Alexander Halim Santoso, Dorna Yanti Lola Silaban, Olivia Charissa
{"title":"Pemetaan awal kadar 25(OH)D dan faktor risiko defisiensi vitamin D pada dewasa muda di Jakarta Barat","authors":"Alexander Halim Santoso, Dorna Yanti Lola Silaban, Olivia Charissa","doi":"10.24912/tmj.v5i1.23706","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang memiliki peran penting dalam regulasi metabolisme, absorpsi kalsium dan fosfor untuk kesehatan tulang, serta berbagai fungsi lainnya. Defisiensi vitamin D merupakan masalah kesehatan dunia. Kadar serum yang bervariasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, gaya hidup, lama terpapar sinar matahari, dan juga asupan makanan. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko penyebab defisiensi vitamin D pada dewasa muda di Jakarta Barat. Studi ini bersifat deskriptif dengan jumlah subjek 33 orang. Pemilihan subjek dilakukan secara consecutive sampling dan menggunakan kuesioner semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ) untuk mendapatkan data asupan vitamin D, pengambilan darah vena untuk mengukur kadar vitamin D dalam darah dan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk data antropometri. Hasil studi didapatkan rerata usia sujek pada penelitian ini adalah 31,75 tahun, 54,5% berpendidikan SMA, 51,5% memiliki pendapatan di atas UMR, rerata lama bekerja di bawah sinar matahari sebesar 119,09 menit, dan rerata asupan vitamin D sebesar 5,4 mg/hari. Sebanyak 60,6% kadar 25(OH)D3 subjek tergolong defisiensi dan 33,3% tergolong insufisiensi. Sebesar 93,9% kadar 25(OH)D3 subjek pada studi pemetaan ini mengalami insufisiensi hingga defisiensi dan asupan vitamin D merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya defisiensi.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.23706","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemetaan awal kadar 25(OH)D dan faktor risiko defisiensi vitamin D pada dewasa muda di Jakarta Barat
Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang memiliki peran penting dalam regulasi metabolisme, absorpsi kalsium dan fosfor untuk kesehatan tulang, serta berbagai fungsi lainnya. Defisiensi vitamin D merupakan masalah kesehatan dunia. Kadar serum yang bervariasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, gaya hidup, lama terpapar sinar matahari, dan juga asupan makanan. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko penyebab defisiensi vitamin D pada dewasa muda di Jakarta Barat. Studi ini bersifat deskriptif dengan jumlah subjek 33 orang. Pemilihan subjek dilakukan secara consecutive sampling dan menggunakan kuesioner semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ) untuk mendapatkan data asupan vitamin D, pengambilan darah vena untuk mengukur kadar vitamin D dalam darah dan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk data antropometri. Hasil studi didapatkan rerata usia sujek pada penelitian ini adalah 31,75 tahun, 54,5% berpendidikan SMA, 51,5% memiliki pendapatan di atas UMR, rerata lama bekerja di bawah sinar matahari sebesar 119,09 menit, dan rerata asupan vitamin D sebesar 5,4 mg/hari. Sebanyak 60,6% kadar 25(OH)D3 subjek tergolong defisiensi dan 33,3% tergolong insufisiensi. Sebesar 93,9% kadar 25(OH)D3 subjek pada studi pemetaan ini mengalami insufisiensi hingga defisiensi dan asupan vitamin D merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya defisiensi.