{"title":"这个城市的堡垒正在以历史识字率的瓦解","authors":"Irna Saptaningrum","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.4","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Benteng Kota Mas adalah benteng Spanyol yang berupa sisa-sisa bangunan dinding, bagian bangunan bastion, dan bagian dari gerbang yang terletak di Desa Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Propinsi Gorontalo, secara geografis berada pada koordinat 000 50’ 10,85” Lintang Utara dan 1220 54’ 47,57” Bujur Timur. Benteng ini berupa kompleks bangunan yang sudah tidak utuh, hanya beberapa bagian bangunan tampak berdiri di atas lahan morfologi dataran lembah. Konstruksi tembok benteng beserta bastion memiliki ketebalan 0,8 – 1,2 m yang tersusun atas aneka batuan dengan perekat mortal atau spasi kapur. Reruntuhan bangunan dirikan di atas endapan aluvial lanau pasiran. Lokasi Benteng Kota Mas berada pada kawasan Teluk Kwandang merupakan lokalitas yang strategis dalam jalur perdagangan rempah-rempah dan bijih emas pada abad ke-15 hingga ke-19. Oleh karena itu, Portugis dan Belanda merebut kawasan ini dari kaum Spanyol. Teluk ini terletak juga pada lengan atas Sulawesi yang merupakan jalur patahan besar berarah Tenggara – Barat laut melewati wilayah Gorontalo Utara, hal ini dapat menjadi bencana kegempaan dan tsunami. Bencana kegempaan dan tsunami yang signifikan berpengaruh terhadap keutuhan bangunan benteng, terjadi pada tahun 1856 (Gorontalo), 1858 (Minahasa), dan 1859 (Ternate dan Minahasa). Dalam catatan sejarah, belum absolut diketahui runtuhnya Benteng Kota Mas, baik kronologi maupun penyebabnya.\n ","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"RUNTUHNYA BENTENG KOTA MAS SILANG LITERASI SEJARAH\",\"authors\":\"Irna Saptaningrum\",\"doi\":\"10.24164/prosiding.v4i1.4\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Benteng Kota Mas adalah benteng Spanyol yang berupa sisa-sisa bangunan dinding, bagian bangunan bastion, dan bagian dari gerbang yang terletak di Desa Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Propinsi Gorontalo, secara geografis berada pada koordinat 000 50’ 10,85” Lintang Utara dan 1220 54’ 47,57” Bujur Timur. Benteng ini berupa kompleks bangunan yang sudah tidak utuh, hanya beberapa bagian bangunan tampak berdiri di atas lahan morfologi dataran lembah. Konstruksi tembok benteng beserta bastion memiliki ketebalan 0,8 – 1,2 m yang tersusun atas aneka batuan dengan perekat mortal atau spasi kapur. Reruntuhan bangunan dirikan di atas endapan aluvial lanau pasiran. Lokasi Benteng Kota Mas berada pada kawasan Teluk Kwandang merupakan lokalitas yang strategis dalam jalur perdagangan rempah-rempah dan bijih emas pada abad ke-15 hingga ke-19. Oleh karena itu, Portugis dan Belanda merebut kawasan ini dari kaum Spanyol. Teluk ini terletak juga pada lengan atas Sulawesi yang merupakan jalur patahan besar berarah Tenggara – Barat laut melewati wilayah Gorontalo Utara, hal ini dapat menjadi bencana kegempaan dan tsunami. Bencana kegempaan dan tsunami yang signifikan berpengaruh terhadap keutuhan bangunan benteng, terjadi pada tahun 1856 (Gorontalo), 1858 (Minahasa), dan 1859 (Ternate dan Minahasa). Dalam catatan sejarah, belum absolut diketahui runtuhnya Benteng Kota Mas, baik kronologi maupun penyebabnya.\\n \",\"PeriodicalId\":413787,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat\",\"volume\":\"30 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.4\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.4","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
RUNTUHNYA BENTENG KOTA MAS SILANG LITERASI SEJARAH
Benteng Kota Mas adalah benteng Spanyol yang berupa sisa-sisa bangunan dinding, bagian bangunan bastion, dan bagian dari gerbang yang terletak di Desa Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Propinsi Gorontalo, secara geografis berada pada koordinat 000 50’ 10,85” Lintang Utara dan 1220 54’ 47,57” Bujur Timur. Benteng ini berupa kompleks bangunan yang sudah tidak utuh, hanya beberapa bagian bangunan tampak berdiri di atas lahan morfologi dataran lembah. Konstruksi tembok benteng beserta bastion memiliki ketebalan 0,8 – 1,2 m yang tersusun atas aneka batuan dengan perekat mortal atau spasi kapur. Reruntuhan bangunan dirikan di atas endapan aluvial lanau pasiran. Lokasi Benteng Kota Mas berada pada kawasan Teluk Kwandang merupakan lokalitas yang strategis dalam jalur perdagangan rempah-rempah dan bijih emas pada abad ke-15 hingga ke-19. Oleh karena itu, Portugis dan Belanda merebut kawasan ini dari kaum Spanyol. Teluk ini terletak juga pada lengan atas Sulawesi yang merupakan jalur patahan besar berarah Tenggara – Barat laut melewati wilayah Gorontalo Utara, hal ini dapat menjadi bencana kegempaan dan tsunami. Bencana kegempaan dan tsunami yang signifikan berpengaruh terhadap keutuhan bangunan benteng, terjadi pada tahun 1856 (Gorontalo), 1858 (Minahasa), dan 1859 (Ternate dan Minahasa). Dalam catatan sejarah, belum absolut diketahui runtuhnya Benteng Kota Mas, baik kronologi maupun penyebabnya.