Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1083
Agus Samsul Hidayat, Yani Sofiani, Rizki Nugraha Agung
Latar Belakang: PPOK merupakan penyakit pada sistem pernapasan yang memiliki karakteristik sumbatan saluran napas yang progresif yang tidak bisa kembali sepenuhnya disertai peradangan pada dan dampak sistemik yang mengakibatkan jalan napas menyempit, peningkatan sputum berlebih. Kesulitan bernapas, sesak napas yang dapat terlihat dengan kontraksi otot-otot pemapasan yang meningkat. Pencegahan bisa dilakukan rehabilitasi pernapasan dengan tiupan blowing balloon exercise guna meningkatkan saturasi oksigen lebih adekuat. Salah satu indikatornya dengan mengukur saturasi oksigen. Metode: Desain penelitian menggunakan quasy experimental one group pre dan post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel 20 responden pasien PPOK. Analisis data menggunkan analisis univariat, bivariat, multivariat.Hasil: didapatkan ada pengaruh tekanan tiupan blowing balloon exercise terhadap saturasi oksigen (p value 0,000).Kesimpulan: Peneliti menyarankan agar blowing ballon exercise dapat dilaksanakan dengan baik dan berkelanjutan sebanyak 3 kali tiupan selama tiga hari setiap pagi sehingga pasien PPOK akan memiliki saturasi oksigen yang lebih baik dan mengakibatkan penurunan eksaserbasi.
{"title":"Efektivitas tiupan blowing balloon exercise terhadap saturasi oksigen pada pasien penyakit paru obstruksi kronik di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang","authors":"Agus Samsul Hidayat, Yani Sofiani, Rizki Nugraha Agung","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1083","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1083","url":null,"abstract":"Latar Belakang: PPOK merupakan penyakit pada sistem pernapasan yang memiliki karakteristik sumbatan saluran napas yang progresif yang tidak bisa kembali sepenuhnya disertai peradangan pada dan dampak sistemik yang mengakibatkan jalan napas menyempit, peningkatan sputum berlebih. Kesulitan bernapas, sesak napas yang dapat terlihat dengan kontraksi otot-otot pemapasan yang meningkat. Pencegahan bisa dilakukan rehabilitasi pernapasan dengan tiupan blowing balloon exercise guna meningkatkan saturasi oksigen lebih adekuat. Salah satu indikatornya dengan mengukur saturasi oksigen. Metode: Desain penelitian menggunakan quasy experimental one group pre dan post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel 20 responden pasien PPOK. Analisis data menggunkan analisis univariat, bivariat, multivariat.Hasil: didapatkan ada pengaruh tekanan tiupan blowing balloon exercise terhadap saturasi oksigen (p value 0,000).Kesimpulan: Peneliti menyarankan agar blowing ballon exercise dapat dilaksanakan dengan baik dan berkelanjutan sebanyak 3 kali tiupan selama tiga hari setiap pagi sehingga pasien PPOK akan memiliki saturasi oksigen yang lebih baik dan mengakibatkan penurunan eksaserbasi.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 65","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141374690","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1005
Kati Sriwiyati, B. Wibisono, Yukke Nilla Permata, Reisa Monika Nur
Latar Belakang: Penyakit Diabetes Melitus (DM) tipe II merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menimbulkan dampak negatif pada orang yang mengalaminya, baik fisik maupun psikologis. Kecemasan terkait manifestasi klinis sampai komplikasi dan pengobatan dalam jangka lama sering dijumpai pada penderita penyakit ini. Peningkatan kecemasan ini akan berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian adalah penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon sebanyak 259 responden diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan alat ukur Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/ZRAS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan Diabetes Quality Of Life (DQOL) untuk mengukur kualitas hidup. Analisis data menggunakan uji spearman.Hasil: Penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon dengan tingkat kecemasan ringan sebanyak 16 (6,2%), kecemasan sedang sebanyak 186 (71,8%), kecemasan berat sebanyak 53 (20,5%), dan panik sebanyak 4 (1,5%). Sedangkan penderita DM tipe II dengan kualitas hidup baik sebanyak 176 (68%), dan penderita dengan kualitas hidup tidak baik sebanyak 83 (32%).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kualitas hidup penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon.
背景:II 型糖尿病(DM)是一种非传染性疾病,会对患者的身体和心理造成负面影响。该病患者经常会对临床表现、并发症和长期治疗产生焦虑。焦虑的增加会影响患者的生活质量:本研究是一项横断面观察研究。研究样本为井里汶市卡利加加-佩尔迈保健中心的 II 型糖尿病患者,采用连续抽样技术,共抽取了 259 名受访者。数据收集采用Zung焦虑自评量表(SAS/ZRAS)测量焦虑水平,采用糖尿病生活质量量表(DQOL)测量生活质量。数据分析采用矛曼检验:结果:在井里汶市卡利加加-佩尔迈医疗中心就诊的 II 型糖尿病患者中,轻度焦虑者为 16 人(6.2%),中度焦虑者为 186 人(71.8%),重度焦虑者为 53 人(20.5%),恐慌者为 4 人(1.5%)。生活质量好的 II 型糖尿病患者有 176 人(68%),生活质量差的患者有 83 人(32%):结论:井里汶市卡利加加-佩尔迈医疗中心的 II 型糖尿病患者的焦虑和生活质量之间存在明显关系。
{"title":"Hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon","authors":"Kati Sriwiyati, B. Wibisono, Yukke Nilla Permata, Reisa Monika Nur","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1005","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1005","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyakit Diabetes Melitus (DM) tipe II merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menimbulkan dampak negatif pada orang yang mengalaminya, baik fisik maupun psikologis. Kecemasan terkait manifestasi klinis sampai komplikasi dan pengobatan dalam jangka lama sering dijumpai pada penderita penyakit ini. Peningkatan kecemasan ini akan berpengaruh terhadap kualitas hidup penderita.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian adalah penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon sebanyak 259 responden diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan alat ukur Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/ZRAS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan Diabetes Quality Of Life (DQOL) untuk mengukur kualitas hidup. Analisis data menggunakan uji spearman.Hasil: Penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon dengan tingkat kecemasan ringan sebanyak 16 (6,2%), kecemasan sedang sebanyak 186 (71,8%), kecemasan berat sebanyak 53 (20,5%), dan panik sebanyak 4 (1,5%). Sedangkan penderita DM tipe II dengan kualitas hidup baik sebanyak 176 (68%), dan penderita dengan kualitas hidup tidak baik sebanyak 83 (32%).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kualitas hidup penderita DM tipe II di Puskesmas Kalijaga Permai Kota Cirebon.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 40","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141374215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1027
Ryan Rachmandani, Hendri Hadiyanto
Latar Belakang: Diabetes mellitus tipe 2 adalah tipe diabetes mellitus yang paling umum. Diabetes tipe 2 ditandai dengan lesi progresif dari fungsi sel-β pankreas yang menyebabkan tubuh kita tidak dapat memproduksi insulin dengan maksimal.Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan menggunakan rancangan “Pretest-Posttest With Control Group Design. Besar responden dalam penelitian ini yaitu 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Paired T-test.Hasil: berdasarkan hasil Uji Paired Samples Test nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,002 < 0,05.Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian diit beras merah terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada penderita Diabetes Melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Cibadak.
背景:2 型糖尿病是最常见的糖尿病类型。2 型糖尿病的特征是胰腺 β 细胞功能逐渐退化,导致人体无法以最佳状态分泌胰岛素:本研究采用的研究方法是 "前测-后测-对照组设计 "准实验法。本研究的受访者人数为 15 名干预组受访者和 15 名对照组受访者。研究结果采用配对 T 检验进行分析。结果:根据配对样本检验的结果,得出的 P 值为 0.002 <0.05:西巴达克保健中心工作区的 II 型糖尿病患者食用糙米对血糖水平有影响。
{"title":"Pengaruh konsumsi beras merah terhadap perubahan kadar glukosa darah pada penderita dm tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Cibadak","authors":"Ryan Rachmandani, Hendri Hadiyanto","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1027","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1027","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Diabetes mellitus tipe 2 adalah tipe diabetes mellitus yang paling umum. Diabetes tipe 2 ditandai dengan lesi progresif dari fungsi sel-β pankreas yang menyebabkan tubuh kita tidak dapat memproduksi insulin dengan maksimal.Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan menggunakan rancangan “Pretest-Posttest With Control Group Design. Besar responden dalam penelitian ini yaitu 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok kontrol. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Paired T-test.Hasil: berdasarkan hasil Uji Paired Samples Test nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,002 < 0,05.Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian diit beras merah terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada penderita Diabetes Melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Cibadak.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"19 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141375611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1056
Tri Utami, Burhanuddin Basri, M. H. Nafiz
Latar Belakang: Kehamilan serta persalinan ialah peristiwa alamiah, namun pada realitasnya banyak ibu takut menjalaninya. Paling utama akibat rasa sakit yang teramat hebat yang terjalin pada dikala kontraksi, keadaan ini menimbulkan para ibu merasa tegang serta hadapi kecemasan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengenali apakah terdapat ikatan pasangan keluarga terhadap tingkatan kecemasan ibu sepanjang proses persalinan wajar di daerah kerja Puskesmas Sukabumi.Metode: Desain riset yang digunakan ialah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Ilustrasi diambil dengan metode porposif sampling ialah 39 penderita. Instrumen dalam riset merupakan kuesioner. Hasil riset dianalisis dengan memakai rumus Chi square.Hasil: Dari hasil uji chi- square didapatkan p=0,002 (p value < 0,05.Kesimpulan: Bisa disimpulkan terdapat ikatan yang bermakna antara Kedudukan Pasangan Keluarga Terhadap Tingkatan Kecemasan Ibu Sepanjang Proses Persalinan Wajar di daerah kerja Puskesmas Sukabumi.
背景介绍怀孕和分娩是自然现象,但实际上很多母亲都害怕经历这一过程。主要是由于宫缩时的剧烈疼痛,这种情况会使产妇感到紧张和焦虑。本研究旨在确定在苏卡布米医疗中心的工作区,自然分娩过程中的产妇焦虑程度是否受到家庭伴侣关系的影响:研究设计采用横截面描述性分析方法。研究采用了描述性分析和横断面方法。研究工具为调查问卷。研究结果采用奇平方公式进行分析:根据卡方检验的结果得出 p = 0.002(p 值小于 0.05):可以得出结论:在苏卡布米保健中心的工作区,家庭伴侣的地位与产妇在自然分娩过程中的焦虑程度之间存在显著关系。
{"title":"Hubungan pendamping keluarga terhadap tingkat kecemasan ibu selama proses persalinan normal di Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi","authors":"Tri Utami, Burhanuddin Basri, M. H. Nafiz","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1056","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1056","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kehamilan serta persalinan ialah peristiwa alamiah, namun pada realitasnya banyak ibu takut menjalaninya. Paling utama akibat rasa sakit yang teramat hebat yang terjalin pada dikala kontraksi, keadaan ini menimbulkan para ibu merasa tegang serta hadapi kecemasan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengenali apakah terdapat ikatan pasangan keluarga terhadap tingkatan kecemasan ibu sepanjang proses persalinan wajar di daerah kerja Puskesmas Sukabumi.Metode: Desain riset yang digunakan ialah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Ilustrasi diambil dengan metode porposif sampling ialah 39 penderita. Instrumen dalam riset merupakan kuesioner. Hasil riset dianalisis dengan memakai rumus Chi square.Hasil: Dari hasil uji chi- square didapatkan p=0,002 (p value < 0,05.Kesimpulan: Bisa disimpulkan terdapat ikatan yang bermakna antara Kedudukan Pasangan Keluarga Terhadap Tingkatan Kecemasan Ibu Sepanjang Proses Persalinan Wajar di daerah kerja Puskesmas Sukabumi.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141373119","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1062
S. Asiyah, Dimas Dwi Yoga Saputra, Intania Sofia Ramadhani
Latar Belakang: Saat ini pemerintah memiliki program pemberantasan sarang nyamuk untuk menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), yaitu program 3M Plus dengan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pemberantasan sarang nyamuk merupakan cara yang efektif untuk memperlambat penyebaran DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh gerakan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) terhadap pendekatan partisipasif terhadap perilaku 3M Plus di Kelurahan Pandanwangi RT. 04 RW. 09. Metode: Desain penelitian berupa observasional dengan populasi penelitian adalah seluruh warga RT. 04 RW. 09 sejumlah 120 KK, teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling sejumlah 45 KK. Penelitian dilaksanakan 27 Mei – 3 Juni 2023, instrumen berupa kuesioner pengetahuan dan checklist tindakan. Analisis data dengan uji Wilcoxon dengan 0,00 < 0,05. Hasil: di dapatkan hasil dari kuesioner pengetahuan sebelum dilakukan pelatihan warga RT. 04, yaitu memperoleh nilai rata-rata 61. Sedangkan setelah dilakukan pelatihan nilai rata-ratanya 95, dan didapatkan hasil tindakan positif 22,2% dan negative 77,8%. Dan diperoleh hasil nilai perilaku 3M Plus dengan nilai baik 100%. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa pemberian pelatihan tentang pemberantasan saran nyamuk dapat meningkatkan perilaku 3M kepada warga Kelurahan Pandanwangi RT. 04. Untuk mencapai perubahan perilaku dilakukan perlakuan berupa pelatihan guna meningkatkan pengetahuan dan tindakan, perubahan dimulai dalam bentuk gerakan. Kata Kunci : Pengendalian Demam Berdarah Dengue, Pelatihan, Pemberantasan Nyamuk.
{"title":"Hubungan tingkat pengetahuan skabies dengan kejadian skabies santri putra di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon","authors":"S. Asiyah, Dimas Dwi Yoga Saputra, Intania Sofia Ramadhani","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1062","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1062","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Saat ini pemerintah memiliki program pemberantasan sarang nyamuk untuk menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), yaitu program 3M Plus dengan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pemberantasan sarang nyamuk merupakan cara yang efektif untuk memperlambat penyebaran DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh gerakan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) terhadap pendekatan partisipasif terhadap perilaku 3M Plus di Kelurahan Pandanwangi RT. 04 RW. 09. \u0000Metode: Desain penelitian berupa observasional dengan populasi penelitian adalah seluruh warga RT. 04 RW. 09 sejumlah 120 KK, teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling sejumlah 45 KK. Penelitian dilaksanakan 27 Mei – 3 Juni 2023, instrumen berupa kuesioner pengetahuan dan checklist tindakan. Analisis data dengan uji Wilcoxon dengan 0,00 < 0,05. \u0000Hasil: di dapatkan hasil dari kuesioner pengetahuan sebelum dilakukan pelatihan warga RT. 04, yaitu memperoleh nilai rata-rata 61. Sedangkan setelah dilakukan pelatihan nilai rata-ratanya 95, dan didapatkan hasil tindakan positif 22,2% dan negative 77,8%. Dan diperoleh hasil nilai perilaku 3M Plus dengan nilai baik 100%. \u0000Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa pemberian pelatihan tentang pemberantasan saran nyamuk dapat meningkatkan perilaku 3M kepada warga Kelurahan Pandanwangi RT. 04. Untuk mencapai perubahan perilaku dilakukan perlakuan berupa pelatihan guna meningkatkan pengetahuan dan tindakan, perubahan dimulai dalam bentuk gerakan. \u0000Kata Kunci : Pengendalian Demam Berdarah Dengue, Pelatihan, Pemberantasan Nyamuk.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141371870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1025
Serasi Ginting, Tri Utami, Dhinny Novryanthi
Latar Belakang : Sectio Caesarea merupakan proses pembedahan untuk melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut dan dinding rahim. Persalinan dengan metode SC dilakukan atas dasar indikasi medis baik dari sisi ibu dan janin, seperti placenta previa, presentasi atau letak abnormal pada janin, serta indikasi lainnya yang dapat membahayakan nyawa ibu maupun janin. Mobilisasi dini adalah pergerakan yang dilakukan sedini mungkin di tempat tidur dengan melatih bagian-bagian tubuh untuk melakukan peregangan yangberguna untuk membantu penyembuhan luka pada ibu postsectio caesarea. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi section caesarea di Rumah Sakit Siloam Jakarta. Metode: Desain dalam penelitian ini menggunakan Quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan one group pretest posttest design. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik dengan Paired Samples Test nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, artinya Ha diterima dan H0 ditolah. Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Siloam Jakarta. Saran: Selanjutnya hasil penelitian ini disarankan dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian sejenis untuk mencapai hasil yang lebih baik.
背景:剖腹产是通过腹壁和子宫壁切口娩出胎儿的手术过程。剖腹产法是根据母亲和胎儿的医学指征进行的,如前置胎盘、胎儿先露部位或位置异常,以及其他可能危及母亲和胎儿生命的指征。早期活动是指通过训练身体部位的伸展,在床上尽早进行的运动,这对剖腹产后产妇的伤口愈合很有帮助。 目的:本研究旨在确定早期活动对雅加达西乐庵医院剖腹产术后患者疼痛强度的影响。研究方法:本研究采用准实验设计,使用一组前测后测的设计方法。结果根据配对样本检验的统计检验结果,得出的 P 值为 0.000 <0.05,即接受 Ha,拒绝 H0。结论:可以得出结论,雅加达西乐庵医院剖腹产术后患者早期活动对疼痛强度有影响。建议:此外,建议将本研究结果作为开展类似研究的基础,以取得更好的结果。
{"title":"PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT SILOAM JAKARTA","authors":"Serasi Ginting, Tri Utami, Dhinny Novryanthi","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1025","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1025","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Sectio Caesarea merupakan proses pembedahan untuk melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut dan dinding rahim. Persalinan dengan metode SC dilakukan atas dasar indikasi medis baik dari sisi ibu dan janin, seperti placenta previa, presentasi atau letak abnormal pada janin, serta indikasi lainnya yang dapat membahayakan nyawa ibu maupun janin. Mobilisasi dini adalah pergerakan yang dilakukan sedini mungkin di tempat tidur dengan melatih bagian-bagian tubuh untuk melakukan peregangan yangberguna untuk membantu penyembuhan luka pada ibu postsectio caesarea. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi section caesarea di Rumah Sakit Siloam Jakarta. Metode: Desain dalam penelitian ini menggunakan Quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan one group pretest posttest design. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik dengan Paired Samples Test nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, artinya Ha diterima dan H0 ditolah. Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Siloam Jakarta. Saran: Selanjutnya hasil penelitian ini disarankan dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian sejenis untuk mencapai hasil yang lebih baik.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 32","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141374378","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1048
Bianca Adinda Mustika Fadya, R. Safitri, Rifzul Maulina
Latar Belakang: Anak usia dini juga dikenal sebagai anak pra-sekolah yang hidup pada masa kanak-kanak awal. Salah satu aspek penting dari perkembangan anak usia dini adalah kemampuan motorik halus, yaitu kemampuan melakukan gerakan yang melibatkan penggunaan otot-otot kecil, termasuk koordinasi antara mata dan tangan dengan cermat. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif (Eksperimen), jenis penelitiannya adalah Pre-Eksperimental Designs, dengan bentuk One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 4-6 tahun di TK Al-Ashfiya Kota Malang. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling untuk anak usia 4-6 tahun dengan rincian 7 anak perempuan dan 9 anak laki-laki, total keseluruhan 16 anak. Instrumen yang digunakan adalah berbentuk lembar observasi STPPA. Hasil: Berdasarkan hasil analisa data statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan SPSS didapatkan nilai P-value (asymp. Sig 2-tailed) sebesar 0.000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan responden sebelum diberikan intervensi dengan sesudah diberikan intervensi. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan: Terdapat pengaruh bermain kolase terhadap kemampuan motorik halus pada anak usia 4-6 tahun di TK Al-Ashfiya Kota Malang.
{"title":"Pengaruh Bermain Kolase Terhadap Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Usia 4-6 Tahun Di TK Al-Ashfiya KOta Malang","authors":"Bianca Adinda Mustika Fadya, R. Safitri, Rifzul Maulina","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1048","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1048","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Anak usia dini juga dikenal sebagai anak pra-sekolah yang hidup pada masa kanak-kanak awal. Salah satu aspek penting dari perkembangan anak usia dini adalah kemampuan motorik halus, yaitu kemampuan melakukan gerakan yang melibatkan penggunaan otot-otot kecil, termasuk koordinasi antara mata dan tangan dengan cermat. \u0000Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif (Eksperimen), jenis penelitiannya adalah Pre-Eksperimental Designs, dengan bentuk One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 4-6 tahun di TK Al-Ashfiya Kota Malang. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling untuk anak usia 4-6 tahun dengan rincian 7 anak perempuan dan 9 anak laki-laki, total keseluruhan 16 anak. Instrumen yang digunakan adalah berbentuk lembar observasi STPPA. \u0000Hasil: Berdasarkan hasil analisa data statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan SPSS didapatkan nilai P-value (asymp. Sig 2-tailed) sebesar 0.000 < 0,05 yang artinya ada perbedaan responden sebelum diberikan intervensi dengan sesudah diberikan intervensi. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. \u0000Kesimpulan: Terdapat pengaruh bermain kolase terhadap kemampuan motorik halus pada anak usia 4-6 tahun di TK Al-Ashfiya Kota Malang.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141374205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1059
R. Lestari, Dewi Laelatul Badriah, Dwi Nastiti Iswarawanti
Latar Belakang: Kabupaten Kuningan menempati peringkat ke-5 produksi susu sapi terbanyak di Jawa Barat pada tahun 2022 dengan produksi mencapai 20.042 ton. Kontaminasi bakteri Staphylococcus aureus sering dilaporkan sebagai penyebab kasus keracunan setelah mengkonsumsi susu, serta merupakan bakteri utama penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan di Indonesia pada tahun 2020, yang menyebabkan 1.528 orang sakit dan 6 orang meninggal dunia.Metode: Penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain penelitian Cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah pemerah susu sapi dan sampel susu sapi segar, menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 101 pemerah susu sapi (dari 101 peternakan) dan 101 sampel susu segar berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil: Berdasarkan hasil analisis diperoleh variabel yang berhubungan dengan tingkat cemaran bakteri Staphylococcus aureus pada susu segar yakni variabel kebersihan sapi, higiene pemerah, sanitasi peralatan, dan prosedur pemerahan (p < 0,050). Variabel yang tidak berhubungan dengan tingkat cemaran bakteri Staphylococcus aureus yakni variabel kesehatan sapi dan sanitasi kandang (p > 0,050).Kesimpulan: Higiene pemerah merupakan variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan tingkat cemaran bakteri Staphylococcus aureus pada susu segar (OR=9,099).
{"title":"Higien pemerahan sebagai penentu kontaminasi bakteri staphylococcus aureus pada susu sapi di Kabupaten Kuningan","authors":"R. Lestari, Dewi Laelatul Badriah, Dwi Nastiti Iswarawanti","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1059","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1059","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kabupaten Kuningan menempati peringkat ke-5 produksi susu sapi terbanyak di Jawa Barat pada tahun 2022 dengan produksi mencapai 20.042 ton. Kontaminasi bakteri Staphylococcus aureus sering dilaporkan sebagai penyebab kasus keracunan setelah mengkonsumsi susu, serta merupakan bakteri utama penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan di Indonesia pada tahun 2020, yang menyebabkan 1.528 orang sakit dan 6 orang meninggal dunia.Metode: Penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain penelitian Cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah pemerah susu sapi dan sampel susu sapi segar, menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 101 pemerah susu sapi (dari 101 peternakan) dan 101 sampel susu segar berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil: Berdasarkan hasil analisis diperoleh variabel yang berhubungan dengan tingkat cemaran bakteri Staphylococcus aureus pada susu segar yakni variabel kebersihan sapi, higiene pemerah, sanitasi peralatan, dan prosedur pemerahan (p < 0,050). Variabel yang tidak berhubungan dengan tingkat cemaran bakteri Staphylococcus aureus yakni variabel kesehatan sapi dan sanitasi kandang (p > 0,050).Kesimpulan: Higiene pemerah merupakan variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan tingkat cemaran bakteri Staphylococcus aureus pada susu segar (OR=9,099).","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 41","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141372719","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1037
Nadya Citra Pratiwi, I. Astuti, Noviyanti Noviyanti, Teguh Akbar Budiana
Latar Belakang: Satu dari lima anak di dunia mengalami stunting. Stunting merupakan ketidakmampuan tumbuh yang ditandai dengan laju pertumbuhan kurang dari -2 SD. Penyebab paling umum dari stunting adalah kekurangan gizi kronis yang berlangsung mulai dari masa kehamilan hingga awal kelahiran sehingga gizi ibu selama hamil dan asupan gizi setelahnya menjadi fondasi bagi tumbuh kembang anak. Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan riwayat anemia, kekurangan energi kronik pada ibu, dan asupan protein balita dengan insiden stunting. Metode: Riset ini menggunakan desain case control secara retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 45 kasus dan 45 kontrol, yang dipilih melalui teknik proporsional sampling. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara menggunakan instrumen kuesioner SQ FFQ untuk mengidentifikasi asupan protein balita sedangkan data sekunder didapatkan dari e-PPGBM untuk mengidentifikasi balita stunting dan buku KIA untuk mengidentifikasi riwayat anemia dan KEK pada ibu. Analisis data dengan univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan chi-square dan odd ratio. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara asupan protein balita dengan insiden stunting (p=0,000), di mana kekurangan asupan protein meningkatkan risiko stunting sebanyak 10,716 kali di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Tahun 2024. Sedangkan insiden stunting dengan riwayat anemia dan riwayat KEK pada ibu tidak terbukti berhubungan (p>0,05). Kesimpulan: Kekurangan asupan protein merupakan faktor dominan penyebab stunting
{"title":"Hubungan Riwayat Anemia, Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Dan Asupaan Protein Balita Dengan Insiden Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Kabupaten Bandung Barat 2024","authors":"Nadya Citra Pratiwi, I. Astuti, Noviyanti Noviyanti, Teguh Akbar Budiana","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1037","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1037","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Satu dari lima anak di dunia mengalami stunting. Stunting merupakan ketidakmampuan tumbuh yang ditandai dengan laju pertumbuhan kurang dari -2 SD. Penyebab paling umum dari stunting adalah kekurangan gizi kronis yang berlangsung mulai dari masa kehamilan hingga awal kelahiran sehingga gizi ibu selama hamil dan asupan gizi setelahnya menjadi fondasi bagi tumbuh kembang anak. Riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan riwayat anemia, kekurangan energi kronik pada ibu, dan asupan protein balita dengan insiden stunting. \u0000Metode: Riset ini menggunakan desain case control secara retrospektif. Jumlah sampel sebanyak 45 kasus dan 45 kontrol, yang dipilih melalui teknik proporsional sampling. Pengumpulan data primer didapatkan dari wawancara menggunakan instrumen kuesioner SQ FFQ untuk mengidentifikasi asupan protein balita sedangkan data sekunder didapatkan dari e-PPGBM untuk mengidentifikasi balita stunting dan buku KIA untuk mengidentifikasi riwayat anemia dan KEK pada ibu. Analisis data dengan univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan chi-square dan odd ratio. \u0000Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara asupan protein balita dengan insiden stunting (p=0,000), di mana kekurangan asupan protein meningkatkan risiko stunting sebanyak 10,716 kali di Wilayah Kerja Puskesmas Citalem Tahun 2024. Sedangkan insiden stunting dengan riwayat anemia dan riwayat KEK pada ibu tidak terbukti berhubungan (p>0,05). \u0000Kesimpulan: Kekurangan asupan protein merupakan faktor dominan penyebab stunting \u0000 ","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":"3 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141375821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-07DOI: 10.34305/jikbh.v15i01.1134
Abdal Rohim
Latar Belakang: Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan 28 juta penduduk di Indonesia akan berusia lanjut yaitu 60 tahun lebih. Proses degeneratif pada lansia menyebabkan waktu tidur efektif berkurang. Terapi non farmakologi yang aman dan efektif untuk meningkatkan kualitas tidur lansia yaitu dengan terapi Benson.Metode: Jenis penelitian ini adalah quasy eksperiment pre and post test with control group design. Jumlah sampel 30 orang lansia. Penetapan responden menggunakan purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis bivariat menggunakan uji paired sample t test dan independent sample t test.Hasil: Hasil analisis univariat diperoleh bahwa rata-rata nilai kualitas tidur sebelum dan sesudah diberikan terapi Benson pada kelompok intervensi adalah 12,53 (kualitas tidur buruk) – 4,73 (kualitas tidur baik) dan rata-rata nilai kualitas tidur pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan penilaian adalah 11,27 (kualitas tidur buruk) – 11,00 (kualitas tidur buruk). Hasil analisis bivariat dengan uji paired sample t test diperoleh nilai p value pada kelompok intervensi 0,000 < 0,05, sehingga terdapat pengaruh antara sebelum dan sesudah dilakukan terapi Benson.Kesimpulan: Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas terapi Benson pada lansia di Desa Mekarmulya Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.
背景:据中央统计局(BPS)估计,印度尼西亚将有 2,800 万人超过 60 岁。老年人的退化过程会导致有效睡眠时间减少。改善老年人睡眠质量的安全有效的非药物疗法是本森疗法:这种研究是一种带有对照组设计的前测和后测的简单实验。样本量为 30 位老人。根据纳入和排除标准,使用目的性抽样确定受访者。使用配对样本 t 检验和独立样本 t 检验进行双变量分析:单变量分析结果显示,干预组在接受本森治疗前后的睡眠质量平均值为 12.53(睡眠质量差)-4.73(睡眠质量好),对照组在评估前后的睡眠质量平均值为 11.27(睡眠质量差)-11.00(睡眠质量差)。用配对样本 t 检验进行双变量分析的结果显示,干预组的 p 值为 0.000 <0.05,因此本森疗法前后存在影响:结论:本森疗法对马贾冷卡地区勒马苏吉县梅卡穆里亚村老年人的疗效存在差异。
{"title":"Efektivitas terapi benson terhadap kualitas tidur pada lansia di Desa Mekarmulya Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka","authors":"Abdal Rohim","doi":"10.34305/jikbh.v15i01.1134","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1134","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan 28 juta penduduk di Indonesia akan berusia lanjut yaitu 60 tahun lebih. Proses degeneratif pada lansia menyebabkan waktu tidur efektif berkurang. Terapi non farmakologi yang aman dan efektif untuk meningkatkan kualitas tidur lansia yaitu dengan terapi Benson.Metode: Jenis penelitian ini adalah quasy eksperiment pre and post test with control group design. Jumlah sampel 30 orang lansia. Penetapan responden menggunakan purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis bivariat menggunakan uji paired sample t test dan independent sample t test.Hasil: Hasil analisis univariat diperoleh bahwa rata-rata nilai kualitas tidur sebelum dan sesudah diberikan terapi Benson pada kelompok intervensi adalah 12,53 (kualitas tidur buruk) – 4,73 (kualitas tidur baik) dan rata-rata nilai kualitas tidur pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan penilaian adalah 11,27 (kualitas tidur buruk) – 11,00 (kualitas tidur buruk). Hasil analisis bivariat dengan uji paired sample t test diperoleh nilai p value pada kelompok intervensi 0,000 < 0,05, sehingga terdapat pengaruh antara sebelum dan sesudah dilakukan terapi Benson.Kesimpulan: Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas terapi Benson pada lansia di Desa Mekarmulya Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.","PeriodicalId":371285,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal","volume":" 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141374280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}