Paulus Lukman, Mendy Hatibie Oley, Djarot Noersasongko, F. Langi
{"title":"Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik Untuk Mencegah Dehisensi Luka Pada Fraktur Shaft Tibia Pasca Operasi dan Hubungannya Dengan IL-6","authors":"Paulus Lukman, Mendy Hatibie Oley, Djarot Noersasongko, F. Langi","doi":"10.24843/jbn.2022.v06.i02.p02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan: Untuk mengetahui hubungan terapi oksigen hiperbarik (TOHB) dan interleukin (IL) -6 terhadap penyembuhan luka setelah dilakukan operasi pada fraktur tibia. Metode: Penelitian ini merupakan randomized controlled trial yang membandingkan pasien dengan TOHB dan kontrol (tanpa TOHB). Semua pasien menjalani operasi reduksi terbuka dan fiksasi internal. Pasien dengan TOHB akan mendapatkan terapi oksigen hiperbarik. Luka operasi dan kadar IL-6 dievaluasi dua minggu pasca operasi untuk melihat ada tidaknya dehisensi. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa kadar faktor inflamasi jauh lebih rendah pada kelompok TOHB dibanding kontrol (31,1 vs 38,4 pg/mL; p = 0,003). Kadar IL-6 secara keseluruhan turun menjadi 20 pg/mL setelah terapi, dimana kelompok TOHB memiliki kadar IL-6 yang jauh lebih rendah dibandingkan kontrol (median 16,4 vs 35,4 pg/mL; p < 0,001). Pemberian oksigen hiperbarik berperan terhadap rerata penurunan IL-6 sebesar 11,07 pg/mL (IK 95% 7,80- 14,34 pg/mL; p <0,001) lebih tinggi pada mereka yang menerima terapi tersebut dibandingkan kontrol. Simpulan: TOHB dapat mencegah terjadinya dehisensi luka dengan mengurangi edema yang ditandai dengan penurunan kadar IL-6.","PeriodicalId":52988,"journal":{"name":"JBN Jurnal Bedah Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JBN Jurnal Bedah Nasional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jbn.2022.v06.i02.p02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan terapi oksigen hiperbarik (TOHB) dan interleukin (IL) -6 terhadap penyembuhan luka setelah dilakukan operasi pada fraktur tibia. Metode: Penelitian ini merupakan randomized controlled trial yang membandingkan pasien dengan TOHB dan kontrol (tanpa TOHB). Semua pasien menjalani operasi reduksi terbuka dan fiksasi internal. Pasien dengan TOHB akan mendapatkan terapi oksigen hiperbarik. Luka operasi dan kadar IL-6 dievaluasi dua minggu pasca operasi untuk melihat ada tidaknya dehisensi. Hasil: Penelitian ini menemukan bahwa kadar faktor inflamasi jauh lebih rendah pada kelompok TOHB dibanding kontrol (31,1 vs 38,4 pg/mL; p = 0,003). Kadar IL-6 secara keseluruhan turun menjadi 20 pg/mL setelah terapi, dimana kelompok TOHB memiliki kadar IL-6 yang jauh lebih rendah dibandingkan kontrol (median 16,4 vs 35,4 pg/mL; p < 0,001). Pemberian oksigen hiperbarik berperan terhadap rerata penurunan IL-6 sebesar 11,07 pg/mL (IK 95% 7,80- 14,34 pg/mL; p <0,001) lebih tinggi pada mereka yang menerima terapi tersebut dibandingkan kontrol. Simpulan: TOHB dapat mencegah terjadinya dehisensi luka dengan mengurangi edema yang ditandai dengan penurunan kadar IL-6.