{"title":"替代洪水灾害处理:案例研究罗朗甘寺、马里亚坎、伊斯兰教","authors":"Endang Widyastuti, Nanang Saptono, Rusyanti","doi":"10.24164/prosiding.v4i1.36","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Situs Candi Ronggeng secara administratif terletak di Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, berada pada koordinat 7°25’46.92”LS dan 108°29’37.17”BT. Morfologi situs berupa pedataran bergelombang di lembah Ci Seel anak sungai Ci Tanduy yang berhulu di Gunung Cakrabuana di Kabupaten Tasikmalaya, dan bermuara di Segara Anakan Provinsi Jawa Tengah. Ci Seel mengalir di sebelah utara situs, dengan pola aliran meander dengan anak-anak sungai, berkelok-kelok dari arah barat ke timur. Lahan ini sering tergenang banjir sehingga terjadi sedimentasi yang sangat tinggi. Objek berupa batu candi yang semula masih terlihat, sekarang terkubur endapan tanah. Berdasarkan laporan penggalian pada tahun-tahun sebelumnya, banjir besar pernah terjadi pada tahun 1937, 1943, 1962, 1973 dan lebih sering lagi sejak dibangunnya bendungan Gunung Putri pada sekitar tahun 1970-an. Jejak endapan banjir tersebut terlihat hingga mencapai ketebalan 140 cm sampai dengan 200 cm dari tanah aslinya yang berwarna hitam kecoklatan dan bertekstur pasir-lempungan. Paparan ini bermaksud mengajukan alternatif untuk menangani banjir, sehingga candi ini dapat diselamatkan sebagai salah satu aset daerah Ciamis. Pembahasan dilakukan di antaranya dengan melihat kondisi candi dan lingkungannya, data pengendapan limpah banjir, dan curah hujan. Selanjutnya diajukan beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan sehingga situs Candi Ronggeng terhindar dari banjir.","PeriodicalId":413787,"journal":{"name":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ALTERNATIF PENANGANAN BENCANA BANJIR: STUDI KASUS SITUS CANDI RONGGENG, PAMARICAN, CIAMIS\",\"authors\":\"Endang Widyastuti, Nanang Saptono, Rusyanti\",\"doi\":\"10.24164/prosiding.v4i1.36\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Situs Candi Ronggeng secara administratif terletak di Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, berada pada koordinat 7°25’46.92”LS dan 108°29’37.17”BT. Morfologi situs berupa pedataran bergelombang di lembah Ci Seel anak sungai Ci Tanduy yang berhulu di Gunung Cakrabuana di Kabupaten Tasikmalaya, dan bermuara di Segara Anakan Provinsi Jawa Tengah. Ci Seel mengalir di sebelah utara situs, dengan pola aliran meander dengan anak-anak sungai, berkelok-kelok dari arah barat ke timur. Lahan ini sering tergenang banjir sehingga terjadi sedimentasi yang sangat tinggi. Objek berupa batu candi yang semula masih terlihat, sekarang terkubur endapan tanah. Berdasarkan laporan penggalian pada tahun-tahun sebelumnya, banjir besar pernah terjadi pada tahun 1937, 1943, 1962, 1973 dan lebih sering lagi sejak dibangunnya bendungan Gunung Putri pada sekitar tahun 1970-an. Jejak endapan banjir tersebut terlihat hingga mencapai ketebalan 140 cm sampai dengan 200 cm dari tanah aslinya yang berwarna hitam kecoklatan dan bertekstur pasir-lempungan. Paparan ini bermaksud mengajukan alternatif untuk menangani banjir, sehingga candi ini dapat diselamatkan sebagai salah satu aset daerah Ciamis. Pembahasan dilakukan di antaranya dengan melihat kondisi candi dan lingkungannya, data pengendapan limpah banjir, dan curah hujan. Selanjutnya diajukan beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan sehingga situs Candi Ronggeng terhindar dari banjir.\",\"PeriodicalId\":413787,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat\",\"volume\":\"69 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.36\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.36","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ALTERNATIF PENANGANAN BENCANA BANJIR: STUDI KASUS SITUS CANDI RONGGENG, PAMARICAN, CIAMIS
Situs Candi Ronggeng secara administratif terletak di Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, berada pada koordinat 7°25’46.92”LS dan 108°29’37.17”BT. Morfologi situs berupa pedataran bergelombang di lembah Ci Seel anak sungai Ci Tanduy yang berhulu di Gunung Cakrabuana di Kabupaten Tasikmalaya, dan bermuara di Segara Anakan Provinsi Jawa Tengah. Ci Seel mengalir di sebelah utara situs, dengan pola aliran meander dengan anak-anak sungai, berkelok-kelok dari arah barat ke timur. Lahan ini sering tergenang banjir sehingga terjadi sedimentasi yang sangat tinggi. Objek berupa batu candi yang semula masih terlihat, sekarang terkubur endapan tanah. Berdasarkan laporan penggalian pada tahun-tahun sebelumnya, banjir besar pernah terjadi pada tahun 1937, 1943, 1962, 1973 dan lebih sering lagi sejak dibangunnya bendungan Gunung Putri pada sekitar tahun 1970-an. Jejak endapan banjir tersebut terlihat hingga mencapai ketebalan 140 cm sampai dengan 200 cm dari tanah aslinya yang berwarna hitam kecoklatan dan bertekstur pasir-lempungan. Paparan ini bermaksud mengajukan alternatif untuk menangani banjir, sehingga candi ini dapat diselamatkan sebagai salah satu aset daerah Ciamis. Pembahasan dilakukan di antaranya dengan melihat kondisi candi dan lingkungannya, data pengendapan limpah banjir, dan curah hujan. Selanjutnya diajukan beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan sehingga situs Candi Ronggeng terhindar dari banjir.