Pub Date : 2023-08-02DOI: 10.33387/josae.v6i1.6342
S. Syahrul, B. Burhanudin, Rizky Kumalasari
Pembangunan yang terus meningkat akan terus membutuhkan infrastuktur jalan di tiap-tiap daerah. Material jalan yang paling dibutuhkan adalah aspal. Aspal Buton merupakan bahan galian yang sampai saat ini masih dilakukan penambangan dan pemanfaatannya untuk masyarakat lokal di Buton maupun di daerah lainnya. Salahsatu penambangan aspal serta industri pengolahan aspal alam berada di PasarWajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Aspal Buton memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan sifat ini disebabkan perbedaan batuan asalnya dan penetrasi bitumennya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik sifat fisik mineral aspal buton pada wilayah Kabungka di lokasi tambang pit B, C, dan Winto di PT.Wijaya Karya Bitumen. Metode yang digunakan dengan pengujian kadar bitumen dengan alat sokhlet, uji kadar air dengan alat denstrak, dan uji berat jenis. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil pada Pit B, didapatkan kadar air sebesar 5 %, dan kadar bitumen 28,63 %, pada Pit C didapatkan kadar air sebesar 14.2 %, dan kadar bitumen 16,87 %, dan pada Pit Winto didapatkan kadar air sebesar 0,8 % dan kadar bitumen 23,49 %. Hasil analisis berat jenis pada Pit B didapatkan berat jenis sebesar 1,51 g/m3. pada Pit C didapatkan berat jenis sebesar 1,71 g/m3, dan pada Pit Winto didapatkan berat jenis sebesar 1.62 g/m3. Berdasarkan hasil analisis kadar air dan kadar bitumen Asbuton wilayah kabungka Pit B, C, Pit Winto, dapat diketahui bahwa karakteristik serta kadar air dan kadar bitumen Asbuton tiap tambang berbeda-beda, dimana pada Pit B, sifat elastis (lunak) tidak muda pecah, warna coklat kehitaman-hitam, dengan berat jenis rata-rata 1,50 %. Pada Pit C sifat padat (keras) muda pecah, warna hitam, abu-abu kehitaman, dengan berat jenis rata-rata 1,71 %, dan struktur amorf (kompak). Sedangkan pada Pit Winto, sifat padat (keras) mudah pecah, warna hitam, abu-abu kehitaman, dengan berat jenis rata-rata 1,62 g/m3, struktur Amorf (kompak).
{"title":"STUDI KARAKTERISTIK ASPAL BUTON DAERAH KABUNGKA KECAMATAN PASARWAJO KABUPATEN BUTON, SULAWESI TENGGARA","authors":"S. Syahrul, B. Burhanudin, Rizky Kumalasari","doi":"10.33387/josae.v6i1.6342","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/josae.v6i1.6342","url":null,"abstract":"Pembangunan yang terus meningkat akan terus membutuhkan infrastuktur jalan di tiap-tiap daerah. Material jalan yang paling dibutuhkan adalah aspal. Aspal Buton merupakan bahan galian yang sampai saat ini masih dilakukan penambangan dan pemanfaatannya untuk masyarakat lokal di Buton maupun di daerah lainnya. Salahsatu penambangan aspal serta industri pengolahan aspal alam berada di PasarWajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Aspal Buton memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan sifat ini disebabkan perbedaan batuan asalnya dan penetrasi bitumennya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik sifat fisik mineral aspal buton pada wilayah Kabungka di lokasi tambang pit B, C, dan Winto di PT.Wijaya Karya Bitumen. Metode yang digunakan dengan pengujian kadar bitumen dengan alat sokhlet, uji kadar air dengan alat denstrak, dan uji berat jenis. Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan hasil pada Pit B, didapatkan kadar air sebesar 5 %, dan kadar bitumen 28,63 %, pada Pit C didapatkan kadar air sebesar 14.2 %, dan kadar bitumen 16,87 %, dan pada Pit Winto didapatkan kadar air sebesar 0,8 % dan kadar bitumen 23,49 %. Hasil analisis berat jenis pada Pit B didapatkan berat jenis sebesar 1,51 g/m3. pada Pit C didapatkan berat jenis sebesar 1,71 g/m3, dan pada Pit Winto didapatkan berat jenis sebesar 1.62 g/m3. Berdasarkan hasil analisis kadar air dan kadar bitumen Asbuton wilayah kabungka Pit B, C, Pit Winto, dapat diketahui bahwa karakteristik serta kadar air dan kadar bitumen Asbuton tiap tambang berbeda-beda, dimana pada Pit B, sifat elastis (lunak) tidak muda pecah, warna coklat kehitaman-hitam, dengan berat jenis rata-rata 1,50 %. Pada Pit C sifat padat (keras) muda pecah, warna hitam, abu-abu kehitaman, dengan berat jenis rata-rata 1,71 %, dan struktur amorf (kompak). Sedangkan pada Pit Winto, sifat padat (keras) mudah pecah, warna hitam, abu-abu kehitaman, dengan berat jenis rata-rata 1,62 g/m3, struktur Amorf (kompak). ","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81681478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-02DOI: 10.33387/josae.v6i1.6381
Ryan Rinaldy Bachmid
Pemodelan bangkitan pergerakan diperkirakan besarnya pergerakan yang dihasilkan dari zona asal dan yang tertarik ke zona tujuan. Tujuan dari penilitian ini untuk medistribusikan pergerakan penumpang dan kendaraan untuk Kapal Ferry di Provinsi Maluku Utara dengan menggunakan metode Detroit dengan jumlah zona sebaran pergerakan yaitu terdapat 7 (tujuh) zona yaitu Bastiong, Sidangoli, Rum, Sofifi, Batang Dua, Makian, dan Moti. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Kualitatif Pengolahan data dalam penelitian ini dalam mencari sebaran kapal ferry yaitu menggunakan Metode Geometrik dan Metode Detroit Dimana untuk metode geometrik diambil nilai r (rasio pertumbuhan) untuk dipakai sebagai faktor pertumbuhan (E) dan selanjutnya digunakan dalam perhitungan sebaran pergerakan dengan metode detroit. Dari hasil penelitian diperoleh sebaran untuk 7 (tujuh) zona sebaran didapat hasil dengan mencari nilai sebaran terbesar dan terkecil untuk penumpang dan kendaran menggunakan kapal ferry yaitu, sebaran terbesar untuk penumpang zona asal yaitu Bastiong dengan jumlah pergerakan sebesar 204577 penumpang, dan sebaran terbesar untuk penumpang zona tujuan yaitu Sidangoli dengan jumlah pergerakan sebesar 190621 penumpang. Dan untuk sebaran terkecil untuk penumpang zona asal yaitu Batang Dua dengan jumlah pergerakan sebesar 297 penumpang, dan serta sebaran terkecil untuk penumpang zona tujuan yaitu Batang Dua dengan jumlah pergerakan sebesar 415 penumpang Sebaran terbesar untuk kendaraan zona asal yaitu Bastiong dengan jumlah pergerakan sebesar 74828 kendaraan, dan sebaran terbesar untuk kendaraan zona tujuan yaitu Sofifi dengan jumlah pergerakan sebesar 72057 kendaraan. Dan untuk sebaran terkecil untuk kendaraan zona asal yaitu Batang Dua dengan jumlah pergerakan sebesar 97 kendaraan, dan serta sebaran terkecil untuk kendaraan zona tujuan yaitu Batang Dua dengan jumlah pergerakan sebesar 101 kendaraanÂ
{"title":"DITRIBUSI PERGERAKAN PENUMPANG MENGGUNAKAN KAPAL FEERY DENGAN METODE DETROIT DI PROVINSI MALUKU UTARA","authors":"Ryan Rinaldy Bachmid","doi":"10.33387/josae.v6i1.6381","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/josae.v6i1.6381","url":null,"abstract":"Pemodelan bangkitan pergerakan diperkirakan besarnya pergerakan yang dihasilkan dari zona asal dan yang tertarik ke zona tujuan. Tujuan dari penilitian ini untuk medistribusikan pergerakan penumpang dan kendaraan untuk Kapal Ferry di Provinsi Maluku Utara dengan menggunakan metode Detroit dengan jumlah zona sebaran pergerakan yaitu terdapat 7 (tujuh) zona yaitu Bastiong, Sidangoli, Rum, Sofifi, Batang Dua, Makian, dan Moti. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Kualitatif Pengolahan data dalam penelitian ini dalam mencari sebaran kapal ferry yaitu menggunakan Metode Geometrik dan Metode Detroit Dimana untuk metode geometrik diambil nilai r (rasio pertumbuhan) untuk dipakai sebagai faktor pertumbuhan (E) dan selanjutnya digunakan dalam perhitungan sebaran pergerakan dengan metode detroit. Dari hasil penelitian diperoleh sebaran untuk 7 (tujuh) zona sebaran didapat hasil dengan mencari nilai sebaran terbesar dan terkecil untuk penumpang dan kendaran menggunakan kapal ferry yaitu, sebaran terbesar untuk penumpang zona asal yaitu Bastiong dengan jumlah pergerakan sebesar 204577 penumpang, dan sebaran terbesar untuk penumpang zona tujuan yaitu Sidangoli dengan jumlah pergerakan sebesar 190621 penumpang. Dan untuk sebaran terkecil untuk penumpang zona asal yaitu Batang Dua dengan jumlah pergerakan sebesar 297 penumpang, dan serta sebaran terkecil untuk penumpang zona tujuan yaitu Batang Dua dengan jumlah pergerakan sebesar 415 penumpang Sebaran terbesar untuk kendaraan zona asal yaitu Bastiong dengan jumlah pergerakan sebesar 74828 kendaraan, dan sebaran terbesar untuk kendaraan zona tujuan yaitu Sofifi dengan jumlah pergerakan sebesar 72057 kendaraan. Dan untuk sebaran terkecil untuk kendaraan zona asal yaitu Batang Dua dengan jumlah pergerakan sebesar 97 kendaraan, dan serta sebaran terkecil untuk kendaraan zona tujuan yaitu Batang Dua dengan jumlah pergerakan sebesar 101 kendaraan ","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86409642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. F. Mridha, Md. Kishor Morol, Md. Asraf Ali, MD SAKIB HOSSAIN SHOVON
Generally, human epidermal growth factor 2 (HER2) breast cancer is more aggressive than other kinds of breast cancer. Currently, HER2 breast cancer is detected using variety of medical test which are most expensive. Therefore, the aim of this study was to develop a computational model named convoHER2 for detecting HER2 breast cancer with image data using convolution neural network (CNN). Hematoxylin and eosin (H&E) and immunohistochemical (IHC) stained images were used as raw data from the Bayesian information criterion (BIC) benchmark dataset. This dataset consists of 4873 images of H&E and IHC. Among all images of the dataset, 3896 and 977 images were applied to train and test the convoHER2 model, respectively. All images of this dataset are resized due to high resolution of the image for forming better detection performance of convoHER2 model. Moreover, the dataset is classified into four different labels (0+, 1+, 2+, 3+) for identifying the grade of detected HER2 breast cancer. The convoHER2 model is able to detect HER2 cancer and its grade with accuracy 85% and 88% using H&E images and IHC images, respectively. The outcomes of this study determined that the HER2 cancer detecting rates of the convoHER2 model are much enough to provide better diagnosis to the patient for recovering their HER2 breast cancer in future.
{"title":"convoHER2: A Deep Neural Network for Multi-Stage Classification of HER2 Breast Cancer","authors":"M. F. Mridha, Md. Kishor Morol, Md. Asraf Ali, MD SAKIB HOSSAIN SHOVON","doi":"10.53799/ajse.v22i1.477","DOIUrl":"https://doi.org/10.53799/ajse.v22i1.477","url":null,"abstract":"Generally, human epidermal growth factor 2 (HER2) breast cancer is more aggressive than other kinds of breast cancer. Currently, HER2 breast cancer is detected using variety of medical test which are most expensive. Therefore, the aim of this study was to develop a computational model named convoHER2 for detecting HER2 breast cancer with image data using convolution neural network (CNN). Hematoxylin and eosin (H&E) and immunohistochemical (IHC) stained images were used as raw data from the Bayesian information criterion (BIC) benchmark dataset. This dataset consists of 4873 images of H&E and IHC. Among all images of the dataset, 3896 and 977 images were applied to train and test the convoHER2 model, respectively. All images of this dataset are resized due to high resolution of the image for forming better detection performance of convoHER2 model. Moreover, the dataset is classified into four different labels (0+, 1+, 2+, 3+) for identifying the grade of detected HER2 breast cancer. The convoHER2 model is able to detect HER2 cancer and its grade with accuracy 85% and 88% using H&E images and IHC images, respectively. The outcomes of this study determined that the HER2 cancer detecting rates of the convoHER2 model are much enough to provide better diagnosis to the patient for recovering their HER2 breast cancer in future.","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135757362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.33387/josae.v6i1.6100
Badrun Ahmad, Sudirman Hi. Umar, Muhammad Taufiq Y.S
AbstrakDalam penelitian ini menerapkan alat pengolahan air bersih skala laboratorium menggunakan kombinasi filter. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan konsentrasi pencemaran air sumur dan mengetahui efektivitas media filter yang digunakan di Kelurahan Fitu Kota Ternate dari parameter Fisika dan Kimia. Paramater fisika antara lain yaitu bau, total dissolved solid (TDS), kekeruhan, dan suhu. Sedangkan parameter kimia yaitu kadar Fe (besi), Mn (Mangan, dan pH. Media filter yang digunakan adalah pasir silika-zeolit-karbon aktif. Sampel yang digunakan adalah air sumur warga sebanyak 180 liter. Hasil pemeriksaan air sumur sebagai air baku di Kelurahan Fitu dilihat dari parameter fisika yaitu  TDS sebesar 1250 mg/L, kekeruhan sebesar 27 NTU, dan suhunya 25 oC. Sementara parameter kimia konsentrasi Fe 1,3 mg/L, Mangan 0,6 mg/L, dan pH 9. Setelah diperiksa kemudian air dialirkan ke dalam alat penyaring melewati filter pasir silica, zeolit, dan carbon aktif. Hasilnya menunjukkan TDS mengalami penurunan menjadi 897 mg/L, kekeruhan berubah menjadi 24, dan suhu 24 oC. Kualitas air hasil penyaringan untuk kriteria kimia konsentrasi besi disisihkan sehingga hanya terdapat 0,91 mg/L, Mangan hanya 0,45 mg/L, dan pH 7,9. Kesimpulan penelitian ini sistem penyaringan menggunakan media filter pasir silica, zeolit, dan karbon aktif efektif digunakan mengurangi kontaminan dan kadar logam pada air sumur warga di Kelurahan Fitu Kota Ternate. Kata Kunci: Penyaring, Silika, Zeolit, Karbon Aktif, Parameter
{"title":"ANALISIS SISTEM PENYARINGAN AIR BERSIH PADA AIR SUMUR WARGA DI KELURAHAN FITU KOTA TERNATE SELATAN","authors":"Badrun Ahmad, Sudirman Hi. Umar, Muhammad Taufiq Y.S","doi":"10.33387/josae.v6i1.6100","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/josae.v6i1.6100","url":null,"abstract":"AbstrakDalam penelitian ini menerapkan alat pengolahan air bersih skala laboratorium menggunakan kombinasi filter. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan konsentrasi pencemaran air sumur dan mengetahui efektivitas media filter yang digunakan di Kelurahan Fitu Kota Ternate dari parameter Fisika dan Kimia. Paramater fisika antara lain yaitu bau, total dissolved solid (TDS), kekeruhan, dan suhu. Sedangkan parameter kimia yaitu kadar Fe (besi), Mn (Mangan, dan pH. Media filter yang digunakan adalah pasir silika-zeolit-karbon aktif. Sampel yang digunakan adalah air sumur warga sebanyak 180 liter. Hasil pemeriksaan air sumur sebagai air baku di Kelurahan Fitu dilihat dari parameter fisika yaitu  TDS sebesar 1250 mg/L, kekeruhan sebesar 27 NTU, dan suhunya 25 oC. Sementara parameter kimia konsentrasi Fe 1,3 mg/L, Mangan 0,6 mg/L, dan pH 9. Setelah diperiksa kemudian air dialirkan ke dalam alat penyaring melewati filter pasir silica, zeolit, dan carbon aktif. Hasilnya menunjukkan TDS mengalami penurunan menjadi 897 mg/L, kekeruhan berubah menjadi 24, dan suhu 24 oC. Kualitas air hasil penyaringan untuk kriteria kimia konsentrasi besi disisihkan sehingga hanya terdapat 0,91 mg/L, Mangan hanya 0,45 mg/L, dan pH 7,9. Kesimpulan penelitian ini sistem penyaringan menggunakan media filter pasir silica, zeolit, dan karbon aktif efektif digunakan mengurangi kontaminan dan kadar logam pada air sumur warga di Kelurahan Fitu Kota Ternate. Kata Kunci: Penyaring, Silika, Zeolit, Karbon Aktif, Parameter","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80520306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-28DOI: 10.33387/josae.v6i1.5777
Iksan Muksin Adam, Nurany Nurany, Anas Abdul Latif, George Belly Sahetapy
Dalam metode tambang bawah tanah penting adanya sistem ventilasi yang baik, ventilasi merupakan upaya pengontrolan terhadap kualitas dan kuantitas udara pada aliran udara di penambangan bawah tanah. Pengukuran dilakukan secara kuantitatif di lapangan berupa data Psikometri, luas lubang bukaan, velocity, dan Pressure Vent duct. Kualitas dan kuantitas udara di tambang bawah tanah kencana dikaji dengan memperhitungkan nilai Thermal Work Limit, debit udara yang masuk dan keluar serta kehilangan energi (head loss) pada secondary fan. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh, ada 7 front yang berada pada zona aklimatisasi yang berada pada rentang nilai 140 – 219 dan 2 front yang berada pada zona buffer yang berada pada rentang nilai 116 – 139, 2 front berada pada zona buffer dikarenakan win speed yang sampai ke face rendah. Hasil pengolahan data debit udara secara kondisi aktual dan simulasi diperoleh udara di jalur exhaust lebih besar dibandingkan dengan udara di jalur fresh air, hal ini dikarenakan adanya kebocoran pada vent door yang membatasi antara jalur fresh air dan exhaust. Hasil pengolahan data pressure Vent duct pada 4 front diperoleh adanya banyak perubahan lintasan dan kebocoran serta jarak motor fan ke face yang jauh secara aktual hal ini menyebabkan udara yang sampai di face juga berkurang, hasil secara aktual dan teori jika dikomparasikan akan mengalami perbedaan karena secara teori jalur Vent duct lurus hasilnya yaitu pada teori di front KNF SB14B SILL dengan jarak 400 m dan pada kondisi aktual adalah 309 m, udara yang seharusnya sampai di face secara teori adalah 35.21 m3/s namun pada kondisi aktual adalah 15.05 m3/s. pada front K1 SB07B UC01 Teori 400 m dan 35.21 m3/s, aktual 320 m dan 13.66 m3/s, front KL SB10A UC03 Teori 400 m dan 26.72 m3/s, aktual 382 m dan 13.66 m3/s dan front K2 SB09H UC01 Teori 350 m dan 28.62 m3/s, aktual 331 m dan 12.16 m3/s.Kata kunci: Ventilasi, Psikometri, Debit Udara, Vent duct, Head Loss
{"title":"ANALISIS KUALITAS DAN KUANTITAS UDARA PADA SISTEM VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH KENCANA DI PT. NUSA HALMAHERA MINERALS","authors":"Iksan Muksin Adam, Nurany Nurany, Anas Abdul Latif, George Belly Sahetapy","doi":"10.33387/josae.v6i1.5777","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/josae.v6i1.5777","url":null,"abstract":"Dalam metode tambang bawah tanah penting adanya sistem ventilasi yang baik, ventilasi merupakan upaya pengontrolan terhadap kualitas dan kuantitas udara pada aliran udara di penambangan bawah tanah. Pengukuran dilakukan secara kuantitatif di lapangan berupa data Psikometri, luas lubang bukaan, velocity, dan Pressure Vent duct. Kualitas dan kuantitas udara di tambang bawah tanah kencana dikaji dengan memperhitungkan nilai Thermal Work Limit, debit udara yang masuk dan keluar serta kehilangan energi (head loss) pada secondary fan. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh, ada 7 front yang berada pada zona aklimatisasi yang berada pada rentang nilai 140 – 219 dan 2 front yang berada pada zona buffer yang berada pada rentang nilai 116 – 139, 2 front berada pada zona buffer dikarenakan win speed yang sampai ke face rendah. Hasil pengolahan data debit udara secara kondisi aktual dan simulasi diperoleh udara di jalur exhaust lebih besar dibandingkan dengan udara di jalur fresh air, hal ini dikarenakan adanya kebocoran pada vent door yang membatasi antara jalur fresh air dan exhaust. Hasil pengolahan data pressure Vent duct pada 4 front diperoleh adanya banyak perubahan lintasan dan kebocoran serta jarak motor fan ke face yang jauh secara aktual hal ini menyebabkan udara yang sampai di face juga berkurang, hasil secara aktual dan teori jika dikomparasikan akan mengalami perbedaan karena secara teori jalur Vent duct lurus hasilnya yaitu pada teori di front KNF SB14B SILL dengan jarak 400 m dan pada kondisi aktual adalah 309 m, udara yang seharusnya sampai di face secara teori adalah 35.21 m3/s namun pada kondisi aktual adalah 15.05 m3/s. pada front K1 SB07B UC01 Teori 400 m dan 35.21 m3/s, aktual 320 m dan 13.66 m3/s, front KL SB10A UC03 Teori 400 m dan 26.72 m3/s, aktual 382 m dan 13.66 m3/s dan front K2 SB09H UC01 Teori 350 m dan 28.62 m3/s, aktual 331 m dan 12.16 m3/s.Kata kunci: Ventilasi, Psikometri, Debit Udara, Vent duct, Head Loss ","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85559700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-17DOI: 10.33387/josae.v5i2.5685
S. H. Abbas, F. Firman., Syarifullah Bundang
Research on the analysis of groundwater quality in South Ternate District, Ternate City, North Maluku Province needs to be carried out considering that the community's water sources in the area come from groundwater (dug and drilled wells), so knowledge of groundwater quality in the form of pH, TDS, EC, and temperature be important. The purpose of this study is to determine the quality of groundwater; as well as recommendations related to groundwater quality in the South Ternate District area. The stages of the research method were carried out by collecting primary data in the form of well coordinates and elevation, physical properties of groundwater, groundwater quality measurement results and secondary data collection. The water quality results in the South Ternate District for the 40 samples measured ranged from pH 5.2 to 6.6; TDS 4-2150 ppm; EC 8-4240 µS/cm and temperature ranges from 26.5-29.7oC. Based on Permenkes Number 32 of 2017 concerning environmental health quality standards and water health requirements for sanitary hygiene purposes, only 3 wells had a pH in the range of 6.5-8.5, namely samples F-02, TO-01, and TO-02. The physical quality of groundwater shows that the closer to the east the pH is, the closer to neutral, while the west is lower. There are many low water pH because sampling is done in the dry season.Keywords: groundwater, water quality, pH, TDS, South Ternate
北马鲁古省Ternate City South Ternate District的地下水水质分析研究需要进行,因为该地区社区的水源来自地下水(挖井和钻井),因此了解地下水的pH、TDS、EC和温度等形式的水质是很重要的。本研究的目的是确定地下水的质量;以及有关南特尔纳特地区地下水水质的建议。研究方法的各个阶段是通过收集井坐标和标高、地下水物性、地下水水质测量结果和二次数据进行的。南特纳特区40个样本的水质结果由pH值5.2至6.6不等;TDS 4-2150 ppm;EC 8-4240µS/cm,温度范围26.5-29.7oC。根据2017年关于环境健康质量标准和卫生卫生用水卫生要求的Permenkes第32号法令,只有3口井的pH值在6.5-8.5之间,即样品F-02、TO-01和TO-02。地下水物理质量表现为pH值越东越接近中性,越西越低。有许多水的pH值很低,因为取样是在旱季进行的。关键词:地下水;水质;pH值
{"title":"ANALISIS KUALITAS AIR TANAH DI KECAMATAN TERNATE SELATAN, KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA","authors":"S. H. Abbas, F. Firman., Syarifullah Bundang","doi":"10.33387/josae.v5i2.5685","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/josae.v5i2.5685","url":null,"abstract":"Research on the analysis of groundwater quality in South Ternate District, Ternate City, North Maluku Province needs to be carried out considering that the community's water sources in the area come from groundwater (dug and drilled wells), so knowledge of groundwater quality in the form of pH, TDS, EC, and temperature be important. The purpose of this study is to determine the quality of groundwater; as well as recommendations related to groundwater quality in the South Ternate District area. The stages of the research method were carried out by collecting primary data in the form of well coordinates and elevation, physical properties of groundwater, groundwater quality measurement results and secondary data collection. The water quality results in the South Ternate District for the 40 samples measured ranged from pH 5.2 to 6.6; TDS 4-2150 ppm; EC 8-4240 µS/cm and temperature ranges from 26.5-29.7oC. Based on Permenkes Number 32 of 2017 concerning environmental health quality standards and water health requirements for sanitary hygiene purposes, only 3 wells had a pH in the range of 6.5-8.5, namely samples F-02, TO-01, and TO-02. The physical quality of groundwater shows that the closer to the east the pH is, the closer to neutral, while the west is lower. There are many low water pH because sampling is done in the dry season.Keywords: groundwater, water quality, pH, TDS, South Ternate","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78251333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.33387/josae.v5i2.5629
Sukriyah Buwarda
The results of the study have obtained rectifier antennas that can convert electromagnetic waves into DC electrical energy. One of the energy harvesting methods is to use rectenna. Rectenna is an antenna that can capture electromagnetic waves that propagate freely in the air which is integrated with a rectifier that is able to convert electromagnetic waves into electrical energy. In this study, a series of power storage has been made with the aim of storing electrical energy generated by the rectifier. Two types of antennas with different frequencies are used as test equipment, namely a WiFi antenna that works at a frequency of 2.4 GHz and a TV antenna that works at a frequency of 470-806 MHz. From the results of the tests carried out, a voltage of 5.96 V was generated in the power storage circuit with a charging process duration of 54 minutes 27 seconds using a Wi-Fi antenna integrated with a rectifier and step up dc to dc converter. Meanwhile, by using a TV antenna, a voltage of 4.25 V is produced with a charging process duration of 57 minutes 19 seconds.
{"title":"RECTIFIER ANTENNA UNTUK ENERGY HARVESTING GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK","authors":"Sukriyah Buwarda","doi":"10.33387/josae.v5i2.5629","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/josae.v5i2.5629","url":null,"abstract":"The results of the study have obtained rectifier antennas that can convert electromagnetic waves into DC electrical energy. One of the energy harvesting methods is to use rectenna. Rectenna is an antenna that can capture electromagnetic waves that propagate freely in the air which is integrated with a rectifier that is able to convert electromagnetic waves into electrical energy. In this study, a series of power storage has been made with the aim of storing electrical energy generated by the rectifier. Two types of antennas with different frequencies are used as test equipment, namely a WiFi antenna that works at a frequency of 2.4 GHz and a TV antenna that works at a frequency of 470-806 MHz. From the results of the tests carried out, a voltage of 5.96 V was generated in the power storage circuit with a charging process duration of 54 minutes 27 seconds using a Wi-Fi antenna integrated with a rectifier and step up dc to dc converter. Meanwhile, by using a TV antenna, a voltage of 4.25 V is produced with a charging process duration of 57 minutes 19 seconds. ","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73821981","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-22DOI: 10.33387/josae.v5i2.5188
Fitro Darwis, M. Rusly
Penelitian ini dilaksanakan di Bandara Sultan Babullah Ternate. Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara dengan penumpang dan pengunjung (konsumen) serta penyedia jasa (produsen) bandara serta observasi langsung (melakukan pengisian kuesioner), sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan, artikel dan standar operasional pelayanan. Data di uji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis mean. Hasil analisa data menunjukkan bahwa kualitas pelayanan umum pada Bandara Sultan Babullah Ternate sudah cukup maksimal, hanya ada beberapa fasilitas pelayanan yang bermasalah, dimana penilaian negatif lebih dominan dari penilaian positifnya. Penilaian positif dari sisi pengguna jasa (konsumen) berupa “Kemudahan mencapai bandara” (mean 4,20), “Kesigapan petugas dalam melayani di pintu masuk pemeriksaan barang” (mean 3,78), “Kenyamanan diruag tunggu” (mean 3,70), “Keamanan bandara” (mean 3,64), “Ketersediaan sarana informasi keberangkatan dan kedatangan” (mean 3,64). Selanjutnya penilaian positif dari sisi Penyedia Jasa (Produsen) berupa “Keramahan petugas bandara” (mean 4,56), “Kebersihan, kerapian rungan”(mean 4,62), “Kelengkapan tanda petunjuk informasi” (mean 4,52), “Kesigapan petugas dalam melayani di pintu masuk pemeriksaan barang” (mean 3,78), “Ketersediaan sarana informasi keberangkatan dan kedatangan” (mean 3,64). Sedangkan hasil penilaian negatif dari kedua sisi sama yaitu “Kenyamanan dan keteraturan sarana parkir” dan “Ketersediaan tempat duduk di ruang penjemputan. Untuk penilaian negatif (tidak falid) tidak ada nilai mean nya karena data yang tidak falid tidak di ikut sertakan dalam perhitungan Reliabel dan Analisis Mean. Jika di tinjau secara kelompok, kualitas pelayanan dari sisi Pengguna Jasa (Konsumen) dengan tingkat tertinggi antara lain “Assurance” (mean 3,58), “Empathy” (mean 3,56), “Tangibility” (mean 3,48), “Responsiveness“ (mean 3,46), “Reliability” (mean 3,37) dan untuk sisi Penyedia Jasa (Produsen) yaitu “Assurance” (mean 4,38), “Empathy” (mean 4,30), “Responsiveness“ (mean 4,29), “Reliability” (mean 4,21), dan “Tangibility” (mean 4,07).
{"title":"ANALISA TINGKAT PELAYANAN UMUM DI BANDAR UDARA SULTAN BABULLAH","authors":"Fitro Darwis, M. Rusly","doi":"10.33387/josae.v5i2.5188","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/josae.v5i2.5188","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan di Bandara Sultan Babullah Ternate. Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara dengan penumpang dan pengunjung (konsumen) serta penyedia jasa (produsen) bandara serta observasi langsung (melakukan pengisian kuesioner), sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan, artikel dan standar operasional pelayanan. Data di uji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis mean. Hasil analisa data menunjukkan bahwa kualitas pelayanan umum pada Bandara Sultan Babullah Ternate sudah cukup maksimal, hanya ada beberapa fasilitas pelayanan yang bermasalah, dimana penilaian negatif lebih dominan dari penilaian positifnya. Penilaian positif dari sisi pengguna jasa (konsumen) berupa “Kemudahan mencapai bandara” (mean 4,20), “Kesigapan petugas dalam melayani di pintu masuk pemeriksaan barang” (mean 3,78), “Kenyamanan diruag tunggu” (mean 3,70), “Keamanan bandara” (mean 3,64), “Ketersediaan sarana informasi keberangkatan dan kedatangan” (mean 3,64). Selanjutnya penilaian positif dari sisi Penyedia Jasa (Produsen) berupa “Keramahan petugas bandara” (mean 4,56), “Kebersihan, kerapian rungan”(mean 4,62), “Kelengkapan tanda petunjuk informasi” (mean 4,52), “Kesigapan petugas dalam melayani di pintu masuk pemeriksaan barang” (mean 3,78), “Ketersediaan sarana informasi keberangkatan dan kedatangan” (mean 3,64). Sedangkan hasil penilaian negatif dari kedua sisi sama yaitu “Kenyamanan dan keteraturan sarana parkir” dan “Ketersediaan tempat duduk di ruang penjemputan. Untuk penilaian negatif (tidak falid) tidak ada nilai mean nya karena data yang tidak falid tidak di ikut sertakan dalam perhitungan Reliabel dan Analisis Mean. Jika di tinjau secara kelompok, kualitas pelayanan dari sisi Pengguna Jasa (Konsumen) dengan tingkat tertinggi antara lain “Assurance” (mean 3,58), “Empathy” (mean 3,56), “Tangibility” (mean 3,48), “Responsiveness“ (mean 3,46), “Reliability” (mean 3,37) dan untuk sisi Penyedia Jasa (Produsen) yaitu “Assurance” (mean 4,38), “Empathy” (mean 4,30), “Responsiveness“ (mean 4,29), “Reliability” (mean 4,21), dan “Tangibility” (mean 4,07).","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86990801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-20DOI: 10.33387/josae.v5i2.5240
Jamalun Togubu, F. Firman., Anas Abdul Latif, Amrih Halil, Samsulbahri M. Madjid
The study of the potential for landslides on steep excavation slopes in Kalumata Village, Ternate City using geoelectricity is important to do. The location of the sirtu mining excavation which tends to be steep and close to residential areas is urgent to know the type of lithology so as to facilitate recommendations for handling to be carried out. The purpose of this study was to determine the lithological composition of the material from tracks 1, 2, and 3 along the steep excavation slope using the geoelectric resistivity Sclumberger configuration method. In addition, knowing the potential for landslides that will occur if there is no handling of steep slopes. This research is a quantitative type of field research. The research location is in the formation of lahar deposits (Gtla) and pyroclastic debris (pr) deposits. Trajectory 1 dominant lithology is 17.52 m of sand, andesite rock as an interlude and on the bedrock it is characterized by large resistivity (3241 m) while the top layer is clay type overburden. The 2 lithological paths consist of overburden, sand (7.82 m), silt (10.5 m), and andesite bedrock (resistivity 2811 m). The lithology of track 3 consists of overburden, andesite, sand (16.9 m), and andesite bedrock (4575 m). Lithology that tends to landslide in the field is overburden filled with sedimentary material in the form of clay, silt, and sandy silt (resistivity 1.5-114 m). Sand lithology with a resistivity of 479-855 m is very susceptible to landslides. Another factor causing landslides is the slope of the excavation which tends to be steep (> 60o). Keywords: Kalumata Village, Sclumberger configuration, lithology, landslide, sand
{"title":"KAJIAN POTENSI LONGSOR LERENG GALIAN CURAM DI KELURAHAN KALUMATA KOTA TERNATE MENGGUNAKAN GEOLISTRIK","authors":"Jamalun Togubu, F. Firman., Anas Abdul Latif, Amrih Halil, Samsulbahri M. Madjid","doi":"10.33387/josae.v5i2.5240","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/josae.v5i2.5240","url":null,"abstract":"The study of the potential for landslides on steep excavation slopes in Kalumata Village, Ternate City using geoelectricity is important to do. The location of the sirtu mining excavation which tends to be steep and close to residential areas is urgent to know the type of lithology so as to facilitate recommendations for handling to be carried out. The purpose of this study was to determine the lithological composition of the material from tracks 1, 2, and 3 along the steep excavation slope using the geoelectric resistivity Sclumberger configuration method. In addition, knowing the potential for landslides that will occur if there is no handling of steep slopes. This research is a quantitative type of field research. The research location is in the formation of lahar deposits (Gtla) and pyroclastic debris (pr) deposits. Trajectory 1 dominant lithology is 17.52 m of sand, andesite rock as an interlude and on the bedrock it is characterized by large resistivity (3241 m) while the top layer is clay type overburden. The 2 lithological paths consist of overburden, sand (7.82 m), silt (10.5 m), and andesite bedrock (resistivity 2811 m). The lithology of track 3 consists of overburden, andesite, sand (16.9 m), and andesite bedrock (4575 m). Lithology that tends to landslide in the field is overburden filled with sedimentary material in the form of clay, silt, and sandy silt (resistivity 1.5-114 m). Sand lithology with a resistivity of 479-855 m is very susceptible to landslides. Another factor causing landslides is the slope of the excavation which tends to be steep (> 60o). Keywords: Kalumata Village, Sclumberger configuration, lithology, landslide, sand","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80304438","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}