T. Nugroho, M. Mulyono, Ernani Lubis, Didin S. Damanhuri
{"title":"PENGUKURAN KEMAJUAN PELABUHAN PERIKANAN DI INDONESIA","authors":"T. Nugroho, M. Mulyono, Ernani Lubis, Didin S. Damanhuri","doi":"10.24319/jtpk.15.173-186","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keberadaan pelabuhan perikanan diharapkan dapat mendukung sistem logistik ikan nasional yaitu mulai dari produksi, penyimpanan, dan distribusi sehingga dapat mengendalikan harga ikan dan memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan dan konsumsi ikan di dalam negeri. Namun dalam pengembangannya, keberadaan pelabuhan perikanan di Indonesia belum menjadi daya tarik sebagai tempat pendaratan ikan hasil tangkapan karena akses pasar yang terbatas, sehingga produksi ikan yang didaratkan dan dijual di pelabuhan perikanan lebih rendah dari yang di luar pelabuhan perikanan. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif menggunakan indeks produksi dan nilai produksi ikan, konsentrasi produksi, pangsa ekspor dan shift share analisis, dan indeks produktivitas. Tujuan penelitian adalah mengukur kemajuan pelabuhan perikanan secara makro. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah produksi dan nilai produksi ikan yang didaratkan fuktuasi. Hal ini menunjukkan ketidakpastian jumlah produksi ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan di Indonesia. Indeks kenaikan produksi dan nilai produksi rata-rata per jenis ikan masing-masing sebesar 49,26 dan 96,52 persen. Volume produksi ikan yang didaratkan terkonsentrasi di pelabuhan perikanan tipe C dan D. Pangsa pasar ekspor untuk komoditas ikan segar dingin didominasi pasar negara Malaysia, Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Dari sisi efisiensi teknis dan biaya diperoleh nilai kurang dari satu. Kesimpulan penelitian adalah pelabuhan perikanan di Indonesia tidak mengalami perkembangan atau stagnan, dan cenderung mengalami kemunduran.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"45 46","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24319/jtpk.15.173-186","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Keberadaan pelabuhan perikanan diharapkan dapat mendukung sistem logistik ikan nasional yaitu mulai dari produksi, penyimpanan, dan distribusi sehingga dapat mengendalikan harga ikan dan memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan dan konsumsi ikan di dalam negeri. Namun dalam pengembangannya, keberadaan pelabuhan perikanan di Indonesia belum menjadi daya tarik sebagai tempat pendaratan ikan hasil tangkapan karena akses pasar yang terbatas, sehingga produksi ikan yang didaratkan dan dijual di pelabuhan perikanan lebih rendah dari yang di luar pelabuhan perikanan. Metode penelitian yang diterapkan adalah kuantitatif menggunakan indeks produksi dan nilai produksi ikan, konsentrasi produksi, pangsa ekspor dan shift share analisis, dan indeks produktivitas. Tujuan penelitian adalah mengukur kemajuan pelabuhan perikanan secara makro. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah produksi dan nilai produksi ikan yang didaratkan fuktuasi. Hal ini menunjukkan ketidakpastian jumlah produksi ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan di Indonesia. Indeks kenaikan produksi dan nilai produksi rata-rata per jenis ikan masing-masing sebesar 49,26 dan 96,52 persen. Volume produksi ikan yang didaratkan terkonsentrasi di pelabuhan perikanan tipe C dan D. Pangsa pasar ekspor untuk komoditas ikan segar dingin didominasi pasar negara Malaysia, Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Dari sisi efisiensi teknis dan biaya diperoleh nilai kurang dari satu. Kesimpulan penelitian adalah pelabuhan perikanan di Indonesia tidak mengalami perkembangan atau stagnan, dan cenderung mengalami kemunduran.
渔港的存在有望支持国家水产品物流系统,从生产、储存到分销,从而控制水产品价格,满足国内水产品加工和消费行业对原材料的需求。然而,在发展过程中,由于市场准入有限,印尼渔港的存在并没有成为捕捞水产品的上岸地,因此在渔港上岸和销售的水产品产量低于渔港外的产量。研究方法采用了鱼类生产指数和产值、生产集中度、出口份额和转移份额分析以及生产率指数等定量研究方法。研究目标是从宏观层面衡量渔港的进步。研究结果表明,上岸水产品的产量和产值是波动的。这表明印尼渔港的上岸鱼产量具有不确定性。每个鱼类品种的平均增产指数和产值分别为 49.26% 和 96.52%。上岸的鱼类产量主要集中在 C 类和 D 类渔港。 冰鲜鱼类商品的出口市场份额主要由马来西亚、新加坡、日本和中国占据。在技术和成本效率方面,数值小于 1。研究的结论是,印度尼西亚的渔港没有经历发展或停滞,而是趋于衰退。