Misnah Misnah, N. Supriatna, Hamlan Andi Baso Malla
{"title":"苏拉威西中部地区历史学习中Nosampesuvu价值观的整合与冲突解决","authors":"Misnah Misnah, N. Supriatna, Hamlan Andi Baso Malla","doi":"10.15294/PARAMITA.V31I1.22724","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: This study aims to describe values of local wisdom Nosampesuvu Ethnic Kaili and integrate these values into history learning at SMAN 2 as a conflict resolution in Sigi, Central Sulawesi. Methodologically, this study is qualitative and uses an ethnographic approach. The results of the ethnographic study of the local wisdom values of Nosampesuvu are integrated into learning history using classroom action research (CAR) through the Kemmis and Taggart models. The results showed the findings of ethnographic data of local wisdom values of the Kailiethnic Nosampesuvu group in the integration of the culture of Tolerance ( Mosipahami Patuju) into religious values and social values / cooperation. The uniqueness of the local wisdom of the Kailiethnic Nosampesuvu group was developed in the process of learning local history manifested in cultural values, harmony, polite, polite, friendly, responsible, honest values, and tolerance. The results of the integration found that first, there was an increase in teacher activity in the implementation of learning. Second, there is an increase in student learning outcomes. Thirdly, students’ attitudes toward values Nosampesuvu after implementing local wisdom learning significantly better than before the learning implementation. Thus the implementation of the local wisdom values of Nosampesuvu in local history subjects was successful. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal Suku Nosampesuvu Suku Kaili dan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam pembelajaran sejarah di SMAN 2 sebagai penyelesaian konflik di Sigi, Sulawesi Tengah. Secara metodologis, penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan etnografi. Hasil kajian etnografi nilai-nilai kearifan lokal Nosampesuvu diintegrasikan ke dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui model Kemmis dan Taggart. Hasil penelitian menunjukkan temuan data etnografi nilai-nilai kearifan lokal kelompok Kailiethnic Nosampesuvu dalam integrasi budaya Toleransi (Mosipahami Patuju) ke dalam nilai-nilai agama dan nilai-nilai sosial / kerjasama. Keunikan kearifan lokal kelompok Kailiethnic Nosampesuvu dikembangkan dalam proses pembelajaran sejarah lokal yang diwujudkan dalam nilai-nilai budaya, kerukunan, santun, santun, ramah, bertanggung jawab, nilai-nilai kejujuran, dan toleransi. Hasil integrasi menemukan bahwa pertama, terjadi peningkatan aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Kedua, ada peningkatan hasil belajar siswa. Ketiga, sikap siswa terhadap nilai-nilai Nosampesuvu setelah melaksanakan pembelajaran kearifan lokal secara signifikan lebih baik dibandingkan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian penerapan nilai-nilai kearifan lokal Nosampesuvu dalam mata pelajaran sejarah lokal berhasil dilaksanakan. ","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Integrating Nosampesuvu Values in History Learning as a Conflict Resolution in Central Sulawesi\",\"authors\":\"Misnah Misnah, N. Supriatna, Hamlan Andi Baso Malla\",\"doi\":\"10.15294/PARAMITA.V31I1.22724\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: This study aims to describe values of local wisdom Nosampesuvu Ethnic Kaili and integrate these values into history learning at SMAN 2 as a conflict resolution in Sigi, Central Sulawesi. Methodologically, this study is qualitative and uses an ethnographic approach. The results of the ethnographic study of the local wisdom values of Nosampesuvu are integrated into learning history using classroom action research (CAR) through the Kemmis and Taggart models. The results showed the findings of ethnographic data of local wisdom values of the Kailiethnic Nosampesuvu group in the integration of the culture of Tolerance ( Mosipahami Patuju) into religious values and social values / cooperation. The uniqueness of the local wisdom of the Kailiethnic Nosampesuvu group was developed in the process of learning local history manifested in cultural values, harmony, polite, polite, friendly, responsible, honest values, and tolerance. The results of the integration found that first, there was an increase in teacher activity in the implementation of learning. Second, there is an increase in student learning outcomes. Thirdly, students’ attitudes toward values Nosampesuvu after implementing local wisdom learning significantly better than before the learning implementation. Thus the implementation of the local wisdom values of Nosampesuvu in local history subjects was successful. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal Suku Nosampesuvu Suku Kaili dan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam pembelajaran sejarah di SMAN 2 sebagai penyelesaian konflik di Sigi, Sulawesi Tengah. Secara metodologis, penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan etnografi. Hasil kajian etnografi nilai-nilai kearifan lokal Nosampesuvu diintegrasikan ke dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui model Kemmis dan Taggart. Hasil penelitian menunjukkan temuan data etnografi nilai-nilai kearifan lokal kelompok Kailiethnic Nosampesuvu dalam integrasi budaya Toleransi (Mosipahami Patuju) ke dalam nilai-nilai agama dan nilai-nilai sosial / kerjasama. Keunikan kearifan lokal kelompok Kailiethnic Nosampesuvu dikembangkan dalam proses pembelajaran sejarah lokal yang diwujudkan dalam nilai-nilai budaya, kerukunan, santun, santun, ramah, bertanggung jawab, nilai-nilai kejujuran, dan toleransi. Hasil integrasi menemukan bahwa pertama, terjadi peningkatan aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Kedua, ada peningkatan hasil belajar siswa. Ketiga, sikap siswa terhadap nilai-nilai Nosampesuvu setelah melaksanakan pembelajaran kearifan lokal secara signifikan lebih baik dibandingkan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian penerapan nilai-nilai kearifan lokal Nosampesuvu dalam mata pelajaran sejarah lokal berhasil dilaksanakan. \",\"PeriodicalId\":30724,\"journal\":{\"name\":\"Paramita Historical Studies Journal\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-03-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Paramita Historical Studies Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15294/PARAMITA.V31I1.22724\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paramita Historical Studies Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/PARAMITA.V31I1.22724","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:本研究旨在描述当地智慧Nosampesuvu族Kaili的价值观,并将这些价值观整合到SMAN 2的历史学习中,作为苏拉威西中部锡吉的冲突解决方案。在方法上,本研究是定性的,并使用民族志方法。通过Kemmis和Taggart模型,将Nosampesuvu当地智慧价值观的民族志研究结果整合到课堂行动研究(CAR)的历史学习中。结果显示,在将宽容文化(Mosipahami Patuju)融入宗教价值观和社会价值观/合作的过程中,kailie族裔Nosampesuvu群体的地方智慧价值观的民族志数据发现。在学习当地历史的过程中,形成了克列族诺桑佩苏乌族独特的地方智慧,体现在文化价值观、和谐、礼貌、礼貌、友好、负责、诚实、宽容等方面。整合的结果发现,首先,教师在实施学习方面的活动有所增加。其次,学生的学习成果有所提高。第三,学生对价值观的态度Nosampesuvu实施地方智慧学习后明显优于学习实施前。因此,在地方历史科目中成功地实施了诺参释武的地方智慧价值观。Â摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan本地Suku Nosampesuvu Suku Kaili dan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam pembelajaran sejarah di SMAN 2 sebagai penyelesaian konflik di Sigi, Sulawesi Tengah。Secara方法学、penelitian方法学、定性方法学、蒙古纳坎方法学、民族学。Hasil kajian民族学家nilai-nilai kearifan当地Nosampesuvu diintegrasikan ke dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui模型Kemmis dan Taggart。Hasil penelitian menunjukkan teman data etnograpgrapi nilai-nilai kearifan local kelompok kailiethic Nosampesuvu dalam integrasi budaya Toleransi (Mosipahami Patuju) ke dalam nilai-nilai agama dan nilai-nilai social / kerjasama。Keunikan kearifan local kelompok kailiethic Nosampesuvu dikembangkan dalam proses penbelajaran sejarah local yang diwujudkan dalam nilai-nilai budaya, kerukunan, santun, santun, ramah, bertanggung jawab, nilai-nilai kejujuran, dan toleransi。Hasil integrasi menemukan bahwa pertama, terjadi peningkatan aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran。Kedua, ada peningkatan hasil belajar siswa。Ketiga, sikap siswa terhadap nilai-nilai Nosampesuvu setelah melaksanakan pembelajan kearifan local secara signfikan lebih baik dibandingkan sebelum pelaksanaan pembelajan。Dengan demikian penerapan nilai-nilai kearifan local Nosampesuvu dalam mata pelajaran sejarah local berhasil dilaksanakan.Â
Integrating Nosampesuvu Values in History Learning as a Conflict Resolution in Central Sulawesi
Abstract: This study aims to describe values of local wisdom Nosampesuvu Ethnic Kaili and integrate these values into history learning at SMAN 2 as a conflict resolution in Sigi, Central Sulawesi. Methodologically, this study is qualitative and uses an ethnographic approach. The results of the ethnographic study of the local wisdom values of Nosampesuvu are integrated into learning history using classroom action research (CAR) through the Kemmis and Taggart models. The results showed the findings of ethnographic data of local wisdom values of the Kailiethnic Nosampesuvu group in the integration of the culture of Tolerance ( Mosipahami Patuju) into religious values and social values / cooperation. The uniqueness of the local wisdom of the Kailiethnic Nosampesuvu group was developed in the process of learning local history manifested in cultural values, harmony, polite, polite, friendly, responsible, honest values, and tolerance. The results of the integration found that first, there was an increase in teacher activity in the implementation of learning. Second, there is an increase in student learning outcomes. Thirdly, students’ attitudes toward values Nosampesuvu after implementing local wisdom learning significantly better than before the learning implementation. Thus the implementation of the local wisdom values of Nosampesuvu in local history subjects was successful. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal Suku Nosampesuvu Suku Kaili dan mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam pembelajaran sejarah di SMAN 2 sebagai penyelesaian konflik di Sigi, Sulawesi Tengah. Secara metodologis, penelitian ini bersifat kualitatif dan menggunakan pendekatan etnografi. Hasil kajian etnografi nilai-nilai kearifan lokal Nosampesuvu diintegrasikan ke dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui model Kemmis dan Taggart. Hasil penelitian menunjukkan temuan data etnografi nilai-nilai kearifan lokal kelompok Kailiethnic Nosampesuvu dalam integrasi budaya Toleransi (Mosipahami Patuju) ke dalam nilai-nilai agama dan nilai-nilai sosial / kerjasama. Keunikan kearifan lokal kelompok Kailiethnic Nosampesuvu dikembangkan dalam proses pembelajaran sejarah lokal yang diwujudkan dalam nilai-nilai budaya, kerukunan, santun, santun, ramah, bertanggung jawab, nilai-nilai kejujuran, dan toleransi. Hasil integrasi menemukan bahwa pertama, terjadi peningkatan aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Kedua, ada peningkatan hasil belajar siswa. Ketiga, sikap siswa terhadap nilai-nilai Nosampesuvu setelah melaksanakan pembelajaran kearifan lokal secara signifikan lebih baik dibandingkan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian penerapan nilai-nilai kearifan lokal Nosampesuvu dalam mata pelajaran sejarah lokal berhasil dilaksanakan.Â