{"title":"塔鲁马纳大学医科学生2021-2022年的咖啡失眠症关系","authors":"Dondie Dwi Prayitno, Susy Olivia Lontoh","doi":"10.24912/tmj.v5i1.24380","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Padatnya jadwal kegiatan dan tugas mahasiswa kedokteran membuat minuman kopi, yang berfungsi sebagai stimulan, sangat digemari. Namun, kafein dalam kopi memiliki efek mempersulit seseorang untuk tertidur ketika dikonsumsi secara berlebihan. Tujuan studi ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mengonsumsi minuman kopi dengan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa kedokteran. Studi analitik observasional ini dilakukan terhadap 110 mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021-2022. Pemilihan subjek studi dengan cara consecutive sampling. Instrumen yang digunakan ialah Insomnia Severity Index untuk melihat kejadian insomnia dan kuesioner kebiasaan konsumsi kopi yang terdiri dari 13 pertanyaan. Data antar variabel diuji korelasinya menggunakan chi square. Sebanyak 50 (45,5%) subjek yang mengalami insomnia ringan, 51 (46.4%) subjek mengalami insomnia sedang dan 9 (8.2%) subjek mengalami insomnia berat. Berdasarkan tingkat konsumsi kopi didapatkan 67 (60.9%) subjek termasuk pengonsumsi kopi kategori sedang dan 43 (39.1%) subjek pengonsumsi kopi kategori ringan, namun tidak didapatkan subjek yang memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi kategori berat. Hasil studi tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik antara kebiasaan konsumsi kopi dengan kejadian insomnia (p-value 0,334). Namun, subjek yang mengonsumsi kopi kategori sedang 1,459 kali beresiko mengalami insomnia di bandingkan dengan subjek yang mengonsumsi kopi kategori rendah.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan konsumsi minuman kopi terhadap insomnia pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021-2022\",\"authors\":\"Dondie Dwi Prayitno, Susy Olivia Lontoh\",\"doi\":\"10.24912/tmj.v5i1.24380\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Padatnya jadwal kegiatan dan tugas mahasiswa kedokteran membuat minuman kopi, yang berfungsi sebagai stimulan, sangat digemari. Namun, kafein dalam kopi memiliki efek mempersulit seseorang untuk tertidur ketika dikonsumsi secara berlebihan. Tujuan studi ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mengonsumsi minuman kopi dengan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa kedokteran. Studi analitik observasional ini dilakukan terhadap 110 mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021-2022. Pemilihan subjek studi dengan cara consecutive sampling. Instrumen yang digunakan ialah Insomnia Severity Index untuk melihat kejadian insomnia dan kuesioner kebiasaan konsumsi kopi yang terdiri dari 13 pertanyaan. Data antar variabel diuji korelasinya menggunakan chi square. Sebanyak 50 (45,5%) subjek yang mengalami insomnia ringan, 51 (46.4%) subjek mengalami insomnia sedang dan 9 (8.2%) subjek mengalami insomnia berat. Berdasarkan tingkat konsumsi kopi didapatkan 67 (60.9%) subjek termasuk pengonsumsi kopi kategori sedang dan 43 (39.1%) subjek pengonsumsi kopi kategori ringan, namun tidak didapatkan subjek yang memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi kategori berat. Hasil studi tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik antara kebiasaan konsumsi kopi dengan kejadian insomnia (p-value 0,334). Namun, subjek yang mengonsumsi kopi kategori sedang 1,459 kali beresiko mengalami insomnia di bandingkan dengan subjek yang mengonsumsi kopi kategori rendah.\",\"PeriodicalId\":416279,\"journal\":{\"name\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"volume\":\"27 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24380\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24380","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan konsumsi minuman kopi terhadap insomnia pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021-2022
Padatnya jadwal kegiatan dan tugas mahasiswa kedokteran membuat minuman kopi, yang berfungsi sebagai stimulan, sangat digemari. Namun, kafein dalam kopi memiliki efek mempersulit seseorang untuk tertidur ketika dikonsumsi secara berlebihan. Tujuan studi ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mengonsumsi minuman kopi dengan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa kedokteran. Studi analitik observasional ini dilakukan terhadap 110 mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021-2022. Pemilihan subjek studi dengan cara consecutive sampling. Instrumen yang digunakan ialah Insomnia Severity Index untuk melihat kejadian insomnia dan kuesioner kebiasaan konsumsi kopi yang terdiri dari 13 pertanyaan. Data antar variabel diuji korelasinya menggunakan chi square. Sebanyak 50 (45,5%) subjek yang mengalami insomnia ringan, 51 (46.4%) subjek mengalami insomnia sedang dan 9 (8.2%) subjek mengalami insomnia berat. Berdasarkan tingkat konsumsi kopi didapatkan 67 (60.9%) subjek termasuk pengonsumsi kopi kategori sedang dan 43 (39.1%) subjek pengonsumsi kopi kategori ringan, namun tidak didapatkan subjek yang memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi kategori berat. Hasil studi tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik antara kebiasaan konsumsi kopi dengan kejadian insomnia (p-value 0,334). Namun, subjek yang mengonsumsi kopi kategori sedang 1,459 kali beresiko mengalami insomnia di bandingkan dengan subjek yang mengonsumsi kopi kategori rendah.