{"title":"AL-GHAZALI在《ULUM AL-DIN》中提出的耐心概念","authors":"M. Munir","doi":"10.53429/SPIRITUALIS.V5I2.64","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sabar termasuk level menengah ke bawah dalam maqa>mat. Untuk memahami kesabaran dibutuhkan ahli untuk menjawabnya. Begitu pula dibutuhkan metode untuk menggapainya. Artikel ini akan membahas konsep sabar al-Ghaza>li, sebab dia adalah maestronya bidang tasawuf akhlaki. Salah satu kitab yang membahas soal kesabaran adalah Ih}ya>’ ‘Ulu>m al-Di>n. Kesimpulan artikel ini adalah: Pertama, sabar dapat ditinjau dari segi: hubungan dengan keadaan, sabar berdasarkan kuat dan lemahnya seseorang, sabar berdasarkan hukum, dan sabar berdasarkan kondisi seseorang. Kedua, metode untuk bersabar, yaitu mengekang sesuatu yang dapat menaikkan nafsu (puasa, menjaga makanan yang masuk ke perut, menjaga pandangan, menghiasi diri dengan hal-hal mubah) dan menguatkan dorongan agama.","PeriodicalId":119530,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"KONSEP SABAR MENURUT AL-GHAZALI DALAM KITAB IHYA’ ‘ULUM AL-DIN\",\"authors\":\"M. Munir\",\"doi\":\"10.53429/SPIRITUALIS.V5I2.64\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sabar termasuk level menengah ke bawah dalam maqa>mat. Untuk memahami kesabaran dibutuhkan ahli untuk menjawabnya. Begitu pula dibutuhkan metode untuk menggapainya. Artikel ini akan membahas konsep sabar al-Ghaza>li, sebab dia adalah maestronya bidang tasawuf akhlaki. Salah satu kitab yang membahas soal kesabaran adalah Ih}ya>’ ‘Ulu>m al-Di>n. Kesimpulan artikel ini adalah: Pertama, sabar dapat ditinjau dari segi: hubungan dengan keadaan, sabar berdasarkan kuat dan lemahnya seseorang, sabar berdasarkan hukum, dan sabar berdasarkan kondisi seseorang. Kedua, metode untuk bersabar, yaitu mengekang sesuatu yang dapat menaikkan nafsu (puasa, menjaga makanan yang masuk ke perut, menjaga pandangan, menghiasi diri dengan hal-hal mubah) dan menguatkan dorongan agama.\",\"PeriodicalId\":119530,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-08-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53429/SPIRITUALIS.V5I2.64\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53429/SPIRITUALIS.V5I2.64","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KONSEP SABAR MENURUT AL-GHAZALI DALAM KITAB IHYA’ ‘ULUM AL-DIN
Sabar termasuk level menengah ke bawah dalam maqa>mat. Untuk memahami kesabaran dibutuhkan ahli untuk menjawabnya. Begitu pula dibutuhkan metode untuk menggapainya. Artikel ini akan membahas konsep sabar al-Ghaza>li, sebab dia adalah maestronya bidang tasawuf akhlaki. Salah satu kitab yang membahas soal kesabaran adalah Ih}ya>’ ‘Ulu>m al-Di>n. Kesimpulan artikel ini adalah: Pertama, sabar dapat ditinjau dari segi: hubungan dengan keadaan, sabar berdasarkan kuat dan lemahnya seseorang, sabar berdasarkan hukum, dan sabar berdasarkan kondisi seseorang. Kedua, metode untuk bersabar, yaitu mengekang sesuatu yang dapat menaikkan nafsu (puasa, menjaga makanan yang masuk ke perut, menjaga pandangan, menghiasi diri dengan hal-hal mubah) dan menguatkan dorongan agama.