{"title":"反抗的玛雅人:从埃内斯托-拉克劳的视角看推特空间中的反霸权行动主义","authors":"Josef Christofer Benedict, Yohanes Wisnu Dharmesa","doi":"10.22146/jps.v10i2.82675","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hadirnya ruang-ruang baru dalam dunia maya telah memberikan formasi kuasa yang juga baru. Twitter, sebagai salah satu ruang maya tersebut, lantas dimanfaatkan untuk giat kontra-hegemoni digital melalui produksi dan distribusi diskursus antagonistik terhadap hegemoni konvensional di dunia korporeal. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami bagaimana aktivisme kontra-hegemoni di Twitter terwujud dan terlanggengkan dengan pisau bedah pemikiran hegemoni Ernesto Laclau. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode analisis deskriptif terhadap dua jenis data, yakni data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari proses text mining terhadap tiga akun Twitter, yaitu @txtdrberseragam, @PolJokesID, dan @JDAgraria, sebagai representasi populer akan ruang aktivisme kontra-hegemoni. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur atas pandangan hegemoni Ernesto Laclau untuk pembedahan terhadap data pertama secara kritis. Penelitian ini menemukan subjek-subjek hegemonik yang secara spesifik diantagoniskan dalam ketiga ruang Twitter, yakni aktor politik, aparat bersenjata (Polri dan TNI), dan pemerintah daerah. Melalui kacamata Laclau, penelitian ini juga menemukan bahwa ketiga akun tersebut adalah subjectless dan menghidupkan dimensi populisme dalam formasi wacana sebagai representasi “the people”. Sebagai kesimpulan, giat kontra-hegemoni dan relasi antagonistik hidup dalam aktivisme digital di ruang Twitter. Giat maya tersebut menjadi bentuk pergerakan baru melawan kuasa konvensional melalui populisme digital.","PeriodicalId":211763,"journal":{"name":"Jurnal Pemikiran Sosiologi","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Yang Maya Yang Melawan: Aktivisme Kontra-Hegemoni Di Ruang Twitter Dalam Perspektif Ernesto Laclau\",\"authors\":\"Josef Christofer Benedict, Yohanes Wisnu Dharmesa\",\"doi\":\"10.22146/jps.v10i2.82675\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hadirnya ruang-ruang baru dalam dunia maya telah memberikan formasi kuasa yang juga baru. Twitter, sebagai salah satu ruang maya tersebut, lantas dimanfaatkan untuk giat kontra-hegemoni digital melalui produksi dan distribusi diskursus antagonistik terhadap hegemoni konvensional di dunia korporeal. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami bagaimana aktivisme kontra-hegemoni di Twitter terwujud dan terlanggengkan dengan pisau bedah pemikiran hegemoni Ernesto Laclau. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode analisis deskriptif terhadap dua jenis data, yakni data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari proses text mining terhadap tiga akun Twitter, yaitu @txtdrberseragam, @PolJokesID, dan @JDAgraria, sebagai representasi populer akan ruang aktivisme kontra-hegemoni. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur atas pandangan hegemoni Ernesto Laclau untuk pembedahan terhadap data pertama secara kritis. Penelitian ini menemukan subjek-subjek hegemonik yang secara spesifik diantagoniskan dalam ketiga ruang Twitter, yakni aktor politik, aparat bersenjata (Polri dan TNI), dan pemerintah daerah. Melalui kacamata Laclau, penelitian ini juga menemukan bahwa ketiga akun tersebut adalah subjectless dan menghidupkan dimensi populisme dalam formasi wacana sebagai representasi “the people”. Sebagai kesimpulan, giat kontra-hegemoni dan relasi antagonistik hidup dalam aktivisme digital di ruang Twitter. Giat maya tersebut menjadi bentuk pergerakan baru melawan kuasa konvensional melalui populisme digital.\",\"PeriodicalId\":211763,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pemikiran Sosiologi\",\"volume\":\"36 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2024-01-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pemikiran Sosiologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/jps.v10i2.82675\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemikiran Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jps.v10i2.82675","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Yang Maya Yang Melawan: Aktivisme Kontra-Hegemoni Di Ruang Twitter Dalam Perspektif Ernesto Laclau
Hadirnya ruang-ruang baru dalam dunia maya telah memberikan formasi kuasa yang juga baru. Twitter, sebagai salah satu ruang maya tersebut, lantas dimanfaatkan untuk giat kontra-hegemoni digital melalui produksi dan distribusi diskursus antagonistik terhadap hegemoni konvensional di dunia korporeal. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami bagaimana aktivisme kontra-hegemoni di Twitter terwujud dan terlanggengkan dengan pisau bedah pemikiran hegemoni Ernesto Laclau. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode analisis deskriptif terhadap dua jenis data, yakni data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari proses text mining terhadap tiga akun Twitter, yaitu @txtdrberseragam, @PolJokesID, dan @JDAgraria, sebagai representasi populer akan ruang aktivisme kontra-hegemoni. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur atas pandangan hegemoni Ernesto Laclau untuk pembedahan terhadap data pertama secara kritis. Penelitian ini menemukan subjek-subjek hegemonik yang secara spesifik diantagoniskan dalam ketiga ruang Twitter, yakni aktor politik, aparat bersenjata (Polri dan TNI), dan pemerintah daerah. Melalui kacamata Laclau, penelitian ini juga menemukan bahwa ketiga akun tersebut adalah subjectless dan menghidupkan dimensi populisme dalam formasi wacana sebagai representasi “the people”. Sebagai kesimpulan, giat kontra-hegemoni dan relasi antagonistik hidup dalam aktivisme digital di ruang Twitter. Giat maya tersebut menjadi bentuk pergerakan baru melawan kuasa konvensional melalui populisme digital.