Between Women, Throne, and Power: Religious Transformation in Kagaua Palu, 1600-1904

Nuraedah Nuraedah
{"title":"Between Women, Throne, and Power: Religious Transformation in Kagaua Palu, 1600-1904","authors":"Nuraedah Nuraedah","doi":"10.15294/paramita.v33i1.39109","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study examines the discourse of women, the throne, and power as a foundation for thinking that led to the transformation of religion in Kagaua Palu’s history from 1600 to 1904. Few studies on women reveal its connection with the change of Islam in Palu. This study uses a qualitative-historical method with heuristic stages, source criticism, interpretation, and historiography. The data sources for this research are colonial manuscripts, newspapers, and some utterances (oral information). The study shows that religious transformation drives tradition in Kagaua Palu to experience a shift, seen from the shifting matrilineal system to the patrilineal, even though this does not apply in general. In addition, the religious transformation has also led to a shift in local cultural awareness and the birth of a dynamic Islamic understanding that has opened the broadest possible access. In general, the To Kaili woman has become a pillar of the forerunner to the throne and power, accompanied by a religious transformation in Kagaua Palu. In conclusion, To Kaili women are essential in developing Palu Muslim society. That becomes a comparative narrative that erodes patriarchal nuances in Indonesian historiography.Keywords: Woman, Throne and Power, Religious Transformation, Kagaua PaluKajian ini mengkaji wacana perempuan, tahta, dan kekuasaan sebagai landasan pemikiran yang berujung pada transformasi agama dalam sejarah Kagaua Palu dari tahun 1600 hingga 1904. Beberapa kajian tentang perempuan mengungkap keterkaitannya dengan perubahan Islam di Palu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-historis dengan tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber data untuk penelitian ini adalah manuskrip kolonial, surat kabar, dan beberapa ucapan (informasi lisan). Studi ini menunjukkan bahwa transformasi agama mendorong tradisi di Kagaua Palu mengalami pergeseran, terlihat dari pergeseran sistem matrilineal ke patrilineal, meskipun hal ini tidak berlaku secara umum. Selain itu, transformasi keagamaan juga telah menyebabkan terjadinya pergeseran kesadaran budaya lokal dan lahirnya pemahaman Islam yang dinamis sehingga membuka akses seluas-luasnya. Secara umum, perempuan To Kaili telah menjadi pilar cikal bakal tahta dan kekuasaan, disertai dengan transformasi agama di Kagaua Palu. Kesimpulannya, To Kaili perempuan sangat penting dalam membangun masyarakat Muslim Palu. Itu menjadi narasi komparatif yang mengikis nuansa patriarki dalam historiografi Indonesia.Kata kunci: Perempuan, Takhta dan Kekuasaan, Transformasi Keagamaan, Kagaua Palu","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paramita Historical Studies Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.39109","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

This study examines the discourse of women, the throne, and power as a foundation for thinking that led to the transformation of religion in Kagaua Palu’s history from 1600 to 1904. Few studies on women reveal its connection with the change of Islam in Palu. This study uses a qualitative-historical method with heuristic stages, source criticism, interpretation, and historiography. The data sources for this research are colonial manuscripts, newspapers, and some utterances (oral information). The study shows that religious transformation drives tradition in Kagaua Palu to experience a shift, seen from the shifting matrilineal system to the patrilineal, even though this does not apply in general. In addition, the religious transformation has also led to a shift in local cultural awareness and the birth of a dynamic Islamic understanding that has opened the broadest possible access. In general, the To Kaili woman has become a pillar of the forerunner to the throne and power, accompanied by a religious transformation in Kagaua Palu. In conclusion, To Kaili women are essential in developing Palu Muslim society. That becomes a comparative narrative that erodes patriarchal nuances in Indonesian historiography.Keywords: Woman, Throne and Power, Religious Transformation, Kagaua PaluKajian ini mengkaji wacana perempuan, tahta, dan kekuasaan sebagai landasan pemikiran yang berujung pada transformasi agama dalam sejarah Kagaua Palu dari tahun 1600 hingga 1904. Beberapa kajian tentang perempuan mengungkap keterkaitannya dengan perubahan Islam di Palu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-historis dengan tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber data untuk penelitian ini adalah manuskrip kolonial, surat kabar, dan beberapa ucapan (informasi lisan). Studi ini menunjukkan bahwa transformasi agama mendorong tradisi di Kagaua Palu mengalami pergeseran, terlihat dari pergeseran sistem matrilineal ke patrilineal, meskipun hal ini tidak berlaku secara umum. Selain itu, transformasi keagamaan juga telah menyebabkan terjadinya pergeseran kesadaran budaya lokal dan lahirnya pemahaman Islam yang dinamis sehingga membuka akses seluas-luasnya. Secara umum, perempuan To Kaili telah menjadi pilar cikal bakal tahta dan kekuasaan, disertai dengan transformasi agama di Kagaua Palu. Kesimpulannya, To Kaili perempuan sangat penting dalam membangun masyarakat Muslim Palu. Itu menjadi narasi komparatif yang mengikis nuansa patriarki dalam historiografi Indonesia.Kata kunci: Perempuan, Takhta dan Kekuasaan, Transformasi Keagamaan, Kagaua Palu
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
在女性、王位和权力之间:加瓜巴鲁的宗教转型,1600-1904
本研究考察了女性、王位和权力的话语,这是导致加瓜巴鲁1600年至1904年历史上宗教转变的思想基础。很少有关于女性的研究揭示它与巴鲁伊斯兰教的变化之间的联系。本研究采用了一种定性的历史方法,包括启发式阶段、来源批评、解释和史学。这项研究的数据来源是殖民时期的手稿、报纸和一些话语(口头信息)。研究表明,宗教变革促使加瓜巴鲁的传统经历了一次转变,从母系制度向父系制度的转变来看,尽管这并不普遍适用。此外,宗教转变还导致了当地文化意识的转变,并催生了一种充满活力的伊斯兰理解,这种理解为人们提供了尽可能广泛的机会。总的来说,随着加瓜巴鲁的宗教转变,托凯里妇女已经成为王位和权力的先驱。总之,对凯里来说,妇女对巴鲁穆斯林社会的发展至关重要。这成为一种比较叙事,侵蚀了印尼史学中父权制的细微差别。关键词:女性、王座与权力、宗教转型、加瓜巴鲁Kajian研究1600年至1904年加瓜巴卢历史上基于宗教转型的女性角色、王座和权力作为思想基础。一些对女性的研究揭示了她们与巴鲁伊斯兰变革的联系。本研究采用了具有启发式水平、批判性来源、解释和史学的定性历史方法。这项研究的数据来源是殖民时期的手稿、报纸和一些文字。这项研究表明,从母系制度向父系制度的转变来看,宗教变革驱动了加瓜巴鲁的传统发生了转变,尽管这在一般情况下并不发生。此外,宗教变革也导致了当地文化意识的转变,并催生了一种充满活力的伊斯兰理解,这种理解打开了广泛的渠道。总的来说,随着加瓜巴鲁的宗教转型,托凯里妇女已经成为王位和权力循环的支柱。总之,对凯里来说,妇女在建设穆斯林巴鲁社会中具有重要意义。它成为一种比较叙事,在印尼史学中汲取父权制的细微差别
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
15
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
May 1998 Mass Riots in Jakarta: A Holistic and Contextual Analysis of Critical Political Communication Uncertainty and Managing Randomness: The First Documented Cholera Epidemic in Bombay City and Presidency, 1818-1821 Cosmopolitan Palembang: Palembang's Interconnection and Global Trade in 1900-1930 Ethnic Cleansing of the Rohingyas: a Historical Analysis Preparing Graduates for the Workforce: The Development of Contextual-Based History Learning E-Modules in Vocational Schools
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1