{"title":"在加里曼丹南部城市BANJARMASIN减少碳气体排放方面的绿色开放空间有效性","authors":"Elva Azzahra Puji Lestari","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.979","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Konsep Kota Hijau adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan yang menyelaraskan lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia sebagai respon terhadap kerusakan lingkungan. Menurut Undangundang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dinyatakan bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada wilayah perkotaan paling sedikit 30% dari luas wilayah keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas RTH dalam mereduksi emisi gas karbon dioksida di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu mengandalkan parameter NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) serta observasi lapangan berupa perhitungan emisi gas karbon dioksida dan wawancara instansi. Metode analisis data yang digunakan adalah berdasarkan hasil perhitungan emisi gas karbon dioksida kendaraan dan daya serap RTH yang menghasilkan arahan pengembangan RTH yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Lokasi penelitian meliputi RTH jalan pada kota Banjarmasin yaitu Kecamatan Banjarmasin Tengah dan Banjarmasin Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Banjarmasin memiliki keterkaitan dengan penyerapan emisi gas karbon dioksida. Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan ruang terbuka hijau belum efektif menyerap emisi gas CO2. Strategi pengembangan RTH Kota Banjarmasin difokuskan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas RTH sehingga dipandang sebagai salah satu upaya penanganan terhadap meningkatnya emisi gas rumah kaca yang paling implementatif dibandingkan cara lainnya.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"EFEKTIVITAS RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MEREDUKSI EMISI GAS KARBON DI KOTA BANJARMASIN, KALIMANTAN SELATAN\",\"authors\":\"Elva Azzahra Puji Lestari\",\"doi\":\"10.24895/SNG.2018.3-0.979\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Konsep Kota Hijau adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan yang menyelaraskan lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia sebagai respon terhadap kerusakan lingkungan. Menurut Undangundang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dinyatakan bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada wilayah perkotaan paling sedikit 30% dari luas wilayah keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas RTH dalam mereduksi emisi gas karbon dioksida di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu mengandalkan parameter NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) serta observasi lapangan berupa perhitungan emisi gas karbon dioksida dan wawancara instansi. Metode analisis data yang digunakan adalah berdasarkan hasil perhitungan emisi gas karbon dioksida kendaraan dan daya serap RTH yang menghasilkan arahan pengembangan RTH yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Lokasi penelitian meliputi RTH jalan pada kota Banjarmasin yaitu Kecamatan Banjarmasin Tengah dan Banjarmasin Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Banjarmasin memiliki keterkaitan dengan penyerapan emisi gas karbon dioksida. Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan ruang terbuka hijau belum efektif menyerap emisi gas CO2. Strategi pengembangan RTH Kota Banjarmasin difokuskan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas RTH sehingga dipandang sebagai salah satu upaya penanganan terhadap meningkatnya emisi gas rumah kaca yang paling implementatif dibandingkan cara lainnya.\",\"PeriodicalId\":307659,\"journal\":{\"name\":\"Seminar Nasional Geomatika\",\"volume\":\"59 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Seminar Nasional Geomatika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.979\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.979","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EFEKTIVITAS RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MEREDUKSI EMISI GAS KARBON DI KOTA BANJARMASIN, KALIMANTAN SELATAN
Konsep Kota Hijau adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan yang menyelaraskan lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia sebagai respon terhadap kerusakan lingkungan. Menurut Undangundang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dinyatakan bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada wilayah perkotaan paling sedikit 30% dari luas wilayah keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas RTH dalam mereduksi emisi gas karbon dioksida di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu mengandalkan parameter NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) serta observasi lapangan berupa perhitungan emisi gas karbon dioksida dan wawancara instansi. Metode analisis data yang digunakan adalah berdasarkan hasil perhitungan emisi gas karbon dioksida kendaraan dan daya serap RTH yang menghasilkan arahan pengembangan RTH yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Lokasi penelitian meliputi RTH jalan pada kota Banjarmasin yaitu Kecamatan Banjarmasin Tengah dan Banjarmasin Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Banjarmasin memiliki keterkaitan dengan penyerapan emisi gas karbon dioksida. Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan ruang terbuka hijau belum efektif menyerap emisi gas CO2. Strategi pengembangan RTH Kota Banjarmasin difokuskan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas RTH sehingga dipandang sebagai salah satu upaya penanganan terhadap meningkatnya emisi gas rumah kaca yang paling implementatif dibandingkan cara lainnya.