{"title":"潜在的资本市场,面向东盟经济共同体","authors":"Elok Damayanti, Dwi Ayu Lusia","doi":"10.29138/spirit.v6i2.1370","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kerja sama investasi ASEAN yang telah berjalan sejak 2012, menciptakan tujuan utama investasi ASEAN yang liberal dan transparan. Sehingga dapat meningkatkan arus investasi di ASEAN. Salah satu investasi yang bisa diterapkan adalah pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu dari delapan belas langkah aksi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di sektor tubuh Program Kerja Investasi (2016-2025). Oleh karena itu, masyarakat Indonesia sebagai salah satu investor harus jeli menilai potensi pasar modal di 8 negara ASEAN, antara lain Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Potensi pasar modal yang baik ditentukan oleh manfaat indeks harga saham gabungan yang lebih besar dari inflasi. Keuntungan bulanan di pasar modal diperoleh dari data harian indeks harga saham gabungan 8 negara ASEAN yang dikonversikan ke dalam Rupiah, kemudian dibandingkan dengan inflasi di Indonesia menggunakan uji-t berpasangan. Data laba, nilai tukar dan data inflasi digunakan dari tahun 2013 hingga 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba pasar modal di Indonesia, Laos, Malaysia, Thailand dan Singapura secara signifikan lebih kecil dengan adanya inflasi. Padahal keuntungan pasar modal di Kamboja, Filipina, dan Vietnam sama dengan inflasi. Jika dilihat dari selisih rata-rata, keunggulan pasar modal yang lebih besar dari inflasi adalah negara Vietnam.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"POTENSI PASAR MODAL, MENUJU MASYARAKAT EKONOMI ASEAN\",\"authors\":\"Elok Damayanti, Dwi Ayu Lusia\",\"doi\":\"10.29138/spirit.v6i2.1370\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kerja sama investasi ASEAN yang telah berjalan sejak 2012, menciptakan tujuan utama investasi ASEAN yang liberal dan transparan. Sehingga dapat meningkatkan arus investasi di ASEAN. Salah satu investasi yang bisa diterapkan adalah pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu dari delapan belas langkah aksi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di sektor tubuh Program Kerja Investasi (2016-2025). Oleh karena itu, masyarakat Indonesia sebagai salah satu investor harus jeli menilai potensi pasar modal di 8 negara ASEAN, antara lain Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Potensi pasar modal yang baik ditentukan oleh manfaat indeks harga saham gabungan yang lebih besar dari inflasi. Keuntungan bulanan di pasar modal diperoleh dari data harian indeks harga saham gabungan 8 negara ASEAN yang dikonversikan ke dalam Rupiah, kemudian dibandingkan dengan inflasi di Indonesia menggunakan uji-t berpasangan. Data laba, nilai tukar dan data inflasi digunakan dari tahun 2013 hingga 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba pasar modal di Indonesia, Laos, Malaysia, Thailand dan Singapura secara signifikan lebih kecil dengan adanya inflasi. Padahal keuntungan pasar modal di Kamboja, Filipina, dan Vietnam sama dengan inflasi. Jika dilihat dari selisih rata-rata, keunggulan pasar modal yang lebih besar dari inflasi adalah negara Vietnam.\",\"PeriodicalId\":259322,\"journal\":{\"name\":\"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA\",\"volume\":\"50 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i2.1370\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i2.1370","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
POTENSI PASAR MODAL, MENUJU MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Kerja sama investasi ASEAN yang telah berjalan sejak 2012, menciptakan tujuan utama investasi ASEAN yang liberal dan transparan. Sehingga dapat meningkatkan arus investasi di ASEAN. Salah satu investasi yang bisa diterapkan adalah pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu dari delapan belas langkah aksi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di sektor tubuh Program Kerja Investasi (2016-2025). Oleh karena itu, masyarakat Indonesia sebagai salah satu investor harus jeli menilai potensi pasar modal di 8 negara ASEAN, antara lain Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Potensi pasar modal yang baik ditentukan oleh manfaat indeks harga saham gabungan yang lebih besar dari inflasi. Keuntungan bulanan di pasar modal diperoleh dari data harian indeks harga saham gabungan 8 negara ASEAN yang dikonversikan ke dalam Rupiah, kemudian dibandingkan dengan inflasi di Indonesia menggunakan uji-t berpasangan. Data laba, nilai tukar dan data inflasi digunakan dari tahun 2013 hingga 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba pasar modal di Indonesia, Laos, Malaysia, Thailand dan Singapura secara signifikan lebih kecil dengan adanya inflasi. Padahal keuntungan pasar modal di Kamboja, Filipina, dan Vietnam sama dengan inflasi. Jika dilihat dari selisih rata-rata, keunggulan pasar modal yang lebih besar dari inflasi adalah negara Vietnam.