Muhammad Akbar Nasution, Josephine Alicia Bierhuijs, Maria Jessica, Ananda Josua Butar Butar, Kartika Budi Peranawengrum, Cipta Pradana
{"title":"妊娠双妊娠妊娠的内外伤死亡与水肿和气黄体炎:病例研究","authors":"Muhammad Akbar Nasution, Josephine Alicia Bierhuijs, Maria Jessica, Ananda Josua Butar Butar, Kartika Budi Peranawengrum, Cipta Pradana","doi":"10.24912/tmj.v4i2.20814","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Insiden stillbirth masih sangat tinggi, khususnya pada kasus kelainan kongenital yang terdeteksi dini pada janin dengan salah satu penyebab kelainan tersebut ialah hidrops fetalis. Hidrops fetalis merupakan kelainan kongenital letal yang ditandai dengan akumulasi cairan interstisial pada setidaknya dua rongga tubuh atau satu rongga tubuh serta adanya edema anasarka. Hidrops fetalis secara patologis meliputi imun dan non imun. Hidrops fetalis non-imun (NIHF) umumnya disebabkan oleh cystic hygroma. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan kasus yang sangat jarang, yaitu hidrops fetalis yang diikuti oleh cystic hygroma dimulai dari diagnosis prenatal hingga tatalaksana yang diberikan pada ibu. Studi kasus ini melaporkan kasus intrauterine fetal death (IUFD) yang dilahirkan dari seorang wanita berusia 32 tahun, G2P1A0, pada kehamilan 27 minggu secara sectio caesarea. Presentasi janin menunjukkan anomali kongenital cystic hygroma yang mengarah ke hidrops fetalis. Selanjutnya dilakukan terminasi dengan persetujuan orang tua secara seksio sesarea dan janin perempuan ditemukan telah meninggal saat dikeluarkan dari rahim ibu dengan berat badan 1135 gram dengan panjang 30 cm. Ditemukan sisa-sisa kulit dari akumulasi cairan di daerah subkutan yang pecah di seluruh kepala, badan dan ekstremitas. Selain itu, struktur kistik yang memanjang dari posterior kiri leher ditemukan, dan juga ditemukan asites dan edema janin di seluruh tubuh.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Intrauterine fetal death pada trimester dua kehamilan dengan hydrops fetalis dan cystic hygroma: Studi kasus\",\"authors\":\"Muhammad Akbar Nasution, Josephine Alicia Bierhuijs, Maria Jessica, Ananda Josua Butar Butar, Kartika Budi Peranawengrum, Cipta Pradana\",\"doi\":\"10.24912/tmj.v4i2.20814\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Insiden stillbirth masih sangat tinggi, khususnya pada kasus kelainan kongenital yang terdeteksi dini pada janin dengan salah satu penyebab kelainan tersebut ialah hidrops fetalis. Hidrops fetalis merupakan kelainan kongenital letal yang ditandai dengan akumulasi cairan interstisial pada setidaknya dua rongga tubuh atau satu rongga tubuh serta adanya edema anasarka. Hidrops fetalis secara patologis meliputi imun dan non imun. Hidrops fetalis non-imun (NIHF) umumnya disebabkan oleh cystic hygroma. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan kasus yang sangat jarang, yaitu hidrops fetalis yang diikuti oleh cystic hygroma dimulai dari diagnosis prenatal hingga tatalaksana yang diberikan pada ibu. Studi kasus ini melaporkan kasus intrauterine fetal death (IUFD) yang dilahirkan dari seorang wanita berusia 32 tahun, G2P1A0, pada kehamilan 27 minggu secara sectio caesarea. Presentasi janin menunjukkan anomali kongenital cystic hygroma yang mengarah ke hidrops fetalis. Selanjutnya dilakukan terminasi dengan persetujuan orang tua secara seksio sesarea dan janin perempuan ditemukan telah meninggal saat dikeluarkan dari rahim ibu dengan berat badan 1135 gram dengan panjang 30 cm. Ditemukan sisa-sisa kulit dari akumulasi cairan di daerah subkutan yang pecah di seluruh kepala, badan dan ekstremitas. Selain itu, struktur kistik yang memanjang dari posterior kiri leher ditemukan, dan juga ditemukan asites dan edema janin di seluruh tubuh.\",\"PeriodicalId\":416279,\"journal\":{\"name\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"volume\":\"17 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.20814\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.20814","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Intrauterine fetal death pada trimester dua kehamilan dengan hydrops fetalis dan cystic hygroma: Studi kasus
Insiden stillbirth masih sangat tinggi, khususnya pada kasus kelainan kongenital yang terdeteksi dini pada janin dengan salah satu penyebab kelainan tersebut ialah hidrops fetalis. Hidrops fetalis merupakan kelainan kongenital letal yang ditandai dengan akumulasi cairan interstisial pada setidaknya dua rongga tubuh atau satu rongga tubuh serta adanya edema anasarka. Hidrops fetalis secara patologis meliputi imun dan non imun. Hidrops fetalis non-imun (NIHF) umumnya disebabkan oleh cystic hygroma. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan kasus yang sangat jarang, yaitu hidrops fetalis yang diikuti oleh cystic hygroma dimulai dari diagnosis prenatal hingga tatalaksana yang diberikan pada ibu. Studi kasus ini melaporkan kasus intrauterine fetal death (IUFD) yang dilahirkan dari seorang wanita berusia 32 tahun, G2P1A0, pada kehamilan 27 minggu secara sectio caesarea. Presentasi janin menunjukkan anomali kongenital cystic hygroma yang mengarah ke hidrops fetalis. Selanjutnya dilakukan terminasi dengan persetujuan orang tua secara seksio sesarea dan janin perempuan ditemukan telah meninggal saat dikeluarkan dari rahim ibu dengan berat badan 1135 gram dengan panjang 30 cm. Ditemukan sisa-sisa kulit dari akumulasi cairan di daerah subkutan yang pecah di seluruh kepala, badan dan ekstremitas. Selain itu, struktur kistik yang memanjang dari posterior kiri leher ditemukan, dan juga ditemukan asites dan edema janin di seluruh tubuh.