{"title":"APD的使用、吸烟习惯、运动习惯和吸入灰尘对工人肺部功能障碍的影响","authors":"P. Pujiono","doi":"10.34011/juriskesbdg.v15i1.2211","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lingkungan kerja pekerja dapat mempengaruhi kondisi kesehatannya. Jika persyaratan lingkungan kerja tidak terpenuhi, maka dapat menimbulkan risiko terjadinya salah satu penyakit akibat kerja yang umum dialami, yaitu gangguan fungsi paru. Debu yang masuk melalui saluran pernapasan dan masuk ke paru-paru dapat mengakibatkan gangguan fungsi paru. Gangguan fungsi paru dapat menyebabkan masalah pernapasan dan tentunya mempengaruhi fungsi paru-paru. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 90 pekerja di industri yang terpapar debu di udara yangdipilih secara random sampling. Data penggunaan alat pelindung diri (APD), kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga digunakan kuesioner, sedangkan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan tingkat debu yang dihirup. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan APD dengan tingkat debu yang terhirup dengan terjadinya gangguan fungsi paru di kalangan pekerja di industri, sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraga dengan terjadinya gangguan fungsi paru di kalangan pekerja di industri. APD menjadi syarat utama digunakan bagi pekerja.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN PENGGUNAAN APD, KEBIASAAN MEROKOK, KEBIASAAN OLAHRAGA, DAN KADAR DEBU YANG TERHIRUP TERHADAP TERJADINYA GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA\",\"authors\":\"P. Pujiono\",\"doi\":\"10.34011/juriskesbdg.v15i1.2211\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Lingkungan kerja pekerja dapat mempengaruhi kondisi kesehatannya. Jika persyaratan lingkungan kerja tidak terpenuhi, maka dapat menimbulkan risiko terjadinya salah satu penyakit akibat kerja yang umum dialami, yaitu gangguan fungsi paru. Debu yang masuk melalui saluran pernapasan dan masuk ke paru-paru dapat mengakibatkan gangguan fungsi paru. Gangguan fungsi paru dapat menyebabkan masalah pernapasan dan tentunya mempengaruhi fungsi paru-paru. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 90 pekerja di industri yang terpapar debu di udara yangdipilih secara random sampling. Data penggunaan alat pelindung diri (APD), kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga digunakan kuesioner, sedangkan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan tingkat debu yang dihirup. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan APD dengan tingkat debu yang terhirup dengan terjadinya gangguan fungsi paru di kalangan pekerja di industri, sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraga dengan terjadinya gangguan fungsi paru di kalangan pekerja di industri. APD menjadi syarat utama digunakan bagi pekerja.\",\"PeriodicalId\":269534,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung\",\"volume\":\"21 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2211\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2211","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN PENGGUNAAN APD, KEBIASAAN MEROKOK, KEBIASAAN OLAHRAGA, DAN KADAR DEBU YANG TERHIRUP TERHADAP TERJADINYA GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA
Lingkungan kerja pekerja dapat mempengaruhi kondisi kesehatannya. Jika persyaratan lingkungan kerja tidak terpenuhi, maka dapat menimbulkan risiko terjadinya salah satu penyakit akibat kerja yang umum dialami, yaitu gangguan fungsi paru. Debu yang masuk melalui saluran pernapasan dan masuk ke paru-paru dapat mengakibatkan gangguan fungsi paru. Gangguan fungsi paru dapat menyebabkan masalah pernapasan dan tentunya mempengaruhi fungsi paru-paru. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 90 pekerja di industri yang terpapar debu di udara yangdipilih secara random sampling. Data penggunaan alat pelindung diri (APD), kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga digunakan kuesioner, sedangkan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan tingkat debu yang dihirup. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan APD dengan tingkat debu yang terhirup dengan terjadinya gangguan fungsi paru di kalangan pekerja di industri, sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dan kebiasaan olahraga dengan terjadinya gangguan fungsi paru di kalangan pekerja di industri. APD menjadi syarat utama digunakan bagi pekerja.