{"title":"割礼和耶稣在第八天的名","authors":"Audy Santoso","doi":"10.51688/vc8.1.2021.edi","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Maka sesungguhnya manusia belum memiliki identitas di hadapan Tuhan sampai ia diberikan nama. Maka penyunatan dan penamaan memiliki sifat nubuatan yang baru digenapi oleh Yesus yang menjadi identitas sejati akan siapakah manusia, setelah penantian panjang akan keturunan perempuan, keturunan Abraham, dan keturunan Daud. Hanya mereka yang di dalam Kristus-lah yang akan memiliki identitas sejati, nama baru yang Tuhan berikan (Why. 3:17). Nama kita masing-masing belum final sampai kita disempurnakan seperti Kristus","PeriodicalId":129165,"journal":{"name":"VERBUM CHRISTI: JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Sunat dan Penamaan Yesus di Hari Kedelapan\",\"authors\":\"Audy Santoso\",\"doi\":\"10.51688/vc8.1.2021.edi\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Maka sesungguhnya manusia belum memiliki identitas di hadapan Tuhan sampai ia diberikan nama. Maka penyunatan dan penamaan memiliki sifat nubuatan yang baru digenapi oleh Yesus yang menjadi identitas sejati akan siapakah manusia, setelah penantian panjang akan keturunan perempuan, keturunan Abraham, dan keturunan Daud. Hanya mereka yang di dalam Kristus-lah yang akan memiliki identitas sejati, nama baru yang Tuhan berikan (Why. 3:17). Nama kita masing-masing belum final sampai kita disempurnakan seperti Kristus\",\"PeriodicalId\":129165,\"journal\":{\"name\":\"VERBUM CHRISTI: JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI\",\"volume\":\"9 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"VERBUM CHRISTI: JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51688/vc8.1.2021.edi\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"VERBUM CHRISTI: JURNAL TEOLOGI REFORMED INJILI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51688/vc8.1.2021.edi","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Maka sesungguhnya manusia belum memiliki identitas di hadapan Tuhan sampai ia diberikan nama. Maka penyunatan dan penamaan memiliki sifat nubuatan yang baru digenapi oleh Yesus yang menjadi identitas sejati akan siapakah manusia, setelah penantian panjang akan keturunan perempuan, keturunan Abraham, dan keturunan Daud. Hanya mereka yang di dalam Kristus-lah yang akan memiliki identitas sejati, nama baru yang Tuhan berikan (Why. 3:17). Nama kita masing-masing belum final sampai kita disempurnakan seperti Kristus