Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.54771/jakagi.v3i1.615
Aprilla Aprilla, Adhila Fayasari
Edukasi self-care merupakan pendidikan kesehatan yang dapat membantu pasien gagal ginjal kronik dengan beradaptasi dengan penyakit yang dialami. Kepatuhan dalam diet hemodialisis bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi kekurangan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas antara edukasi leaflet self-care terhadap kepatuhan diet pada pasien penyakit ginjal kronis dengan hemodialisa di RS. Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain nonequivalent group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, jumlah subjek 11 subjek. Pengumpulan data kepatuhan diet menggunakan kuesioner kepatuhan diet CKD pada pasien hemodialisa dan pengumpulan asupan zat gizi makro dengan wawancara menggunakan form food recall 2x24 jam. Analisis statistik yang digunakan adalah uji paired test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji bivariat terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi (p = 0,000). Dan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan energi (p = 0,032), karbohidrat (p = 0,021), protein (p = 0,026), lemak (p =0,048) sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan setelah pemberian edukasi leaflet dengan self-care terhadap kepatuhan diet pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa.
{"title":"PEMBERIAN EDUKASI LEAFLET SELF-CARE TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DENGAN HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. I R. SAID SUKANTO","authors":"Aprilla Aprilla, Adhila Fayasari","doi":"10.54771/jakagi.v3i1.615","DOIUrl":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v3i1.615","url":null,"abstract":"Edukasi self-care merupakan pendidikan kesehatan yang dapat membantu pasien gagal ginjal kronik dengan beradaptasi dengan penyakit yang dialami. Kepatuhan dalam diet hemodialisis bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi kekurangan gizi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas antara edukasi leaflet self-care terhadap kepatuhan diet pada pasien penyakit ginjal kronis dengan hemodialisa di RS. Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain nonequivalent group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling, jumlah subjek 11 subjek. Pengumpulan data kepatuhan diet menggunakan kuesioner kepatuhan diet CKD pada pasien hemodialisa dan pengumpulan asupan zat gizi makro dengan wawancara menggunakan form food recall 2x24 jam. Analisis statistik yang digunakan adalah uji paired test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji bivariat terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi (p = 0,000). Dan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan energi (p = 0,032), karbohidrat (p = 0,021), protein (p = 0,026), lemak (p =0,048) sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan setelah pemberian edukasi leaflet dengan self-care terhadap kepatuhan diet pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa.","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125694958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.54771/jakagi.v3i1.574
Anggita Marlida Septiani, Angga Rizqiawan
Peningkatan prevalensi status gizi lebih terus meningkat dari tahun ke tahun. Gizi lebih dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait, diantaranya adalah stres, aktivitas fisik, pengetahuan gizi juga berpengaruh terhadap sikap dan perilaku seseorang dalam memilih dan mengonsumsi makanan. Penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan gizi, perilaku makan, dan stres dengan status gizi lebih pegawai rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Sebanyak 65 pegawai RSPON Prof. Dr. dr Mahar Mardjono Jakarta menjadi sampel penelitian yang memenuhi kriteria inkulis dan eksklusi. Data diperoleh dengan pengukuran antropometri dan pengisian kuesioner Hubungan antar variable menggunakan uji Pearson jika data terdistribusi normal dan uji Spearman jika data terdistribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi lebih pegawai (p=0,204). Ada hubungan antara perilaku makan dengan status gizi lebih pegawai (p=0,013). Semakin tinggi perilaku makan semakin tinggi juga IMT subjek penelitian, namun korelasinya rendah (r=0,307). Ada hubungan antara tingkat stres dengan status gizi lebih pegawai (p=0,004) Semakin tinggi tingkat stres semakin tinggi juga IMT subjek penelitian, namun korelasinya rendah (r=0,352). Tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi lebih pegawai. Ada hubungan antara perilaku makan dan stres dengan status gizi lebih pegawai di rumah sakit.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, PERILAKU MAKAN, DAN TINGKAT STRES DENGAN STATUS GIZI LEBIH PEGAWAI RSPON PROF. Dr. dr. MAHAR MARDJONO JAKARTA","authors":"Anggita Marlida Septiani, Angga Rizqiawan","doi":"10.54771/jakagi.v3i1.574","DOIUrl":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v3i1.574","url":null,"abstract":"Peningkatan prevalensi status gizi lebih terus meningkat dari tahun ke tahun. Gizi lebih dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait, diantaranya adalah stres, aktivitas fisik, pengetahuan gizi juga berpengaruh terhadap sikap dan perilaku seseorang dalam memilih dan mengonsumsi makanan. Penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan gizi, perilaku makan, dan stres dengan status gizi lebih pegawai rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Sebanyak 65 pegawai RSPON Prof. Dr. dr Mahar Mardjono Jakarta menjadi sampel penelitian yang memenuhi kriteria inkulis dan eksklusi. Data diperoleh dengan pengukuran antropometri dan pengisian kuesioner Hubungan antar variable menggunakan uji Pearson jika data terdistribusi normal dan uji Spearman jika data terdistribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi lebih pegawai (p=0,204). Ada hubungan antara perilaku makan dengan status gizi lebih pegawai (p=0,013). Semakin tinggi perilaku makan semakin tinggi juga IMT subjek penelitian, namun korelasinya rendah (r=0,307). Ada hubungan antara tingkat stres dengan status gizi lebih pegawai (p=0,004) Semakin tinggi tingkat stres semakin tinggi juga IMT subjek penelitian, namun korelasinya rendah (r=0,352). Tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi lebih pegawai. Ada hubungan antara perilaku makan dan stres dengan status gizi lebih pegawai di rumah sakit.","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132910019","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.54771/jakagi.v3i1.664
Istianah Istianah, Grace Gladys Lahama
Kadar asam urat yang tinggi dalam darah merupakan satu masalah kesehatan. Asupan purin yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya hiperurisemia yang dapat berakhir dengan gout arthritis. Kadar purin yang tinggi banyak terkandung dalam protein hewani. Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kadar asam urat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran status gizi, asupan purin dan kadar asam urat pada mahasiswa Program Studi Gizi di Universitas Binawan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling dengan jumlah responden 61 mahasiswa. Pengumpulan data asupan purin dengan wawancara menggunakan formulir food recall 2x24 jam, status gizi menggunakan pengukuran berat badan dan tinggi badan dihitung dengan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT). Berdasarkan hasil penelitian, status gizi dari 61 subjek dalam penelitian ini sebagian besar termasuk kategori normal sebanyak 83,60% yang berjumlah 51 orang. Tingkat asupan purin pada mahasiswa program studi Gizi di Universitas Binawan tergolong kategori rendah sebanyak 61 responden (100%). Kadar asam urat pada mahasiswa program studi Gizi di Universitas Binawan kategori normal sebanyak 27 responden (44,30%) dan kategori tinggi sebanyak 34 responden (55,70%).
{"title":"GAMBARAN STATUS GIZI, ASUPAN PURIN DAN KADAR ASAM URAT PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI GIZI UNIVERSITAS BINAWAN","authors":"Istianah Istianah, Grace Gladys Lahama","doi":"10.54771/jakagi.v3i1.664","DOIUrl":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v3i1.664","url":null,"abstract":"Kadar asam urat yang tinggi dalam darah merupakan satu masalah kesehatan. Asupan purin yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya hiperurisemia yang dapat berakhir dengan gout arthritis. Kadar purin yang tinggi banyak terkandung dalam protein hewani. Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kadar asam urat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran status gizi, asupan purin dan kadar asam urat pada mahasiswa Program Studi Gizi di Universitas Binawan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling dengan jumlah responden 61 mahasiswa. Pengumpulan data asupan purin dengan wawancara menggunakan formulir food recall 2x24 jam, status gizi menggunakan pengukuran berat badan dan tinggi badan dihitung dengan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT). Berdasarkan hasil penelitian, status gizi dari 61 subjek dalam penelitian ini sebagian besar termasuk kategori normal sebanyak 83,60% yang berjumlah 51 orang. Tingkat asupan purin pada mahasiswa program studi Gizi di Universitas Binawan tergolong kategori rendah sebanyak 61 responden (100%). Kadar asam urat pada mahasiswa program studi Gizi di Universitas Binawan kategori normal sebanyak 27 responden (44,30%) dan kategori tinggi sebanyak 34 responden (55,70%).","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115357155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Makan selingan memiliki kontribusi terhadap energi dan zat gizi baik jumlah dan jenisnya yang memengaruhi indeks massa tubuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kontribusi energi dan zat gizi makan selingan dengan indeks massa tubuh menggunakan desain cross-sectional pada 36 Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Gizi, IPB University yang dipilih secara purposive. Data karakteristik sosial ekonomi, aktivitas fisik, berat badan, tinggi badan, dan asupan makan menggunakan dietary food recall 24-hrs dikumpulkan selama penelitian. Uji statistik Spearman Correlation dilakukan untuk menilai hubungan antara kontribusi energi dan zat gizi makan selingan dengan indeks massa tubuh. Hasil penelitian menunjukkan 16,7% subjek mengalami kelebihan berat badan. Kontribusi energi dan zat gizi makan selingan berkisar dari 12,7 ± 21,1% (vitamin B12) sampai 30,8 ± 35,0% (vitamin C). Terdapat hubungan yang signifikan antara energi (r=0,389), protein (r=0,368), lemak (r=0,396), karbohidrat (r=0,338), air (r=0,369), vitamin A (r=0,361), vitamin E (r=0,369), vitamin C (r=0,388), vitamin B6 (r=0,376), dan zat besi (r=0,372) dengan indeks massa tubuh. Hal ini menunjukkan makan selingan berperan dalam pemenuhan kebutuhan gizi harian.
{"title":"HUBUNGAN KONTRIBUSI ENERGI DAN ZAT GIZI MAKAN SELINGAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH MAHASISWA PASCASARJANA ILMU GIZI IPB UNIVERSITY","authors":"Hardinsyah, Dhea Marliana Salsabila, Nadya Rizki Fadilah, Nurul Maqfira, Laksmi Nur Fajriani","doi":"10.54771/jakagi.v3i1.521","DOIUrl":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v3i1.521","url":null,"abstract":"Makan selingan memiliki kontribusi terhadap energi dan zat gizi baik jumlah dan jenisnya yang memengaruhi indeks massa tubuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kontribusi energi dan zat gizi makan selingan dengan indeks massa tubuh menggunakan desain cross-sectional pada 36 Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Gizi, IPB University yang dipilih secara purposive. Data karakteristik sosial ekonomi, aktivitas fisik, berat badan, tinggi badan, dan asupan makan menggunakan dietary food recall 24-hrs dikumpulkan selama penelitian. Uji statistik Spearman Correlation dilakukan untuk menilai hubungan antara kontribusi energi dan zat gizi makan selingan dengan indeks massa tubuh. Hasil penelitian menunjukkan 16,7% subjek mengalami kelebihan berat badan. Kontribusi energi dan zat gizi makan selingan berkisar dari 12,7 ± 21,1% (vitamin B12) sampai 30,8 ± 35,0% (vitamin C). Terdapat hubungan yang signifikan antara energi (r=0,389), protein (r=0,368), lemak (r=0,396), karbohidrat (r=0,338), air (r=0,369), vitamin A (r=0,361), vitamin E (r=0,369), vitamin C (r=0,388), vitamin B6 (r=0,376), dan zat besi (r=0,372) dengan indeks massa tubuh. Hal ini menunjukkan makan selingan berperan dalam pemenuhan kebutuhan gizi harian.","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122352427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengetahuan kader terkait Pemberian Makanan bagi Bayi dan Anak (PMBA) menjadi salah satu factor mempengaruhi upaya penanggulangan masalah gizi dan kesehatan. Perilaku kader pada keluarga sendiri akan meningkatkan pemahaman melakukan konseling PMBA. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran perilaku kader posyandu dalam PMBA. Desain menggunakan potong lintang dengan sasaran kader posyandu aktif di wilayah Puskesmas Pangkalan Baru dan Benteng Kabupaten Bangka Tengah. Pengumpulan data dilakukan September hingga Oktober 2021 menggunakan google form dan terdapat 85 orang kader yang bersedia. Sebagian besar kader sebagai ibu rumah tangga dan sebanyak 68,2% pernah mengikuti pelatihan konseling PMBA. Kader yang mempunyai Balita sebanyak 61,2% dan sebanyak 87,5% memberikan ASI eksklusif. ASI tidak cukup menjadi salah satu alasan 12,9% responden untuk tidak melanjutkan setelah usia enam bulan. Kader yang memberikan MP-ASI saat Balita berusia enam bulan sebanyak 94,1%. Sumber hewani digunakan dalam MP-ASI oleh 27,1% responden dan sayuran oleh 41,2% responden serta buah-buahan diberikan oleh 27,1% responden. Makanan bentuk kental diberikan oleh 72,7% responden dan sebanyak 69,4% menyatakan bapak berperan mengasuh dan pemberian makan. Perilaku kader dalam penerapan PMBA telah cukup baik. Tidak ditemukan perbedaan penerapan PMBA pada kader yang telah dengan yang belum dilatih.
{"title":"PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK","authors":"Wiwin Efrizal, Rezie Utami, Sulaiha Sulaiha, Lystramika Mangunsong","doi":"10.54771/jakagi.v3i1.595","DOIUrl":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v3i1.595","url":null,"abstract":"Pengetahuan kader terkait Pemberian Makanan bagi Bayi dan Anak (PMBA) menjadi salah satu factor mempengaruhi upaya penanggulangan masalah gizi dan kesehatan. Perilaku kader pada keluarga sendiri akan meningkatkan pemahaman melakukan konseling PMBA. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran perilaku kader posyandu dalam PMBA. Desain menggunakan potong lintang dengan sasaran kader posyandu aktif di wilayah Puskesmas Pangkalan Baru dan Benteng Kabupaten Bangka Tengah. Pengumpulan data dilakukan September hingga Oktober 2021 menggunakan google form dan terdapat 85 orang kader yang bersedia. Sebagian besar kader sebagai ibu rumah tangga dan sebanyak 68,2% pernah mengikuti pelatihan konseling PMBA. Kader yang mempunyai Balita sebanyak 61,2% dan sebanyak 87,5% memberikan ASI eksklusif. ASI tidak cukup menjadi salah satu alasan 12,9% responden untuk tidak melanjutkan setelah usia enam bulan. Kader yang memberikan MP-ASI saat Balita berusia enam bulan sebanyak 94,1%. Sumber hewani digunakan dalam MP-ASI oleh 27,1% responden dan sayuran oleh 41,2% responden serta buah-buahan diberikan oleh 27,1% responden. Makanan bentuk kental diberikan oleh 72,7% responden dan sebanyak 69,4% menyatakan bapak berperan mengasuh dan pemberian makan. Perilaku kader dalam penerapan PMBA telah cukup baik. Tidak ditemukan perbedaan penerapan PMBA pada kader yang telah dengan yang belum dilatih.","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114078402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.54771/jakagi.v2i2.311
Rachmawati Anggraini, G. Dewi
Status gizi disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pengetahuan gizi seimbang dan gaya hidup yang tidak tepat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dan gaya hidup dengan status gizi remaja di SMA Muhammadiyah Cileungsi. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional dan menggunakan teknik quota sampling yang melibatkan 102 siswa kelas X dan XI. Data yang dikumpulkan berupa kuesioner yang di isi oleh responden seperti pengetahuan gizi seimbang, food frequency questionnaire (FFQ) dan physical activity questionnaire for adolescents (PAQ-A). Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 54 (52.9%) responden memiliki status gizi normal. Dari hasil uji bivariat didapatkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi (p = 0.000), dan terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan status gizi dilihat dari variabel yang diambil yaitu, pola makan dengan status gizi (p = 0.045) dan aktivitas fisik dengan status gizi (p = 0.000). Dapat disimpulan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dan gaya hidup yaitu pola makan dan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja di SMA Muhammadiyah Cileungsi.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH CILEUNGSI","authors":"Rachmawati Anggraini, G. Dewi","doi":"10.54771/jakagi.v2i2.311","DOIUrl":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v2i2.311","url":null,"abstract":"Status gizi disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pengetahuan gizi seimbang dan gaya hidup yang tidak tepat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dan gaya hidup dengan status gizi remaja di SMA Muhammadiyah Cileungsi. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional dan menggunakan teknik quota sampling yang melibatkan 102 siswa kelas X dan XI. Data yang dikumpulkan berupa kuesioner yang di isi oleh responden seperti pengetahuan gizi seimbang, food frequency questionnaire (FFQ) dan physical activity questionnaire for adolescents (PAQ-A). Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 54 (52.9%) responden memiliki status gizi normal. Dari hasil uji bivariat didapatkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi (p = 0.000), dan terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan status gizi dilihat dari variabel yang diambil yaitu, pola makan dengan status gizi (p = 0.045) dan aktivitas fisik dengan status gizi (p = 0.000). Dapat disimpulan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dan gaya hidup yaitu pola makan dan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja di SMA Muhammadiyah Cileungsi.","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126781286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.54771/jakagi.v2i2.314
Dhea Ari Mahargono Putri, D. E. Safitri, Nur Rahma Maulida
Gizi kurang atau gizi lebih adalah berbagai masalah gizi yang rentan pada kelompok remaja. Kekurangan gizi dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, rendahnya tingkat kecerdasan, dan rendahnya produktivitas, sedangkan gizi lebih dapat meningkatkan kejadian diabetes melitus tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan asupan makro, frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur dengan status gizi remaja di Desa Babelan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Status gizi ditentukan berdasarkan z-score Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U). Data asupan makro diperoleh melalui wawancara food recall 2x24 jam. Data frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Teknik sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah sampel 70 subjek remaja usia 11-14 tahun yang berdomisili di RW 04 Desa Babelan. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja (p=0.018). Tidak terdapat hubungan antara asupan protein (p=0.212), asupan lemak (p=0.080), asupan karbohidrat (p=0.271), frekuensi olahraga (p=0.531), durasi menonton televisi (p=0.231), dan durasi tidur (p=0.313) dengan status gizi remaja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja. Tidak terdapat hubungan antara asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur dengan status gizi remaja.
{"title":"HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKRO, FREKUENSI OLAHRAGA, DURASI MENONTON TELEVISI, DAN DURASI TIDUR DENGAN STATUS GIZI REMAJA","authors":"Dhea Ari Mahargono Putri, D. E. Safitri, Nur Rahma Maulida","doi":"10.54771/jakagi.v2i2.314","DOIUrl":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v2i2.314","url":null,"abstract":"Gizi kurang atau gizi lebih adalah berbagai masalah gizi yang rentan pada kelompok remaja. Kekurangan gizi dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, rendahnya tingkat kecerdasan, dan rendahnya produktivitas, sedangkan gizi lebih dapat meningkatkan kejadian diabetes melitus tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan asupan makro, frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur dengan status gizi remaja di Desa Babelan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Status gizi ditentukan berdasarkan z-score Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U). Data asupan makro diperoleh melalui wawancara food recall 2x24 jam. Data frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Teknik sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah sampel 70 subjek remaja usia 11-14 tahun yang berdomisili di RW 04 Desa Babelan. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja (p=0.018). Tidak terdapat hubungan antara asupan protein (p=0.212), asupan lemak (p=0.080), asupan karbohidrat (p=0.271), frekuensi olahraga (p=0.531), durasi menonton televisi (p=0.231), dan durasi tidur (p=0.313) dengan status gizi remaja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi remaja. Tidak terdapat hubungan antara asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, frekuensi olahraga, durasi menonton televisi, dan durasi tidur dengan status gizi remaja.","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122241523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.54771/jakagi.v2i2.426
Tika Dwita Adfar, M. Nova, Ice Adriani
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana seorang ibu mengalami keadaan kekurangan energi dan protein yang berlangsung secara menahun (kronis), dan ditandai dengan LILA kurang dari 23,5 cm. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas pendampingan ibu hamil kurang energi kronis (KEK) terhadap peningkatan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Siulak Mukai Kabupaten Kerinci. Jenis penelitian adalah quassy experiment dengan rancangan one group pretest-posttest. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober-Desember 2021, jumlah populasi sebanyak 173 orang dengan subjek sebanyak 19 orang. Subjek diperoleh dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara door to door. Analisis data menggunakan uji statistik Paired Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata status gizi ibu hamil KEK sebelum dilakukan pendampingan adalah 21,26 cm ± 0,918 cm dan sesudah dilakukan pendampingan adalah 23,53 cm ± 0,964 cm. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa ada efektivitas pendampingan ibu hamil kurang energi kronis (KEK) terhadap peningkatan status gizi (p=0,000). Kesimpulannya adalah terdapat efektivitas pendampingan ibu hamil kurang energi kronis (KEK)terhadap peningkatan status gizi. Disarankan kepada petugas untuklebih meningkatkan lagi pemantauan terhadap konsumsi PMT dan Fe pada ibu hamil terutama yang mengalami KEK untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
{"title":"EFEKTIVITAS PENDAMPINGAN IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS TERHADAP PENINGKATAN STATUS GIZI","authors":"Tika Dwita Adfar, M. Nova, Ice Adriani","doi":"10.54771/jakagi.v2i2.426","DOIUrl":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v2i2.426","url":null,"abstract":"Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana seorang ibu mengalami keadaan kekurangan energi dan protein yang berlangsung secara menahun (kronis), dan ditandai dengan LILA kurang dari 23,5 cm. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas pendampingan ibu hamil kurang energi kronis (KEK) terhadap peningkatan status gizi di wilayah kerja Puskesmas Siulak Mukai Kabupaten Kerinci. Jenis penelitian adalah quassy experiment dengan rancangan one group pretest-posttest. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober-Desember 2021, jumlah populasi sebanyak 173 orang dengan subjek sebanyak 19 orang. Subjek diperoleh dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara door to door. Analisis data menggunakan uji statistik Paired Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata status gizi ibu hamil KEK sebelum dilakukan pendampingan adalah 21,26 cm ± 0,918 cm dan sesudah dilakukan pendampingan adalah 23,53 cm ± 0,964 cm. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa ada efektivitas pendampingan ibu hamil kurang energi kronis (KEK) terhadap peningkatan status gizi (p=0,000). Kesimpulannya adalah terdapat efektivitas pendampingan ibu hamil kurang energi kronis (KEK)terhadap peningkatan status gizi. Disarankan kepada petugas untuklebih meningkatkan lagi pemantauan terhadap konsumsi PMT dan Fe pada ibu hamil terutama yang mengalami KEK untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129168498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.54771/jakagi.v2i2.499
Uliyanti Uliyanti, Renny Anggraini
Tujuan penelitian ini adalah pencegahan kejadian stunting di kecamatan Benua kayong melalui pendidikan gizi kepada Ibu melalui media flip chart. Jenis penelitian ini adalah quasy experimental study, desain penelitian yang digunakan Pre-Experimental Design dengan model One-Group Pretest Posttest Design. Subyek penelitian sebanyak 65 Ibu yang memiliki balita. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengisian pre test dan post test. Data dianalisis dengan uji statistika Paired t Test untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan gizi sebelum dan sesudah dilakukannya pendidikan kesehatan dengan media flip chart. Hasil paired sampel test, diperoleh perbedaan mean = 1,78462 yang berarti selisih skor hasil pemberian pengetahuan gizi tentang gizi seimbang antar setelah dan sebelum di beri pengetahuan gizi. Hasil statistik menunjukkan bahwa nilai p (0.000) < α (0.05) atau terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberi pengetahuan tentang gizi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan gizi yang baik meningkat dari 7 orang (10,77%) menjadi 22 orang (33,85%) dan pendidikan gizi dengan menggunakan media flip chart mampu meningkatkan pengetahun gizi responden sebesar 8,923 %.
{"title":"PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PENYULUHAN GIZI PADA IBU DENGAN MENGGUNAKAN FLIP CHART DI KECAMATAN BENUA KAYONG","authors":"Uliyanti Uliyanti, Renny Anggraini","doi":"10.54771/jakagi.v2i2.499","DOIUrl":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v2i2.499","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah pencegahan kejadian stunting di kecamatan Benua kayong melalui pendidikan gizi kepada Ibu melalui media flip chart. Jenis penelitian ini adalah quasy experimental study, desain penelitian yang digunakan Pre-Experimental Design dengan model One-Group Pretest Posttest Design. Subyek penelitian sebanyak 65 Ibu yang memiliki balita. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan dengan pengisian pre test dan post test. Data dianalisis dengan uji statistika Paired t Test untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan gizi sebelum dan sesudah dilakukannya pendidikan kesehatan dengan media flip chart. Hasil paired sampel test, diperoleh perbedaan mean = 1,78462 yang berarti selisih skor hasil pemberian pengetahuan gizi tentang gizi seimbang antar setelah dan sebelum di beri pengetahuan gizi. Hasil statistik menunjukkan bahwa nilai p (0.000) < α (0.05) atau terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberi pengetahuan tentang gizi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan gizi yang baik meningkat dari 7 orang (10,77%) menjadi 22 orang (33,85%) dan pendidikan gizi dengan menggunakan media flip chart mampu meningkatkan pengetahun gizi responden sebesar 8,923 %.","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128437054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.54771/jakagi.v2i2.252
Hesty Mulyandarini, N. Rahman, Rany Adelina
Sebanyak 1,4 juta kasus kanker baru dan 8,2 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2012 disebabkan oleh kanker, dengan kejadian kanker paru-paru (1,82 juta), kanker payudara (1,67 juta) dan kanker kolorektal (1,36 juta) yang paling sering didiagnosis, yang berarti kanker kolorektal adalah jenis kanker paling umum ketiga di dunia setelah kanker paru-paru dan payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi serat, dan kalsium dengan risiko terjadinya kanker kolorektal dan miRNA sebagai deteksi dini penyakit kanker kolorektal. Penelitian ini menggunakan metode Narative Review dengan sumber data dari penelitian maupun artikel yang dipublikasikan hingga 10 tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukan hal yang dapat mengurangi risiko kanker kolorektal itu terjadi adalah konsumsi tinggi serat dan kalsium yang dikaitkan dengan penurunan 20-25% risiko terjadinya kanker kolorektal serta pada miR-29a dan miR-92a plasma memiliki nilai diagnostik yang signifikan untuk neoplasia lanjut dengan nilai AUC yang optimal mendekati 1. Dapat disimpulkan, diet tinggi serat dan tinggi kalsium dapat menurunkan risiko terjadinya kanker kolorektal, serta miRNA dapat digunakan sebagai deteksi dini non-invasiv dan juga memiliki tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Diharapkan dari hasil penelitian dapat diadakan kegiatan berupa edukasi pada semua kalangan usia terutama diusia produktif untuk gemar mengkonsumsi makanan sumber serat dan kalsium seperti sayur, buah dan susu agar dapat menurunkan angka prevalensi kejadian kanker kolorektal dan menjadikan kualitas hidup yang lebih baik.
{"title":"STUDI LITERATUR SERAT, KALSIUM, DAN MiRNA PADA PENYAKIT KANKER KOLOREKTAL","authors":"Hesty Mulyandarini, N. Rahman, Rany Adelina","doi":"10.54771/jakagi.v2i2.252","DOIUrl":"https://doi.org/10.54771/jakagi.v2i2.252","url":null,"abstract":"Sebanyak 1,4 juta kasus kanker baru dan 8,2 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2012 disebabkan oleh kanker, dengan kejadian kanker paru-paru (1,82 juta), kanker payudara (1,67 juta) dan kanker kolorektal (1,36 juta) yang paling sering didiagnosis, yang berarti kanker kolorektal adalah jenis kanker paling umum ketiga di dunia setelah kanker paru-paru dan payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi serat, dan kalsium dengan risiko terjadinya kanker kolorektal dan miRNA sebagai deteksi dini penyakit kanker kolorektal. Penelitian ini menggunakan metode Narative Review dengan sumber data dari penelitian maupun artikel yang dipublikasikan hingga 10 tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukan hal yang dapat mengurangi risiko kanker kolorektal itu terjadi adalah konsumsi tinggi serat dan kalsium yang dikaitkan dengan penurunan 20-25% risiko terjadinya kanker kolorektal serta pada miR-29a dan miR-92a plasma memiliki nilai diagnostik yang signifikan untuk neoplasia lanjut dengan nilai AUC yang optimal mendekati 1. Dapat disimpulkan, diet tinggi serat dan tinggi kalsium dapat menurunkan risiko terjadinya kanker kolorektal, serta miRNA dapat digunakan sebagai deteksi dini non-invasiv dan juga memiliki tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Diharapkan dari hasil penelitian dapat diadakan kegiatan berupa edukasi pada semua kalangan usia terutama diusia produktif untuk gemar mengkonsumsi makanan sumber serat dan kalsium seperti sayur, buah dan susu agar dapat menurunkan angka prevalensi kejadian kanker kolorektal dan menjadikan kualitas hidup yang lebih baik.","PeriodicalId":220446,"journal":{"name":"Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117234920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}