Dhea Ari Mahargono Putri, D. E. Safitri, Nur Rahma Maulida
{"title":"HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKRO, FREKUENSI OLAHRAGA, DURASI MENONTON TELEVISI, DAN DURASI TIDUR DENGAN STATUS GIZI REMAJA","authors":"Dhea Ari Mahargono Putri, D. E. Safitri, Nur Rahma Maulida","doi":"10.54771/jakagi.v2i2.314","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gizi kurang atau gizi lebih adalah berbagai masalah gizi yang rentan pada kelompok remaja. Kekurangan gizi dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, rendahnya tingkat kecerdasan, dan rendahnya produktivitas, sedangkan gizi lebih dapat meningkatkan kejadian diabetes melitus tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan asupan makro, frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur dengan status gizi remaja di Desa Babelan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Status gizi ditentukan berdasarkan z-score Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U). Data asupan makro diperoleh melalui wawancara food recall 2x24 jam. Data frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Teknik sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah sampel 70 subjek remaja usia 11-14 tahun yang berdomisili di RW 04 Desa Babelan. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja (p=0.018). Tidak terdapat hubungan antara asupan protein (p=0.212), asupan lemak (p=0.080), asupan karbohidrat (p=0.271), frekuensi olahraga (p=0.531), durasi menonton televisi (p=0.231), dan durasi tidur (p=0.313) dengan status gizi remaja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja. Tidak terdapat hubungan antara asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur dengan status gizi remaja.","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v2i2.314","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Gizi kurang atau gizi lebih adalah berbagai masalah gizi yang rentan pada kelompok remaja. Kekurangan gizi dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, rendahnya tingkat kecerdasan, dan rendahnya produktivitas, sedangkan gizi lebih dapat meningkatkan kejadian diabetes melitus tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan asupan makro, frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur dengan status gizi remaja di Desa Babelan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Status gizi ditentukan berdasarkan z-score Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U). Data asupan makro diperoleh melalui wawancara food recall 2x24 jam. Data frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Teknik sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah sampel 70 subjek remaja usia 11-14 tahun yang berdomisili di RW 04 Desa Babelan. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja (p=0.018). Tidak terdapat hubungan antara asupan protein (p=0.212), asupan lemak (p=0.080), asupan karbohidrat (p=0.271), frekuensi olahraga (p=0.531), durasi menonton televisi (p=0.231), dan durasi tidur (p=0.313) dengan status gizi remaja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja. Tidak terdapat hubungan antara asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur dengan status gizi remaja.