{"title":"尿酸和HbA1c之间的关系,DM第二型患者的NLR值","authors":"Suryanto Suryanto","doi":"10.59141/cerdika.v3i6.636","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"World Health Organization (WHO) mengingatkan prevalensi diabetes di Indonesia berpotensi mengalami kenaikan drastis dari 8,4 juta orang pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta penderita di 2030 nanti. NLR meningkat dengan meningkatnya tingkat keparahan intoleransi glukosa dan ditemukan berkorelasi positif dengan resistensi insulin yang berarti bahwa pada pasien diabetes melitus terjadi respon inflamasi. Hiperinsulinemia terjadi peningkatan kadar asam urat serum karena insulin berperan dalam meningkatkan reabsorbsi asam urat di tubulus proksimal ginjal. Semakin tinggi kadar HbA1c maka semakin tinggi pula resiko timbulnya komplikasi, demikian pula sebaliknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar asam urat dan HbA1C dengan nilai NLR pada penderita diabetes melitus tipe 2. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosis DM tipe 2 berdasarkan pasien rawat jalan dan rawat inap tahun 2019 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan sampel berjumlah 48 orang. Uji statistik antara kadar asam urat dengan NLR menunjukkan hasil p = 0,014, dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara kadar asam urat dengan NLR. Nilai r = 0,354, menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah. Korelasi positif memiliki arti semakin tinggi kadar asam urat maka semakin tinggi juga nilai NLR dan sebaliknya. Hasil analisis hubungan antara kadar HbA1c dengan NLR mendapatkan hasil p = 0,010 dan memiliki arti terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar NLR. Nilai r = 0,366, menujukkan korelatif postifi juga dengan kekuatan korelasi lemah. Terdapat hubungan antara kadar asam urat dan HbA1c dengan NLR pada pasien diabetes melitus tipe 2. Hasil ini bisa menjadi tolak ukur dalam memberi penanganan atau intervensi yang sesuai pada pasien diabetes mellitus tipe 2","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN ANTARA ASAM URAT DAN HbA1c DENGAN NILAI NLR PADA PASIEN DM TIPE 2\",\"authors\":\"Suryanto Suryanto\",\"doi\":\"10.59141/cerdika.v3i6.636\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"World Health Organization (WHO) mengingatkan prevalensi diabetes di Indonesia berpotensi mengalami kenaikan drastis dari 8,4 juta orang pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta penderita di 2030 nanti. NLR meningkat dengan meningkatnya tingkat keparahan intoleransi glukosa dan ditemukan berkorelasi positif dengan resistensi insulin yang berarti bahwa pada pasien diabetes melitus terjadi respon inflamasi. Hiperinsulinemia terjadi peningkatan kadar asam urat serum karena insulin berperan dalam meningkatkan reabsorbsi asam urat di tubulus proksimal ginjal. Semakin tinggi kadar HbA1c maka semakin tinggi pula resiko timbulnya komplikasi, demikian pula sebaliknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar asam urat dan HbA1C dengan nilai NLR pada penderita diabetes melitus tipe 2. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosis DM tipe 2 berdasarkan pasien rawat jalan dan rawat inap tahun 2019 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan sampel berjumlah 48 orang. Uji statistik antara kadar asam urat dengan NLR menunjukkan hasil p = 0,014, dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara kadar asam urat dengan NLR. Nilai r = 0,354, menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah. Korelasi positif memiliki arti semakin tinggi kadar asam urat maka semakin tinggi juga nilai NLR dan sebaliknya. Hasil analisis hubungan antara kadar HbA1c dengan NLR mendapatkan hasil p = 0,010 dan memiliki arti terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar NLR. Nilai r = 0,366, menujukkan korelatif postifi juga dengan kekuatan korelasi lemah. Terdapat hubungan antara kadar asam urat dan HbA1c dengan NLR pada pasien diabetes melitus tipe 2. Hasil ini bisa menjadi tolak ukur dalam memberi penanganan atau intervensi yang sesuai pada pasien diabetes mellitus tipe 2\",\"PeriodicalId\":9972,\"journal\":{\"name\":\"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i6.636\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i6.636","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN ANTARA ASAM URAT DAN HbA1c DENGAN NILAI NLR PADA PASIEN DM TIPE 2
World Health Organization (WHO) mengingatkan prevalensi diabetes di Indonesia berpotensi mengalami kenaikan drastis dari 8,4 juta orang pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta penderita di 2030 nanti. NLR meningkat dengan meningkatnya tingkat keparahan intoleransi glukosa dan ditemukan berkorelasi positif dengan resistensi insulin yang berarti bahwa pada pasien diabetes melitus terjadi respon inflamasi. Hiperinsulinemia terjadi peningkatan kadar asam urat serum karena insulin berperan dalam meningkatkan reabsorbsi asam urat di tubulus proksimal ginjal. Semakin tinggi kadar HbA1c maka semakin tinggi pula resiko timbulnya komplikasi, demikian pula sebaliknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kadar asam urat dan HbA1C dengan nilai NLR pada penderita diabetes melitus tipe 2. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosis DM tipe 2 berdasarkan pasien rawat jalan dan rawat inap tahun 2019 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan sampel berjumlah 48 orang. Uji statistik antara kadar asam urat dengan NLR menunjukkan hasil p = 0,014, dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara kadar asam urat dengan NLR. Nilai r = 0,354, menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah. Korelasi positif memiliki arti semakin tinggi kadar asam urat maka semakin tinggi juga nilai NLR dan sebaliknya. Hasil analisis hubungan antara kadar HbA1c dengan NLR mendapatkan hasil p = 0,010 dan memiliki arti terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar NLR. Nilai r = 0,366, menujukkan korelatif postifi juga dengan kekuatan korelasi lemah. Terdapat hubungan antara kadar asam urat dan HbA1c dengan NLR pada pasien diabetes melitus tipe 2. Hasil ini bisa menjadi tolak ukur dalam memberi penanganan atau intervensi yang sesuai pada pasien diabetes mellitus tipe 2