Mayapada pada tahun 2019-2020. Sampel studi sebanyak 30 sampel yang diambil secara consecutive sampling dan dilihat apakah terjadi atau tidaknya mutasi gen K-RAS. Kriteria inklusi pada pasien ini adalah semua pasien karsinoma kolorektal di RS Mayapada selama periode penelitian, memiliki rekam medis lengkap termasuk pemeriksaan DNA sequencing. Pengambilan data mutasi K-RAS dilakukan melalui data rekam medis pasien. Hasil studi menunjukan bahwa 11 dari 30 pasien (36,7%) terdeteksi adanya mutasi gen K-RAS. Mutasi gen K-RAS yang ditemui pada kodon 12, 13, 61 dan 146, di mana mutasi paling banyak berada pada kodon 12 (4 dari 11 pasien), diikuti kodon 13 dan 61 (masing-masing sebanyak 3 orang).\",\"PeriodicalId\":416279,\"journal\":{\"name\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"volume\":\"9 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18318\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18318","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Prevalensi mutasi K-RAS pada karsinoma kolorektal di RS Mayapada tahun 2019-2020
Karsinoma kolorektal adalah keganasan yang terjadi pada usus besar dan rektum. Di Indonesia, karsinoma kolorektal berada di posisi keempat kanker terbanyak. Mutasi gen K-RAS adalah mutasi gen yang paling sering ditemui pada karsinoma kolorektal. Gen tersebut memberikan instruksi untuk membuat protein K-Ras yang merupakan bagian dari jalur pensinyalan yang dikenal sebagai jalur RAS/MAPK. Pasien karsinoma kolorektal dengan mutasi gen K-RAS membuat pasien tidak terpengaruh oleh obat anti-EGFR (Epidermal Growth Factor Receptor). Studi ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi mutasi K-RAS pada penderita karsinoma kolorektal. Studi ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Studi ini dilakukan pada pasien karsinoma kolorektal di RS Mayapada pada tahun 2019-2020. Sampel studi sebanyak 30 sampel yang diambil secara consecutive sampling dan dilihat apakah terjadi atau tidaknya mutasi gen K-RAS. Kriteria inklusi pada pasien ini adalah semua pasien karsinoma kolorektal di RS Mayapada selama periode penelitian, memiliki rekam medis lengkap termasuk pemeriksaan DNA sequencing. Pengambilan data mutasi K-RAS dilakukan melalui data rekam medis pasien. Hasil studi menunjukan bahwa 11 dari 30 pasien (36,7%) terdeteksi adanya mutasi gen K-RAS. Mutasi gen K-RAS yang ditemui pada kodon 12, 13, 61 dan 146, di mana mutasi paling banyak berada pada kodon 12 (4 dari 11 pasien), diikuti kodon 13 dan 61 (masing-masing sebanyak 3 orang).