Juhairiyah Juhairiyah, Deni Fakhrizal, S. Hidayat, Liestiana Indriyati, B. Hairani
{"title":"公众依从服用大量过滤药物:Tabalong区冲洗村案例研究","authors":"Juhairiyah Juhairiyah, Deni Fakhrizal, S. Hidayat, Liestiana Indriyati, B. Hairani","doi":"10.22435/vektorp.v13i1.956","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nFilariasis (elephantiasis), huntut or tubab people lived in South Kalimantan often mentioned is an annual infectious disease and categorized as neglected tropical disease (NTD) caused by filarial worm. Filariasis is an endemic diseases in Tabalong District, especially Bilas Village. The selective and Mass Drug Treatment have been conduct in Bilas village but the village still decided as a filariasis endemic area, so it is necessary to study the compliance of the filariasis Mass Drug Assessment (MDA) consumption in the community to against filariasis incidences in Bilas Village. Study was held by Finger Blood Survey (SDJ) and interview using questionnaire about people’s obedience of filariasis MDA drug consumption. 341 responden have been interviewed and held by SDJ, 11 responden were positive filariasis B. malayi in Bilas village. The compliance of people consumed POPM drugs routinely of filariasis patients was only 20% and non patient were 21,64%. It was necessary to conduct a simultaneous MDA with district coverage area accompanied by medical illumination and socialization to the community. Medication supervisors placed at POPM posts or home-to-home visits was needed to ensure medication is actually consumed by the community, it will be better if the MDA was consumed immediately in front of cadres/health officers. \nAbstrak \nFilariasis atau kaki gajah atau sering disebut dengan huntut atau tubab oleh masyarakat Kalimantan Selatan adalah penyakit menular menahun yang merupakan penyakit tropis terabaikan disebabkan oleh cacing filaria. Filariasis endemis di Kabupaten Tabalong, khususnya Desa Bilas. Pengobatan selektif dan pengobatan massal telah dilakukan namun desa tersebut masih dinyatakan sebagai desa endemis sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap kepatuhan masyarakat minum obat pencegah massal terhadap kejadian filariasis di Desa Bilas. Kegiatan yang dilakukan yaitu Survei Darah Jari (SDJ) dan kegiatan wawancara menggunakan kuesioner tentang kepatuhan meminum obat pencegah massal filariasis. Sebanyak 341 responden yang berhasil diwawancara dan dilakukan pemeriksaan darah jari, 11 orang diantaranya positif filariasis jenis parasit B. malayi di Desa Bilas. Kepatuhan masyarakat yang minum obat POPM secara rutin pada penderita hanya 20%, sedangkan pada non penderita sebanyak 21,64%. Perlu dilakukan pengobatan massal serentak sekabupaten disertai dengan sosialisasi dan penyuluhan tentang pengobatan massal kepada masyarakat. Kader pengawas minum obat yang ditempatkan di pos-pos pelaksanaan POPM atau kunjungan dari rumah ke rumah diperlukan untuk memastikan obat benar-benar diminum, akan lebih baik jika obat diminum langsung didepan kader/ petugas kesehatan.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":"88 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":"{\"title\":\"Kepatuhan Masyarakat Minum Obat Pencegah Massal Filariasis (Kaki Gajah): Studi Kasus Desa Bilas, Kabupaten Tabalong\",\"authors\":\"Juhairiyah Juhairiyah, Deni Fakhrizal, S. Hidayat, Liestiana Indriyati, B. Hairani\",\"doi\":\"10.22435/vektorp.v13i1.956\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\nFilariasis (elephantiasis), huntut or tubab people lived in South Kalimantan often mentioned is an annual infectious disease and categorized as neglected tropical disease (NTD) caused by filarial worm. Filariasis is an endemic diseases in Tabalong District, especially Bilas Village. The selective and Mass Drug Treatment have been conduct in Bilas village but the village still decided as a filariasis endemic area, so it is necessary to study the compliance of the filariasis Mass Drug Assessment (MDA) consumption in the community to against filariasis incidences in Bilas Village. Study was held by Finger Blood Survey (SDJ) and interview using questionnaire about people’s obedience of filariasis MDA drug consumption. 341 responden have been interviewed and held by SDJ, 11 responden were positive filariasis B. malayi in Bilas village. The compliance of people consumed POPM drugs routinely of filariasis patients was only 20% and non patient were 21,64%. It was necessary to conduct a simultaneous MDA with district coverage area accompanied by medical illumination and socialization to the community. Medication supervisors placed at POPM posts or home-to-home visits was needed to ensure medication is actually consumed by the community, it will be better if the MDA was consumed immediately in front of cadres/health officers. \\nAbstrak \\nFilariasis atau kaki gajah atau sering disebut dengan huntut atau tubab oleh masyarakat Kalimantan Selatan adalah penyakit menular menahun yang merupakan penyakit tropis terabaikan disebabkan oleh cacing filaria. Filariasis endemis di Kabupaten Tabalong, khususnya Desa Bilas. Pengobatan selektif dan pengobatan massal telah dilakukan namun desa tersebut masih dinyatakan sebagai desa endemis sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap kepatuhan masyarakat minum obat pencegah massal terhadap kejadian filariasis di Desa Bilas. Kegiatan yang dilakukan yaitu Survei Darah Jari (SDJ) dan kegiatan wawancara menggunakan kuesioner tentang kepatuhan meminum obat pencegah massal filariasis. Sebanyak 341 responden yang berhasil diwawancara dan dilakukan pemeriksaan darah jari, 11 orang diantaranya positif filariasis jenis parasit B. malayi di Desa Bilas. Kepatuhan masyarakat yang minum obat POPM secara rutin pada penderita hanya 20%, sedangkan pada non penderita sebanyak 21,64%. Perlu dilakukan pengobatan massal serentak sekabupaten disertai dengan sosialisasi dan penyuluhan tentang pengobatan massal kepada masyarakat. Kader pengawas minum obat yang ditempatkan di pos-pos pelaksanaan POPM atau kunjungan dari rumah ke rumah diperlukan untuk memastikan obat benar-benar diminum, akan lebih baik jika obat diminum langsung didepan kader/ petugas kesehatan.\",\"PeriodicalId\":55787,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Vektor Penyakit\",\"volume\":\"88 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-06-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"6\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Vektor Penyakit\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/vektorp.v13i1.956\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Vektor Penyakit","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v13i1.956","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
摘要
摘要丝虫病(象皮病)是南加里曼丹地区常被提及的一种年度传染病,是由丝虫病引起的被忽视的热带病。丝虫病是塔巴隆县特别是比拉斯村的一种地方病。Bilas村已进行了选择性和群体用药治疗,但该村仍被确定为丝虫病流行区,因此有必要研究社区丝虫病群体用药评估(MDA)的依从性,以预防Bilas村丝虫病的发生。采用指血调查(SDJ)和问卷访谈法对丝虫病丙二醛用药依从性进行研究。SDJ对341名应答者进行了访谈和拘留,Bilas村11名应答者为马来丝虫阳性。丝虫病患者常规使用POPM药物的依从性仅为20%,非患者为21.64%。有必要在地区覆盖范围内同时开展MDA,同时进行医疗照明和社区社会化。为确保社区实际使用药物,需要在预防药物管理工作岗位上设置药物监督员或进行家访,如果在干部/卫生官员面前立即使用MDA将会更好。[摘要]加里曼丹:丝虫病atau kaki gajah atau sering disebut dengan hunt atau tubab oleh masyarakat Kalimantan Selatan adalah penyakit menular menahun yang merupakan penyakit tropis terabaikan disebabkan oleh cacing filaria。Kabupaten Tabalong的丝虫病,khususnya Desa Bilas。Pengobatan selektif dan Pengobatan massal telah dilakukan namun desa tersese但masih dinyatakan sebagai desa endemis sehinga perlu dilakukan penelitian terhadap kepatuhan masyarakat minum obat penegah massal terhadap kejadian丝虫病di desa Bilas。Kegiatan yang dilakukan yaiti Survei Darah Jari (SDJ), Kegiatan wawananca menggunakan kuesioner tenang kepatuhan是一种罕见的长毛丝虫病。341例调查结果显示,11例橘红色丝虫病阳性,为马来西亚B.寄生虫。Kepatuhan masyarakat yang minum obat POPM secara rutin pada penderita hanya 20%, sedangkan pada non penderita sebanyak 21,64%。Perlu dilakukan pengobatan massal serentak sekabupaten disertai dendenan social - alisasi danpenyuluhan pengobatan massal kepaada masyarakat。Kader pengawas minum obat yang ditempatkan di pospos pelaksanaan POPM atau kunjungan dari rumah keah diperlukan untuk memastikan obat benar-benar minium, akan lebih baik jika obat minium langsung ditugas kesehatan。
Kepatuhan Masyarakat Minum Obat Pencegah Massal Filariasis (Kaki Gajah): Studi Kasus Desa Bilas, Kabupaten Tabalong
Abstract
Filariasis (elephantiasis), huntut or tubab people lived in South Kalimantan often mentioned is an annual infectious disease and categorized as neglected tropical disease (NTD) caused by filarial worm. Filariasis is an endemic diseases in Tabalong District, especially Bilas Village. The selective and Mass Drug Treatment have been conduct in Bilas village but the village still decided as a filariasis endemic area, so it is necessary to study the compliance of the filariasis Mass Drug Assessment (MDA) consumption in the community to against filariasis incidences in Bilas Village. Study was held by Finger Blood Survey (SDJ) and interview using questionnaire about people’s obedience of filariasis MDA drug consumption. 341 responden have been interviewed and held by SDJ, 11 responden were positive filariasis B. malayi in Bilas village. The compliance of people consumed POPM drugs routinely of filariasis patients was only 20% and non patient were 21,64%. It was necessary to conduct a simultaneous MDA with district coverage area accompanied by medical illumination and socialization to the community. Medication supervisors placed at POPM posts or home-to-home visits was needed to ensure medication is actually consumed by the community, it will be better if the MDA was consumed immediately in front of cadres/health officers.
Abstrak
Filariasis atau kaki gajah atau sering disebut dengan huntut atau tubab oleh masyarakat Kalimantan Selatan adalah penyakit menular menahun yang merupakan penyakit tropis terabaikan disebabkan oleh cacing filaria. Filariasis endemis di Kabupaten Tabalong, khususnya Desa Bilas. Pengobatan selektif dan pengobatan massal telah dilakukan namun desa tersebut masih dinyatakan sebagai desa endemis sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap kepatuhan masyarakat minum obat pencegah massal terhadap kejadian filariasis di Desa Bilas. Kegiatan yang dilakukan yaitu Survei Darah Jari (SDJ) dan kegiatan wawancara menggunakan kuesioner tentang kepatuhan meminum obat pencegah massal filariasis. Sebanyak 341 responden yang berhasil diwawancara dan dilakukan pemeriksaan darah jari, 11 orang diantaranya positif filariasis jenis parasit B. malayi di Desa Bilas. Kepatuhan masyarakat yang minum obat POPM secara rutin pada penderita hanya 20%, sedangkan pada non penderita sebanyak 21,64%. Perlu dilakukan pengobatan massal serentak sekabupaten disertai dengan sosialisasi dan penyuluhan tentang pengobatan massal kepada masyarakat. Kader pengawas minum obat yang ditempatkan di pos-pos pelaksanaan POPM atau kunjungan dari rumah ke rumah diperlukan untuk memastikan obat benar-benar diminum, akan lebih baik jika obat diminum langsung didepan kader/ petugas kesehatan.