C. H. Simanjuntak, I. G. Atmaja, S. N. Rumokoy, Anang Setiaji, Fata Nidaul Khasanah
{"title":"Perancangan konsep sistem monitoring untuk proyek pengembangan perangkat lunak pada dinas pemerintah kota manado","authors":"C. H. Simanjuntak, I. G. Atmaja, S. N. Rumokoy, Anang Setiaji, Fata Nidaul Khasanah","doi":"10.31599/jki.v23i2.2384","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penggunaan perangkat lunak sendiri sangat mempermudah manusia untuk bekerja, misalnya penggunaan aplikasi dalam pemerintahan untuk mempermudah pekerjaan pada pelayanan masyarakat. Kegiatan pemerintah yang bisa dibantu dengan aplikasi ataupun perangkat lunak seperti pendaftaran pembuatan kartu keluarga atau pendaftaran untuk pembuatan kartu tanda pengenal dan lainnya. Permintaan pembuatan aplikasi menjadi begitu banyak dari dinas-dinas yang ada sehingga menimbulkan permasalahan baru. Misalnya saja tidak adanya pemantauan pengembangan perangkat lunak dimana menyulitkan para pegawai di dinas terkait untuk mengetahui kapan sistem bisa digunakan dan tidak bisa mengetahui perkembangan pembuatan aplikasi mereka. Masalah lain ialah tidak adanya mengaturan pemesanan aplikasi sehingga sistem ataupun aplikasi yang dipesan oleh dinas yang ada jadinya tidak beraturan padahal bisa saja sistem yang diminta bisa berbarengan dengan dinas yang lain. Pada alur pemesanan yang lama juga, komunikasi akan perkembangan sistem dengan tim pengembang selalu saja tidak bisa langsung dikomunikasikan dikarenakan dinas pemesan tidak bisa memberi note langsung berdasarkan trouble di sistem sehingga trouble tersebut menumpuk. Berdasarkan masalah yang ada maka dikembangkanlah konsep sistem monitoring untuk pengembangan software atau perangkat lunak dimana dapat mengakomodir masalah-masalah ini. Konsep ini dikembangkan dengan beberapa tahapan yaitu adanya studi literatur dan pengumpulan data, analisis kebutuhan, perancangan disain konsep, analisa dan evaluasi konsep yang ada. hasil dari rancangan yang ada yaitu konteks diagram yang berisikan 3 aktor dan 1 sistem yang saling berelasi. Selain itu adanya sequence diagram untuk request system dimana ada 2 aktor yaitu Dinas dan Tim Pengembang yang saling berhubungan dalam menyelesaikan kontrak pembuatan sistem/aplikasi yang dipesan. Diharapkan konsep sistem monitoring ini dapat membantu pemerintah dalam memonitoring dan mengatur pengembangan software atau perangkat lunak khususnya di lingkungan dinas-dinas terkait pada pemerintah kota manado.","PeriodicalId":32166,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ilmiah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kajian Ilmiah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31599/jki.v23i2.2384","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penggunaan perangkat lunak sendiri sangat mempermudah manusia untuk bekerja, misalnya penggunaan aplikasi dalam pemerintahan untuk mempermudah pekerjaan pada pelayanan masyarakat. Kegiatan pemerintah yang bisa dibantu dengan aplikasi ataupun perangkat lunak seperti pendaftaran pembuatan kartu keluarga atau pendaftaran untuk pembuatan kartu tanda pengenal dan lainnya. Permintaan pembuatan aplikasi menjadi begitu banyak dari dinas-dinas yang ada sehingga menimbulkan permasalahan baru. Misalnya saja tidak adanya pemantauan pengembangan perangkat lunak dimana menyulitkan para pegawai di dinas terkait untuk mengetahui kapan sistem bisa digunakan dan tidak bisa mengetahui perkembangan pembuatan aplikasi mereka. Masalah lain ialah tidak adanya mengaturan pemesanan aplikasi sehingga sistem ataupun aplikasi yang dipesan oleh dinas yang ada jadinya tidak beraturan padahal bisa saja sistem yang diminta bisa berbarengan dengan dinas yang lain. Pada alur pemesanan yang lama juga, komunikasi akan perkembangan sistem dengan tim pengembang selalu saja tidak bisa langsung dikomunikasikan dikarenakan dinas pemesan tidak bisa memberi note langsung berdasarkan trouble di sistem sehingga trouble tersebut menumpuk. Berdasarkan masalah yang ada maka dikembangkanlah konsep sistem monitoring untuk pengembangan software atau perangkat lunak dimana dapat mengakomodir masalah-masalah ini. Konsep ini dikembangkan dengan beberapa tahapan yaitu adanya studi literatur dan pengumpulan data, analisis kebutuhan, perancangan disain konsep, analisa dan evaluasi konsep yang ada. hasil dari rancangan yang ada yaitu konteks diagram yang berisikan 3 aktor dan 1 sistem yang saling berelasi. Selain itu adanya sequence diagram untuk request system dimana ada 2 aktor yaitu Dinas dan Tim Pengembang yang saling berhubungan dalam menyelesaikan kontrak pembuatan sistem/aplikasi yang dipesan. Diharapkan konsep sistem monitoring ini dapat membantu pemerintah dalam memonitoring dan mengatur pengembangan software atau perangkat lunak khususnya di lingkungan dinas-dinas terkait pada pemerintah kota manado.