Alfaryati Akbar, Hastuti Hastuti, Suwardi Annas, M. Yahya
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peran kepala sekolah dalam menerapkan manajemen mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, 2) Faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam menerapkan manajemen mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenega kependidikan sebagai informan penelitian sedangkan objek dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto. Pengumpulan data menggunakan metode observasi,wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman observasi dan pedoman wawancaa. Teknik analisis data yang digunakan yakni, reduksi data, penyajian data, validasi dan penarikan kesimpulan. Trigulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data sumber dan trigulagi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) peran kepemimpinan kepala sekolah dalam menerapkan manajemen mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Arungkeke, yaitu : (a) kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat dan (b) menerapkan manajemen kepemimpinan. 2) Faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam menerapkan manajemen mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Arungkeke yaitu : faktor pendukung (a) gotong royong dan kekeluargaan (b) memberikan kesempatan kepada guru dalam kegiatan diklat penerapan profesi (c) memfasilitasi segala kegiatan sekolah, faktor penghambat (a) kurangnya motivasi dan semangat kepala sekolah (b) kurangnya kemampuan kepemimpinan kepala sekolah (c) kurangnya sarana dan prasarana dan (d) rendahnya sikap mental.
本研究旨在描述:1)校长在实现公立小学2阿隆蓬托区教育质量管理方面的作用,2)校长在杰内蓬托初中2阿隆克的教育质量管理方面的支持和障碍。采用定性方法进行描述性研究。研究对象是学校校长、教师和教育工作者作为研究告密者,而该研究的对象是珍内蓬托区SMP Negeri 2 Arungkeke。采用观察方法、采访和文档收集数据。研究人员在观察指南和访谈指南的帮助下是研究的主要工具。所采用的数据分析技术包括数据还原、数据展示、验证和提取结论。用于验证源数据和方法有效性的三叠加。这项研究的结果表明,1)校长在实施国家公立中学教育质量管理方面的领导作用,即:(a)校长必须有正确的策略,(b)实施领导管理。2)因素和校长抑制剂在全国初中教育质量管理中的应用2 Arungkeke:家庭合作因素(a)和(b)提供了一个机会向老师学习活动中应用(c)促进所有职业学校的活动,因式分解抑制剂(a)缺乏动力和精神学校校长(b)缺乏领导能力(c)缺乏设施和基础设施(d)低的心态。
{"title":"PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENERAPKAN MANAJEMEN MUTU SMP NEGERI 2 ARUNGKEKE","authors":"Alfaryati Akbar, Hastuti Hastuti, Suwardi Annas, M. Yahya","doi":"10.26418/gm.v40i2.50654","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/gm.v40i2.50654","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Peran kepala sekolah dalam menerapkan manajemen mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, 2) Faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam menerapkan manajemen mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah kepala sekolah, tenaga pendidik dan tenega kependidikan sebagai informan penelitian sedangkan objek dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto. Pengumpulan data menggunakan metode observasi,wawancara dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian dengan dibantu pedoman observasi dan pedoman wawancaa. Teknik analisis data yang digunakan yakni, reduksi data, penyajian data, validasi dan penarikan kesimpulan. Trigulasi yang digunakan untuk menguji keabsahan data sumber dan trigulagi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) peran kepemimpinan kepala sekolah dalam menerapkan manajemen mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Arungkeke, yaitu : (a) kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat dan (b) menerapkan manajemen kepemimpinan. 2) Faktor pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam menerapkan manajemen mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Arungkeke yaitu : faktor pendukung (a) gotong royong dan kekeluargaan (b) memberikan kesempatan kepada guru dalam kegiatan diklat penerapan profesi (c) memfasilitasi segala kegiatan sekolah, faktor penghambat (a) kurangnya motivasi dan semangat kepala sekolah (b) kurangnya kemampuan kepemimpinan kepala sekolah (c) kurangnya sarana dan prasarana dan (d) rendahnya sikap mental.","PeriodicalId":122806,"journal":{"name":"Guru Membangun","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134465179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran daring serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengimplementasikan pembelajaran daring sebagai realisasi kebijakan pemerintah dalam situasi pandemi Covid-19 di MAN 1 Bulukumba. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah kepala madrasah dan guru di MAN 1 Bulukumba. pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran daring di MAN 1 Bulukumba menggunakan media pembelajaran google classroom dan whatsapp, dengan membuat RPP darurat satu lembar. Materi pembelajaran yang diberikan mengacu pada kurikulum yang berlaku, karaktristik setiap siswa yang mengikuti pembelajaran daring berbeda-beda dilihat pada saat proses pembelajaran. Faktor pendukung implementasi pembelajaran daring meliputi: SDM (sumber daya manusia) yaitu guru dan peserta didik, sarana dan prasarana yang memadai (smartpnone, laptop, koneksi jaringan internet), dan manajemen pendidikan. Sedangkan faktor penghambat implentasi pembelajaran daring yaitu: masih ada siswa yang belum memiliki smartphone, dan tempat tinggal siswa yang jaringan internetnya kurang baik. Adapun media pembelajaran yang sangat berperan penting dalam proses pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 di MAN 1 Bulukumba yaitu google classroom dan whatsapp dengan memperhatikan kualitas SDM yang dimiliki, saran dan prasarana dan proses manajemen pendidikan.
{"title":"IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING SEBAGAI REALISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM SITUASI PANDEMI COVID-19 DI MAN 1 BULUKUMBA","authors":"Mutmainna Kasaria, Suwardi Annas, Alin Liana","doi":"10.26418/gm.v40i2.50245","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/gm.v40i2.50245","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran daring serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengimplementasikan pembelajaran daring sebagai realisasi kebijakan pemerintah dalam situasi pandemi Covid-19 di MAN 1 Bulukumba. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah kepala madrasah dan guru di MAN 1 Bulukumba. pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran daring di MAN 1 Bulukumba menggunakan media pembelajaran google classroom dan whatsapp, dengan membuat RPP darurat satu lembar. Materi pembelajaran yang diberikan mengacu pada kurikulum yang berlaku, karaktristik setiap siswa yang mengikuti pembelajaran daring berbeda-beda dilihat pada saat proses pembelajaran. Faktor pendukung implementasi pembelajaran daring meliputi: SDM (sumber daya manusia) yaitu guru dan peserta didik, sarana dan prasarana yang memadai (smartpnone, laptop, koneksi jaringan internet), dan manajemen pendidikan. Sedangkan faktor penghambat implentasi pembelajaran daring yaitu: masih ada siswa yang belum memiliki smartphone, dan tempat tinggal siswa yang jaringan internetnya kurang baik. Adapun media pembelajaran yang sangat berperan penting dalam proses pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 di MAN 1 Bulukumba yaitu google classroom dan whatsapp dengan memperhatikan kualitas SDM yang dimiliki, saran dan prasarana dan proses manajemen pendidikan.","PeriodicalId":122806,"journal":{"name":"Guru Membangun","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124756699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisik aktivitas guru dan siswa dalam Pembelajaran Geografi Kompetensi Mitigasi Bencana Alam Masa Pandemi Melalui Google Classroom di kelas XI IPS. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas XI.IPS.1. Pemilihan kelas dilakukan secara bebas. Teknik pengambilan data dilakukan menggunakan tes obyektif, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Google. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Google Classroom menyebabkan guru menjadi lebih kreatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan juga dapat mengatasi kesulitan pembelajaran bagi guru yang mengajar banyak kelas. Karakteristik aktivitas siswa yaitu siswa lebih terlatih untuk belajar mandiri dan memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar
{"title":"PENGELOLAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI KOMPETENSI MITIGASI BENCANA ALAM MASA PANDEMI MELALUI GOOGLE CLASSROOM DI KELAS XI, IPS.1 SMAN 1 MALINAU","authors":"Sugita Sugita","doi":"10.26418/gm.v40i2.51159","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/gm.v40i2.51159","url":null,"abstract":"Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisik aktivitas guru dan siswa dalam Pembelajaran Geografi Kompetensi Mitigasi Bencana Alam Masa Pandemi Melalui Google Classroom di kelas XI IPS. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas XI.IPS.1. Pemilihan kelas dilakukan secara bebas. Teknik pengambilan data dilakukan menggunakan tes obyektif, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Google. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi Google Classroom menyebabkan guru menjadi lebih kreatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan juga dapat mengatasi kesulitan pembelajaran bagi guru yang mengajar banyak kelas. Karakteristik aktivitas siswa yaitu siswa lebih terlatih untuk belajar mandiri dan memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar","PeriodicalId":122806,"journal":{"name":"Guru Membangun","volume":"282 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116227490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
K. Kamaruddin, M. Yahya, Andi Mulyadi, Sigit Bin Basso
Penelitian bertujuan mendeskripsikan 1) Kondisi mutu Pendidikan, 2) Langkah-langkah penerapan manajemen, 3) Peran kepala sekolah Tim Penjaminan Mutu dalam menerapkan manajemen di SDN 1 Lejang Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Desain penelitian Fenomonologi. Teknik pengumpulan Data melalui Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Teknik analisis data mengunakan Reduksi data, Penyajian data, Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Kondisi Mutu Pendidikan yakni sudah bagus, tapi sarana dan prasarana masih kurang, 2) Langkah-lagkah penerapan manajemen yakni penetapan mutu, pemetaan mutu, perencanaan mutu, pelaksanaan, evaluasi Kualitas, 3) Peran Kepala Sekolah Tim Penjamin Mutu dalam menerapkan manajemen yakni, sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi, mewakili kelompok, pemberi ganjaran/pujian, hukuman. Sedangkan Tim Penjamin Mutu merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengembangkan SPMI-Dikdasmen, menyusun dokumen SPMI-Dikdasmen. Disimpulkan bahwa Kondisi Mutu Pendidkan sudah baik, Langkah-langkah penerapan majanemen sudah dilaksanakan, Peran Kepala Sekolah Tim Penjamin Mutu Pendidikan dalam melaksanakan manajemen di SDN 1 Lejang, Kabupaten Pangkep, sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya.
{"title":"PERAN KEPALA SEKOLAH DAN TIM PENJAMIN MUTU SEKOLAH DALAM MENERAPKAN MANAJEMEN MUTU DI SDN 1 LEJANG KABUPATEN PANGKEP","authors":"K. Kamaruddin, M. Yahya, Andi Mulyadi, Sigit Bin Basso","doi":"10.26418/gm.v40i2.49199","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/gm.v40i2.49199","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan mendeskripsikan 1) Kondisi mutu Pendidikan, 2) Langkah-langkah penerapan manajemen, 3) Peran kepala sekolah Tim Penjaminan Mutu dalam menerapkan manajemen di SDN 1 Lejang Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Desain penelitian Fenomonologi. Teknik pengumpulan Data melalui Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Teknik analisis data mengunakan Reduksi data, Penyajian data, Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Kondisi Mutu Pendidikan yakni sudah bagus, tapi sarana dan prasarana masih kurang, 2) Langkah-lagkah penerapan manajemen yakni penetapan mutu, pemetaan mutu, perencanaan mutu, pelaksanaan, evaluasi Kualitas, 3) Peran Kepala Sekolah Tim Penjamin Mutu dalam menerapkan manajemen yakni, sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi, mewakili kelompok, pemberi ganjaran/pujian, hukuman. Sedangkan Tim Penjamin Mutu merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengembangkan SPMI-Dikdasmen, menyusun dokumen SPMI-Dikdasmen. Disimpulkan bahwa Kondisi Mutu Pendidkan sudah baik, Langkah-langkah penerapan majanemen sudah dilaksanakan, Peran Kepala Sekolah Tim Penjamin Mutu Pendidikan dalam melaksanakan manajemen di SDN 1 Lejang, Kabupaten Pangkep, sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya.","PeriodicalId":122806,"journal":{"name":"Guru Membangun","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129402418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilaksanakan karena ditemukan gejala rendahnya kemampuan berbahasa ekspresif anak Taman kanak-kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat Kabupaten Pinrang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan metode demonstrasi, gambaran kemampuan berbahasa ekspresif dan pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap kemampuan berbahasa ekspresif pada Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat. Populasi penelitian ini adalah anak didik Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinranga Barat yang berjumlah 50 anak. Selanjutnya dipilih yang berusia 5-6 tahun sehingga diperoleh 20 orang sampel, dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan test dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensi yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan metode demonstrasi pada Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat adalah baik, karena setelah metode demonstrasi ini diterapakan, terjadi peningkatan kemampuan yang signifikan anak-anak pada Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat, kemampuan berbahasa ekspresif di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat sebelum metode demonstrasi diterapkan diperoleh dari sepuluh butir pernyataan kemampuan yang diujikan rata-rata mereka dapat berbahasa 11 item dan setelah metode demonstrasi diterapkan kemampuan mereka dapat meningkat dimana mereka rata-rata dapat mengekspresikan bahasanya, ada pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap kemampuan berbahasa ekspresif pada anak Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat.
这项研究的进展是发现幼儿园儿童艾赛亚·西皮朗区(Aisyiyah west Pinrang)说话能力较差的症状。本研究旨在了解演示方法的使用情况、表达语言技能的概述以及演示方法对西平亚幼儿园表达语言能力的影响。这项研究的对象是幼儿园的学生,艾赛亚·西品兰纳分会,有50名儿童。接下来,选择5-6岁的人,让他们获得20个样本,使用采样技术。数据收集是通过测试和观察进行的。所获得的数据是通过描述性统计和推论来分析的。推论的统计结果是wilcoxon test。研究结果表明,在西平亚幼儿园使用示威方法是有好处的,因为在这种示威方法被证明是有效的之后,幼儿园的孩子们的技能显著提高了。西方语言表达能力在幼儿园Aisyiyah Pinrang分部方法演示应用来自前十发声明的能力考试中平均方法后,他们会说11项目和示范应用他们的能力可以增加他们在哪里可以表达语言,平均有影响使用方法示范幼儿园对孩子的语言表达能力Aisyiyah Pinrang西部分支。
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA EKSPRESIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH CABANG PINRANG BARAT KABUPATEN PINRANG","authors":"Agustina Agustina","doi":"10.26418/gm.v40i2.51014","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/gm.v40i2.51014","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan karena ditemukan gejala rendahnya kemampuan berbahasa ekspresif anak Taman kanak-kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat Kabupaten Pinrang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan metode demonstrasi, gambaran kemampuan berbahasa ekspresif dan pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap kemampuan berbahasa ekspresif pada Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat. Populasi penelitian ini adalah anak didik Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinranga Barat yang berjumlah 50 anak. Selanjutnya dipilih yang berusia 5-6 tahun sehingga diperoleh 20 orang sampel, dengan menggunakan teknik sampling purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan test dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensi yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan metode demonstrasi pada Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat adalah baik, karena setelah metode demonstrasi ini diterapakan, terjadi peningkatan kemampuan yang signifikan anak-anak pada Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat, kemampuan berbahasa ekspresif di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat sebelum metode demonstrasi diterapkan diperoleh dari sepuluh butir pernyataan kemampuan yang diujikan rata-rata mereka dapat berbahasa 11 item dan setelah metode demonstrasi diterapkan kemampuan mereka dapat meningkat dimana mereka rata-rata dapat mengekspresikan bahasanya, ada pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap kemampuan berbahasa ekspresif pada anak Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Cabang Pinrang Barat.","PeriodicalId":122806,"journal":{"name":"Guru Membangun","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124500641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Wahyuni, Kembong Daeng, Hasria Alang, Sulfaidah Sulfaidah
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja kepala sekolah, mendeskripsikan kinerja guru IPS, dan mendeskripsikan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru IPS di SMP Negeri 2 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian gabungan, penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif dalam satu penelitian. Sumber data kualitatif yang digunakan yaitu data wawancara informan dan data sekunder. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan kajian pustaka, sedangkan model kuantitatifnya menggunakan angket atau kuesioer. Angket yang diberikan berisi daftar pernyataan yang dibuat secara berstruktur dengan bentuk tabel sesuai dengan indikator kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah SMP Negeri 2 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta kinerja guru IPS sesuai dengan visi dan misi sekolah, kinerja guru IPS di SMP Negeri 2 Arungkeke diukur dalam proses pembelajaran, perencanaan program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran sudah terlaksana dengan baik dan terstruktur, dan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatakn kinerja guru IPS di SMP Negeri 2 Arungkeke, kabupaten jeneponto yaitu dengan memberikan motivasi semangat kerja guru, melakukan pembinaan disiplin, melakukan program kinerja guru, memberikan fasilitas belajar kepada guru IPS, memberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi, memberikan insentif bagi guru.
本研究旨在描述学校校长的表现,描述ip教师的表现,并描述学校校长在杰内蓬托省uungkeke小学改善IPS教师表现方面的领导。用于组合研究的研究类型,将定性和定量形式结合或关联在一个研究中。所使用的定性数据来源:采访线人数据和次要数据。通过观察、采访、文档和库研究收集数据,而其数量模型使用的是预算或问卷。发送键列出了按照校长的领导指标构建的表格结构的陈述。绩效研究结果表明,全国初中校长2 Arungkeke Jeneponto县,可以增加知识和性能的理解老师IPS符合学校的愿景和使命,IPS在全国初中老师2 Arungkeke绩效衡量学习过程中学习,学习计划,规划实施和评价很好地完成了学习和结构化,领导领导的是促进中国SMP Negeri 2 arungketo的ip教师表现,jeneponto区的意思是激励教师士气,管理纪律,执行教师表现计划,为ip教师提供学习设施,奖励优秀的教师,激励教师。
{"title":"KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU IPS DI SMP NEGERI 2 ARUNGKEKE, KABUPATEN JENEPONTO","authors":"Sri Wahyuni, Kembong Daeng, Hasria Alang, Sulfaidah Sulfaidah","doi":"10.26418/gm.v40i1.48068","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/gm.v40i1.48068","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja kepala sekolah, mendeskripsikan kinerja guru IPS, dan mendeskripsikan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru IPS di SMP Negeri 2 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian gabungan, penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif dalam satu penelitian. Sumber data kualitatif yang digunakan yaitu data wawancara informan dan data sekunder. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan kajian pustaka, sedangkan model kuantitatifnya menggunakan angket atau kuesioer. Angket yang diberikan berisi daftar pernyataan yang dibuat secara berstruktur dengan bentuk tabel sesuai dengan indikator kepemimpinan kepala sekolah yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah SMP Negeri 2 Arungkeke, Kabupaten Jeneponto dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta kinerja guru IPS sesuai dengan visi dan misi sekolah, kinerja guru IPS di SMP Negeri 2 Arungkeke diukur dalam proses pembelajaran, perencanaan program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran sudah terlaksana dengan baik dan terstruktur, dan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatakn kinerja guru IPS di SMP Negeri 2 Arungkeke, kabupaten jeneponto yaitu dengan memberikan motivasi semangat kerja guru, melakukan pembinaan disiplin, melakukan program kinerja guru, memberikan fasilitas belajar kepada guru IPS, memberikan penghargaan bagi guru yang berprestasi, memberikan insentif bagi guru.","PeriodicalId":122806,"journal":{"name":"Guru Membangun","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121539378","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi pembelajaran edmodo terhadap motivasi belajar siswa di SMK Negeri 2 Pangkep. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini Siswa Kelas X di SMKN 2 Pangkep, yakni sebanyak 479 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X SMKN 2 Pangkep terdiri dari 3 Kelas yaitu X TKR 1, X TKR 2 dan X TKR 3 sebanyak 83 orang siswa. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan probability sampling, adapun metoda yang digunakan adalah simple random sampling. Simple random sampling dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aplikasi pembelajaran edmodo sedangkan variable terikatnya adalah motivasi belajar siswa. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode survey, di mana untuk mendapatkan data berasal dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan pengumpulan data.Hipotesis diformulasikan dan di uji menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan aplikasi pembelajaran edmodo terhadap motivasi belajar siswa kelas X Teknik di SMK Negeri 2 Pangkep Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI PEMBELAJARAN EDMODO TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 PANGKEP","authors":"K. Kamal, Rego Devilla, Hasria Alang","doi":"10.26418/gm.v40i1.47992","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/gm.v40i1.47992","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi pembelajaran edmodo terhadap motivasi belajar siswa di SMK Negeri 2 Pangkep. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini Siswa Kelas X di SMKN 2 Pangkep, yakni sebanyak 479 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X SMKN 2 Pangkep terdiri dari 3 Kelas yaitu X TKR 1, X TKR 2 dan X TKR 3 sebanyak 83 orang siswa. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan probability sampling, adapun metoda yang digunakan adalah simple random sampling. Simple random sampling dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aplikasi pembelajaran edmodo sedangkan variable terikatnya adalah motivasi belajar siswa. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode survey, di mana untuk mendapatkan data berasal dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan pengumpulan data.Hipotesis diformulasikan dan di uji menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan aplikasi pembelajaran edmodo terhadap motivasi belajar siswa kelas X Teknik di SMK Negeri 2 Pangkep Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.","PeriodicalId":122806,"journal":{"name":"Guru Membangun","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130672621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif matematik peserta didik dalam memecahkan masalah open-ended pada materi perbandingan trigonometri. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan wawancara. Tes dan wawancara dianalisis untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif peserta didik yang berpandu pada model Wallas yang meliputi tahap persiapan (preparation), inkubasi (incubation), iluminasi (illumination), dan verifikasi (verification). Semua peserta didik dianggap mampu memecahkan masalah open-ended dengan caranya sendiri dan tidak terpaku pada satu jawaban karena dalam proses penyelesainnya bervariasi melalui berbagai macam alternatif cara. Hasil penelitian menunjukan bahwa S1, S2, S3 memiliki proses berpikir kreatif tinggi karena bisa melewati tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi yang baik, walaupun terdapat satu subjek yaitu S2 yang dianggap cukup dalam tahap verifikasi yang berupa proses penyimpulan masalah. Bahkan ada satu subjek yaitu S4 yang dianggap berkemampuan sedang karena bisa melewati tahap persiapan dan inkubasi dengan baik sedangkan tahap iluminasi dan verifikasi cukup. Hasil penelitian S5 merupakan peserta didik berkemampuan rendah karena hanya melewati setiap tahap dengan kurang.
{"title":"PROSES BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK MENURUT WALLAS DALAM MEMECAHKAN MASALAH OPEN-ENDED DITINJAU DARI SELF-REGULATED LEARNING","authors":"Herning Indriastuti","doi":"10.26418/gm.v40i1.48165","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/gm.v40i1.48165","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif matematik peserta didik dalam memecahkan masalah open-ended pada materi perbandingan trigonometri. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan wawancara. Tes dan wawancara dianalisis untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif peserta didik yang berpandu pada model Wallas yang meliputi tahap persiapan (preparation), inkubasi (incubation), iluminasi (illumination), dan verifikasi (verification). Semua peserta didik dianggap mampu memecahkan masalah open-ended dengan caranya sendiri dan tidak terpaku pada satu jawaban karena dalam proses penyelesainnya bervariasi melalui berbagai macam alternatif cara. Hasil penelitian menunjukan bahwa S1, S2, S3 memiliki proses berpikir kreatif tinggi karena bisa melewati tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi yang baik, walaupun terdapat satu subjek yaitu S2 yang dianggap cukup dalam tahap verifikasi yang berupa proses penyimpulan masalah. Bahkan ada satu subjek yaitu S4 yang dianggap berkemampuan sedang karena bisa melewati tahap persiapan dan inkubasi dengan baik sedangkan tahap iluminasi dan verifikasi cukup. Hasil penelitian S5 merupakan peserta didik berkemampuan rendah karena hanya melewati setiap tahap dengan kurang.","PeriodicalId":122806,"journal":{"name":"Guru Membangun","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125574765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan faktor penghambat yang dihadapi guru biologi dalam menyusun silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 (K13) di SMP se Kecamatan Bumal Kabupaten Mamasa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah semua guru mata pelajaran biologi yang ada di SMP se-Kecamatan Bumal Kabupaten Mamasa. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat beberapa faktor penghambat yang dihadapi guru biologi dalam menyusun silabus dan RPP Kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan Bumal Kabupaten Mamasa, yaitu: kurangnya pelatihan Kurikulum 2013 bagi tenaga pengajar di daerah terpencil, guru di sekolah sangat kekurangan fasilitas penunjang pembelajaran seperti buku-buku paket berbasis K13, guru kekurangan alat-alat untuk praktek seperti torso dan fasilitas laboratorium biologi, di sekolah tidak ada komputer dan listrik, guru tidak dapat mengakses silabus dan RPP secara online karena di desa belum ada jaringan internet, kemampuan dasar yang dimiliki siswa masih terbatas, keadaan sekolah dan tenaga pengajar serta peserta didik yang serba kekurangan. Kesimpulan: banyaknya faktor penghambat internal dan eksternal menjadi kendala guru dalam penyusunan dan pengembangan silabus dan RPP K13 di SMP se Kecamatan Bumal Kabupaten Mamasa.
{"title":"FAKTOR PENGHAMBAT PENYUSUNAN SILABUS DAN RPP KURIKULUM 2013 BAGI GURU BIOLOGI DI SMP KECAMATAN BUMAL KABUPATEN MAMASA","authors":"B. Supriadi, M. Yahya, Surahman Nur","doi":"10.26418/gm.v40i1.48185","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/gm.v40i1.48185","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan faktor penghambat yang dihadapi guru biologi dalam menyusun silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 (K13) di SMP se Kecamatan Bumal Kabupaten Mamasa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah semua guru mata pelajaran biologi yang ada di SMP se-Kecamatan Bumal Kabupaten Mamasa. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat beberapa faktor penghambat yang dihadapi guru biologi dalam menyusun silabus dan RPP Kurikulum 2013 di SMP se-Kecamatan Bumal Kabupaten Mamasa, yaitu: kurangnya pelatihan Kurikulum 2013 bagi tenaga pengajar di daerah terpencil, guru di sekolah sangat kekurangan fasilitas penunjang pembelajaran seperti buku-buku paket berbasis K13, guru kekurangan alat-alat untuk praktek seperti torso dan fasilitas laboratorium biologi, di sekolah tidak ada komputer dan listrik, guru tidak dapat mengakses silabus dan RPP secara online karena di desa belum ada jaringan internet, kemampuan dasar yang dimiliki siswa masih terbatas, keadaan sekolah dan tenaga pengajar serta peserta didik yang serba kekurangan. Kesimpulan: banyaknya faktor penghambat internal dan eksternal menjadi kendala guru dalam penyusunan dan pengembangan silabus dan RPP K13 di SMP se Kecamatan Bumal Kabupaten Mamasa.","PeriodicalId":122806,"journal":{"name":"Guru Membangun","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126699147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang masih dianggap sulit bagi siswa. Hal ini dapat ditinjau dari hasil belajar matematika siswa yang masih rendah. Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat. Salah satu cara untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah menggunakan model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Model yang mampu melibatkan peran siswa secara aktif adalah model peembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe Numbered Head Together (NHT). Model dengan tipe NHT mengutamakan adanya kelompok-kelompok dengan anggota yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIIIA SMP Kartika XX-2 Wirabuana Makassar. Faktor utama yang menjadi perhatian untuk diselidiki adalah nilai harian siswa, kemampuan siswa, dan hasil tes siswa. Penerapan model NHT dilaksanakan dalam 2 siklus, di mana setiap siklus memiliki 4 tahap. Tahap tersebut adalah perencanaan, aksi, observasi, dan refleksi. Hasil observasi pada siklus 2 menunjukkan perubahan yang positif pada siswa. Perubahan tersebut dilihat dari segi prestasi, interaksi, sikap, dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika secara individu sebagai dampak positif terhadap hasil belajar kelompok. Skor rata-rata hasil belajar matematika meningkat, yaitu 82,14 dan berada pada kategori tinggi dengan persentase ketuntasan sebesar 86,48%.
{"title":"PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER","authors":"Ibnu Mansyur Hamdani","doi":"10.26418/gm.v40i1.47920","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/gm.v40i1.47920","url":null,"abstract":"Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang masih dianggap sulit bagi siswa. Hal ini dapat ditinjau dari hasil belajar matematika siswa yang masih rendah. Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat. Salah satu cara untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah menggunakan model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Model yang mampu melibatkan peran siswa secara aktif adalah model peembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe Numbered Head Together (NHT). Model dengan tipe NHT mengutamakan adanya kelompok-kelompok dengan anggota yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIIIA SMP Kartika XX-2 Wirabuana Makassar. Faktor utama yang menjadi perhatian untuk diselidiki adalah nilai harian siswa, kemampuan siswa, dan hasil tes siswa. Penerapan model NHT dilaksanakan dalam 2 siklus, di mana setiap siklus memiliki 4 tahap. Tahap tersebut adalah perencanaan, aksi, observasi, dan refleksi. Hasil observasi pada siklus 2 menunjukkan perubahan yang positif pada siswa. Perubahan tersebut dilihat dari segi prestasi, interaksi, sikap, dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika secara individu sebagai dampak positif terhadap hasil belajar kelompok. Skor rata-rata hasil belajar matematika meningkat, yaitu 82,14 dan berada pada kategori tinggi dengan persentase ketuntasan sebesar 86,48%.","PeriodicalId":122806,"journal":{"name":"Guru Membangun","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131399806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}