Endah Sri Hartatik, Wasino Wasino, Tri Handayani, Sri Sudarsih
{"title":"Village Barn in Coastal Area of Java, From “Lumbung Desa” to Village Unit Cooperative in Demak-Grobogan","authors":"Endah Sri Hartatik, Wasino Wasino, Tri Handayani, Sri Sudarsih","doi":"10.15294/paramita.v33i2.43880","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to analyze the history of institutional changes in food security in the form of savings institutions at the micro-level of rural Indonesia. This research uses the history method using primary sources from documents and oral interviews. The traditional food security institutions in the form of Village Barns could run well because of the support and independence of rural communities. It happened during the colonial period until the beginning of Indonesian independence. After the emergence of modern logistics institutions in the form of the Logistics Affairs Agency (Bulog) and KUD, which were the result of the policies of the New Order government, rural communities became independent. They depended on the government for fertilizers, medicines, seeds, and others. With the presence of these modern logistics institutions, community-based resilience institutions are increasingly marginalized. Its findings indicate a difference in effectiveness between traditional food security institutions and current resilience institutions in ensuring the availability of rice in rural areas. The government needs to re-strengthen community participation-based savings institutions through village granaries.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejarah perubahan kelembagaan ketahanan pangan berupa lembaga tabungan pada tingkat mikro di pedesaan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan menggunakan sumber primer berupa dokumen dan wawancara lisan. Kelembagaan ketahanan pangan tradisional berupa Lumbung Desa dapat berjalan dengan baik karena adanya dukungan dan kemandirian masyarakat pedesaan. Hal itu terjadi pada masa penjajahan hingga awal kemerdekaan Indonesia. Setelah munculnya lembaga logistik modern berupa Badan Urusan Logistik (Bulog) dan KUD yang merupakan hasil kebijakan pemerintah Orde Baru, masyarakat pedesaan menjadi mandiri. Mereka bergantung pada pemerintah untuk pupuk, obat-obatan, benih, dan lain-lain. Dengan hadirnya lembaga logistik modern tersebut, lembaga ketahanan berbasis masyarakat semakin terpinggirkan. Temuan-temuan penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan efektivitas antara lembaga ketahanan pangan tradisional dan lembaga ketahanan pangan saat ini dalam menjamin ketersediaan beras di daerah pedesaan. Pemerintah perlu kembali memperkuat lembaga tabungan berbasis partisipasi masyarakat melalui lumbung desa.","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paramita Historical Studies Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i2.43880","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This study aims to analyze the history of institutional changes in food security in the form of savings institutions at the micro-level of rural Indonesia. This research uses the history method using primary sources from documents and oral interviews. The traditional food security institutions in the form of Village Barns could run well because of the support and independence of rural communities. It happened during the colonial period until the beginning of Indonesian independence. After the emergence of modern logistics institutions in the form of the Logistics Affairs Agency (Bulog) and KUD, which were the result of the policies of the New Order government, rural communities became independent. They depended on the government for fertilizers, medicines, seeds, and others. With the presence of these modern logistics institutions, community-based resilience institutions are increasingly marginalized. Its findings indicate a difference in effectiveness between traditional food security institutions and current resilience institutions in ensuring the availability of rice in rural areas. The government needs to re-strengthen community participation-based savings institutions through village granaries.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejarah perubahan kelembagaan ketahanan pangan berupa lembaga tabungan pada tingkat mikro di pedesaan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan menggunakan sumber primer berupa dokumen dan wawancara lisan. Kelembagaan ketahanan pangan tradisional berupa Lumbung Desa dapat berjalan dengan baik karena adanya dukungan dan kemandirian masyarakat pedesaan. Hal itu terjadi pada masa penjajahan hingga awal kemerdekaan Indonesia. Setelah munculnya lembaga logistik modern berupa Badan Urusan Logistik (Bulog) dan KUD yang merupakan hasil kebijakan pemerintah Orde Baru, masyarakat pedesaan menjadi mandiri. Mereka bergantung pada pemerintah untuk pupuk, obat-obatan, benih, dan lain-lain. Dengan hadirnya lembaga logistik modern tersebut, lembaga ketahanan berbasis masyarakat semakin terpinggirkan. Temuan-temuan penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan efektivitas antara lembaga ketahanan pangan tradisional dan lembaga ketahanan pangan saat ini dalam menjamin ketersediaan beras di daerah pedesaan. Pemerintah perlu kembali memperkuat lembaga tabungan berbasis partisipasi masyarakat melalui lumbung desa.
本研究旨在分析印尼农村微观层面以储蓄机构形式的粮食安全制度变迁的历史。本研究采用史学方法,从文献资料和口头访谈中获取第一手资料。由于农村社区的支持和独立性,以村仓形式存在的传统粮食保障机构能够很好地运行。它发生在殖民时期,直到印度尼西亚独立开始。在新秩序政府政策的推动下,以后勤事务署(Bulog)和KUD为形式的现代物流机构出现后,农村社区走向了独立。他们依靠政府提供肥料、药品、种子等。随着这些现代物流机构的出现,以社区为基础的弹性机构越来越被边缘化。其研究结果表明,传统粮食安全机构与当前抵御力机构在确保农村地区大米供应方面的有效性存在差异。政府需要通过村粮仓重新加强以社区参与为基础的储蓄机构。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis sejarah perubahan kelembagaan ketahanan pangan berupa lembaga tabungan padtingkat mikro di pedesaan Indonesia。Penelitian ini mongunakan方法sejarah dengan mongunakan number primer berupa dokumen dan wawanka lisan。Kelembagaan ketahanan pangan传统的berupa Lumbung Desa dapat berjalan dengan baik karena adanya dukungan dan kmandirian masyarakat pedesaan。Hal itu terjadi pada masa penjajahan hinga awal kemerdekaan印度尼西亚。现代物流(Bulog)的翻译是:当KUD yang merupakan hasil kebijakan permerintah Orde Baru, masyarakat pedesaan menjadi mandiri。Mereka bergantung padpemerintah untuk pupuk, obat-obatan, benih, danlain -lain。登甘的物流是现代的简写,登甘的物流是现代的简写。Temuan-temuan penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan efektivitas antara lembaga ketahanan pangan traditional dan lembaga ketahanan pangan saat ini dalam menjamin ketersediaan beras di daerah pedesaan。Pemerintah perlu kembali成员perkuat lembaga tabungan berbasis partisipasi masyarakat melalui lumbung desa。