Nur Aeni Marta, Abdurakhman Abdurakhman, Djunaidi Djunaidi
{"title":"Preparing Graduates for the Workforce: The Development of Contextual-Based History Learning E-Modules in Vocational Schools","authors":"Nur Aeni Marta, Abdurakhman Abdurakhman, Djunaidi Djunaidi","doi":"10.15294/paramita.v33i2.37112","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"During the COVID-19 pandemic, history lessons were carried out online. As a result, several obstacles are encountered, including internet network problems. Teachers have difficulty carrying out learning activities in class optimally and meaningfully. Meanwhile, there has been no contextual-based history e-module for Vocational High Schools. Even though history learning for SMK should be different from SMA. The direction and objectives of SMK learning are to strengthen graduate competency standards to be ready for work. For this reason, researchers recommend using contextually based e-modules as an effort to prepare graduates who are ready to work. Contextual e-modules are modules that are presented electronically; the material is related to other subject matter that is relevant to the field of vocational science and graduate competency achievements. The research used the RD method with the ADDIE approach. The results of the study show that contextually based E-modules can optimize history learning and encourage innovative creativity. The advantages of contextually based E-modules are that the material is related to areas of expertise, easily accessible at any time, and can be studied independently and repeatedly. As a result, learning history can be carried out effectively and thoroughly.Pada masa pandemi COVID-19, pembelajaran sejarah dilakukan secara daring. Dampaknya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi di antaranya adalah masalah jaringan internet. Guru mengalami kesulitan melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas secara optimal dan bermakna. Sementara itu, selama ini belum ada e-modul sejarah berbasis kontekstual untuk SMK. Padahal seharusnya pembelajaran sejarah untuk SMK berbeda dengan SMA. Arah dan tujuan pembelajaran SMK adalah memperkuat standar kompetensi lulusan untuk siap kerja. Untuk itu, peneliti merekomendasikan penggunaan e-modul berbasis kontekstual sebagai upaya mempersiapkan lulusan yang siap kerja. E-modul berbasis kontekstual merupakan modul yang disajikan melalui elektronik, materi dikaitkan dengan materi pelajaran lain yang relevan dengan bidang ilmu kejuruan dan capaian kompetensi lulusan. Penelitian menggunakan metode RD dengan pendekatan ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan E-modul berbasis kontekstual dapat mengoptimalkan pembelajaran sejarah dan mendorong muncul kretivitas inovasi baru. Kelebihan E-modul berbasis kontekstual adalah materi dikaitkan dengan bidang keahlian, mudah diakses kapan saja, serta dapat dipelajari secara mandiri, dan berulang-ulang. Dampaknya, pembelajaran sejarah dapat dilakukan secara efektif dan tuntas.","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paramita Historical Studies Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i2.37112","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
During the COVID-19 pandemic, history lessons were carried out online. As a result, several obstacles are encountered, including internet network problems. Teachers have difficulty carrying out learning activities in class optimally and meaningfully. Meanwhile, there has been no contextual-based history e-module for Vocational High Schools. Even though history learning for SMK should be different from SMA. The direction and objectives of SMK learning are to strengthen graduate competency standards to be ready for work. For this reason, researchers recommend using contextually based e-modules as an effort to prepare graduates who are ready to work. Contextual e-modules are modules that are presented electronically; the material is related to other subject matter that is relevant to the field of vocational science and graduate competency achievements. The research used the RD method with the ADDIE approach. The results of the study show that contextually based E-modules can optimize history learning and encourage innovative creativity. The advantages of contextually based E-modules are that the material is related to areas of expertise, easily accessible at any time, and can be studied independently and repeatedly. As a result, learning history can be carried out effectively and thoroughly.Pada masa pandemi COVID-19, pembelajaran sejarah dilakukan secara daring. Dampaknya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi di antaranya adalah masalah jaringan internet. Guru mengalami kesulitan melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas secara optimal dan bermakna. Sementara itu, selama ini belum ada e-modul sejarah berbasis kontekstual untuk SMK. Padahal seharusnya pembelajaran sejarah untuk SMK berbeda dengan SMA. Arah dan tujuan pembelajaran SMK adalah memperkuat standar kompetensi lulusan untuk siap kerja. Untuk itu, peneliti merekomendasikan penggunaan e-modul berbasis kontekstual sebagai upaya mempersiapkan lulusan yang siap kerja. E-modul berbasis kontekstual merupakan modul yang disajikan melalui elektronik, materi dikaitkan dengan materi pelajaran lain yang relevan dengan bidang ilmu kejuruan dan capaian kompetensi lulusan. Penelitian menggunakan metode RD dengan pendekatan ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan E-modul berbasis kontekstual dapat mengoptimalkan pembelajaran sejarah dan mendorong muncul kretivitas inovasi baru. Kelebihan E-modul berbasis kontekstual adalah materi dikaitkan dengan bidang keahlian, mudah diakses kapan saja, serta dapat dipelajari secara mandiri, dan berulang-ulang. Dampaknya, pembelajaran sejarah dapat dilakukan secara efektif dan tuntas.
2019冠状病毒病大流行期间,历史课在网上进行。因此,遇到了一些障碍,包括互联网网络问题。教师难以在课堂上以最佳方式和有意义地开展学习活动。与此同时,目前还没有面向职业高中的基于情境的历史电子模块。尽管SMK的历史学习应该不同于SMA。SMK学习的方向和目标是加强毕业生的能力标准,为工作做好准备。出于这个原因,研究人员建议使用基于上下文的电子模块,为准备工作的毕业生做好准备。上下文电子模块是通过电子方式呈现的模块;这些材料与其他与职业科学领域和毕业生能力成就相关的主题有关。本研究采用了结合ADDIE方法的RD方法。研究结果表明,基于情境的e -模块可以优化历史学习,鼓励创新创造力。基于上下文的e模块的优点是材料与专业领域相关,可以随时轻松获取,并且可以独立和重复学习。因此,学习历史可以有效和彻底地进行。帕德马萨大流行COVID-19, pembelajaran sejarah dilakukan secara大胆。Dampaknya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi di antaranya adalah masalah jaringan internet。上师孟加拉米·克苏利坦·迈拉克萨纳坎·凯吉阿坦·潘比拉贾哈兰·迪·克拉斯·西卡拉·最佳丹·玛玛娜。Sementara itu, selama ini belum和电子模块sejarah基于kontekstual untuk。Padahal seharusnya pembelajaran sejarah untuk SMK berbeda dengan SMA。Arah dan tujuan pembelajaran SMK alah成员,标准竞争对手lulusan untuk kerja。Untuk itu, peneliti merekomendasikan penggunaan电子模块的基础上,kontekstual sebagai upaya成员,kan lulusan yang siap kerja。电子模块基础kontekstual模块yang disajikan melalui electronics,材料dikaitkan dengan材料pelajan lain yang相关,dengan bidang ilmu kejuruan dan comppetensi lulusan。Penelitian menggunakan方法RD dengan pendekatan ADDIE。e -模块的基础kontekstual dapat mengoptimalkan pembelajaran sejarah和mendorong muncutivitas inovasi baru。Kelebihan e - module - basis kontekstual adalah materi dikaitkan dengan bidang keahlian, mudah disses kapan saja, serta dapat dipelajari secara mandiri, dan berulang-ulang。当paknya, pembelajaran sejarah, dapat dilakukan secara efektif dan tuntas。