{"title":"STUDI KARAKTERISTIK ASPAL BUTON DAERAH KABUNGKA KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON, SULAWESI TENGGARA","authors":"S. Syahrul, B. Burhanudin, Rizky Kumalasari","doi":"10.33387/josae.v6i1.6342","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembangunan yang terus meningkat akan terus membutuhkan infrastuktur jalan di tiap-tiap daerah. Material jalan yang paling dibutuhkan adalah aspal. Aspal Buton merupakan bahan galian yang sampai saat ini masih dilakukan penambangan dan pemanfaatannya untuk masyarakat lokal di Buton maupun di daerah lainnya. Salahsatu penambangan aspal serta industri pengolahan aspal alam berada di PasarWajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Aspal Buton memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan sifat ini disebabkan perbedaan batuan asalnya dan penetrasi bitumennya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik sifat fisik mineral aspal buton pada wilayah Kabungka di lokasi tambang pit B, C, dan Winto di PT.Wijaya Karya Bitumen. Metode yang digunakan dengan pengujian kadar bitumen dengan alat sokhlet, uji kadar air dengan alat denstrak, dan uji berat jenis. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil pada Pit B, didapatkan kadar air sebesar 5 %, dan kadar bitumen 28,63 %, pada Pit C didapatkan kadar air sebesar 14.2 %, dan kadar bitumen 16,87 %, dan pada Pit Winto didapatkan kadar air sebesar 0,8 % dan kadar bitumen 23,49 %. Hasil analisis berat jenis pada Pit B didapatkan berat jenis sebesar 1,51 g/m3. pada Pit C didapatkan berat jenis sebesar 1,71 g/m3, dan pada Pit Winto didapatkan berat jenis sebesar 1.62 g/m3. Berdasarkan hasil analisis kadar air dan kadar bitumen Asbuton wilayah kabungka Pit B, C, Pit Winto, dapat diketahui bahwa karakteristik serta kadar air dan kadar bitumen Asbuton tiap tambang berbeda-beda, dimana pada Pit B, sifat elastis (lunak) tidak muda pecah, warna coklat kehitaman-hitam, dengan berat jenis rata-rata 1,50 %. Pada Pit C sifat padat (keras) muda pecah, warna hitam, abu-abu kehitaman, dengan berat jenis rata-rata 1,71 %, dan struktur amorf (kompak). Sedangkan pada Pit Winto, sifat padat (keras) mudah pecah, warna hitam, abu-abu kehitaman, dengan berat jenis rata-rata 1,62 g/m3, struktur Amorf (kompak). ","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AIUB Journal of Science and Engineering","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33387/josae.v6i1.6342","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"Mathematics","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pembangunan yang terus meningkat akan terus membutuhkan infrastuktur jalan di tiap-tiap daerah. Material jalan yang paling dibutuhkan adalah aspal. Aspal Buton merupakan bahan galian yang sampai saat ini masih dilakukan penambangan dan pemanfaatannya untuk masyarakat lokal di Buton maupun di daerah lainnya. Salahsatu penambangan aspal serta industri pengolahan aspal alam berada di PasarWajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Aspal Buton memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan sifat ini disebabkan perbedaan batuan asalnya dan penetrasi bitumennya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik sifat fisik mineral aspal buton pada wilayah Kabungka di lokasi tambang pit B, C, dan Winto di PT.Wijaya Karya Bitumen. Metode yang digunakan dengan pengujian kadar bitumen dengan alat sokhlet, uji kadar air dengan alat denstrak, dan uji berat jenis. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil pada Pit B, didapatkan kadar air sebesar 5 %, dan kadar bitumen 28,63 %, pada Pit C didapatkan kadar air sebesar 14.2 %, dan kadar bitumen 16,87 %, dan pada Pit Winto didapatkan kadar air sebesar 0,8 % dan kadar bitumen 23,49 %. Hasil analisis berat jenis pada Pit B didapatkan berat jenis sebesar 1,51 g/m3. pada Pit C didapatkan berat jenis sebesar 1,71 g/m3, dan pada Pit Winto didapatkan berat jenis sebesar 1.62 g/m3. Berdasarkan hasil analisis kadar air dan kadar bitumen Asbuton wilayah kabungka Pit B, C, Pit Winto, dapat diketahui bahwa karakteristik serta kadar air dan kadar bitumen Asbuton tiap tambang berbeda-beda, dimana pada Pit B, sifat elastis (lunak) tidak muda pecah, warna coklat kehitaman-hitam, dengan berat jenis rata-rata 1,50 %. Pada Pit C sifat padat (keras) muda pecah, warna hitam, abu-abu kehitaman, dengan berat jenis rata-rata 1,71 %, dan struktur amorf (kompak). Sedangkan pada Pit Winto, sifat padat (keras) mudah pecah, warna hitam, abu-abu kehitaman, dengan berat jenis rata-rata 1,62 g/m3, struktur Amorf (kompak).