Batik Incung Industry in Kerinci 1995-2017

Nandia Pitri, Herwandi Herwandi, Lindayanti Lindayanti
{"title":"Batik Incung Industry in Kerinci 1995-2017","authors":"Nandia Pitri, Herwandi Herwandi, Lindayanti Lindayanti","doi":"10.15294/PARAMITA.V31I1.18887","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Kerinci has batik called incung developed from the beauty of incung letters (ancient Kerinci's letters). This letter was used to be used by Kerinci's ancestors to write literary works, incantation, and customary law. The medium used to write the incung letters was wood bark, bamboo, coconut leaf, and the buffalo horn. However, this research tries to discuss the development of the batik industry in Kerinci: History Perspective. The method applied in this research is one of historical research to collect, select, and test the sources of history critically so that it results in the fact of history in line with what happened in the field. The results showed that the industry's oh Incung batik started in 1995 due to the Administration of Kerinci Regency's policy as to hold a training. Meanwhile, an independent training was held by  Jaya and Iryani in Jambi, speaking of which working for three years at Batik Mas in the City of Jambi. After 3 years, they went home to develop batik with particular Kerinci. The early stage of incung batik development was not eye-catching for the local people. They still focus on agricultural matters, though, following the issuance of a leaflet of the Mayor of Sungaipenuh ordering to develop the specific motif of Kerinci, triggering the public enthusiasm in developing batik. The incung batik marketing does not only cover the area of Kerinci Regency and City of Sungaipenuh, but also it has already reached the City of Jambi, West Sumatra, Jakarta, Bandung, and Solo. Abstrak: Kerinci memiliki batik yang disebut incung yang dikembangkan dari keindahan huruf incung (huruf Kerinci kuno). Huruf ini dulunya digunakan nenek moyang Kerinci untuk menulis karya sastra, mantera, dan hukum adat. Media yang digunakan untuk menulis huruf incung adalah kulit kayu, bambu, daun kelapa, dan tanduk kerbau. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba membahas perkembangan industri batik di Kerinci dalam Perspektif Sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu metode penelitian sejarah untuk mengumpulkan, menyeleksi, dan menguji secara kritis sumber-sumber sejarah, sehingga menghasilkan fakta sejarah yang sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri batik oh incung dimulai pada tahun 1995 karena adanya kebijakan Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk mengadakan pelatihan. Sedangkan pelatihan mandiri diadakan oleh Jaya dan Iryani di Jambi yang  bekerja selama tiga tahun di Batik Mas di Kota Jambi. Setelah 3 tahun, mereka pulang untuk mengembangkan batik khas Kerinci. Perkembangan awal pembatikan incung ternyata tidak begitu menarik perhatian warga sekitar. Meski begitu, mereka tetap fokus pada pertanian, menyusul keluarnya edaran dari Walikota Sungaipenuh yang memerintahkan untuk mengembangkan motif khas Kerinci sehingga memicu antusias masyarakat untuk mengembangkan batik. Pemasaran batik incung tidak hanya mencakup wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, tetapi juga sudah menjangkau Kota Jambi, Sumatera Barat, Jakarta, Bandung, dan Solo. ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paramita Historical Studies Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/PARAMITA.V31I1.18887","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract: Kerinci has batik called incung developed from the beauty of incung letters (ancient Kerinci's letters). This letter was used to be used by Kerinci's ancestors to write literary works, incantation, and customary law. The medium used to write the incung letters was wood bark, bamboo, coconut leaf, and the buffalo horn. However, this research tries to discuss the development of the batik industry in Kerinci: History Perspective. The method applied in this research is one of historical research to collect, select, and test the sources of history critically so that it results in the fact of history in line with what happened in the field. The results showed that the industry's oh Incung batik started in 1995 due to the Administration of Kerinci Regency's policy as to hold a training. Meanwhile, an independent training was held by  Jaya and Iryani in Jambi, speaking of which working for three years at Batik Mas in the City of Jambi. After 3 years, they went home to develop batik with particular Kerinci. The early stage of incung batik development was not eye-catching for the local people. They still focus on agricultural matters, though, following the issuance of a leaflet of the Mayor of Sungaipenuh ordering to develop the specific motif of Kerinci, triggering the public enthusiasm in developing batik. The incung batik marketing does not only cover the area of Kerinci Regency and City of Sungaipenuh, but also it has already reached the City of Jambi, West Sumatra, Jakarta, Bandung, and Solo. Abstrak: Kerinci memiliki batik yang disebut incung yang dikembangkan dari keindahan huruf incung (huruf Kerinci kuno). Huruf ini dulunya digunakan nenek moyang Kerinci untuk menulis karya sastra, mantera, dan hukum adat. Media yang digunakan untuk menulis huruf incung adalah kulit kayu, bambu, daun kelapa, dan tanduk kerbau. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba membahas perkembangan industri batik di Kerinci dalam Perspektif Sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu metode penelitian sejarah untuk mengumpulkan, menyeleksi, dan menguji secara kritis sumber-sumber sejarah, sehingga menghasilkan fakta sejarah yang sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri batik oh incung dimulai pada tahun 1995 karena adanya kebijakan Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk mengadakan pelatihan. Sedangkan pelatihan mandiri diadakan oleh Jaya dan Iryani di Jambi yang  bekerja selama tiga tahun di Batik Mas di Kota Jambi. Setelah 3 tahun, mereka pulang untuk mengembangkan batik khas Kerinci. Perkembangan awal pembatikan incung ternyata tidak begitu menarik perhatian warga sekitar. Meski begitu, mereka tetap fokus pada pertanian, menyusul keluarnya edaran dari Walikota Sungaipenuh yang memerintahkan untuk mengembangkan motif khas Kerinci sehingga memicu antusias masyarakat untuk mengembangkan batik. Pemasaran batik incung tidak hanya mencakup wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, tetapi juga sudah menjangkau Kota Jambi, Sumatera Barat, Jakarta, Bandung, dan Solo. 
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Kerinci Batik Incung Industry 1995-2017
摘要:克伦奇有一种蜡染,叫做incung,是由incung字母(古代克伦奇的字母)之美发展而来的。这封信曾被Kerinci的祖先用来写文学作品、咒语和习惯法。书写砧板字母的媒介是树皮、竹子、椰子叶和水牛角。然而,本研究试图从历史的角度来探讨克林奇蜡染工业的发展。本研究所采用的方法是一种历史研究,即批判性地收集、选择和检验历史来源,从而得出与该领域所发生的事情相一致的历史事实。结果表明,该行业的oh Incung蜡染始于1995年,这是由于Kerinci Regency政府关于举办培训的政策。与此同时,[UNK]Jaya和Iryani在占碑举行了一次独立培训,他们在占碑市的Batik Mas工作了三年。3年后,他们回家与特别的Kerinci一起开发蜡染。印贡蜡染发展的早期阶段对当地人来说并不引人注目。尽管如此,他们仍然专注于农业事务,因为Sungaipanth市长发布了一份传单,命令开发Kerinci的特定主题,引发了公众开发蜡染的热情。蜡染市场不仅覆盖了Kerinci Regency和Sungaipanth市,而且已经覆盖了占碑市、西苏门答腊、雅加达、万隆和索洛。这封信曾经被克林奇的祖先用来书写文学、咒语和习俗。用来写来信的媒介是木皮、竹子、椰子叶和煤油角。因此,本研究试图从历史的角度来探讨教会批量工业的发展。本研究中使用的方法是历史研究的方法之一,用于收集、调查和批判性地测试历史来源,从而产生与实际情况相匹配的历史事实。研究表明,铜行业始于1995年,因为英国首都政府有一项培训政策。Jaya和Iryani在占碑进行了自我训练,他们在占碑市的Batik Mas工作了三年。三年后,他们回家培育出一种特殊的兔子穗。倾向转换的早期发展对周围的人来说吸引力较小。然而,他们仍然专注于农业,因为农业从市长那里流出,市长下令发展教会的具体动机,以激发社会发展特技的热情。倾斜批量市场不仅覆盖了皇冠资本和Full City,还覆盖了占碑市、西苏门答腊岛、雅加达、万隆和索洛
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
15
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
May 1998 Mass Riots in Jakarta: A Holistic and Contextual Analysis of Critical Political Communication Uncertainty and Managing Randomness: The First Documented Cholera Epidemic in Bombay City and Presidency, 1818-1821 Cosmopolitan Palembang: Palembang's Interconnection and Global Trade in 1900-1930 Ethnic Cleansing of the Rohingyas: a Historical Analysis Preparing Graduates for the Workforce: The Development of Contextual-Based History Learning E-Modules in Vocational Schools
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1