{"title":"早餐对塔鲁马纳加拉大学医学院学生浓度的影响","authors":"Ines Melania Benga Ola, Meilani Kumala","doi":"10.24912/tmj.v5i1.23431","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sarapan dengan komposisi meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral penting sebelum beraktivitas. Di Indonesia menunjukkan bahwa 16,9%-59% anak dan remaja, serta 31,2% dewasa tidak sarapan. Tingkat konsentrasi yang baik berarti dapat memberikan perhatian penuh dalam suatu informasi yang diperoleh dan salah satunya dipengaruhi oleh asupan nutrisi di pagi hari. Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan sarapan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa kedokteran. Studi ini bersifat analitik dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan 141 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner melalui google forms. Pengumpulan data menggunakan kuesioner hubungan sarapan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Data tingkat konsentrasi menggunakan concentration grid test. Studi ini didapatkan responden yang melakukan sarapan sebanyak 99 (70,2%) dan tidak sarapan sebanyak 42 (29,8%). Sebanyak 79 (56%) responden memiliki tingkat konsentrasi baik dan 62 (44%) responden memilki tingkat konsentrasi kurang. Hasil analisis bivariat didapatkan responden yang melakukan sarapan dan memiliki tingkat konsentrasi baik sebanyak 53 (53,5%) responden dan tingkat konsentrasi kurang sebanyak 46 (46,5%) responden dengan nilai p-value 0,360. Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara sarapan dengan tingkat konsentrasi.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh sarapan terhadap tingkat konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara\",\"authors\":\"Ines Melania Benga Ola, Meilani Kumala\",\"doi\":\"10.24912/tmj.v5i1.23431\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sarapan dengan komposisi meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral penting sebelum beraktivitas. Di Indonesia menunjukkan bahwa 16,9%-59% anak dan remaja, serta 31,2% dewasa tidak sarapan. Tingkat konsentrasi yang baik berarti dapat memberikan perhatian penuh dalam suatu informasi yang diperoleh dan salah satunya dipengaruhi oleh asupan nutrisi di pagi hari. Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan sarapan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa kedokteran. Studi ini bersifat analitik dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan 141 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner melalui google forms. Pengumpulan data menggunakan kuesioner hubungan sarapan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Data tingkat konsentrasi menggunakan concentration grid test. Studi ini didapatkan responden yang melakukan sarapan sebanyak 99 (70,2%) dan tidak sarapan sebanyak 42 (29,8%). Sebanyak 79 (56%) responden memiliki tingkat konsentrasi baik dan 62 (44%) responden memilki tingkat konsentrasi kurang. Hasil analisis bivariat didapatkan responden yang melakukan sarapan dan memiliki tingkat konsentrasi baik sebanyak 53 (53,5%) responden dan tingkat konsentrasi kurang sebanyak 46 (46,5%) responden dengan nilai p-value 0,360. Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara sarapan dengan tingkat konsentrasi.\",\"PeriodicalId\":416279,\"journal\":{\"name\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"volume\":\"110 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tarumanagara Medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.23431\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.23431","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh sarapan terhadap tingkat konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sarapan dengan komposisi meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral penting sebelum beraktivitas. Di Indonesia menunjukkan bahwa 16,9%-59% anak dan remaja, serta 31,2% dewasa tidak sarapan. Tingkat konsentrasi yang baik berarti dapat memberikan perhatian penuh dalam suatu informasi yang diperoleh dan salah satunya dipengaruhi oleh asupan nutrisi di pagi hari. Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan sarapan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa kedokteran. Studi ini bersifat analitik dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan 141 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner melalui google forms. Pengumpulan data menggunakan kuesioner hubungan sarapan dengan tingkat konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Data tingkat konsentrasi menggunakan concentration grid test. Studi ini didapatkan responden yang melakukan sarapan sebanyak 99 (70,2%) dan tidak sarapan sebanyak 42 (29,8%). Sebanyak 79 (56%) responden memiliki tingkat konsentrasi baik dan 62 (44%) responden memilki tingkat konsentrasi kurang. Hasil analisis bivariat didapatkan responden yang melakukan sarapan dan memiliki tingkat konsentrasi baik sebanyak 53 (53,5%) responden dan tingkat konsentrasi kurang sebanyak 46 (46,5%) responden dengan nilai p-value 0,360. Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara sarapan dengan tingkat konsentrasi.