从社会心理学的角度来看,自杀的脆弱性

An-Nuur Pub Date : 2021-10-22 DOI:10.58403/annuur.v11i2.57
Sri Purnama Wati, Khoirul Anam
{"title":"从社会心理学的角度来看,自杀的脆弱性","authors":"Sri Purnama Wati, Khoirul Anam","doi":"10.58403/annuur.v11i2.57","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat Kabupaten Blora, memiliki kerentanan terhadap perilaku bunuh diri. Sebelum masa pandemi, pada 2018 telah terjadi 23 kasus-angka ini merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah. Pandemi Covid 19 memang menurunkan kasus bunuh diri, akan tetapi kejahatan tetap saja terjadi. Freud menyatakan bahwa bunuh diri dilakukan oleh orang yang mengalami gejala intrapsikis. Di antarnya useless, hopelees, depresi, loss of interest, loss of energy dan ambivalensi (perasaan terayun-ayun atara iya atau tidak) atas persoalan yang membelit pelaku. Sebagaimana dinyatakan Neale, dkk., (1996: 462) bahwa beberapa faktor yang yang menjadi penyebab umum orang melakukan bunuh diri adalah : sakit fisik yang serius, perasaan putus asa, tidak ada harapan, tidak berguna, terisolasi secara sosial, kehilangan cinta seseorang, kebangkrutan financial, dan depresi.Sementara itu, teori sosial utama yang dapatdigunakanuntukmembedah permasalahan ini adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Emile Durkheim. Durkheim (1952: dalam Arisandi 2015: 53) menyatakan bahwa cara terbaik untuk melihat persoalan-persoalan rasisme, polusi, resesi ekonomi, dan bunuh diri adalah dengan menggunakan perspektif sosial, yakni mengedepankan kajian tentang dimensi sosial ketimbang individu. Fakta banyaknya masyarakat Blora yang rela merantau meninggalkan keluarganya menunjukkan bahwa nilai material uang merupakan nilai utama yang menjadi perekat keluarga, sekaligus perekat masyarakat. Pada titik itulah dapat difahami bahwa para pelaku bunuh diri di kabupaten ini sebagian besar merupakan orang tua yang tidak lagi produktif.","PeriodicalId":373406,"journal":{"name":"An-Nuur","volume":"20 7","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KERENTANAN BUNUH DIRI DALAM PERSPEKTIF SOSIAL-PSIKOLOGI\",\"authors\":\"Sri Purnama Wati, Khoirul Anam\",\"doi\":\"10.58403/annuur.v11i2.57\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masyarakat Kabupaten Blora, memiliki kerentanan terhadap perilaku bunuh diri. Sebelum masa pandemi, pada 2018 telah terjadi 23 kasus-angka ini merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah. Pandemi Covid 19 memang menurunkan kasus bunuh diri, akan tetapi kejahatan tetap saja terjadi. Freud menyatakan bahwa bunuh diri dilakukan oleh orang yang mengalami gejala intrapsikis. Di antarnya useless, hopelees, depresi, loss of interest, loss of energy dan ambivalensi (perasaan terayun-ayun atara iya atau tidak) atas persoalan yang membelit pelaku. Sebagaimana dinyatakan Neale, dkk., (1996: 462) bahwa beberapa faktor yang yang menjadi penyebab umum orang melakukan bunuh diri adalah : sakit fisik yang serius, perasaan putus asa, tidak ada harapan, tidak berguna, terisolasi secara sosial, kehilangan cinta seseorang, kebangkrutan financial, dan depresi.Sementara itu, teori sosial utama yang dapatdigunakanuntukmembedah permasalahan ini adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Emile Durkheim. Durkheim (1952: dalam Arisandi 2015: 53) menyatakan bahwa cara terbaik untuk melihat persoalan-persoalan rasisme, polusi, resesi ekonomi, dan bunuh diri adalah dengan menggunakan perspektif sosial, yakni mengedepankan kajian tentang dimensi sosial ketimbang individu. Fakta banyaknya masyarakat Blora yang rela merantau meninggalkan keluarganya menunjukkan bahwa nilai material uang merupakan nilai utama yang menjadi perekat keluarga, sekaligus perekat masyarakat. Pada titik itulah dapat difahami bahwa para pelaku bunuh diri di kabupaten ini sebagian besar merupakan orang tua yang tidak lagi produktif.\",\"PeriodicalId\":373406,\"journal\":{\"name\":\"An-Nuur\",\"volume\":\"20 7\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"An-Nuur\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58403/annuur.v11i2.57\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"An-Nuur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58403/annuur.v11i2.57","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

布罗拉区的人,很容易有自杀行为。在大流行之前,到2018年已经有23例这样的病例,是爪哇中部发病率最高的。科维德19号大流行确实导致了自杀,但犯罪仍在继续。弗洛伊德声称自杀是由有知觉症状的人实施的。职业、希望、抑郁、兴趣、能量和矛盾情绪的丧失……正如Neale所说,等。(1996年:462年)导致自杀的一些常见因素是:严重的身体疾病、绝望、无望、无用、社会孤立、失去爱情、财务破产和抑郁。与此同时,可以用来解决这个问题的主要社会理论是埃米尔·德克尔海姆提出的一个理论。Durkheim(1952年:2015年Arisandi: 53)指出,解决种族主义、污染、经济衰退和自杀问题的最好方法是利用社会观点,即对社会维度而不是个体进行深入的研究。事实上,大量的社会愿意分散在家庭之外,这表明金钱物质的价值是家庭粘合剂的主要价值。在这一点上,可以看出该地区的自杀者在很大程度上是失业的父母。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
KERENTANAN BUNUH DIRI DALAM PERSPEKTIF SOSIAL-PSIKOLOGI
Masyarakat Kabupaten Blora, memiliki kerentanan terhadap perilaku bunuh diri. Sebelum masa pandemi, pada 2018 telah terjadi 23 kasus-angka ini merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah. Pandemi Covid 19 memang menurunkan kasus bunuh diri, akan tetapi kejahatan tetap saja terjadi. Freud menyatakan bahwa bunuh diri dilakukan oleh orang yang mengalami gejala intrapsikis. Di antarnya useless, hopelees, depresi, loss of interest, loss of energy dan ambivalensi (perasaan terayun-ayun atara iya atau tidak) atas persoalan yang membelit pelaku. Sebagaimana dinyatakan Neale, dkk., (1996: 462) bahwa beberapa faktor yang yang menjadi penyebab umum orang melakukan bunuh diri adalah : sakit fisik yang serius, perasaan putus asa, tidak ada harapan, tidak berguna, terisolasi secara sosial, kehilangan cinta seseorang, kebangkrutan financial, dan depresi.Sementara itu, teori sosial utama yang dapatdigunakanuntukmembedah permasalahan ini adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Emile Durkheim. Durkheim (1952: dalam Arisandi 2015: 53) menyatakan bahwa cara terbaik untuk melihat persoalan-persoalan rasisme, polusi, resesi ekonomi, dan bunuh diri adalah dengan menggunakan perspektif sosial, yakni mengedepankan kajian tentang dimensi sosial ketimbang individu. Fakta banyaknya masyarakat Blora yang rela merantau meninggalkan keluarganya menunjukkan bahwa nilai material uang merupakan nilai utama yang menjadi perekat keluarga, sekaligus perekat masyarakat. Pada titik itulah dapat difahami bahwa para pelaku bunuh diri di kabupaten ini sebagian besar merupakan orang tua yang tidak lagi produktif.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
DESAIN KURIKUM BERBASIS PONDOK PESANTREN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Al Muhammad Cepu) DISKONTRUKSI DOGMA KRITOLOGI PEMAHAMAN FA’IL (AGENT) DI KITAB FIQIH WADHIH JUZ 2 KARYA MAHMUD YUNUS DALAM ISLAM (ANALISIS SINTAKSIS) NASI BERKAH SEGO JANGKRIK DALAM ACARA BUKA LUWUR HAUL SUNAN KUDUS ZONASI PENDIDIKAN, PEMERATAAN PESERTA DIDIK ATAU PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1