Susianto Susianto, Dwi Nastiti Iswarawanti, Mamlukah Mamlukah, M. Khaerudin, D. Mahendra
{"title":"将豆角作为当地食物补充喂养对发育迟缓幼儿体重和身高的影响","authors":"Susianto Susianto, Dwi Nastiti Iswarawanti, Mamlukah Mamlukah, M. Khaerudin, D. Mahendra","doi":"10.34305/jikbh.v14i02.850","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting pada balita dapat menjadi predisposisi terjadinya masalah-masalah kesehatan lain hingga dewasa. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa prevalensi balita stunting pada tahun 2022 sebanyak 149,2 juta atau sebesar 22% balita yang mengalami stunting. Salah satu program prioritas pembangunan kesehatan dalam periode tahun 2020-2024 adalah penurunan prevalensi stunting. Asupan zat gizi pada balita sangat penting dalam mendukung pertumbuhan sesuai dengan grafik pertumbuhannya agar tidak terjadi gagal tumbuh (growth faltering) yang dapat menyebabkan stunting. 43,2% balita di Indonesia mengalami defisit energi dan 31,9% balita mengalami defisit protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan nuget tempe terhadap peningkatan BB dan TB pada balita 24-59 bulan di Desa Karangmuncang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan. \nMetode: penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi eksperimental dengan desain pre-test and post-test control group. Pemilihan sampel menggunakan metode Consequtive Sampling. Sampel penelitian adalah balita 24-59 bulan di Desa Karangmuncang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan yang memenuhi kriteri inklusi. Jumlah sampel sebanyak 60 balita, 30 orang untuk kelompok intervensi dan 30 orang kelompok kontrol. Bentuk intervensi penelitan yaitu pemberian bahan makanan nuget tempe pada balita yang mengalami stunting. Kelompok kontrol balita hanya mendapatkan pelayanan kesehatan balita dari tenaga kesehatan setempat. Bentuk intervensinya yaitu kelompok intervensi diberikan nuget tempe selama 1 bulan setiap hari, jumlahnya yaitu 50 gram (balita > 12 bulan). Nuget tempe disiapkan setiap hari oleh peneliti dan diantarkan kerumah masing-masing sampel untuk dikonsumsi dan dimonitor jumlah yang tersisa karena tidak dikonsumsi. \nHasil: Diperoleh nilai p value = 0,000 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan TB balita antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa pemberian makanan tambahan nuget tempe. Untuk koefisien korelasinya didapatkan nilai positif dan nilai positif 0,998 untuk TB yang berarti korelasinya sangat kuat. \nKesimpulan: Terdapat Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Nuget tempe Terhadap BB dan TB Pada Balita Stunting. \nSaran: : Pemberian PMT Modifikasi berbasis kearifan lokal dalam hal ini nuget tempe dapat menjadi alternatif program penanggulangan stunting dan gizi kurang.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN NUGET TEMPE SEBAGAI PANGAN LOKAL TERHADAP BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN BALITA STUNTING\",\"authors\":\"Susianto Susianto, Dwi Nastiti Iswarawanti, Mamlukah Mamlukah, M. Khaerudin, D. Mahendra\",\"doi\":\"10.34305/jikbh.v14i02.850\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang: Stunting pada balita dapat menjadi predisposisi terjadinya masalah-masalah kesehatan lain hingga dewasa. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa prevalensi balita stunting pada tahun 2022 sebanyak 149,2 juta atau sebesar 22% balita yang mengalami stunting. Salah satu program prioritas pembangunan kesehatan dalam periode tahun 2020-2024 adalah penurunan prevalensi stunting. Asupan zat gizi pada balita sangat penting dalam mendukung pertumbuhan sesuai dengan grafik pertumbuhannya agar tidak terjadi gagal tumbuh (growth faltering) yang dapat menyebabkan stunting. 43,2% balita di Indonesia mengalami defisit energi dan 31,9% balita mengalami defisit protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan nuget tempe terhadap peningkatan BB dan TB pada balita 24-59 bulan di Desa Karangmuncang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan. \\nMetode: penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi eksperimental dengan desain pre-test and post-test control group. Pemilihan sampel menggunakan metode Consequtive Sampling. Sampel penelitian adalah balita 24-59 bulan di Desa Karangmuncang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan yang memenuhi kriteri inklusi. Jumlah sampel sebanyak 60 balita, 30 orang untuk kelompok intervensi dan 30 orang kelompok kontrol. Bentuk intervensi penelitan yaitu pemberian bahan makanan nuget tempe pada balita yang mengalami stunting. Kelompok kontrol balita hanya mendapatkan pelayanan kesehatan balita dari tenaga kesehatan setempat. Bentuk intervensinya yaitu kelompok intervensi diberikan nuget tempe selama 1 bulan setiap hari, jumlahnya yaitu 50 gram (balita > 12 bulan). Nuget tempe disiapkan setiap hari oleh peneliti dan diantarkan kerumah masing-masing sampel untuk dikonsumsi dan dimonitor jumlah yang tersisa karena tidak dikonsumsi. \\nHasil: Diperoleh nilai p value = 0,000 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan TB balita antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa pemberian makanan tambahan nuget tempe. Untuk koefisien korelasinya didapatkan nilai positif dan nilai positif 0,998 untuk TB yang berarti korelasinya sangat kuat. \\nKesimpulan: Terdapat Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Nuget tempe Terhadap BB dan TB Pada Balita Stunting. \\nSaran: : Pemberian PMT Modifikasi berbasis kearifan lokal dalam hal ini nuget tempe dapat menjadi alternatif program penanggulangan stunting dan gizi kurang.\",\"PeriodicalId\":371285,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal\",\"volume\":\" 12\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.850\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.850","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN NUGET TEMPE SEBAGAI PANGAN LOKAL TERHADAP BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN BALITA STUNTING
Latar Belakang: Stunting pada balita dapat menjadi predisposisi terjadinya masalah-masalah kesehatan lain hingga dewasa. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa prevalensi balita stunting pada tahun 2022 sebanyak 149,2 juta atau sebesar 22% balita yang mengalami stunting. Salah satu program prioritas pembangunan kesehatan dalam periode tahun 2020-2024 adalah penurunan prevalensi stunting. Asupan zat gizi pada balita sangat penting dalam mendukung pertumbuhan sesuai dengan grafik pertumbuhannya agar tidak terjadi gagal tumbuh (growth faltering) yang dapat menyebabkan stunting. 43,2% balita di Indonesia mengalami defisit energi dan 31,9% balita mengalami defisit protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan nuget tempe terhadap peningkatan BB dan TB pada balita 24-59 bulan di Desa Karangmuncang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan.
Metode: penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi eksperimental dengan desain pre-test and post-test control group. Pemilihan sampel menggunakan metode Consequtive Sampling. Sampel penelitian adalah balita 24-59 bulan di Desa Karangmuncang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan yang memenuhi kriteri inklusi. Jumlah sampel sebanyak 60 balita, 30 orang untuk kelompok intervensi dan 30 orang kelompok kontrol. Bentuk intervensi penelitan yaitu pemberian bahan makanan nuget tempe pada balita yang mengalami stunting. Kelompok kontrol balita hanya mendapatkan pelayanan kesehatan balita dari tenaga kesehatan setempat. Bentuk intervensinya yaitu kelompok intervensi diberikan nuget tempe selama 1 bulan setiap hari, jumlahnya yaitu 50 gram (balita > 12 bulan). Nuget tempe disiapkan setiap hari oleh peneliti dan diantarkan kerumah masing-masing sampel untuk dikonsumsi dan dimonitor jumlah yang tersisa karena tidak dikonsumsi.
Hasil: Diperoleh nilai p value = 0,000 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan TB balita antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa pemberian makanan tambahan nuget tempe. Untuk koefisien korelasinya didapatkan nilai positif dan nilai positif 0,998 untuk TB yang berarti korelasinya sangat kuat.
Kesimpulan: Terdapat Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Nuget tempe Terhadap BB dan TB Pada Balita Stunting.
Saran: : Pemberian PMT Modifikasi berbasis kearifan lokal dalam hal ini nuget tempe dapat menjadi alternatif program penanggulangan stunting dan gizi kurang.