Diyahiyah Thotho Lansyah, N. Nurhadi, Bagas Narendra Parahita
{"title":"High School Students' Perceptions of Gerakan Literasi Sekolah","authors":"Diyahiyah Thotho Lansyah, N. Nurhadi, Bagas Narendra Parahita","doi":"10.31599/jki.v23i2.2185","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gerakan Literasi Sekolah atau GLS adalah gerakan yang dipimpin pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyelenggarakan kegiatan literasi di seluruh pendidikan sekolah. GLS berfokus pada pengembangan karakter melalui bahan bacaan buku dengan menumbuhkan ekosistem literasi di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak GLS melalui pemahaman dan persepsi siswa terhadap program yang telah dijalani. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data kualitatif deskriptif melalui wawancara guru dan siswa di salah satu SMA di Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GLS merupakan hasil mobilisasi kebijakan dari pemerintah, dengan terbitnya Permendikbud Nomor 15 Tahun 2015, yang mewajibkan setiap sekolah menyelenggarakan GLS, dan mau tidak mau siswa dituntut untuk melaksanakan peraturan tersebut. Secara umum, GLS di Indonesia masih dalam tahap pertumbuhan minat baca. Penerapan GLS di sekolah dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sebagai pendongkrak akreditasi. Namun, dalam pelaksanaannya, literasi tidak diimplementasikan oleh pedoman. Tujuan literasi masih perlu dicapai sebagaimana mestinya. Persepsi dan paradigma siswa tentang literasi masih mencakup makna kegiatan membaca dan menulis, kesadaran siswa membaca perlu ditingkatkan, dan GLS perlu diintegrasikan secara optimal dengan GLK dan GLM. Namun, secara keseluruhan, sekolah sudah cukup baik dalam memulai tahapan penerapan GLS di sekolahnya","PeriodicalId":32166,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ilmiah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kajian Ilmiah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31599/jki.v23i2.2185","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Gerakan Literasi Sekolah atau GLS adalah gerakan yang dipimpin pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyelenggarakan kegiatan literasi di seluruh pendidikan sekolah. GLS berfokus pada pengembangan karakter melalui bahan bacaan buku dengan menumbuhkan ekosistem literasi di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak GLS melalui pemahaman dan persepsi siswa terhadap program yang telah dijalani. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data kualitatif deskriptif melalui wawancara guru dan siswa di salah satu SMA di Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GLS merupakan hasil mobilisasi kebijakan dari pemerintah, dengan terbitnya Permendikbud Nomor 15 Tahun 2015, yang mewajibkan setiap sekolah menyelenggarakan GLS, dan mau tidak mau siswa dituntut untuk melaksanakan peraturan tersebut. Secara umum, GLS di Indonesia masih dalam tahap pertumbuhan minat baca. Penerapan GLS di sekolah dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sebagai pendongkrak akreditasi. Namun, dalam pelaksanaannya, literasi tidak diimplementasikan oleh pedoman. Tujuan literasi masih perlu dicapai sebagaimana mestinya. Persepsi dan paradigma siswa tentang literasi masih mencakup makna kegiatan membaca dan menulis, kesadaran siswa membaca perlu ditingkatkan, dan GLS perlu diintegrasikan secara optimal dengan GLK dan GLM. Namun, secara keseluruhan, sekolah sudah cukup baik dalam memulai tahapan penerapan GLS di sekolahnya