PEMIKIRAN MUH}AMMAD ABIED AL-JABIRI SEBAGAI PROYEK KEBANGKITAN ISLAM

Yuni Pangestutiani
{"title":"PEMIKIRAN MUH}AMMAD ABIED AL-JABIRI SEBAGAI PROYEK KEBANGKITAN ISLAM","authors":"Yuni Pangestutiani","doi":"10.53429/spiritualis.v6i1.81","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abied al-Jabiri adalah seorang jawara filsafat Arab yang tak tertandingi. Ia ingin membangkitkan Islam dari keterpurukan. Artikel ini akan membahas pemikiran al-Jabiri untuk membangkitkan Islam. Kesimpulannya adalah: Pertama, orang Arab ketika Nabi Muh}ammad di utus, tidak mempunyai raja dan negara. Pada waktu itu sistem sosial politik di Makkah dan Yatsrib (Madinah) adalah sistem sosial kesukuan yang belum memenuhi persyaratan sebuah negara. Kedua, meskipun pada prakteknya Rasulullah saw. merupakan seorang pemimpin, komandan perang sekaligus pembimbing masyarakat muslim, beliau berulangkali menolak dengan keras untuk disebut sebagai raja atau pemimpin negara. Ketiga, pasca wafatnya Rasulullah, para sahabat beliau merasa bahwa ketiadaan Rasulullah berarti kekosongan institusional. Menurut Al-Jabiri klasifikasi nalar Arab adalah: Pertama, kelompok yang menolak apa saja yang bukan dari tradisi Islam. Kedua, kelompok sekuler-liberal yang menganggap kebangkitan tidak akan bisa dicapai kecuali mengikuti pola-pola Barat. Untuk tujuan ini Al-Jabiri menawarkan qira>’ah mu‘a>s}irah terhadap tradisi yang ia sebut naqd al-‘aql al-‘arabi. Akal Arab dalam pandangan Al-Jabiri, terdiri dari baya>ni, ‘irfa>ni, burha>ni. Baya>ni adalah nalar yang berpijak kepada ilmu nahwu dan bala>ghah; ‘irfa>ni adalah nalar religios-sufistik dan burha>ni adalah nalar yang mengandalkan rasio/akal. \n ","PeriodicalId":119530,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53429/spiritualis.v6i1.81","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abied al-Jabiri adalah seorang jawara filsafat Arab yang tak tertandingi. Ia ingin membangkitkan Islam dari keterpurukan. Artikel ini akan membahas pemikiran al-Jabiri untuk membangkitkan Islam. Kesimpulannya adalah: Pertama, orang Arab ketika Nabi Muh}ammad di utus, tidak mempunyai raja dan negara. Pada waktu itu sistem sosial politik di Makkah dan Yatsrib (Madinah) adalah sistem sosial kesukuan yang belum memenuhi persyaratan sebuah negara. Kedua, meskipun pada prakteknya Rasulullah saw. merupakan seorang pemimpin, komandan perang sekaligus pembimbing masyarakat muslim, beliau berulangkali menolak dengan keras untuk disebut sebagai raja atau pemimpin negara. Ketiga, pasca wafatnya Rasulullah, para sahabat beliau merasa bahwa ketiadaan Rasulullah berarti kekosongan institusional. Menurut Al-Jabiri klasifikasi nalar Arab adalah: Pertama, kelompok yang menolak apa saja yang bukan dari tradisi Islam. Kedua, kelompok sekuler-liberal yang menganggap kebangkitan tidak akan bisa dicapai kecuali mengikuti pola-pola Barat. Untuk tujuan ini Al-Jabiri menawarkan qira>’ah mu‘a>s}irah terhadap tradisi yang ia sebut naqd al-‘aql al-‘arabi. Akal Arab dalam pandangan Al-Jabiri, terdiri dari baya>ni, ‘irfa>ni, burha>ni. Baya>ni adalah nalar yang berpijak kepada ilmu nahwu dan bala>ghah; ‘irfa>ni adalah nalar religios-sufistik dan burha>ni adalah nalar yang mengandalkan rasio/akal.  
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Abied al-Jabiri是阿拉伯哲学的无与伦比的冠军。他想把伊斯兰教从废墟中唤醒。这篇文章将讨论al-Jabiri关于复兴伊斯兰教的观点。结论是:首先,当先知穆罕默德被派去的时候,阿拉伯人没有国王,也没有国家。当时Makkah和Yatsrib(麦地那)的政治社会制度是一个不符合国家要求的部落社会制度。第二,尽管他是神的使者。作为一名领袖,一名战争指挥官和穆斯林社区的顾问,他一再拒绝被称为国王或国家领袖。第三,在使徒死后,他的朋友们认为,失去使徒意味着一种制度上的真空。根据Al-Jabiri对阿拉伯理性的分类,第一,拒绝任何不属于伊斯兰传统的东西的人。其次,世俗自由主义者认为,除非遵循西方模式,否则复活是不可能实现的。为了这个目的al- jabiri提供了qira> ' mu a>s,与他称之为naqd al- aql al- arabi的传统密切联系。Al-Jabiri的阿拉伯思想,由baya>ni, irfa>ni, burha>ni组成。扬>ni是基于nahwu和bala>gha知识的理性基础;“irfa>ni是一种宗教苏菲派的理性,burha>ni是一种依靠理性比的理性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PROBLEMATIKA ULAMA MAKNA FILOSOFIS UBORAMPE DAN PROSESI TEMU MANTEN DI JAWA PERHITUNGAN WETON DALAM PERNIKAHAN JAWA (Studi Kasus Pada Desa Kendalrejo Kecamatan Bagor Nganjuk) DO’A PARA NABI YANG DIABADIKAN AL-QUR’AN (Adam, Nuh, Hud, Salih}, Ibrahim, Lut, dan Isma‘il) SLAMETAN METRI: Studi Kasus di Dusun Ngelgok Desa Kranding Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri Jawa Timur
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1