Pub Date : 2024-06-05DOI: 10.24319/jtpk.15.223-233
Aliza Tinur Awwali, Sulistiono Sulistiono, D. M. Wildan, Ayu Ervinia, G. Wahyudewantoro, Haryono Haryono
Ikan pepetek (Leiognathus equula) merupakan salah satu ikan demersal yang banyak ditangkap di perairan pesisir Cilincing dan memiliki nilai yang cukup penting karena dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Cilincing baik dalam bentuk segar maupun kering. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek reproduksi ikan tersebut. Data sampel yang dikumpulkan meliputi panjang total, berat, dan aspek reproduksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2023. Sampel ikan ditangkap menggunakan alat tangkap jaring insang (ukuran mata jarring 1-2 inci). Hasil penelitian diperoleh total 150 ekor ikan pepetek (52 ekor jantan dan 98 ekor betina), hubungan panjang-berat ikan adalah W = 0.1682L2.0979 (jantan) dan W = 0.0169L2.9941 (betina). Tingkat kematangan gonad ikan pepetek betina menyebar dari TKG III sampai TKG IV, dan TKG ikan pepetek jantan menyebar dari TKG I sampai TKG IV. Berdasarkan tingkat kematangan gonad dan indeks somatik gonad, pemijahan terjadi sekitar bulan Juni dan Juli. Fekunditas ikan pepetek berkisar antara 108.287-362.667 telur. Diameter telur berkisar antara 0,18-0,514 mm, berdasarkan sebaran telur, ikan pepetek diperkirakan memiliki tipe pemijahan total.
{"title":"BIOLOGI REPRODUKSI IKAN PEPETEK (Leiognathus equula) DI PESISIR PERAIRAN CILINCING, JAKARTA UTARA","authors":"Aliza Tinur Awwali, Sulistiono Sulistiono, D. M. Wildan, Ayu Ervinia, G. Wahyudewantoro, Haryono Haryono","doi":"10.24319/jtpk.15.223-233","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.223-233","url":null,"abstract":"Ikan pepetek (Leiognathus equula) merupakan salah satu ikan demersal yang banyak ditangkap di perairan pesisir Cilincing dan memiliki nilai yang cukup penting karena dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Cilincing baik dalam bentuk segar maupun kering. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek reproduksi ikan tersebut. Data sampel yang dikumpulkan meliputi panjang total, berat, dan aspek reproduksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2023. Sampel ikan ditangkap menggunakan alat tangkap jaring insang (ukuran mata jarring 1-2 inci). Hasil penelitian diperoleh total 150 ekor ikan pepetek (52 ekor jantan dan 98 ekor betina), hubungan panjang-berat ikan adalah W = 0.1682L2.0979 (jantan) dan W = 0.0169L2.9941 (betina). Tingkat kematangan gonad ikan pepetek betina menyebar dari TKG III sampai TKG IV, dan TKG ikan pepetek jantan menyebar dari TKG I sampai TKG IV. Berdasarkan tingkat kematangan gonad dan indeks somatik gonad, pemijahan terjadi sekitar bulan Juni dan Juli. Fekunditas ikan pepetek berkisar antara 108.287-362.667 telur. Diameter telur berkisar antara 0,18-0,514 mm, berdasarkan sebaran telur, ikan pepetek diperkirakan memiliki tipe pemijahan total.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"297 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141386531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-04DOI: 10.24319/jtpk.15.211-222
Octa Risandes, Arthur Brown, Isnaniah Isnaniah
Ikan lele memiliki bentuk tubuh yang lonjong dan ramping, dengan kepala yang relatif besar dan mulut yang lebar dengan kulit halus dan berwarna gelap, cenderung kehitaman atau kebiruan dengan bintik-bintik kecil berwarna putih. Ikan gabus memiliki sisik yang halus dan berwarna abu-abu kehijauan dengan bercak-bercak hitam kecil di bagian punggung dan sisi tubuhnya. Ikan gabus memiliki gelembung renang yang berkembang dengan baik namun ikan lele memiliki gelembung renang yang tidak berkembang. Penelitian bertujuan untuk mengukur nilai Target Strength (TS) ikan lele dan juga ikan gabus berdasarkan panjang dan bobotnya serta membandingkan nilai TS ikan gabus dan ikan lele berdasarkan gelembung renang yang dimiliki menggunakan splitbeam echosounder. Pengukuran dilakukan secara ex-situ pada atau pada watertank. Ikan diikat dengan tali monofilamen, jarak antara permukaan transducer dengan ikan ± 1 m. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai target strength rata-rata ikan lele yaitu -55,79 dB dan ikan gabus dengan nilai TS rata-rata yaitu -50,89 dB. Ikan gabus memiliki nilai TS yang lebih besar dikarenakan memiliki ukuran panjang dan bobot yang lebih besar. Ikan gabus juga memiliki organ gelembung renang, sedangkan ikan lele memiliki gelembung renang tetapi tidak berkembang dan memiliki panjang bobot yang lebih kecil.
{"title":"PERBANDINGAN NILAI TARGET STRENGTH IKAN GABUS (Channa striata) DAN IKAN LELE (Clarias gariepinus)","authors":"Octa Risandes, Arthur Brown, Isnaniah Isnaniah","doi":"10.24319/jtpk.15.211-222","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.211-222","url":null,"abstract":"Ikan lele memiliki bentuk tubuh yang lonjong dan ramping, dengan kepala yang relatif besar dan mulut yang lebar dengan kulit halus dan berwarna gelap, cenderung kehitaman atau kebiruan dengan bintik-bintik kecil berwarna putih. Ikan gabus memiliki sisik yang halus dan berwarna abu-abu kehijauan dengan bercak-bercak hitam kecil di bagian punggung dan sisi tubuhnya. Ikan gabus memiliki gelembung renang yang berkembang dengan baik namun ikan lele memiliki gelembung renang yang tidak berkembang. Penelitian bertujuan untuk mengukur nilai Target Strength (TS) ikan lele dan juga ikan gabus berdasarkan panjang dan bobotnya serta membandingkan nilai TS ikan gabus dan ikan lele berdasarkan gelembung renang yang dimiliki menggunakan splitbeam echosounder. Pengukuran dilakukan secara ex-situ pada atau pada watertank. Ikan diikat dengan tali monofilamen, jarak antara permukaan transducer dengan ikan ± 1 m. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai target strength rata-rata ikan lele yaitu -55,79 dB dan ikan gabus dengan nilai TS rata-rata yaitu -50,89 dB. Ikan gabus memiliki nilai TS yang lebih besar dikarenakan memiliki ukuran panjang dan bobot yang lebih besar. Ikan gabus juga memiliki organ gelembung renang, sedangkan ikan lele memiliki gelembung renang tetapi tidak berkembang dan memiliki panjang bobot yang lebih kecil.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"4 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141267489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-04DOI: 10.24319/jtpk.15.203-210
Rakhma Fitria Larasati, M. Jaya, I. Mahardi, Angkasa Putra, Aditya Bramana, Sarifah Aini, Hamdani Hamdani, Made Ariana
Daerah penangkapan ikan di perairan Laut Jawa dan Selat Makassar merupakan daerah tangkapan yang penting bagi nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses penentuan Daerah Penangkapan Ikan (DPI), menjelaskan hasil observasi suhu dan salinitas perairan di setiap DPI yang telah ditentukan, serta mengidentifikasi jenis hasil tangkapan, dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Tirta Putra Kencana I (alat tangkap purse seine). Penelitian ini dilakukan di perairan Laut Jawa dan di Selat Makasar, mulai dari bulan Desember tahun 2022 hingga bulan April 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi langsung dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, termasuk kegiatan penentuan DPI dan pengukuran suhu, serta salinitas di setiap lokasi DPI. Penentuan DPI dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa syarat, seperti wilayah perizinan penangkapan ikan, ketidakgangguan terhadap pelayaran niaga, kondisi perairan yang aman, dan minim pengaruh cuaca buruk pada daerah tersebut. Hasil pengukuran suhu dan salinitas menunjukkan bahwa rata-rata perairan Laut Jawa dan Selat Makassar memiliki karakteristik yang serupa. Namun, DPI yang berdekatan dengan daratan menunjukkan suhu yang lebih rendah dan kadar salinitas yang lebih tinggi. Jenis hasil tangkapan didominasi oleh ikan layang (Decapterus macrosoma dan Decapterus russelli) yang mendiami perairan laut lepas, diikuti oleh ikan siro (Sardinella sp.) yang ditemui di wilayah pantai. Komoditas ikan pelagis besar lebih cenderung tertangkap di wilayah penangkapan di sebelah barat.
{"title":"OBSERVASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN LAUT JAWA DAN SELAT MAKASSAR","authors":"Rakhma Fitria Larasati, M. Jaya, I. Mahardi, Angkasa Putra, Aditya Bramana, Sarifah Aini, Hamdani Hamdani, Made Ariana","doi":"10.24319/jtpk.15.203-210","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.203-210","url":null,"abstract":"Daerah penangkapan ikan di perairan Laut Jawa dan Selat Makassar merupakan daerah tangkapan yang penting bagi nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses penentuan Daerah Penangkapan Ikan (DPI), menjelaskan hasil observasi suhu dan salinitas perairan di setiap DPI yang telah ditentukan, serta mengidentifikasi jenis hasil tangkapan, dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Tirta Putra Kencana I (alat tangkap purse seine). Penelitian ini dilakukan di perairan Laut Jawa dan di Selat Makasar, mulai dari bulan Desember tahun 2022 hingga bulan April 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi langsung dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan, termasuk kegiatan penentuan DPI dan pengukuran suhu, serta salinitas di setiap lokasi DPI. Penentuan DPI dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa syarat, seperti wilayah perizinan penangkapan ikan, ketidakgangguan terhadap pelayaran niaga, kondisi perairan yang aman, dan minim pengaruh cuaca buruk pada daerah tersebut. Hasil pengukuran suhu dan salinitas menunjukkan bahwa rata-rata perairan Laut Jawa dan Selat Makassar memiliki karakteristik yang serupa. Namun, DPI yang berdekatan dengan daratan menunjukkan suhu yang lebih rendah dan kadar salinitas yang lebih tinggi. Jenis hasil tangkapan didominasi oleh ikan layang (Decapterus macrosoma dan Decapterus russelli) yang mendiami perairan laut lepas, diikuti oleh ikan siro (Sardinella sp.) yang ditemui di wilayah pantai. Komoditas ikan pelagis besar lebih cenderung tertangkap di wilayah penangkapan di sebelah barat.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"6 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141267847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-03DOI: 10.24319/jtpk.15.187-202
Rafi Dwi Ananda Putra, B. H. Iskandar, Wazir Mawardi
Kapal Jala Jatuh merupakan kapal cumi terbanyak kedua yang ada di PPN Muara Angke. Aktivitas bongkar merupakan aktivitas utama yang dilakukan setelah kapal berlabuh di dermaga. Aktivitas ini terindikasi memiliki potensi kecelakaan kerja, sehingga perlu adanya identifikasi potensi bahaya pada aktivitas bongkar muat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas bongkar muat pada Kapal Jala Jatuh, menghitung persentase konsekuensi bahaya pada setiap aktivitas bongkar muat pada Kapal Jala Jatuh, dan memberikan rekomendasi untuk menjaga keselamatan dan mecegah kecelakaan yang dapat terjadi pada pekerja yang terlibat dalam proses tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada kapten, ABK, dan buruh angkut. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif, dengan mengelompokkan konsekuensi bahaya masing-masing aktivitas berdasarkan AS/NZS 4360: 1999 dimana terdapat lima jenis konsekuensi bahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 71 aktivitas pada kegiatan bongkar muat. Terdapat 8 (11%) aktivitas dikategorikan tidak berbahaya, 40 (56%) aktivitas dikategorikan bahaya ringan, 19 (27%) aktivitas dikategorikan bahaya menengah, 0 (0%) aktivitas dikategorikan bahaya berat, dan 4 (6%) aktivitas dikategorikan bahaya fatal. Perlu adanya perhatian mengenai keselamatan kerja pada aktivitas bongkar muat seperti kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) terutama pada saat aktivitas bongkar muat, dan juga pengemudi yang bersertifikat guna mencegah terjadinya kecelakaan yang bersifat fatal.
Jala Jatuh 号是沐拉昂克增值税第二大鱿鱼船。卸货活动是船舶停靠码头后的主要活动。这项活动有可能导致工伤事故,因此有必要识别装卸活动中的潜在危险。本研究旨在识别 Jala Jatuh 船上的装卸活动,计算 Jala Jatuh 船上每项装卸活动的危险后果百分比,并提出建议,以维护安全,防止参与该过程的工人发生事故。本研究采用的方法是观察和采访船长、船员和工人。使用的分析方法是描述性分析,根据 AS/NZS 4360: 1999 对每项活动的危险后果进行分类,其中有五种类型的危险后果。结果显示,装卸活动中共有 71 项活动。其中 8 项(11%)活动被归类为非危险活动,40 项(56%)活动被归类为轻度危险活动,19 项(27%)活动被归类为中度危险活动,0 项(0%)活动被归类为重度危险活动,4 项(6%)活动被归类为致命危险活动。需要注意装卸活动中的工作安全,如个人防护设备(PPE)的完整性,特别是在装卸活动中,以及经过认证的司机,以防止致命事故的发生。
{"title":"POTENSI BAHAYA AKTIVITAS BONGKAR MUAT KAPAL JALA JATUH DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA MUARA ANGKE JAKARTA","authors":"Rafi Dwi Ananda Putra, B. H. Iskandar, Wazir Mawardi","doi":"10.24319/jtpk.15.187-202","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.187-202","url":null,"abstract":"Kapal Jala Jatuh merupakan kapal cumi terbanyak kedua yang ada di PPN Muara Angke. Aktivitas bongkar merupakan aktivitas utama yang dilakukan setelah kapal berlabuh di dermaga. Aktivitas ini terindikasi memiliki potensi kecelakaan kerja, sehingga perlu adanya identifikasi potensi bahaya pada aktivitas bongkar muat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas bongkar muat pada Kapal Jala Jatuh, menghitung persentase konsekuensi bahaya pada setiap aktivitas bongkar muat pada Kapal Jala Jatuh, dan memberikan rekomendasi untuk menjaga keselamatan dan mecegah kecelakaan yang dapat terjadi pada pekerja yang terlibat dalam proses tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara kepada kapten, ABK, dan buruh angkut. Analisis yang digunakan berupa analisis deskriptif, dengan mengelompokkan konsekuensi bahaya masing-masing aktivitas berdasarkan AS/NZS 4360: 1999 dimana terdapat lima jenis konsekuensi bahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 71 aktivitas pada kegiatan bongkar muat. Terdapat 8 (11%) aktivitas dikategorikan tidak berbahaya, 40 (56%) aktivitas dikategorikan bahaya ringan, 19 (27%) aktivitas dikategorikan bahaya menengah, 0 (0%) aktivitas dikategorikan bahaya berat, dan 4 (6%) aktivitas dikategorikan bahaya fatal. Perlu adanya perhatian mengenai keselamatan kerja pada aktivitas bongkar muat seperti kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) terutama pada saat aktivitas bongkar muat, dan juga pengemudi yang bersertifikat guna mencegah terjadinya kecelakaan yang bersifat fatal.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"22 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141270901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-06-03DOI: 10.24319/jtpk.15.173-186
T. Nugroho, M. Mulyono, Ernani Lubis, Didin S. Damanhuri
Keberadaan pelabuhan perikanan diharapkan dapat mendukung sistem logistik ikan nasional yaitu mulai dari produksi, penyimpanan, dan distribusi sehingga dapat mengendalikan harga ikan dan memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan dan konsumsi ikan di dalam negeri. Namun dalam pengembangannya, keberadaan pelabuhan perikanan di Indonesia belum menjadi daya tarik sebagai tempat pendaratan ikan hasil tangkapan karena akses pasar yang terbatas, sehingga produksi ikan yang didaratkan dan dijual di pelabuhan perikanan lebih rendah dari yang di luar pelabuhan perikanan. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif menggunakan indeks produksi dan nilai produksi ikan, konsentrasi produksi, pangsa ekspor dan shift share analisis, dan indeks produktivitas. Tujuan penelitian adalah mengukur kemajuan pelabuhan perikanan secara makro. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah produksi dan nilai produksi ikan yang didaratkan fuktuasi. Hal ini menunjukkan ketidakpastian jumlah produksi ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan di Indonesia. Indeks kenaikan produksi dan nilai produksi rata-rata per jenis ikan masing-masing sebesar 49,26 dan 96,52 persen. Volume produksi ikan yang didaratkan terkonsentrasi di pelabuhan perikanan tipe C dan D. Pangsa pasar ekspor untuk komoditas ikan segar dingin didominasi pasar negara Malaysia, Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Dari sisi efisiensi teknis dan biaya diperoleh nilai kurang dari satu. Kesimpulan penelitian adalah pelabuhan perikanan di Indonesia tidak mengalami perkembangan atau stagnan, dan cenderung mengalami kemunduran.
渔港的存在有望支持国家水产品物流系统,从生产、储存到分销,从而控制水产品价格,满足国内水产品加工和消费行业对原材料的需求。然而,在发展过程中,由于市场准入有限,印尼渔港的存在并没有成为捕捞水产品的上岸地,因此在渔港上岸和销售的水产品产量低于渔港外的产量。研究方法采用了鱼类生产指数和产值、生产集中度、出口份额和转移份额分析以及生产率指数等定量研究方法。研究目标是从宏观层面衡量渔港的进步。研究结果表明,上岸水产品的产量和产值是波动的。这表明印尼渔港的上岸鱼产量具有不确定性。每个鱼类品种的平均增产指数和产值分别为 49.26% 和 96.52%。上岸的鱼类产量主要集中在 C 类和 D 类渔港。 冰鲜鱼类商品的出口市场份额主要由马来西亚、新加坡、日本和中国占据。在技术和成本效率方面,数值小于 1。研究的结论是,印度尼西亚的渔港没有经历发展或停滞,而是趋于衰退。
{"title":"PENGUKURAN KEMAJUAN PELABUHAN PERIKANAN DI INDONESIA","authors":"T. Nugroho, M. Mulyono, Ernani Lubis, Didin S. Damanhuri","doi":"10.24319/jtpk.15.173-186","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.173-186","url":null,"abstract":"Keberadaan pelabuhan perikanan diharapkan dapat mendukung sistem logistik ikan nasional yaitu mulai dari produksi, penyimpanan, dan distribusi sehingga dapat mengendalikan harga ikan dan memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan dan konsumsi ikan di dalam negeri. Namun dalam pengembangannya, keberadaan pelabuhan perikanan di Indonesia belum menjadi daya tarik sebagai tempat pendaratan ikan hasil tangkapan karena akses pasar yang terbatas, sehingga produksi ikan yang didaratkan dan dijual di pelabuhan perikanan lebih rendah dari yang di luar pelabuhan perikanan. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif menggunakan indeks produksi dan nilai produksi ikan, konsentrasi produksi, pangsa ekspor dan shift share analisis, dan indeks produktivitas. Tujuan penelitian adalah mengukur kemajuan pelabuhan perikanan secara makro. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah produksi dan nilai produksi ikan yang didaratkan fuktuasi. Hal ini menunjukkan ketidakpastian jumlah produksi ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan di Indonesia. Indeks kenaikan produksi dan nilai produksi rata-rata per jenis ikan masing-masing sebesar 49,26 dan 96,52 persen. Volume produksi ikan yang didaratkan terkonsentrasi di pelabuhan perikanan tipe C dan D. Pangsa pasar ekspor untuk komoditas ikan segar dingin didominasi pasar negara Malaysia, Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Dari sisi efisiensi teknis dan biaya diperoleh nilai kurang dari satu. Kesimpulan penelitian adalah pelabuhan perikanan di Indonesia tidak mengalami perkembangan atau stagnan, dan cenderung mengalami kemunduran.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"45 46","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141269973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rendiansyah Rendiansyah, Nur Indah Sari Arbit, Saharuddin Saharuddin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk urea dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut (Caulerpa lentillifera). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan yaitu perlakuan A (kontrol tanpa pemberian pupuk urea 0 mg/L), perlakuan B (pemberian pupuk urea 27 mg/L), perlakuan C (pemberian pupuk urea 47 mg/L), dan perlakuan D (pemberian pupuk 67 mg/L). Parameter yang diuji adalah tingkat pertumbuhan mutlak dan tingkat pertumbuhan spesifik. Analisis data menggunakan ANOVA. Biota rumput laut (Caulerpa lentillifera) dengan berat rata-rata 200 g (total 2.400 g), masing-masing 200 g rumput laut (Caulerpa lentillifera) dimasukkan ke dalam akuarium berukuran 40x40x35 cm dengan lama pemeliharaan 35 hari. Pertumbuhan mutlak diperoleh pada perlakuan A (tanpa pemberian pupuk) yaitu sebesar -111 g, kedua perlakuan D sebesar -115 g, ketiga perlakuan C sebesar -129,3 g, dan terendah pada perlakuan B sebesar -135,7 g. Pertumbuhan spesifik diperoleh pada perlakuan A (tanpa pemberian pupuk) yaitu sebesar -2,68 g, kedua perlakuan D sebesar -2,74 g, ketiga perlakuan C sebesar -3,00 g, dan terendah adalah perlakuan B sebesar -3,28 g. Berdasarkan hasil uji ANOVA dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan dengan penambahan pupuk urea dengan dosis yang berbeda tidak memiliki efek yang nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik rumput laut (Caulerpa lentillifera).
本研究旨在确定不同剂量的尿素肥料对海藻(Caulerpa lentillifera)生长的影响。本研究采用完全随机设计(CRD),四个处理三个重复,即处理 A(无尿素肥料 0 mg/L)、处理 B(尿素肥料 27 mg/L)、处理 C(尿素肥料 47 mg/L)和处理 D(肥料 67 mg/L)。测试参数为绝对生长率和特定生长率。数据分析采用方差分析。将平均重量为 200 克(总重量为 2,400 克)的海藻生物群(Caulerpa lentillifera)放入一个 40x40x35 厘米的水族箱中,每 200 克海藻生物群维持 35 天。处理 A(未施肥)的绝对生长量为-111 克,第二处理 D 为-115 克,第三处理 C 为-129.3 克,处理 B 的最低生长量为-135.7 克。处理 A(未施肥)的比生长量为-2.68 克,第二处理 D 为-2.74 克,第三处理 C 为-3.00 克,最低处理 B 为-3.28 克。根据方差分析的结果,可以得出结论:添加不同剂量尿素肥料的研究对海藻(Caulerpa lentillifera)的绝对生长量和特定生长率没有实际影响(P>0.05)。
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Caulerpa lentillifera)","authors":"Rendiansyah Rendiansyah, Nur Indah Sari Arbit, Saharuddin Saharuddin","doi":"10.24319/jtpk.15.11-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.11-20","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk urea dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut (Caulerpa lentillifera). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan yaitu perlakuan A (kontrol tanpa pemberian pupuk urea 0 mg/L), perlakuan B (pemberian pupuk urea 27 mg/L), perlakuan C (pemberian pupuk urea 47 mg/L), dan perlakuan D (pemberian pupuk 67 mg/L). Parameter yang diuji adalah tingkat pertumbuhan mutlak dan tingkat pertumbuhan spesifik. Analisis data menggunakan ANOVA. Biota rumput laut (Caulerpa lentillifera) dengan berat rata-rata 200 g (total 2.400 g), masing-masing 200 g rumput laut (Caulerpa lentillifera) dimasukkan ke dalam akuarium berukuran 40x40x35 cm dengan lama pemeliharaan 35 hari. Pertumbuhan mutlak diperoleh pada perlakuan A (tanpa pemberian pupuk) yaitu sebesar -111 g, kedua perlakuan D sebesar -115 g, ketiga perlakuan C sebesar -129,3 g, dan terendah pada perlakuan B sebesar -135,7 g. Pertumbuhan spesifik diperoleh pada perlakuan A (tanpa pemberian pupuk) yaitu sebesar -2,68 g, kedua perlakuan D sebesar -2,74 g, ketiga perlakuan C sebesar -3,00 g, dan terendah adalah perlakuan B sebesar -3,28 g. Berdasarkan hasil uji ANOVA dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan dengan penambahan pupuk urea dengan dosis yang berbeda tidak memiliki efek yang nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik rumput laut (Caulerpa lentillifera).","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"46 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139594857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lalu Achmad Tan Tilar Wangsajati Sukmaring Kalih, Denianto Yoga Sativa, Kasim Kasim, M. Zaeni, Evita Rosalinda Islamiah, H. Hamid, Luh Gede Sumahiradewi
Lemuru (Sardinella lemuru) merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Pulau Lombok, tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan pangan skala rumah tangga, namun juga dijadikan sebagai salah satu bahan baku pada skala industri. Keadaan tersebut menyebabkan tingginya tingkat pemanfaatan ikan lemuru di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Teluk Awang merupakan salah satu sentra penangkapan lemuru di provinsi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi populasi dan status keberlanjutan perikanan lemuru di Teluk Awang berdasarkan kondisi biologi perikanannya. Pengambilan sampel ikan lemuru dilakukan di Teluk Awang selama bulan Juli-Augustus tahun 2022. Sampel ikan (n=306 ekor) diukur panjang dan beratnya. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa populasi ikan lemuru memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif yang artinya bentuk tubuhnya kurus. Populasi ikan tersebut didominasi lemuru muda dengan ukuran kisaran panjang cagak 6,40-16,20 cm dan berat 3,0-39,0 g. Lemuru yang layak maturasi sebanyak 30%, layak tangkap 30%, dan layak konsumsi 37%. Nilai parameter kelayakan yang berkisar di bawah 50% mengindikasikan bahwa kegiatan perikanan lemuru selama bulan Juli-Agustus dapat dikatakan kurang berkelanjutan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu informasi dasar bagi pemerintah daerah setempat dalam menyusun kebijakan pengelolaan perikanan lemuru di Provinsi NTB.
{"title":"ANALISIS KONDISI POPULASI DAN KEBERLANJUTAN PERIKANAN LEMURU (Sardinella lemuru) DI TELUK AWANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH","authors":"Lalu Achmad Tan Tilar Wangsajati Sukmaring Kalih, Denianto Yoga Sativa, Kasim Kasim, M. Zaeni, Evita Rosalinda Islamiah, H. Hamid, Luh Gede Sumahiradewi","doi":"10.24319/jtpk.15.1-10","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.1-10","url":null,"abstract":"Lemuru (Sardinella lemuru) merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Pulau Lombok, tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan pangan skala rumah tangga, namun juga dijadikan sebagai salah satu bahan baku pada skala industri. Keadaan tersebut menyebabkan tingginya tingkat pemanfaatan ikan lemuru di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Teluk Awang merupakan salah satu sentra penangkapan lemuru di provinsi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kondisi populasi dan status keberlanjutan perikanan lemuru di Teluk Awang berdasarkan kondisi biologi perikanannya. Pengambilan sampel ikan lemuru dilakukan di Teluk Awang selama bulan Juli-Augustus tahun 2022. Sampel ikan (n=306 ekor) diukur panjang dan beratnya. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa populasi ikan lemuru memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif yang artinya bentuk tubuhnya kurus. Populasi ikan tersebut didominasi lemuru muda dengan ukuran kisaran panjang cagak 6,40-16,20 cm dan berat 3,0-39,0 g. Lemuru yang layak maturasi sebanyak 30%, layak tangkap 30%, dan layak konsumsi 37%. Nilai parameter kelayakan yang berkisar di bawah 50% mengindikasikan bahwa kegiatan perikanan lemuru selama bulan Juli-Agustus dapat dikatakan kurang berkelanjutan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu informasi dasar bagi pemerintah daerah setempat dalam menyusun kebijakan pengelolaan perikanan lemuru di Provinsi NTB.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"49 47","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139594562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mutu dan keamanan hasil perikanan merupakan suatu hal yang penting dalam rangka menjamin kualitas komoditas perikanan. Salah satu bentuk kepedulian terhadap kualitas produk perikanan tangkap yaitu dengan penerbitan sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) untuk kapal perikanan. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta merupakan salah satu pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia. Namun demikian, kegiatan pembongkaran ikan yang dilakukan di PPS Nizam Zachman Jakarta masih manual dan belum higienis. Hal ini terbukti sedikitnya kapal yang berpangkalan di pelabuhan perikanan samudera tersebut memiliki sertifikat CPIB. Dari sekitar 1.700 kapal yang berpangkalan di pelabuhan perikanan samudera tersebut hanya sekitar 500 kapal yang memiliki sertifikat CPIB. Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan masalah yang dihadapi dalam proses penanganan ikan yang baik sehingga mutu ikan tetap terjaga. Metode design thinking digunakan dalam kegiatan ini. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode analisis frekuensi kumulatif yang disajikan dalam bentuk tabel dan Diagram Paretto. Pemenuhan parameter penerbitan sertifikat CPIB pada tahun 2022 parameter “tidak terdapat alat pencatat/perekam suhu otomatis” sebanyak 25 temuan dari 34 kapal yang mengajukan permohonan sertifikat CPIB. Alat pencatat/perekam suhu otomatis merupakan salah satu syarat dalam rangka melakukan kegiatan ekspor ke Uni Eropa. Metode design thinking dipergunakan dalam rangka pemecahan masalah tersebut melalui penciptaan inovasi alat perekam suhu otomatis dengan pendekatan Internet of Thing (IoT).
{"title":"ANALISIS PENANGANAN IKAN YANG BAIK DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA DENGAN METODE DESIGN THINKING","authors":"Hadi Purwanto, M. Alauddin, M. Ramli","doi":"10.24319/jtpk.15.33-46","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.33-46","url":null,"abstract":"Mutu dan keamanan hasil perikanan merupakan suatu hal yang penting dalam rangka menjamin kualitas komoditas perikanan. Salah satu bentuk kepedulian terhadap kualitas produk perikanan tangkap yaitu dengan penerbitan sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) untuk kapal perikanan. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta merupakan salah satu pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia. Namun demikian, kegiatan pembongkaran ikan yang dilakukan di PPS Nizam Zachman Jakarta masih manual dan belum higienis. Hal ini terbukti sedikitnya kapal yang berpangkalan di pelabuhan perikanan samudera tersebut memiliki sertifikat CPIB. Dari sekitar 1.700 kapal yang berpangkalan di pelabuhan perikanan samudera tersebut hanya sekitar 500 kapal yang memiliki sertifikat CPIB. Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan masalah yang dihadapi dalam proses penanganan ikan yang baik sehingga mutu ikan tetap terjaga. Metode design thinking digunakan dalam kegiatan ini. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode analisis frekuensi kumulatif yang disajikan dalam bentuk tabel dan Diagram Paretto. Pemenuhan parameter penerbitan sertifikat CPIB pada tahun 2022 parameter “tidak terdapat alat pencatat/perekam suhu otomatis” sebanyak 25 temuan dari 34 kapal yang mengajukan permohonan sertifikat CPIB. Alat pencatat/perekam suhu otomatis merupakan salah satu syarat dalam rangka melakukan kegiatan ekspor ke Uni Eropa. Metode design thinking dipergunakan dalam rangka pemecahan masalah tersebut melalui penciptaan inovasi alat perekam suhu otomatis dengan pendekatan Internet of Thing (IoT).","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"48 34","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139594932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sepnina Like Lestari, Chantika Killa Salsadila, Henni Wijayanti Maharani
Masyarakat Purworejo mulai menanam mangrove untuk mencegah abrasi dan pasang naik sampai ke pemukiman masyarakat. Pengelolaan sumberdaya hutan mangrove dilakukan sejak tahun 2011 dan membuka ekowisata pada tahun 2018. Pengelolaan ekowisata di Desa Purworejo tidak berjalan dengan baik, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan keberlanjutan dalam pengelolaan ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan ekowisata hutan mangrove di Desa Purworejo berdasarkan dimensi keberlanjutan (ekologi, ekonomi, dan kelembagaan) dan menganalisis faktor yang memengaruhi indeks keberlanjutan ekowisata hutan mangrove di Desa Purworejo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni hingga Agustus 2022, di kawasan wisata mangrove Register 15, Desa Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Analisis data yang digunakan adalah Multidimensional Scaling (MDS) dengan bantuan aplikasi Rapfish dan analisis Leverage. Hasil penelitian menunjukkan nilai status keberlanjutan ekowisata yaitu 51,82 dalam ketegori indeks 50,01-75,00 atau cukup berkelanjutan. Atribut yang memengaruhi nilai indeksi keberlanjutan yaitu tipe substrat, potensi penjualan bibit mangrove, dan ketersediaan peraturan perencanaan. Hasil tersebut membuktikan bahwa ekowisata dapat beroperasi dengan baik melalui peningkatan beberapa faktor pendukung untuk ekowisata yang berkelanjutan.
{"title":"STATUS KEBERLANJUTAN EKOWISATA HUTAN MANGROVE DI DESA PURWOREJO, KECAMATAN PASIR SAKTI, LAMPUNG TIMUR","authors":"Sepnina Like Lestari, Chantika Killa Salsadila, Henni Wijayanti Maharani","doi":"10.24319/jtpk.15.21-31","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.21-31","url":null,"abstract":"Masyarakat Purworejo mulai menanam mangrove untuk mencegah abrasi dan pasang naik sampai ke pemukiman masyarakat. Pengelolaan sumberdaya hutan mangrove dilakukan sejak tahun 2011 dan membuka ekowisata pada tahun 2018. Pengelolaan ekowisata di Desa Purworejo tidak berjalan dengan baik, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan keberlanjutan dalam pengelolaan ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan ekowisata hutan mangrove di Desa Purworejo berdasarkan dimensi keberlanjutan (ekologi, ekonomi, dan kelembagaan) dan menganalisis faktor yang memengaruhi indeks keberlanjutan ekowisata hutan mangrove di Desa Purworejo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni hingga Agustus 2022, di kawasan wisata mangrove Register 15, Desa Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Analisis data yang digunakan adalah Multidimensional Scaling (MDS) dengan bantuan aplikasi Rapfish dan analisis Leverage. Hasil penelitian menunjukkan nilai status keberlanjutan ekowisata yaitu 51,82 dalam ketegori indeks 50,01-75,00 atau cukup berkelanjutan. Atribut yang memengaruhi nilai indeksi keberlanjutan yaitu tipe substrat, potensi penjualan bibit mangrove, dan ketersediaan peraturan perencanaan. Hasil tersebut membuktikan bahwa ekowisata dapat beroperasi dengan baik melalui peningkatan beberapa faktor pendukung untuk ekowisata yang berkelanjutan.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"84 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139593469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Brillian Prastica, Ledhyane Ika Harlyan, Wahida Kartika Sari
Perikanan tangkap skala kecil dicirikan oleh multigear dan multispecies. Kondisi perikanan multigear dan multispecies dapat menyebabkan tekanan terhadap stok sumberdaya perikanan akibat dari meningkatnya jumlah alat tangkap. Jumlah armada perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah armada penangkapan ikan di PPN Prigi mengakibatkan terjadinya kompetisi dalam memperoleh hasil tangkapan. Oleh karena itu, kegiatan perikanan tangkap skala kecil yang dinamis perlu diklasterisasikan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis klasterisasi perikanan tangkap skala kecil di PPN Prigi dan menganalisis terjadinya dinamika kompetisi perikanan tangkap skala kecil di PPN Prigi dengan mengetahui sebaran daerah penangkapan dan jenis ikan yang ditangkap. Penelitian ini menggunakan metode analisis klasterisasi Hierarchical Cluster Analysis (HCA) dengan menggunakan data hasil enumerasi tahun 2010-2021, dan melakukan analisis spasial menggunakan data titik koordinat daerah penangkapan yang diperoleh melalui pemetaan partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi pengelompokan alat tangkap dengan posisi klaster yang berubah setiap tahun. Perubahan dipengaruhi oleh keanekaragaman hasil tangkapan dari setiap alat tangkap. Jaring insang selalu berada pada klaster yang sama dengan alat tangkap lain, kecuali pada tahun 2015, 2017, dan 2019. Hasil analisis CPUE menunjukkan nilai produktivitas alat tangkap payang dan pancing tonda stabil. Hasil analisis spasial berupa peta daerah penangkapan yang menunjukkan lokasi penangkapan saling berdekatan pada alat tangkap pancing ulur, pancing tonda, dan jaring insang diikuti dengan keanekaragaman spesies hasil tangkapan yang tinggi.
{"title":"KLASTERISASI PERIKANAN TANGKAP SKALA KECIL UNTUK MENGETAHUI DINAMIKA KOMPETISI PENANGKAPAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PRIGI","authors":"Brillian Prastica, Ledhyane Ika Harlyan, Wahida Kartika Sari","doi":"10.24319/jtpk.15.47-56","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.47-56","url":null,"abstract":"Perikanan tangkap skala kecil dicirikan oleh multigear dan multispecies. Kondisi perikanan multigear dan multispecies dapat menyebabkan tekanan terhadap stok sumberdaya perikanan akibat dari meningkatnya jumlah alat tangkap. Jumlah armada perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah armada penangkapan ikan di PPN Prigi mengakibatkan terjadinya kompetisi dalam memperoleh hasil tangkapan. Oleh karena itu, kegiatan perikanan tangkap skala kecil yang dinamis perlu diklasterisasikan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis klasterisasi perikanan tangkap skala kecil di PPN Prigi dan menganalisis terjadinya dinamika kompetisi perikanan tangkap skala kecil di PPN Prigi dengan mengetahui sebaran daerah penangkapan dan jenis ikan yang ditangkap. Penelitian ini menggunakan metode analisis klasterisasi Hierarchical Cluster Analysis (HCA) dengan menggunakan data hasil enumerasi tahun 2010-2021, dan melakukan analisis spasial menggunakan data titik koordinat daerah penangkapan yang diperoleh melalui pemetaan partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi pengelompokan alat tangkap dengan posisi klaster yang berubah setiap tahun. Perubahan dipengaruhi oleh keanekaragaman hasil tangkapan dari setiap alat tangkap. Jaring insang selalu berada pada klaster yang sama dengan alat tangkap lain, kecuali pada tahun 2015, 2017, dan 2019. Hasil analisis CPUE menunjukkan nilai produktivitas alat tangkap payang dan pancing tonda stabil. Hasil analisis spasial berupa peta daerah penangkapan yang menunjukkan lokasi penangkapan saling berdekatan pada alat tangkap pancing ulur, pancing tonda, dan jaring insang diikuti dengan keanekaragaman spesies hasil tangkapan yang tinggi.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"40 46","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139594913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}