Sukamto Sukamto, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung
{"title":"19世纪,西方文化与当地文化之间的谈判,试图将新教传播给巽他人","authors":"Sukamto Sukamto, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung","doi":"10.24164/PROSIDING.V3I1.20","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini membahas pertanyaan mengapa penyebaran Protestanisme di kalangan orang Sunda yang dilakukan oleh kelompok Anthing dianggap lebih berhasil jika dibandingkan dengan usaha yang dilakukan oleh para zending NZV? Dengan menggunakan metode sejarah didapat beberapa kesimpulan: (1) Dalam proses penyebaran Protestanisme di Sunda yang dilakukan baik oleh kelompok Anthing maupun oleh para zendeling NZV terjadi akulturasi antara budaya Eropa dengan budaya lokal. Proses akulturasi yang dilakukan dengan damai akan lebih berhasil jika dibandingkan dengan proses akulturasi dengan pemaksaan (akulturasi ekstrim). (2) Kelompok Anthing melakukan penyebaran Protestanisme dengan menerapkan akulturasi damai yaitu menyesuaikan dengan budaya lokal sehingga didirkan beberapa komunitas Kristen di sekitar Batavia. (3) Zendeling NZV sebaliknya cenderung memaksakan (akulturasi ekstrim) budaya Barat pada masyarakat Sunda sehingga terjadi penolakan terhadap Protestanisme.","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"NEGOSIASI ANTARA BUDAYA BARAT DENGAN BUDAYA LOKAL DALAM USAHA PENYEBARAN KRISTEN PROTESTAN DI KALANGAN ORANG SUNDA PADA ABAD KE-19\",\"authors\":\"Sukamto Sukamto, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung\",\"doi\":\"10.24164/PROSIDING.V3I1.20\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini membahas pertanyaan mengapa penyebaran Protestanisme di kalangan orang Sunda yang dilakukan oleh kelompok Anthing dianggap lebih berhasil jika dibandingkan dengan usaha yang dilakukan oleh para zending NZV? Dengan menggunakan metode sejarah didapat beberapa kesimpulan: (1) Dalam proses penyebaran Protestanisme di Sunda yang dilakukan baik oleh kelompok Anthing maupun oleh para zendeling NZV terjadi akulturasi antara budaya Eropa dengan budaya lokal. Proses akulturasi yang dilakukan dengan damai akan lebih berhasil jika dibandingkan dengan proses akulturasi dengan pemaksaan (akulturasi ekstrim). (2) Kelompok Anthing melakukan penyebaran Protestanisme dengan menerapkan akulturasi damai yaitu menyesuaikan dengan budaya lokal sehingga didirkan beberapa komunitas Kristen di sekitar Batavia. (3) Zendeling NZV sebaliknya cenderung memaksakan (akulturasi ekstrim) budaya Barat pada masyarakat Sunda sehingga terjadi penolakan terhadap Protestanisme.\",\"PeriodicalId\":413787,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat\",\"volume\":\"54 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24164/PROSIDING.V3I1.20\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24164/PROSIDING.V3I1.20","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
NEGOSIASI ANTARA BUDAYA BARAT DENGAN BUDAYA LOKAL DALAM USAHA PENYEBARAN KRISTEN PROTESTAN DI KALANGAN ORANG SUNDA PADA ABAD KE-19
Artikel ini membahas pertanyaan mengapa penyebaran Protestanisme di kalangan orang Sunda yang dilakukan oleh kelompok Anthing dianggap lebih berhasil jika dibandingkan dengan usaha yang dilakukan oleh para zending NZV? Dengan menggunakan metode sejarah didapat beberapa kesimpulan: (1) Dalam proses penyebaran Protestanisme di Sunda yang dilakukan baik oleh kelompok Anthing maupun oleh para zendeling NZV terjadi akulturasi antara budaya Eropa dengan budaya lokal. Proses akulturasi yang dilakukan dengan damai akan lebih berhasil jika dibandingkan dengan proses akulturasi dengan pemaksaan (akulturasi ekstrim). (2) Kelompok Anthing melakukan penyebaran Protestanisme dengan menerapkan akulturasi damai yaitu menyesuaikan dengan budaya lokal sehingga didirkan beberapa komunitas Kristen di sekitar Batavia. (3) Zendeling NZV sebaliknya cenderung memaksakan (akulturasi ekstrim) budaya Barat pada masyarakat Sunda sehingga terjadi penolakan terhadap Protestanisme.