{"title":"评估丹戎普拉港糖尿病患者的注射胰岛素使用情况","authors":"Sofiana Sofiana, Adek Chan","doi":"10.33085/jdf.v2i3.4410","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hyperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin atau keduanya ( American Diabetes Association (ADA), 2004 dalam Smeltzer, et al. 2008). Diabetes melitus merupakan penyakit kronis dimana pengobatannya bisa dengan obat hipoglikemik oral dan bila tidak tercapai target terapinya harus ditambah injeksi insulin. Insulin dapat digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan obat hipoglikemik oral. Tujuan: untuk mengevaluasi cara pemakaian insulin pen pada penderita diabetes melitus. Responden yang dipilih adalah pasien yang menderita diabetes melitus di poli rawat jalan RSUD Tanjung Pura. Metode: Sampel yang diambil dari rekam medik di RSUD Tanjung Pura dengan metode pendekatan cross sectional. Analisis data dijelaskan dengan statistik deskriptif . Hasil: penelitian menunjukan bahwa penderita diabetes melitus berdasarkan tempat tinggal diluar tanjung pura memiliki persentase lebih tinggi 40 pasien (72,7%), berdasarkan jenis kelamin yang berjenis kelamin wanita memilik persentase lebih tinggi 37 pasien (67,3%), berdasarkan umur pasien yang menderita diabetes melitus antara umur 45-54 sebanyak 20 pasien (36,4%), berdasarkan pendidikan yang menderita diabetes melitus dengan tingkat pindidikan SD sebanyak 17 pasien (30,4%) dan berdasarkan pekerjaan pasien yang menderita diabetes melitus adalah ibu rumah tangga sebanyak 32 pasien (56,2%). Kesimpulan: Fasilitas yang terdapat di RSUD Tanjung Pura masih sangat kurang, karena tidak adanya tempat untuk melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan, sehingga pengetahuan pasien tentang diabetes melitus juga sangat sediki.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"28 14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Cara Pemakaian Insulin Pen pada Pasien Diabetes Melitus di Rsud Tanjung Pura\",\"authors\":\"Sofiana Sofiana, Adek Chan\",\"doi\":\"10.33085/jdf.v2i3.4410\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hyperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin atau keduanya ( American Diabetes Association (ADA), 2004 dalam Smeltzer, et al. 2008). Diabetes melitus merupakan penyakit kronis dimana pengobatannya bisa dengan obat hipoglikemik oral dan bila tidak tercapai target terapinya harus ditambah injeksi insulin. Insulin dapat digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan obat hipoglikemik oral. Tujuan: untuk mengevaluasi cara pemakaian insulin pen pada penderita diabetes melitus. Responden yang dipilih adalah pasien yang menderita diabetes melitus di poli rawat jalan RSUD Tanjung Pura. Metode: Sampel yang diambil dari rekam medik di RSUD Tanjung Pura dengan metode pendekatan cross sectional. Analisis data dijelaskan dengan statistik deskriptif . Hasil: penelitian menunjukan bahwa penderita diabetes melitus berdasarkan tempat tinggal diluar tanjung pura memiliki persentase lebih tinggi 40 pasien (72,7%), berdasarkan jenis kelamin yang berjenis kelamin wanita memilik persentase lebih tinggi 37 pasien (67,3%), berdasarkan umur pasien yang menderita diabetes melitus antara umur 45-54 sebanyak 20 pasien (36,4%), berdasarkan pendidikan yang menderita diabetes melitus dengan tingkat pindidikan SD sebanyak 17 pasien (30,4%) dan berdasarkan pekerjaan pasien yang menderita diabetes melitus adalah ibu rumah tangga sebanyak 32 pasien (56,2%). Kesimpulan: Fasilitas yang terdapat di RSUD Tanjung Pura masih sangat kurang, karena tidak adanya tempat untuk melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan, sehingga pengetahuan pasien tentang diabetes melitus juga sangat sediki.\",\"PeriodicalId\":309095,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Dunia Farmasi\",\"volume\":\"28 14 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-08-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Dunia Farmasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33085/jdf.v2i3.4410\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Dunia Farmasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33085/jdf.v2i3.4410","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
前期:糖尿病(DM)是一种代谢疾病,其特征是由于缺乏胰岛素分泌物、胰岛素活动障碍或两者兼而有之(美国糖尿病协会,2004年Smeltzer, et al. 2008)。糖尿病是一种慢性疾病,治疗方法包括口服低血糖药物,如果不能达到治疗目标,就必须添加胰岛素。胰岛素可以用作单一疗法,也可以与口腔低血糖药物结合。目的:评估糖尿病患者如何使用胰岛素笔。被选中的答辩人是丹戎普拉提角RSUD区患有糖尿病的患者。方法:从丹戎普拉省的医疗记录中提取的样本采用了跨部门方法。通过描述性统计来解释数据分析。结果:研究表明,如果患糖尿病的人是在丹戎普拉的外部住所,那么他们的40名患者(72.7%)的比率更高,根据女性性别,他们的37名患者的比例更高(67.3%),根据45至54岁至20名患者的年龄(36.4%),以17名患者的SD学龄前教育为基础,以17名患者(304%)的学龄前教育为基础,以32名患者(56.2%)的家庭主妇为基础。结论:丹戎普拉提省的设施仍然非常缺乏,因为没有地方进行教育和健康促进,使患者对糖尿病的了解也非常少。
Evaluasi Cara Pemakaian Insulin Pen pada Pasien Diabetes Melitus di Rsud Tanjung Pura
Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hyperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin atau keduanya ( American Diabetes Association (ADA), 2004 dalam Smeltzer, et al. 2008). Diabetes melitus merupakan penyakit kronis dimana pengobatannya bisa dengan obat hipoglikemik oral dan bila tidak tercapai target terapinya harus ditambah injeksi insulin. Insulin dapat digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan obat hipoglikemik oral. Tujuan: untuk mengevaluasi cara pemakaian insulin pen pada penderita diabetes melitus. Responden yang dipilih adalah pasien yang menderita diabetes melitus di poli rawat jalan RSUD Tanjung Pura. Metode: Sampel yang diambil dari rekam medik di RSUD Tanjung Pura dengan metode pendekatan cross sectional. Analisis data dijelaskan dengan statistik deskriptif . Hasil: penelitian menunjukan bahwa penderita diabetes melitus berdasarkan tempat tinggal diluar tanjung pura memiliki persentase lebih tinggi 40 pasien (72,7%), berdasarkan jenis kelamin yang berjenis kelamin wanita memilik persentase lebih tinggi 37 pasien (67,3%), berdasarkan umur pasien yang menderita diabetes melitus antara umur 45-54 sebanyak 20 pasien (36,4%), berdasarkan pendidikan yang menderita diabetes melitus dengan tingkat pindidikan SD sebanyak 17 pasien (30,4%) dan berdasarkan pekerjaan pasien yang menderita diabetes melitus adalah ibu rumah tangga sebanyak 32 pasien (56,2%). Kesimpulan: Fasilitas yang terdapat di RSUD Tanjung Pura masih sangat kurang, karena tidak adanya tempat untuk melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan, sehingga pengetahuan pasien tentang diabetes melitus juga sangat sediki.