Relasi Gender dalam Pembagian Kerja dan Dinamika Adaptasi Musim pada Komunitas Pesisir Desa Sei Nagalawan

Farid Aulia
{"title":"Relasi Gender dalam Pembagian Kerja dan Dinamika Adaptasi Musim pada Komunitas Pesisir Desa Sei Nagalawan","authors":"Farid Aulia","doi":"10.33626/inovasi.v20i2.786","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi yang berhubungan dengan pengelolaan hutan mangrove merupakan bagian dari tradisikomunitas pesisir dengan penyebutan lokal untuk masing-masing jenis kegiatan yang ada.Kegiatan ini menjadi bagian dari siklus kehidupan komunitas pesisir yang bekerja sebagai nelayan.Relasi gender yang terbentuk merupakan adaptasi terhadap musim yang berubah-ubah sesuaidengan penanggalan Islam. Relasi gender menjadi bagian dari pembagian kerja laki-laki danperempuan yang berinteraksi dengan mangrove dan laut. Desa Nagalawan berhasil melakukanaktivitas budidaya dan pengelolaan ekosistem mangrove sebagai kawasan ekowisata. MasyarakatDesa Sei Nagalawan telah mengatasi dinamika musim dengan memanfaatkan mangrove sebagaisumber penghasilan sebagai subside dari keterbatasan melaut. Komunitas pesisir melakukanaktivitas di sekitar mangrove untuk mendapatkan penghasilan tambahan di saat laut tidak mampumenopang kehidupan mereka. Tulisan ini mengungkapkan pembagian kerja laki-laki danperempuan pada komunitas pesisir Desa Sei Nagalawan yang memperlihatkan relasi gender dalampembagian kerja dan sistem pengetahuan lokal mereka. Perubahan cuaca dan musim menjadiindikator yang penting dalam aktivitas sehari-hari. Mengungkapkan siklus hidupnya, maka akandiketahui pula rentang waktu yang dialokasikan untuk bekerja. Metode yang digunakan secarakualitatif dengan melakukan teknik wawancara mendalam dan observasi lapangan. Temuanlapangan menunjukkan adaptasi terhadap musim dapat mempengaruhi relasi gender yangterbentuk dalam kehidupan sosial budaya komunitas pesisir di Desa Sei Nagalawan. Pengetahuantentang waktu pasang surut musim selalu dihubungkan dengan penanggalan Hijriah di dalamsistem penanggalan Islam.Kata kunci: dinamika adaptasi, pembagian kerja, pemanfaatan mangrove, komunitas pesisir","PeriodicalId":33806,"journal":{"name":"Inovasi Matematika","volume":"43 12","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Inovasi Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33626/inovasi.v20i2.786","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kondisi yang berhubungan dengan pengelolaan hutan mangrove merupakan bagian dari tradisikomunitas pesisir dengan penyebutan lokal untuk masing-masing jenis kegiatan yang ada.Kegiatan ini menjadi bagian dari siklus kehidupan komunitas pesisir yang bekerja sebagai nelayan.Relasi gender yang terbentuk merupakan adaptasi terhadap musim yang berubah-ubah sesuaidengan penanggalan Islam. Relasi gender menjadi bagian dari pembagian kerja laki-laki danperempuan yang berinteraksi dengan mangrove dan laut. Desa Nagalawan berhasil melakukanaktivitas budidaya dan pengelolaan ekosistem mangrove sebagai kawasan ekowisata. MasyarakatDesa Sei Nagalawan telah mengatasi dinamika musim dengan memanfaatkan mangrove sebagaisumber penghasilan sebagai subside dari keterbatasan melaut. Komunitas pesisir melakukanaktivitas di sekitar mangrove untuk mendapatkan penghasilan tambahan di saat laut tidak mampumenopang kehidupan mereka. Tulisan ini mengungkapkan pembagian kerja laki-laki danperempuan pada komunitas pesisir Desa Sei Nagalawan yang memperlihatkan relasi gender dalampembagian kerja dan sistem pengetahuan lokal mereka. Perubahan cuaca dan musim menjadiindikator yang penting dalam aktivitas sehari-hari. Mengungkapkan siklus hidupnya, maka akandiketahui pula rentang waktu yang dialokasikan untuk bekerja. Metode yang digunakan secarakualitatif dengan melakukan teknik wawancara mendalam dan observasi lapangan. Temuanlapangan menunjukkan adaptasi terhadap musim dapat mempengaruhi relasi gender yangterbentuk dalam kehidupan sosial budaya komunitas pesisir di Desa Sei Nagalawan. Pengetahuantentang waktu pasang surut musim selalu dihubungkan dengan penanggalan Hijriah di dalamsistem penanggalan Islam.Kata kunci: dinamika adaptasi, pembagian kerja, pemanfaatan mangrove, komunitas pesisir
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Sei nagaoka村沿海社区的工作关系和适应力
与管理红树林有关的条件是沿海社区传统的一部分,该传统规定了当地的每一种活动。这些活动成为沿海渔人生活周期的一部分。由此产生的性别关系是对伊斯兰历法不同季节变化的适应。性别关系成为与红树林和海洋相互作用的男女劳动的一部分。长荣村作为生态旅游区,成功地培育和管理红树林生态系统。Sei长崎村民已经克服了季节的动态,他们利用红树林作为收入来源,作为海洋限制的一部分。沿海社区在红树林周围开展活动,以在海洋无法支持它们的生命时获得额外的收入。这篇文章揭示了男子和妇女在Sei naga上村沿海社区的劳动分工,该社区展示了性别关系,并展示了当地的知识体系。天气和季节的变化是日常活动的重要标志。揭示它们的生命周期,然后知道它们分配给工作的时间。采用采用深入面试技巧和现场观察的方法。研究结果显示,适应季节可能会影响Sei nagamatnah村沿海社区的社会文化关系。季节性潮汐的知识总是与伊斯兰历法中的伊斯兰历法联系在一起。关键词:适应性、工作分配、红树林利用、沿海社区
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
Sinkronisasi Perdais Yogyakarta Tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Inovasi Sosial dalam Mengatasi Masalah Stunting di Lombok Barat Stunting dan Absennya Hak Perempuan Relasi Gender dalam Pembagian Kerja dan Dinamika Adaptasi Musim pada Komunitas Pesisir Desa Sei Nagalawan Penanganan Sampah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1