{"title":"Gambaran skrining demensia lansia di Puskesmas Sungai Lilin menggunakan Ascertain Dementia 8 versi Indonesia (INA-AD8)","authors":"Nabella Zahra, Djung Lilya Wati","doi":"10.24912/tmj.v5i1.24390","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gangguan kognitif pada lanjut usia (lansia) berupa gejala-gejala yang berhubungan dengan gangguan kemampuan intelektual meliputi bahasa, memori, visuospasial dan emosional. Ascertain Dementia 8 Questionnaire versi Indonesia (INA-AD8) digunakan sebagai skrining untuk mengetahui adanya penurunan kemampuan kognitif dan fungsional yang dilakukan dengan cara wawancara kepada lansia, anggota keluarga, atau pengasuh dari lansia tersebut. Studi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran skrining demensia pada semua pasien lansia yang datang berobat di Puskesmas Sungai Lilin selama bulan Desember 2021 – Maret 2022 dengan menggunakan INA-AD8. Studi deskriptif potong lintang ini dilakukan terhadap 75 responden yang terdiri dari 28 (37,3%) laki-laki dan 47 (62,7%) perempuan dengan mayoritas terletak pada kelompok usia 65-74 tahun. Sebanyak 11 (14,7%) responden memiliki kognitif normal dan 64 (85,3%) responden mengalami gangguan kognitif. Gangguan kognitif yang terganggu berdasarkan komponen INA-AD8 ialah poin 1 (34.6%), poin 2 (64.0%), poin 3 (62.6%), poin 4 (58.6%), poin 5 (32.0%), poin 6 (48.0%), poin 7 (69.3), dan poin 8 (78.6%). Hasil skrining kemampuan kognitif pada lansia di Puskesmas Sungai Lilin berdasarkan INA-AD8 ialah mayoritas berusia 65-74 tahun, mayoritas perempuan, perubahan kognitif yang paling banyak terganggu pada gangguan memori dan pemikiran yang konsisten (poin 7 dan 8 dari INA-AD8).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarumanagara Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24390","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Gambaran skrining demensia lansia di Puskesmas Sungai Lilin menggunakan Ascertain Dementia 8 versi Indonesia (INA-AD8)
Gangguan kognitif pada lanjut usia (lansia) berupa gejala-gejala yang berhubungan dengan gangguan kemampuan intelektual meliputi bahasa, memori, visuospasial dan emosional. Ascertain Dementia 8 Questionnaire versi Indonesia (INA-AD8) digunakan sebagai skrining untuk mengetahui adanya penurunan kemampuan kognitif dan fungsional yang dilakukan dengan cara wawancara kepada lansia, anggota keluarga, atau pengasuh dari lansia tersebut. Studi ini dilakukan untuk mengetahui gambaran skrining demensia pada semua pasien lansia yang datang berobat di Puskesmas Sungai Lilin selama bulan Desember 2021 – Maret 2022 dengan menggunakan INA-AD8. Studi deskriptif potong lintang ini dilakukan terhadap 75 responden yang terdiri dari 28 (37,3%) laki-laki dan 47 (62,7%) perempuan dengan mayoritas terletak pada kelompok usia 65-74 tahun. Sebanyak 11 (14,7%) responden memiliki kognitif normal dan 64 (85,3%) responden mengalami gangguan kognitif. Gangguan kognitif yang terganggu berdasarkan komponen INA-AD8 ialah poin 1 (34.6%), poin 2 (64.0%), poin 3 (62.6%), poin 4 (58.6%), poin 5 (32.0%), poin 6 (48.0%), poin 7 (69.3), dan poin 8 (78.6%). Hasil skrining kemampuan kognitif pada lansia di Puskesmas Sungai Lilin berdasarkan INA-AD8 ialah mayoritas berusia 65-74 tahun, mayoritas perempuan, perubahan kognitif yang paling banyak terganggu pada gangguan memori dan pemikiran yang konsisten (poin 7 dan 8 dari INA-AD8).