Lalu Achmad Tan Tilar Wangsajati Sukmaring Kalih, Denianto Yoga Sativa, Kasim Kasim, M. Zaeni, Evita Rosalinda Islamiah, H. Hamid, Luh Gede Sumahiradewi
{"title":"ANALISIS KONDISI POPULASI DAN KEBERLANJUTAN PERIKANAN LEMURU (Sardinella lemuru) DI TELUK AWANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH","authors":"Lalu Achmad Tan Tilar Wangsajati Sukmaring Kalih, Denianto Yoga Sativa, Kasim Kasim, M. Zaeni, Evita Rosalinda Islamiah, H. Hamid, Luh Gede Sumahiradewi","doi":"10.24319/jtpk.15.1-10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lemuru (Sardinella lemuru) merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Pulau Lombok, tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan pangan skala rumah tangga, namun juga dijadikan sebagai salah satu bahan baku pada skala industri. Keadaan tersebut menyebabkan tingginya tingkat pemanfaatan ikan lemuru di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Teluk Awang merupakan salah satu sentra penangkapan lemuru di provinsi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi populasi dan status keberlanjutan perikanan lemuru di Teluk Awang berdasarkan kondisi biologi perikanannya. Pengambilan sampel ikan lemuru dilakukan di Teluk Awang selama bulan Juli-Augustus tahun 2022. Sampel ikan (n=306 ekor) diukur panjang dan beratnya. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa populasi ikan lemuru memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif yang artinya bentuk tubuhnya kurus. Populasi ikan tersebut didominasi lemuru muda dengan ukuran kisaran panjang cagak 6,40-16,20 cm dan berat 3,0-39,0 g. Lemuru yang layak maturasi sebanyak 30%, layak tangkap 30%, dan layak konsumsi 37%. Nilai parameter kelayakan yang berkisar di bawah 50% mengindikasikan bahwa kegiatan perikanan lemuru selama bulan Juli-Agustus dapat dikatakan kurang berkelanjutan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu informasi dasar bagi pemerintah daerah setempat dalam menyusun kebijakan pengelolaan perikanan lemuru di Provinsi NTB.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"49 47","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.1-10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Lemuru (Sardinella lemuru) merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Pulau Lombok, tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan pangan skala rumah tangga, namun juga dijadikan sebagai salah satu bahan baku pada skala industri. Keadaan tersebut menyebabkan tingginya tingkat pemanfaatan ikan lemuru di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Teluk Awang merupakan salah satu sentra penangkapan lemuru di provinsi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi populasi dan status keberlanjutan perikanan lemuru di Teluk Awang berdasarkan kondisi biologi perikanannya. Pengambilan sampel ikan lemuru dilakukan di Teluk Awang selama bulan Juli-Augustus tahun 2022. Sampel ikan (n=306 ekor) diukur panjang dan beratnya. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa populasi ikan lemuru memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif yang artinya bentuk tubuhnya kurus. Populasi ikan tersebut didominasi lemuru muda dengan ukuran kisaran panjang cagak 6,40-16,20 cm dan berat 3,0-39,0 g. Lemuru yang layak maturasi sebanyak 30%, layak tangkap 30%, dan layak konsumsi 37%. Nilai parameter kelayakan yang berkisar di bawah 50% mengindikasikan bahwa kegiatan perikanan lemuru selama bulan Juli-Agustus dapat dikatakan kurang berkelanjutan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu informasi dasar bagi pemerintah daerah setempat dalam menyusun kebijakan pengelolaan perikanan lemuru di Provinsi NTB.