Pub Date : 2023-05-16DOI: 10.29138/spirit.v9i1.2232
Fauzi Hashami, Nynda Fatmawati Octariana
Undang-Undang Cipta Kerja memberikan paradigma baru mengenai ruang bawah tanah, ketentuan tersebut kemudian diikuti oleh beberapa daerah misalnya di DKI Jakarta yang memiliki Peraturan Gubernur tentang penggunaan ruang bawah tanah, sebatas fasilitas umum dan tidak sampai kepada peruntukan pribadi. Begitu juga yang ada di Kota Makassar juga mengatur bahwa peruntukan fasilitas umum bukan pribadi yang mana alas hak yang diberikan mengikti alas hak yang berada diatasnya. Ketentuan tersebut tidak dikenal di dalam Undang-Undang Pokok Agraria, karena menerapkan asas horizontal yaitu pemisahan antara tanah dan bangunan, serta tanaman yang ada diatasnya. Oleh karena itu penelitian ini mengangkat isu hukum tentang penerapan asas pemisahan horizontal hak atas ruan bawah tanah sebagaimana yang diatu dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab isu hukum tersebut adalah metode penelitian hukum dengan pendekatan konsep dan pendekatan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan asas horizontal hak atas ruang bawah tanah perlu diatur secara spesifik, dan jelas. Serta diperlukan alas hak baru ruang bawah tanah atau bumi berupa satuan hak milik atas ruang bawah tanah (SHMARBT), hal tersebut merupakan bentuk kepastian hukum dalam penggunaan ruang bawah tanah.
{"title":"ASAS PEMISAHAN HORIZONTAL HAK ATAS RUANG BAWAH TANAH","authors":"Fauzi Hashami, Nynda Fatmawati Octariana","doi":"10.29138/spirit.v9i1.2232","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v9i1.2232","url":null,"abstract":"Undang-Undang Cipta Kerja memberikan paradigma baru mengenai ruang bawah tanah, ketentuan tersebut kemudian diikuti oleh beberapa daerah misalnya di DKI Jakarta yang memiliki Peraturan Gubernur tentang penggunaan ruang bawah tanah, sebatas fasilitas umum dan tidak sampai kepada peruntukan pribadi. Begitu juga yang ada di Kota Makassar juga mengatur bahwa peruntukan fasilitas umum bukan pribadi yang mana alas hak yang diberikan mengikti alas hak yang berada diatasnya. Ketentuan tersebut tidak dikenal di dalam Undang-Undang Pokok Agraria, karena menerapkan asas horizontal yaitu pemisahan antara tanah dan bangunan, serta tanaman yang ada diatasnya. Oleh karena itu penelitian ini mengangkat isu hukum tentang penerapan asas pemisahan horizontal hak atas ruan bawah tanah sebagaimana yang diatu dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab isu hukum tersebut adalah metode penelitian hukum dengan pendekatan konsep dan pendekatan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan asas horizontal hak atas ruang bawah tanah perlu diatur secara spesifik, dan jelas. Serta diperlukan alas hak baru ruang bawah tanah atau bumi berupa satuan hak milik atas ruang bawah tanah (SHMARBT), hal tersebut merupakan bentuk kepastian hukum dalam penggunaan ruang bawah tanah.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123805721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-16DOI: 10.29138/spirit.v9i1.2231
Chanangsetya Harta Wijaya, Sri Wiwoho Mudjanarko
Jalan adalah infrastruktur transportasi darat yang mencakup seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan peralatan yang dibutuhkan untuk lalu lintas. Kerusakan jalan adalah masalah utama bagi lalu lintas transportasi darat. Perbaikan jalan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah membongkar lapisan aspal lama dan menggantinya dengan lapisan aspal baru. Aspal emulsi adalah aspal dingin yang penggunaannya tidak perlu dipanaskan, karena aspal emulsi memiliki tingkat viskositas yang rendah, sehingga tidak menimbulkan polusi sehingga menghemat biaya, tenaga dan waktu. Proses pencampuran aspal emulsi yang baik dipengaruhi oleh selimut aspal di seluruh permukaan agregat. Kelembaban agregat dengan menambahkan kadar air ke agregat secara merata dapat membantu aspal emulsi menyelimuti permukaan agregat karena air bertindak sebagai zat pereduksi viskositas atau menurunkan viskositas aspal emulsi. Dari hasil penelitian tentang Perbedaan Serat Kelapa Sawit DGEM CAMP, keuntungannya adalah kelelahannya lebih tinggi dibandingkan dengan DGEM Camp Murni. Selain itu juga memiliki kekurangan yaitu Nilai Kestabilan Serat Sawit DGEM lebih rendah karena pada contoh Briket membuat banyak rongga udara terbuka.
{"title":"EVALUASI DUPLO BRIKET DGEM HAMPARAN DINGIN MURNI DAN CAMPURAN SERAT KELAPA SAWIT (Uji Pembanding)","authors":"Chanangsetya Harta Wijaya, Sri Wiwoho Mudjanarko","doi":"10.29138/spirit.v9i1.2231","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v9i1.2231","url":null,"abstract":"Jalan adalah infrastruktur transportasi darat yang mencakup seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan peralatan yang dibutuhkan untuk lalu lintas. Kerusakan jalan adalah masalah utama bagi lalu lintas transportasi darat. Perbaikan jalan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah membongkar lapisan aspal lama dan menggantinya dengan lapisan aspal baru. Aspal emulsi adalah aspal dingin yang penggunaannya tidak perlu dipanaskan, karena aspal emulsi memiliki tingkat viskositas yang rendah, sehingga tidak menimbulkan polusi sehingga menghemat biaya, tenaga dan waktu. Proses pencampuran aspal emulsi yang baik dipengaruhi oleh selimut aspal di seluruh permukaan agregat. Kelembaban agregat dengan menambahkan kadar air ke agregat secara merata dapat membantu aspal emulsi menyelimuti permukaan agregat karena air bertindak sebagai zat pereduksi viskositas atau menurunkan viskositas aspal emulsi. Dari hasil penelitian tentang Perbedaan Serat Kelapa Sawit DGEM CAMP, keuntungannya adalah kelelahannya lebih tinggi dibandingkan dengan DGEM Camp Murni. Selain itu juga memiliki kekurangan yaitu Nilai Kestabilan Serat Sawit DGEM lebih rendah karena pada contoh Briket membuat banyak rongga udara terbuka.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121307923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-23DOI: 10.29138/spirit.v9i1.2215
Tutiek Retnowati, Widyawati Boediningsih
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Bentuk Kekuatan pembuktian pada akta dibawah tangan memiliki kekuatan yang sama dengan akta otentik apabila isi dalam akta tersebut tidak disangkal oleh para pihak, atau dengan kata lain mengakui dan tidak menyangkal kebenaran apa yang tertulis serta tanda tangan para pihak dalam perjanjian tersebut. Sesuai pasal 1857 BW kekuatan pembuktian akta dibawah tangan dapat disamakan dengan akta otentik. Suatu perjanjian jual beli dengan menggunakan akta dibawah tangan adalah sah jika di kaji dalam pasal 1320 BW karena telah memenuhi unsur dalam syarat sah perjanjian tersebut. Metode penelitian memakai penelitian normatif dengan Pendekatan Perundang-undangan dan Pendekatan konsep. Penelitian ini menghasilkan bahwa upaya penyelesaian sengketa yang dapat dilakukan oleh pihak pembeli adalah dengan mengajukan gugatan wanprestasi ke Pengadilan Negeri, karena syarat mutlak pembuatan Akta Jual Beli (AJB) oleh PPAT harus dihadiri oleh para pihak yang bersangkutan. Majelis hakim dapat menjatuhkan putusan dengan memberikan ijin kepada pihak pembeli untuk melakukan pendaftaran Petok D melalui jual beli guna dapat mengurus Balik Nama tanpa keikutsertaan dari pihak ahli waris guna pendaftaran sertipikat Hak atas tanah di Kantor Badan Pertanahan Nasional.
{"title":"KEKUATAN HUKUM PEMBELI TANAH PETOK D YANG TIDAK DIAKUI JUAL BELINYA OLEH AHLI WARIS","authors":"Tutiek Retnowati, Widyawati Boediningsih","doi":"10.29138/spirit.v9i1.2215","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v9i1.2215","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Bentuk Kekuatan pembuktian pada akta dibawah tangan memiliki kekuatan yang sama dengan akta otentik apabila isi dalam akta tersebut tidak disangkal oleh para pihak, atau dengan kata lain mengakui dan tidak menyangkal kebenaran apa yang tertulis serta tanda tangan para pihak dalam perjanjian tersebut. Sesuai pasal 1857 BW kekuatan pembuktian akta dibawah tangan dapat disamakan dengan akta otentik. Suatu perjanjian jual beli dengan menggunakan akta dibawah tangan adalah sah jika di kaji dalam pasal 1320 BW karena telah memenuhi unsur dalam syarat sah perjanjian tersebut. Metode penelitian memakai penelitian normatif dengan Pendekatan Perundang-undangan dan Pendekatan konsep. Penelitian ini menghasilkan bahwa upaya penyelesaian sengketa yang dapat dilakukan oleh pihak pembeli adalah dengan mengajukan gugatan wanprestasi ke Pengadilan Negeri, karena syarat mutlak pembuatan Akta Jual Beli (AJB) oleh PPAT harus dihadiri oleh para pihak yang bersangkutan. Majelis hakim dapat menjatuhkan putusan dengan memberikan ijin kepada pihak pembeli untuk melakukan pendaftaran Petok D melalui jual beli guna dapat mengurus Balik Nama tanpa keikutsertaan dari pihak ahli waris guna pendaftaran sertipikat Hak atas tanah di Kantor Badan Pertanahan Nasional.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126200599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-23DOI: 10.29138/spirit.v9i1.2217
S. Mudjanarko, Mohd Fadzil Bin Arshad, Dani Harmanto, E. Nurmianto, I. P. Artaya, N. Rasidi, H. Safarizki, Alexander Machicky Mayestino, I. Mulyadi, Rizal Bahaswan, Hardianti Ningsih, Firdaus Pratama Wiwoho, Imron Ramdhani Achmad, Sahat Maruli, Prijo Tjahjono
Sampah merupakan sumber masalah dalam kehidupan kita sehari-hari baik di daerah perkotaan maupun pinggiran perkotaan. Keterbatasan pembuangan sampah menimbulkan bencana sendiri apabila tidak bisa dilakukan pengelolaan yang baik atau didaur ulang untuk kebutuhan kehidupan lainnya. Proses daur ulang bisa menjadi peluang bisnis masyarakat sekitar maupun Industri skala UMKM. Salah satu bagian sampah yang bisa didaur ulang adalah plastik. Plastik merupakan material yang sulit diuraikan didalam tanah. Di beberapa kota besa Di beberapa kota besar, permasalahan pemilahan plastik dilakukan oleh Bank Sampah yang dibentuk sesuai tingkat kesadaran masyarakatnya seperti Bank Sampah Bhakti Pertiwi di bawah naungan Bumdes Tamansera Tambaksawah di Kota Sidoarjo.. Permasalahan ini akan menimbulkan bencana bagi umat manusia. Tujuan penelitian ini ini untuk memproses limbah plastik menjadi produk paving yang ramah lingkungan dengan mutu yang bisa menerima beban ringan seperti sebagai jalan setapak. Metodologi yang dilakukan dalam pembuatan paving plastik adalah mengumpulkan tutup botol plastik yang termasuk kategori plastik HDPE. Langkah selanjutnya dilakukan pembakaran menggunakan media kompor berenergi gas LPG. Setelah plastik mendidih dan mencair, plastik hasil pembakaran dimasukkan ke media cetak paving dan setelah cetakan penuh dilakukan perendaman di air untuk melepaskan paving plastik dari cetakan. Dari hasil pengujian material ini dihasilkan mutu tekan yang baik sehingga bisa dijadikan salah satu cara menyelesaikan permasalahan sampah plastik dan produk ekonomis yang dihasilkan bisa menjadi bagian bisnis umkm masyarakat sekitarnya.
{"title":"EKSPERIMEN ECOFRIENDLY PAVING PLASTIK HDPE","authors":"S. Mudjanarko, Mohd Fadzil Bin Arshad, Dani Harmanto, E. Nurmianto, I. P. Artaya, N. Rasidi, H. Safarizki, Alexander Machicky Mayestino, I. Mulyadi, Rizal Bahaswan, Hardianti Ningsih, Firdaus Pratama Wiwoho, Imron Ramdhani Achmad, Sahat Maruli, Prijo Tjahjono","doi":"10.29138/spirit.v9i1.2217","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v9i1.2217","url":null,"abstract":"Sampah merupakan sumber masalah dalam kehidupan kita sehari-hari baik di daerah perkotaan maupun pinggiran perkotaan. Keterbatasan pembuangan sampah menimbulkan bencana sendiri apabila tidak bisa dilakukan pengelolaan yang baik atau didaur ulang untuk kebutuhan kehidupan lainnya. Proses daur ulang bisa menjadi peluang bisnis masyarakat sekitar maupun Industri skala UMKM. Salah satu bagian sampah yang bisa didaur ulang adalah plastik. Plastik merupakan material yang sulit diuraikan didalam tanah. Di beberapa kota besa Di beberapa kota besar, permasalahan pemilahan plastik dilakukan oleh Bank Sampah yang dibentuk sesuai tingkat kesadaran masyarakatnya seperti Bank Sampah Bhakti Pertiwi di bawah naungan Bumdes Tamansera Tambaksawah di Kota Sidoarjo.. Permasalahan ini akan menimbulkan bencana bagi umat manusia. Tujuan penelitian ini ini untuk memproses limbah plastik menjadi produk paving yang ramah lingkungan dengan mutu yang bisa menerima beban ringan seperti sebagai jalan setapak. Metodologi yang dilakukan dalam pembuatan paving plastik adalah mengumpulkan tutup botol plastik yang termasuk kategori plastik HDPE. Langkah selanjutnya dilakukan pembakaran menggunakan media kompor berenergi gas LPG. Setelah plastik mendidih dan mencair, plastik hasil pembakaran dimasukkan ke media cetak paving dan setelah cetakan penuh dilakukan perendaman di air untuk melepaskan paving plastik dari cetakan. Dari hasil pengujian material ini dihasilkan mutu tekan yang baik sehingga bisa dijadikan salah satu cara menyelesaikan permasalahan sampah plastik dan produk ekonomis yang dihasilkan bisa menjadi bagian bisnis umkm masyarakat sekitarnya.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"204 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132663446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-23DOI: 10.29138/spirit.v9i1.2214
S. Suwardi
Pelanggaran hukum akan terjadi jika salah satu pihak tidak melakukan kewajibannya sehingga ada pihak lain yang merasa dirugikan maka pihak yang merasa di rugikan atau di langgar hak - haknya harus mendapatkan perlindungan hukum. Perlindungan hukum di bedakan dua yaitu perlindungan hukum proventif dan perlindungan hukum represif.[1] Dari perlindungan hukum preventif maka rakyat yang dirugikan diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan dan pendapatnya sebelum suatu keputusan Pemerintah mendapat bentuk yang devinitif. Makna perlindungan hukum menurut Koerniatmanto Soetoprawiro bahwa perlindungan hukum itu pada hakekatnya adalah suat upaya dari pihak yang berwenang untuk memberikan jaminan dan kemudahan yang sedemikian rupa, sehingga setiap warga Negara ataupun segenap warga. Bagaimana perlindungan hukum bagi pembeli condotel? Bagaimana tanggung jawab hukum developer atas tindakan wanprestasi yang dilakukan? Tujuan penelitian guna memperoleh perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat selaku pembeli condotel dari tindakan wanprestasi developer. Metode yang di gunakan didalam penulisan ini adalah Normatif yang mengacu pada undang - undang yang ada yaitu undang-undang Nomor 20 tahun 2011 tentang Rusun. Negara dapat menjalankan hak dan kewajiban mereka secara optimal dengan tertib dan optimal. Dari beberapa pengertian tentang perlindungan hukum yang telah dikemukakan diatas, maka secara garis besar dapat dikemukakan, bahwa yang dimaksud dengan perlindungan hukum adalah suatu jaminan yang di berikan oleh pihak yang berwenang kepada semua pihak, untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban hukum yang di milikinya, dalam kapasitasnya sebagai subyek hukum. [1] Berkatulah, Abdul Halim, Hukum Perlindungan Konsumen, (Bandung: Nusa Media, 2008). Hlm. 172
{"title":"PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN PEMBELI KONDOTEL AKIBAT WANPRESTASI DEVELOPER","authors":"S. Suwardi","doi":"10.29138/spirit.v9i1.2214","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v9i1.2214","url":null,"abstract":"Pelanggaran hukum akan terjadi jika salah satu pihak tidak melakukan kewajibannya sehingga ada pihak lain yang merasa dirugikan maka pihak yang merasa di rugikan atau di langgar hak - haknya harus mendapatkan perlindungan hukum. Perlindungan hukum di bedakan dua yaitu perlindungan hukum proventif dan perlindungan hukum represif.[1] Dari perlindungan hukum preventif maka rakyat yang dirugikan diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan dan pendapatnya sebelum suatu keputusan Pemerintah mendapat bentuk yang devinitif. Makna perlindungan hukum menurut Koerniatmanto Soetoprawiro bahwa perlindungan hukum itu pada hakekatnya adalah suat upaya dari pihak yang berwenang untuk memberikan jaminan dan kemudahan yang sedemikian rupa, sehingga setiap warga Negara ataupun segenap warga. Bagaimana perlindungan hukum bagi pembeli condotel? Bagaimana tanggung jawab hukum developer atas tindakan wanprestasi yang dilakukan? Tujuan penelitian guna memperoleh perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat selaku pembeli condotel dari tindakan wanprestasi developer. Metode yang di gunakan didalam penulisan ini adalah Normatif yang mengacu pada undang - undang yang ada yaitu undang-undang Nomor 20 tahun 2011 tentang Rusun. Negara dapat menjalankan hak dan kewajiban mereka secara optimal dengan tertib dan optimal. Dari beberapa pengertian tentang perlindungan hukum yang telah dikemukakan diatas, maka secara garis besar dapat dikemukakan, bahwa yang dimaksud dengan perlindungan hukum adalah suatu jaminan yang di berikan oleh pihak yang berwenang kepada semua pihak, untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban hukum yang di milikinya, dalam kapasitasnya sebagai subyek hukum. \u0000 \u0000[1] Berkatulah, Abdul Halim, Hukum Perlindungan Konsumen, (Bandung: Nusa Media, 2008). Hlm. 172 \u0000 ","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130582138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-28DOI: 10.29138/spirit.v9i1.2136
Wulansary Wulansary, Eiprilia Putri
Isu krisis pangan sebagai akibat dari perubahan iklim dan pola tatanan hidup masyarakat modern yang tidak selaras alam menjadi latar belakang dibuatnya film dokumenter Nusantara Code. Pada film yang mengangkat folklore sebagai gerbang memahami bagaimana peran Dewi Padi menjadi dasar perilaku masyarakat agraris yang menganutnya, pembuatnya mencoba mengangkat kembali memori kolektif leluhur tentang sistem pertanian selaras alam. Penelitian ini bertujuan, pertama untuk mengetahui korelasi memori kolektif leluhur terkait Dewi Padi dengan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pangan; kedua memberikan informasi tentang hubungan antara elemen-elemen tersebut dengan kondisi pertanian terkini. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan cross-sectional budaya dari tiga masyarakat yang memiliki folklore tentang Dewi Padi, yaitu di Trawas Mojokerto, D.I. Yogyakarta dan di Kanekes Banten. Analisis data menggunakan model penyajian data dengan metode interseksional dan komparasi data. Hasil penelitian ini adalah sejumlah memori kolektif masa lalu tentang kearifan local di bidang pertanian yang bersifat keberlanjutan dan menjaga lestarinya lingkungan hidup.
{"title":"MERAWAT MEMORI KOLEKTIF TENTANG KELESTARIAN DAN KEBERLANJUTAN PANGAN","authors":"Wulansary Wulansary, Eiprilia Putri","doi":"10.29138/spirit.v9i1.2136","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v9i1.2136","url":null,"abstract":"Isu krisis pangan sebagai akibat dari perubahan iklim dan pola tatanan hidup masyarakat modern yang tidak selaras alam menjadi latar belakang dibuatnya film dokumenter Nusantara Code. Pada film yang mengangkat folklore sebagai gerbang memahami bagaimana peran Dewi Padi menjadi dasar perilaku masyarakat agraris yang menganutnya, pembuatnya mencoba mengangkat kembali memori kolektif leluhur tentang sistem pertanian selaras alam. Penelitian ini bertujuan, pertama untuk mengetahui korelasi memori kolektif leluhur terkait Dewi Padi dengan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pangan; kedua memberikan informasi tentang hubungan antara elemen-elemen tersebut dengan kondisi pertanian terkini. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan cross-sectional budaya dari tiga masyarakat yang memiliki folklore tentang Dewi Padi, yaitu di Trawas Mojokerto, D.I. Yogyakarta dan di Kanekes Banten. Analisis data menggunakan model penyajian data dengan metode interseksional dan komparasi data. Hasil penelitian ini adalah sejumlah memori kolektif masa lalu tentang kearifan local di bidang pertanian yang bersifat keberlanjutan dan menjaga lestarinya lingkungan hidup.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117054952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-25DOI: 10.29138/spirit.v8i1.2004
Ivan Fadhil Amrullah, S. Mudjanarko
The Covid-19 pandemic in Indonesia has been going on since the beginning of 2020. Various efforts have been made by the Indonesia Government to prevent the spread of this virus, including the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) policy, the Implementation of Community Activity Restrictions (PPKM), and the Adaptation of New Normal Habits (AKB). Malang City is the second largest city in East Java after Surabaya and is one of the most strategically located cities. The density of activity is directly proportional to the development of community movements that require growing transportation needs. The study was conducted to determine the decisions of the people of Malang City towards the selection of conventional and online transportation in daily activities based on customer satisfaction during the Covid-19 pandemic. The research was conducted in Malang City in October-November 2021. The object of research is the perception of users of conventional public transportation on the AG (Arjosari-Gadang) line and online transportation including Gojek and Grab with 100 respondents. Data analysis on the study used Multiple Linear Regression Analysis using the SPSS version 25 program. Factors that influence the decision of people in Malang City in choosing conventional or online transportation during the Covid-19 pandemic are significantly reliability, responsiveness, Assurance and Tangibility Asset, while User Experience has no effect on people's decisions in choosing transportation
{"title":"ANALYSIS OF FACTORS THAT INFLUENCE THE PEOPLE OF MALANG CITY IN CHOOSING TRANSPORTATION IN COVID-19 PANDEMIC","authors":"Ivan Fadhil Amrullah, S. Mudjanarko","doi":"10.29138/spirit.v8i1.2004","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v8i1.2004","url":null,"abstract":"The Covid-19 pandemic in Indonesia has been going on since the beginning of 2020. Various efforts have been made by the Indonesia Government to prevent the spread of this virus, including the Large-Scale Social Restrictions (PSBB) policy, the Implementation of Community Activity Restrictions (PPKM), and the Adaptation of New Normal Habits (AKB). Malang City is the second largest city in East Java after Surabaya and is one of the most strategically located cities. The density of activity is directly proportional to the development of community movements that require growing transportation needs. The study was conducted to determine the decisions of the people of Malang City towards the selection of conventional and online transportation in daily activities based on customer satisfaction during the Covid-19 pandemic. The research was conducted in Malang City in October-November 2021. The object of research is the perception of users of conventional public transportation on the AG (Arjosari-Gadang) line and online transportation including Gojek and Grab with 100 respondents. Data analysis on the study used Multiple Linear Regression Analysis using the SPSS version 25 program. Factors that influence the decision of people in Malang City in choosing conventional or online transportation during the Covid-19 pandemic are significantly reliability, responsiveness, Assurance and Tangibility Asset, while User Experience has no effect on people's decisions in choosing transportation","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"124 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114010178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-30DOI: 10.29138/spirit.v8i2.2137
Edi Kuncoro, Sri Wiwoho Mudjanarko
Pembangunan jalan Arfai Pami merupakan salah satu bentuk usaha pemerintah pada pembangunan berkelanjutan melalui kemudahan masyarakat Kabupaten Manokwari dalam meningkatkan mobilitas dari segi ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Dimana dampak pembangunan tersebut merupakan hasil eksekusi program-program pemerintah yang masuk kedalam daftar program penetapan kawasan strategis rencana tata ruang wilayah kabupaten Manokwari tahun 2013-2033. Sehingga untuk mengetahui apakah pembangunan jalan arfai pami tersebut mampu memenuhi program tersebut maka Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dampak pembangunan jalan arfai pami terhadap pemenuhan program penetapan kawasan strategis rencana tata ruang. Analisis dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan menelaah beberapa jurnal yang terkait dengan dampak pembangunan jalan kemudian dianalisis dengan keterkaitannya terhadap pemenuhan program penetapan kawasan strategis RTRW kabupaten Manokwari 2013-2033. Hasil analisis menunjukkan pasca pembangunan jalan arfai pami telah memenuhi pengembangan konektivitas nasional dan daerah diprovinsi papua barat, dan koridor perhatian investasi provinsi papua barat yakni di KPI 5 pertanian dan KPI 4 perkebunan. Penelitian ini menunjukkan dengan adanya pembangunan jalan arfai pami berdampak pada peningkatan konektivitas atau aksesibilitas, peningkatan social hingga peningkatan ekonomi baik dari segi investasi yakni pertanian ketahanan pangan hingga perkebunan serta pengembangan pariwisata.
{"title":"IDENTIFIKASI POTENSI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN ARFAI PAMI TERHADAP RTRW KABUPATEN MANOKWARI","authors":"Edi Kuncoro, Sri Wiwoho Mudjanarko","doi":"10.29138/spirit.v8i2.2137","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v8i2.2137","url":null,"abstract":"Pembangunan jalan Arfai Pami merupakan salah satu bentuk usaha pemerintah pada pembangunan berkelanjutan melalui kemudahan masyarakat Kabupaten Manokwari dalam meningkatkan mobilitas dari segi ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Dimana dampak pembangunan tersebut merupakan hasil eksekusi program-program pemerintah yang masuk kedalam daftar program penetapan kawasan strategis rencana tata ruang wilayah kabupaten Manokwari tahun 2013-2033. Sehingga untuk mengetahui apakah pembangunan jalan arfai pami tersebut mampu memenuhi program tersebut maka Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dampak pembangunan jalan arfai pami terhadap pemenuhan program penetapan kawasan strategis rencana tata ruang. Analisis dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan menelaah beberapa jurnal yang terkait dengan dampak pembangunan jalan kemudian dianalisis dengan keterkaitannya terhadap pemenuhan program penetapan kawasan strategis RTRW kabupaten Manokwari 2013-2033. Hasil analisis menunjukkan pasca pembangunan jalan arfai pami telah memenuhi pengembangan konektivitas nasional dan daerah diprovinsi papua barat, dan koridor perhatian investasi provinsi papua barat yakni di KPI 5 pertanian dan KPI 4 perkebunan. Penelitian ini menunjukkan dengan adanya pembangunan jalan arfai pami berdampak pada peningkatan konektivitas atau aksesibilitas, peningkatan social hingga peningkatan ekonomi baik dari segi investasi yakni pertanian ketahanan pangan hingga perkebunan serta pengembangan pariwisata.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114493174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-30DOI: 10.29138/spirit.v8i2.2138
Aldian Utomo, I. P. Artaya
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh motivasi internal dan motivasi eksternal terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi di PT. UBS Tbk. Surabaya, menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang berfokus pada pengujian hipotesis dengan alat analisis metode statistik dan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di PT. UBS Tbk. Surabaya. Sampel responden dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non-probability sampling tepatnya purposive sampling. Alat uji yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda dengan perangkat lunak statistik. Setelah menguji hipotesis yang diajukan, koefisien regresi variabel motivasi internal adalah 0,208, dan variabel motivasi eksternal adalah 0,304. Hasil uji F untuk hitung F adalah 35.039 dengan signifikansi = 0,000 < 0,05. Hasil uji t dari variabel motivasi internal 4,516 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000, dan variabel motivasi eksternal adalah 4,395 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
{"title":"PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. UBS Tbk . SURABAYA","authors":"Aldian Utomo, I. P. Artaya","doi":"10.29138/spirit.v8i2.2138","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v8i2.2138","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh motivasi internal dan motivasi eksternal terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi di PT. UBS Tbk. Surabaya, menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang berfokus pada pengujian hipotesis dengan alat analisis metode statistik dan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di PT. UBS Tbk. Surabaya. Sampel responden dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non-probability sampling tepatnya purposive sampling. Alat uji yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda dengan perangkat lunak statistik. Setelah menguji hipotesis yang diajukan, koefisien regresi variabel motivasi internal adalah 0,208, dan variabel motivasi eksternal adalah 0,304. Hasil uji F untuk hitung F adalah 35.039 dengan signifikansi = 0,000 < 0,05. Hasil uji t dari variabel motivasi internal 4,516 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000, dan variabel motivasi eksternal adalah 4,395 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127688340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-30DOI: 10.29138/spirit.v8i2.2173
Agus Baktiono
Di Jawa Timur sentra UMKM banyak tumbuh dan berkembang, namun demikian dinamika permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM semakin hari semakin kompleks. Untuk mengatasi permasalahan tersebut program pelatihan telah banyak diupayakan, akan tetapi belum mencapai hasil yang diharapkan, karena pelatihan yang selama ini ada sifatnya hanya parsial dan tidak berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi implementasi redesain model pelatihan pada sentra UMKM di 5 kota/kabupaten di Jawa Timur (Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri, dan Madiun). Kerangka Redesain Model Pelatihan melalui pendampingan usaha secara langsung pada sentra UMKM merupakan suatu proses perekayasaan sosial dalam rangka merekonstruksi metode pelatihan secara klasikal yang diharapkan dapat memberdayakan dan meningkatkan daya saing UMKM. Hasil penelitian menunjukkan dari 11 variabel sebagai pembentuk factor dihasilkan Faktor 1 (component 1), Faktor 2 (component 2) dan Faktor 3 (component 3) memiliki koefisien korelasi masing-masing sebesar 0.801, 0.876, dan 0.912 yang artinya sangat kuat karena > 0,5, sehingga ketiga factor tersebut sangat tepat untuk merangkum ke-11variabel independen sebagai pembentuk Redesain Model Pelatihan. Dengan demikian untuk memberdayakan pelaku UMKM pada sentra UMKM di 5 kota/kabupaten di Jawa Timur sangatlah diperlukan redesain model pelatihan yang berorientasi pada pendampingan secara langsung di lakosi usaha.
{"title":"FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI REDESAIN MODEL PELATIHAN DENGAN METODE PENDAMPINGAN LANGSUNG BAGI PELAKU USAHA UMKM DI 5 KOTA/KABUPATEN JAWA TIMUR","authors":"Agus Baktiono","doi":"10.29138/spirit.v8i2.2173","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v8i2.2173","url":null,"abstract":"Di Jawa Timur sentra UMKM banyak tumbuh dan berkembang, namun demikian dinamika permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM semakin hari semakin kompleks. Untuk mengatasi permasalahan tersebut program pelatihan telah banyak diupayakan, akan tetapi belum mencapai hasil yang diharapkan, karena pelatihan yang selama ini ada sifatnya hanya parsial dan tidak berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi implementasi redesain model pelatihan pada sentra UMKM di 5 kota/kabupaten di Jawa Timur (Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Kediri, dan Madiun). Kerangka Redesain Model Pelatihan melalui pendampingan usaha secara langsung pada sentra UMKM merupakan suatu proses perekayasaan sosial dalam rangka merekonstruksi metode pelatihan secara klasikal yang diharapkan dapat memberdayakan dan meningkatkan daya saing UMKM. Hasil penelitian menunjukkan dari 11 variabel sebagai pembentuk factor dihasilkan Faktor 1 (component 1), Faktor 2 (component 2) dan Faktor 3 (component 3) memiliki koefisien korelasi masing-masing sebesar 0.801, 0.876, dan 0.912 yang artinya sangat kuat karena > 0,5, sehingga ketiga factor tersebut sangat tepat untuk merangkum ke-11variabel independen sebagai pembentuk Redesain Model Pelatihan. Dengan demikian untuk memberdayakan pelaku UMKM pada sentra UMKM di 5 kota/kabupaten di Jawa Timur sangatlah diperlukan redesain model pelatihan yang berorientasi pada pendampingan secara langsung di lakosi usaha.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127586510","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}