Sinkronisasi Perdais Yogyakarta Tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan

Herman Hendrik
{"title":"Sinkronisasi Perdais Yogyakarta Tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan","authors":"Herman Hendrik","doi":"10.33626/inovasi.v20i2.744","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini memaparkan hasil analisis sinkronisasi Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor3 Tahun 2017 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan (Perdais No. 3/2017)dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan (UU PemajuanKebudayaan). Analisis tersebut didasarkan pada keberadaan sejumlah amanat dari UU PemajuanKebudayaan kepada pemerintah daerah. Amanat yang dimaksud yaitu tentang perlindungan danpengembangan objek pemajuan kebudayaan serta pembinaan pemajuan kebudayaan.Keberadaan peraturan daerah (perda) kebudayaan penting sebagai dasar hukum kebijakankebudayaan di daerah. Secara teori hukum, sebuah perda tidak boleh bertentangan denganperaturan di atasnya, sehingga Perdais No. 3/2017 harus selaras dengan UU PemajuanKebudayaan. Sehingga Peneliti merasa penting untuk melakukan kajian hukum normatif denganpendekatan sinkronisasi. Pengumpulan data dilakukan melalui kajian dokumen, yaitu denganmenelaah Perdais No. 3 tahun 2017 berdasarkan 18 pasal dari UU Pemajuan Kebudayaan yangberisi amanat undang-undang tersebut kepada pemerintah daerah. Hasil sinkronisasimengungkap bahwa, dari segi sistematika jumlah bab dalam Perdais No. 3/2017 lebih banyakdari UU Pemajuan Kebudayaan, tetapi jumlah pasalnya jauh lebih sedikit. Sementara itu, darisegi substansi, sejumlah pasal Perdais No. 3 tahun 2017 telah mengatur sebagian besar amanatUU Pemajuan Kebudayaan, meskipun ada perbedaan dalam sejumlah konsep. Hal tersebutmencerminkan masih adanya ketidakselarasan konsep kebijakan kebudayaan antara pemerintahpusat dan daerah.Kata kunci: Kebudayaan, pemajuan kebudayaan, peraturan daerah, kebijakan kebudayaan","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"10 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Inovasi Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33626/inovasi.v20i2.744","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tulisan ini memaparkan hasil analisis sinkronisasi Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor3 Tahun 2017 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan (Perdais No. 3/2017)dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan (UU PemajuanKebudayaan). Analisis tersebut didasarkan pada keberadaan sejumlah amanat dari UU PemajuanKebudayaan kepada pemerintah daerah. Amanat yang dimaksud yaitu tentang perlindungan danpengembangan objek pemajuan kebudayaan serta pembinaan pemajuan kebudayaan.Keberadaan peraturan daerah (perda) kebudayaan penting sebagai dasar hukum kebijakankebudayaan di daerah. Secara teori hukum, sebuah perda tidak boleh bertentangan denganperaturan di atasnya, sehingga Perdais No. 3/2017 harus selaras dengan UU PemajuanKebudayaan. Sehingga Peneliti merasa penting untuk melakukan kajian hukum normatif denganpendekatan sinkronisasi. Pengumpulan data dilakukan melalui kajian dokumen, yaitu denganmenelaah Perdais No. 3 tahun 2017 berdasarkan 18 pasal dari UU Pemajuan Kebudayaan yangberisi amanat undang-undang tersebut kepada pemerintah daerah. Hasil sinkronisasimengungkap bahwa, dari segi sistematika jumlah bab dalam Perdais No. 3/2017 lebih banyakdari UU Pemajuan Kebudayaan, tetapi jumlah pasalnya jauh lebih sedikit. Sementara itu, darisegi substansi, sejumlah pasal Perdais No. 3 tahun 2017 telah mengatur sebagian besar amanatUU Pemajuan Kebudayaan, meskipun ada perbedaan dalam sejumlah konsep. Hal tersebutmencerminkan masih adanya ketidakselarasan konsep kebijakan kebudayaan antara pemerintahpusat dan daerah.Kata kunci: Kebudayaan, pemajuan kebudayaan, peraturan daerah, kebijakan kebudayaan
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
日惹的文化维护和发展与通古律法相协调
这篇文章概述了2017年日惹关于文化维护和发展的2017年第三期特别区域法规(Perdais number 2017)与2017年《文化补偿法》第5号的同步分析结果。这一分析是基于向地方政府提交的文化证明书的。该任务旨在保护和发展文化吸收目标和培养文化吸收。重要文化法规的存在是该地区文化政策的基本法律基础。从法律的理论来看,法令不应该违反其中的规定,因此2017年3月3日的政策必须与文化推广法相协调。因此,研究人员认为,用同步方法进行规范法律研究是很重要的。数据收集是通过文献审查进行的,该法案根据向地方政府提交的《文化人口法案》第18条对2017年3号法案进行了研究。同步结果显示,从系统性的角度来看,2017年3月3日话题中章节的章节数量比《文化法案》要多,但章节的数量要少得多。与此同时,从物质的角度来看,2017年的《产品产品》第三条指导了文化消费的很大一部分,尽管许多概念存在差异。这反映了中央政府和地区之间文化政策观念的不一致。关键词:文化、文化理解、区域法规、文化政策
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Sinkronisasi Perdais Yogyakarta Tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Inovasi Sosial dalam Mengatasi Masalah Stunting di Lombok Barat Stunting dan Absennya Hak Perempuan Relasi Gender dalam Pembagian Kerja dan Dinamika Adaptasi Musim pada Komunitas Pesisir Desa Sei Nagalawan Penanganan Sampah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1