Farida Ratu Wargadalem, Diki Tri Apriansyah Putra, Wasino Wasino
{"title":"Cosmopolitan Palembang: Palembang's Interconnection and Global Trade in 1900-1930","authors":"Farida Ratu Wargadalem, Diki Tri Apriansyah Putra, Wasino Wasino","doi":"10.15294/paramita.v33i2.45844","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The interconnection and global trade developing interrelated regional linkages is an important phenomenon for modern developments, interestingly emphasizing historical context. This aligns with the historical context of Palembang, a region with long-establishing international relations and is considered a cosmopolitan city with global-scale connections toward the 20th century. Therefore, this study aimed to evaluate Palembang's interconnection and global trade from 1900-1930, mainly emphasizing the exploration of worldwide networks and the transformation of the region as a cosmopolitan city. The analysis used a historical method with four stages: heuristics, verification, interpretation, and historiography. The results showed that Palembang experienced rapid progress after its export commodities, such as coffee, rubber, wood, tea, oil, coal, etc., were extensively traded in the world market. European investors and multinational companies, including Handelsvereeniging Amsterdam, Cultuurmaatschappij Indragiri, Straits Sunda Syndicate, etc., were also competing to open and expand their business in the city. This economic progress triggered the transformation of Palembang into a cosmopolitan city, promoting the impact of social change in the environment. Interkoneksi dan perdagangan global yang menimbulkan keterkaitan wilayah satu sama lain menjadi fenomena penting bagi perkembangan dunia saat ini. Tentu sangat menarik apabila interkoneksi dan perdagangan global dilihat dari konteks kesejarahan. Salah satu wilayah yang telah lama menjalin hubungan internasional adalah Palembang. Menjelang abad 20, Palembang hadir sebagai kota kosmopolitan dengan koneksi berskala global. Artikel ini membahas tentang interkoneksi dan perdagangan global Palembang tahun 1900-1930. Fokus utamanya adalah menelusuri jaringan perdagangan global serta transformasi Palembang sebagai kota kosmopolitan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan jaringan perdagangan global dan transformasi kota kosmopolitan di Palembang. Metode yang digunakan adalah sejarah dengan empat tahapan: heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Palembang telah mengalami kemajuan pesat sejak komoditas ekspornya seperti kopi, karet, kayu, teh, minyak, batubara, dan lain-lain sangat laku di pasar dunia. Investor Eropa, dan perusahaan multinasional seperti Handelsvereeniging Amsterdam, Cultuurmaatschappij Indragiri, Straits Sunda Syndicate, dan lain-lain berlomba-lomba membuka, dan memperluas lahan bisnisnya di daerah ini. Kemajuan ekonomi ini memicu transformasi Palembang menjadi kota kosmopolitan. Serta membawa dampak perubahan sosial dalam masyarakat Palembang.","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paramita Historical Studies Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i2.45844","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The interconnection and global trade developing interrelated regional linkages is an important phenomenon for modern developments, interestingly emphasizing historical context. This aligns with the historical context of Palembang, a region with long-establishing international relations and is considered a cosmopolitan city with global-scale connections toward the 20th century. Therefore, this study aimed to evaluate Palembang's interconnection and global trade from 1900-1930, mainly emphasizing the exploration of worldwide networks and the transformation of the region as a cosmopolitan city. The analysis used a historical method with four stages: heuristics, verification, interpretation, and historiography. The results showed that Palembang experienced rapid progress after its export commodities, such as coffee, rubber, wood, tea, oil, coal, etc., were extensively traded in the world market. European investors and multinational companies, including Handelsvereeniging Amsterdam, Cultuurmaatschappij Indragiri, Straits Sunda Syndicate, etc., were also competing to open and expand their business in the city. This economic progress triggered the transformation of Palembang into a cosmopolitan city, promoting the impact of social change in the environment. Interkoneksi dan perdagangan global yang menimbulkan keterkaitan wilayah satu sama lain menjadi fenomena penting bagi perkembangan dunia saat ini. Tentu sangat menarik apabila interkoneksi dan perdagangan global dilihat dari konteks kesejarahan. Salah satu wilayah yang telah lama menjalin hubungan internasional adalah Palembang. Menjelang abad 20, Palembang hadir sebagai kota kosmopolitan dengan koneksi berskala global. Artikel ini membahas tentang interkoneksi dan perdagangan global Palembang tahun 1900-1930. Fokus utamanya adalah menelusuri jaringan perdagangan global serta transformasi Palembang sebagai kota kosmopolitan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan jaringan perdagangan global dan transformasi kota kosmopolitan di Palembang. Metode yang digunakan adalah sejarah dengan empat tahapan: heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Palembang telah mengalami kemajuan pesat sejak komoditas ekspornya seperti kopi, karet, kayu, teh, minyak, batubara, dan lain-lain sangat laku di pasar dunia. Investor Eropa, dan perusahaan multinasional seperti Handelsvereeniging Amsterdam, Cultuurmaatschappij Indragiri, Straits Sunda Syndicate, dan lain-lain berlomba-lomba membuka, dan memperluas lahan bisnisnya di daerah ini. Kemajuan ekonomi ini memicu transformasi Palembang menjadi kota kosmopolitan. Serta membawa dampak perubahan sosial dalam masyarakat Palembang.
相互联系和全球贸易发展相互关联的区域联系是现代发展的重要现象,有趣的是强调历史背景。这与巨港的历史背景一致,巨港是一个长期建立国际关系的地区,被认为是20世纪具有全球规模联系的国际大都市。因此,本研究旨在评估巨港在1900-1930年间的互联互通和全球贸易,主要强调全球网络的探索和该地区作为国际大都市的转型。分析采用了历史方法,分为四个阶段:启发式、验证、解释和历史编纂。结果表明,巨港的出口商品,如咖啡、橡胶、木材、茶叶、石油、煤炭等,在世界市场上广泛交易后,发展迅速。欧洲投资者和跨国公司,包括Handelsvereeniging Amsterdam、Cultuurmaatschappij Indragiri、Straits Sunda Syndicate等,也竞相在这座城市开设和扩大业务。这一经济进步促使巨港转变为一个国际大都市,促进了社会变化对环境的影响。interkoleksi dan perdagangan global yang menmenbulkan keterkaitan wilayah satu sama(印度)menjadi现象(印度)tenu sangat menarik apabila, interkoneksi, perdagangan, global diliks konteks, kesjarahan。Salah satu wilayah yang telah lama menjalin hubungan international adalah Palembang。门杰朗巴德20,巨港hadir sebagai kota国际大都市dengan koneksi berskala全球。从1900年到1930年,Artikel ini成员在全球巨港建立了合作伙伴关系。在巨港的全球经济转型中,全球经济转型的核心是全球经济转型。Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan jaringan perdagangan global dan transformasi kota cosmopolitan di巨港。Metode yang digunakan adalah sejarah dengan empat tahapan:启发式、验证性、解释性、史学。Hasil penelitian menunjukkan bawa Palembang telah mengalami kemajuan pesat sejak komoditas ekspornya seperti kopi, karet, kayu, teh, minyak, batubara, dan lain-lain sangat laku di pasar dunia。投资者欧洲,dan perusahaan跨国公司handelsvereningamsterdam, Cultuurmaatschappij Indragiri,海峡Sunda Syndicate, dan lain-lain berlomba-lomba membuka, dan memperluas lahan bisnisnya di daerah ini。Kemajuan ekonomi ini memicu transformasi巨港menjadi kota大都会。在巨港,我是社会的主人。