Pub Date : 2023-02-01DOI: 10.22236/metalik.v1i2.11041
Abdul Fajar Kallawa1, Agus Fikri1, Mohammad Mujirudin2
Abstrak Background: Piezoelektrik didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh kristal pada bahan-bahan tertentu yang menghasilkan energi listrik jika diberi beban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dihasilkan oleh rangkaian pieoelektrik secara seri dan paralel jika diberikan beban sebesar 60 kg, 70 kg, dan 80 kg. Tegangan rata-rata yang dihasilkan oleh rangkaian seri pada beban 60 kg sebesar 3,025 volt, pada beban 70 kg sebesar 3,569 volt, dan pada beban 80 kg sebesar 3,818 volt, sedangkan untuk rangkaian paralel pada beban 60 kg menghasilkan tegangan rata-rata sebesar 1,824 volt dan pada beban 70 kg sebesar 2,455 volt dan untuk beban 80 kg menghasilkan tegangan sebesar 3,138 volt.Piezoelektrik yang dirangkai secara rangkaian seri menghasilkan tegangan rata-rata lebih besar dari pada rangkaian pararel yang masing-masing sebesar 3,470 volt pada rangkaian seri dan 2,472 volt pada rangkaian paralel. Abstract Background: Piezoelectric is defined as the ability of crystal to generate electricity on any certain material when it given a load. This study about to compared the voltage that generated by piezoelectric circuit when it given a load of 60 kg, 70 kg, and 80 kg. The average voltage produced by series circuit at 60 kg load is 3,025 volts, at 70 kg is 3,569 volts, at 80 kg is 3,818 volts, while the parallel circuit at 60 kg load produces an average voltage of 1,824 volts, and at load 70 kg produces 2,455 volt and for load of 80 kg produces a voltage of 3,138 volts.A piezoelectric that assembled in series produces a higher total average voltage than the parallel circuit, wich are 3,470 Volts in series and of 2,472 volts in parallel circuits.
{"title":"Pengaruh Rangkaian Seri Dan Paralel Terhadap Tegangan Pada Piezoelektrik","authors":"Abdul Fajar Kallawa1, Agus Fikri1, Mohammad Mujirudin2","doi":"10.22236/metalik.v1i2.11041","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/metalik.v1i2.11041","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Background: Piezoelektrik didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh kristal pada bahan-bahan tertentu yang menghasilkan energi listrik jika diberi beban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dihasilkan oleh rangkaian pieoelektrik secara seri dan paralel jika diberikan beban sebesar 60 kg, 70 kg, dan 80 kg. Tegangan rata-rata yang dihasilkan oleh rangkaian seri pada beban 60 kg sebesar 3,025 volt, pada beban 70 kg sebesar 3,569 volt, dan pada beban 80 kg sebesar 3,818 volt, sedangkan untuk rangkaian paralel pada beban 60 kg menghasilkan tegangan rata-rata sebesar 1,824 volt dan pada beban 70 kg sebesar 2,455 volt dan untuk beban 80 kg menghasilkan tegangan sebesar 3,138 volt.Piezoelektrik yang dirangkai secara rangkaian seri menghasilkan tegangan rata-rata lebih besar dari pada rangkaian pararel yang masing-masing sebesar 3,470 volt pada rangkaian seri dan 2,472 volt pada rangkaian paralel. \u0000Abstract \u0000Background: Piezoelectric is defined as the ability of crystal to generate electricity on any certain material when it given a load. This study about to compared the voltage that generated by piezoelectric circuit when it given a load of 60 kg, 70 kg, and 80 kg. The average voltage produced by series circuit at 60 kg load is 3,025 volts, at 70 kg is 3,569 volts, at 80 kg is 3,818 volts, while the parallel circuit at 60 kg load produces an average voltage of 1,824 volts, and at load 70 kg produces 2,455 volt and for load of 80 kg produces a voltage of 3,138 volts.A piezoelectric that assembled in series produces a higher total average voltage than the parallel circuit, wich are 3,470 Volts in series and of 2,472 volts in parallel circuits.","PeriodicalId":142567,"journal":{"name":"METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128711418","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-14DOI: 10.22236/metalik.v1i1.8463
Arinal Hamni
Abstrak Background: Mesin penyuir daging ikan digunakan untuk meningkatkan nilai tambah produk, sehingga harga jual produk yang dihasilkan dari bahan baku ikan meningkat dan menguntungkan bagi nelayan di persisir pantai Tanggamus. Pembuatan mesin penyuir daging ikan diawali dengan perancangan menggunakan solid work dan membuat gambar teknik dengan ditailnya. Pembuatan dilakukan dan kemudian merakit serta melakukan pengujian terhadap performan mesin penyuir daging ikat. Hasil pengujian menunjukan bahan mesin penyuir daging ikan berhasil dibuat dengan kapasitas produksi hingga mencapai 2 kg dalam waktu 15 menit. Waktu penyuiran selama 15 menit menghasilkan suiran daging ikan berukuran kecil dan dengan ukuran yang relatif seragam. Dengan demikian hasil pengujian mesin penyuir daging dapat menghasilkan suiran daging yang lebih baik dan dalam waktu yang relatif pendek Kata kunci: mesin; suiran; daging; ikan; abon Abstract Background: Fish meat shredder machine is used to increase the added value of the product, so that the selling price of products produced from fish raw materials increases and is profitable for fishermen on the Tanggamus coast. Making a fish meat shredding machine begins with designing using solid work and making technical drawings with details. The manufacture is carried out and then assembling and testing the performance of the shredder machine. The test results show that the shredder machine has been successfully made with a production capacity of up to 2 kg in 15 minutes. The whistling time of 15 minutes resulted in small and relatively uniform shreds of fish meat. Thus, the test results of the shredder machine can produce better cuts of meat and in a relatively short time Key words: machine; whistling; meat; fish; Floss
{"title":"Pembuatan Mesin Penyuir Ikan Sistem Roatry Untuk Produk Abon Ikan","authors":"Arinal Hamni","doi":"10.22236/metalik.v1i1.8463","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/metalik.v1i1.8463","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Background: Mesin penyuir daging ikan digunakan untuk meningkatkan nilai tambah produk, sehingga harga jual produk yang dihasilkan dari bahan baku ikan meningkat dan menguntungkan bagi nelayan di persisir pantai Tanggamus. Pembuatan mesin penyuir daging ikan diawali dengan perancangan menggunakan solid work dan membuat gambar teknik dengan ditailnya. Pembuatan dilakukan dan kemudian merakit serta melakukan pengujian terhadap performan mesin penyuir daging ikat. Hasil pengujian menunjukan bahan mesin penyuir daging ikan berhasil dibuat dengan kapasitas produksi hingga mencapai 2 kg dalam waktu 15 menit. Waktu penyuiran selama 15 menit menghasilkan suiran daging ikan berukuran kecil dan dengan ukuran yang relatif seragam. Dengan demikian hasil pengujian mesin penyuir daging dapat menghasilkan suiran daging yang lebih baik dan dalam waktu yang relatif pendek \u0000 Kata kunci: mesin; suiran; daging; ikan; abon \u0000 \u0000Abstract \u0000Background: Fish meat shredder machine is used to increase the added value of the product, so that the selling price of products produced from fish raw materials increases and is profitable for fishermen on the Tanggamus coast. Making a fish meat shredding machine begins with designing using solid work and making technical drawings with details. The manufacture is carried out and then assembling and testing the performance of the shredder machine. The test results show that the shredder machine has been successfully made with a production capacity of up to 2 kg in 15 minutes. The whistling time of 15 minutes resulted in small and relatively uniform shreds of fish meat. Thus, the test results of the shredder machine can produce better cuts of meat and in a relatively short time \u0000Key words: machine; whistling; meat; fish; Floss","PeriodicalId":142567,"journal":{"name":"METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132542387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-14DOI: 10.22236/metalik.v1i1.8458
I Wayan Sugita, Ferry Budhi Susetyo, Hanapi, Moh Sahal Rifai
Abstrak Re-Desain dan perbaikan furnace dengan konsumsi daya 5000Watt ini dilakukan untuk memperbaiki dan menambah bagian-bagian dari furnace yang sudah ada. Hal ini dilakukan agar furnace yang lama bisa disempurnakan secara kegunaannya. Dalam proses re-desain mempunyai beberapa tahapan yaitu diawali dengan tahap pembuatan sketsa gambar, ukuran rangka, ruang pembakaran, dan dilanjutkan pada tahap pembuatan gambar kerja. Selanjutnya adalah analisis perhitungan jumlah kalor yang dilirkan dan konsumsi listrik yang terpakai. Berdasarkan hasil dari proses pengujian furnace, dapat disimpulkan bahwa furnace yang telah di re-desain dan diperbaiki mampu bekerja secara maksimal. Suhu yang dihasilkan furnace mencapai 833°C dalam waktu 26 menit 34 detik. Abstract Re-design and repair of the furnace with a power consumption of 5000Watt was carried out to repair and add parts of the existing furnace. This is done so that the old furnace can be refined in its usefulness. In the re-design process, there are several stages, starting with the stage of making a sketch of the drawing, the size of the frame, the combustion chamber, and continuing at the stage of making working drawings. Next is the analysis of the calculation of the amount of heat released and the electricity consumption used. Based on the results of the furnace testing process, it can be concluded that the re-designed and repaired furnace is able to work optimally. The temperature produced by the furnace reaches 833°C within 26 minutes 34 second.
{"title":"Proses Re-Desain dan Perbaikan Furnace Dengan Daya 5000 W","authors":"I Wayan Sugita, Ferry Budhi Susetyo, Hanapi, Moh Sahal Rifai","doi":"10.22236/metalik.v1i1.8458","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/metalik.v1i1.8458","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Re-Desain dan perbaikan furnace dengan konsumsi daya 5000Watt ini dilakukan untuk memperbaiki dan menambah bagian-bagian dari furnace yang sudah ada. Hal ini dilakukan agar furnace yang lama bisa disempurnakan secara kegunaannya. Dalam proses re-desain mempunyai beberapa tahapan yaitu diawali dengan tahap pembuatan sketsa gambar, ukuran rangka, ruang pembakaran, dan dilanjutkan pada tahap pembuatan gambar kerja. Selanjutnya adalah analisis perhitungan jumlah kalor yang dilirkan dan konsumsi listrik yang terpakai. Berdasarkan hasil dari proses pengujian furnace, dapat disimpulkan bahwa furnace yang telah di re-desain dan diperbaiki mampu bekerja secara maksimal. Suhu yang dihasilkan furnace mencapai 833°C dalam waktu 26 menit 34 detik. \u0000Abstract \u0000Re-design and repair of the furnace with a power consumption of 5000Watt was carried out to repair and add parts of the existing furnace. This is done so that the old furnace can be refined in its usefulness. In the re-design process, there are several stages, starting with the stage of making a sketch of the drawing, the size of the frame, the combustion chamber, and continuing at the stage of making working drawings. Next is the analysis of the calculation of the amount of heat released and the electricity consumption used. Based on the results of the furnace testing process, it can be concluded that the re-designed and repaired furnace is able to work optimally. The temperature produced by the furnace reaches 833°C within 26 minutes 34 second.","PeriodicalId":142567,"journal":{"name":"METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122359146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-14DOI: 10.22236/metalik.v1i1.8423
Rizky Nugroho, Handi, Yusrizal, Didik Sugiyanto
Uji coba alat dilakukan untuk mengetahui apakah produk sudah sesuai dengan tujuan yaitu dapat mengurangi resiko ganggunan fisik atau tidak nyaman saat pngujian alat tersebut. Evaluasi produk dilakukan dengan uji ciba produk kepada pengguna dalam uji coba alat uji metalografi yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Teknik sehingga, benar-benar diperoleh hasil yang diinginkan. Dari setiap anailisis QFD untuk tiap kebutuhan konsumen, yang dianggap sangat penting yaitu material rangka yang kuat tapi memiliki bobot yang ringan, tingkat kesulitan persentase tertinggi yaitu pada bagian rangka meja 25%, pada tingkat kepentingan yaitu pada bagian rangka meja 33%, dan pada perkiraan biaya yaitu pada alat bagian rangka 50%
{"title":"Perancangan Produk Mesin Uji Metalografi Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)","authors":"Rizky Nugroho, Handi, Yusrizal, Didik Sugiyanto","doi":"10.22236/metalik.v1i1.8423","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/metalik.v1i1.8423","url":null,"abstract":"Uji coba alat dilakukan untuk mengetahui apakah produk sudah sesuai dengan tujuan yaitu dapat mengurangi resiko ganggunan fisik atau tidak nyaman saat pngujian alat tersebut. Evaluasi produk dilakukan dengan uji ciba produk kepada pengguna dalam uji coba alat uji metalografi yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Teknik sehingga, benar-benar diperoleh hasil yang diinginkan. \u0000Dari setiap anailisis QFD untuk tiap kebutuhan konsumen, yang dianggap sangat penting yaitu material rangka yang kuat tapi memiliki bobot yang ringan, tingkat kesulitan persentase tertinggi yaitu pada bagian rangka meja 25%, pada tingkat kepentingan yaitu pada bagian rangka meja 33%, dan pada perkiraan biaya yaitu pada alat bagian rangka 50%","PeriodicalId":142567,"journal":{"name":"METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121947096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-14DOI: 10.22236/metalik.v1i1.8464
Vazri Muharom, Rifky
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolator dari ketiga bahan (kayu, karet dan styrofoam) yang akan menghasilkan isolator panas yang baik pada termoelektrik. Penelitian ini dilakukan di lantai terbuka Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA di Jakarta, Indonesia antara Maret-Oktober 2019 dengan menggunakan 3 termoelektrik. Harapan dari percobaan ini adalah untuk menghasilkan listrik yang paling banyak dari ketiga bahan tersebut Kata kunci: panduan; tulisan; format; judul Abstract The purpose of this experiment is to get insulator from all three material (wood, rubber and styrofoam) which will produce a good heat insulator on thermoelectric. This research was conducted on the open floor at the Faculty of Engineering, University Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA in Jakarta, Indonesia between March-October 2019 by using 3 thermoelectric. The hope of this experiment is to produce the most electricity from the three materials Keywords: Thermal conductivity, Heat Tranfer, Isolator, Thermoelectric
摘要 本研究的目的是从三种材料(木材、橡胶和发泡胶)中获得绝缘体,从而在热电中产生良好的热绝缘体。本研究于 2019 年 3 月至 10 月期间在印度尼西亚雅加达穆罕默迪亚大学(Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA)工程学院的开放楼层进行,使用了 3 种热电材料。Keywords: guide; writing; format; title Abstract The purpose of this experiment is to get insulator from all three materials (wood, rubber and styrofoam) which will produce a good heat insulator on thermoelectrics.本研究于 2019 年 3 月至 10 月期间在印度尼西亚雅加达穆罕默迪亚大学工程学院的开放地板上进行,使用了 3 种热电材料。该实验希望利用三种材料产生最多的电力:热传导、热传递、绝缘体、热电
{"title":"Pengaruh Sifat Konduktivitas Termal Material Isolator (Kayu, Karet Dan Styrofoam) Terhadap Perpindahan Panas Dan Daya Keluaran Sistem Generator Thermoelectric","authors":"Vazri Muharom, Rifky","doi":"10.22236/metalik.v1i1.8464","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/metalik.v1i1.8464","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolator dari ketiga bahan (kayu, karet dan styrofoam) yang akan menghasilkan isolator panas yang baik pada termoelektrik. Penelitian ini dilakukan di lantai terbuka Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA di Jakarta, Indonesia antara Maret-Oktober 2019 dengan menggunakan 3 termoelektrik. Harapan dari percobaan ini adalah untuk menghasilkan listrik yang paling banyak dari ketiga bahan tersebut \u0000Kata kunci: panduan; tulisan; format; judul \u0000 \u0000Abstract \u0000The purpose of this experiment is to get insulator from all three material (wood, rubber and styrofoam) which will produce a good heat insulator on thermoelectric. This research was conducted on the open floor at the Faculty of Engineering, University Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA in Jakarta, Indonesia between March-October 2019 by using 3 thermoelectric. The hope of this experiment is to produce the most electricity from the three materials \u0000 Keywords: Thermal conductivity, Heat Tranfer, Isolator, Thermoelectric","PeriodicalId":142567,"journal":{"name":"METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134351323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-14DOI: 10.22236/metalik.v1i1.8459
Fauzan Fikrat Winata, Agus Fikri, M Mujirudin
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hasil electroplating krom terhadap ketebalan dan kekerasan pada jari-jari sepeda motor yang telah di-electroplating nikel. Penelitian ini dilakukan ruang laboratorium PT.Enkei Indonesia dan PT. Murni Cahaya Pratama bekasi, Jawa barat, Indonesia antara Januari - Maret 2021 dengan menggunakan pelapisan electroplating krom, jari-jari sepeda motor terbuat dari material baja st37 yang sudah dilakukan pelapisan electroplating nikel, kemudian electroplating krom. Parameter penelitian adalah kuat arus pencelupan 4A, 6A, dan 8A. Pengujian yang dilakukan adalah ketebalan, kekerasan, struktur makro dan struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kuat arus terhadap pelapisan electroplating menghasilkan nilai tertinggi ketebalan dengan rata-rata 26,77 μm, struktur mikro bersifat tahan korosi dan non magnetic, struktur makro menunjukkan hasil bercak hitam berindikasi cacat seperti porositi dan nilai tertinggi kekerasan dengan rata- rata 4H. Abstract The purpose of this study was to determine the effect of chrome electroplating on the thickness and hardness of the spokes of a motorcycle wich has been electroplating nikel. This research was conducted in the laboratory room of PT. Enkei Indonesia and PT. Murni Cahaya Pratama Bekasi, West Java, Indonesia between January - March 2021 using nickel-chrome electroplating, the spokes of the motorcycle are made of st37 steel which has been electroplated with nickel, then electroplated with chrome. The parameters of the research were 4A, 6A, and 8A immersion currents. The tests carried out are thickness, hardness, macro structure and micro structure. The results showed that the effect of the strong current on the electroplating coating resulted in the highest value of thickness with an average of 26.77µm, the microstructure was corrosion resistant and non-magnetic, the macro structure showed the results of black spots indicating defects such as porosity and the highest value of hardness with an average 4H
这项研究的目的的抽象意义是确定铬电镀对摩托车的厚度和半径的硬度的影响。该研究是在2021年1月至3月间,印度尼西亚爪哇岛西爪哇岛PT.Enkei和纯光小学贝卡西。研究参数是强浸电流4A、6A和8A。测试进行了厚度、硬度、宏观结构和微结构。强大电流研究结果表明,影响electroplating产生最高分涂层的厚度平均26.77μm,耐腐蚀的微观结构和非磁性,有这种残疾的宏观结构显示了黑点是porositi和平均4H最高分暴力。这项研究的目的是确定大腿和坐骨神经痛中chrome电镀的效果。这个research was conducted实验室室》在印尼PT . Enkei纯粹和PT .光明小学Bekasi印尼西爪哇,一月之间用nickel-chrome 2021 -马奇electroplating spokes》,摩托车是st37钢铁的制造,这已经和镍,然后一起electroplated electroplated chrome。研究的参数分别是4A、6A和8A闪烁的电流。经受考验的是thickness, hardness, macro structure和micro structure。效应》The results那里那强壮的当前《electroplating涂料resulted in thickness with an之最高价值的平均26 . 77µm, microstructure是corrosion resistant和non-magnetic results》《宏vesalius那里,黑色斑点indicating defects美国如此porosity 4H和hardness with an平均最高价值》
{"title":"Pengaruh Electroplating Krom Terhadap Ketebalan Dan Kekerasan Lapisan Pada Jari-Jari Sepeda Motor Yang Telah Di-Electroplating Nikel","authors":"Fauzan Fikrat Winata, Agus Fikri, M Mujirudin","doi":"10.22236/metalik.v1i1.8459","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/metalik.v1i1.8459","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hasil electroplating krom terhadap ketebalan dan kekerasan pada jari-jari sepeda motor yang telah di-electroplating nikel. Penelitian ini dilakukan ruang laboratorium PT.Enkei Indonesia dan PT. Murni Cahaya Pratama bekasi, Jawa barat, Indonesia antara Januari - Maret 2021 dengan menggunakan pelapisan electroplating krom, jari-jari sepeda motor terbuat dari material baja st37 yang sudah dilakukan pelapisan electroplating nikel, kemudian electroplating krom. Parameter penelitian adalah kuat arus pencelupan 4A, 6A, dan 8A. Pengujian yang dilakukan adalah ketebalan, kekerasan, struktur makro dan struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kuat arus terhadap pelapisan electroplating menghasilkan nilai tertinggi ketebalan dengan rata-rata 26,77 μm, struktur mikro bersifat tahan korosi dan non magnetic, struktur makro menunjukkan hasil bercak hitam berindikasi cacat seperti porositi dan nilai tertinggi kekerasan dengan rata- rata 4H. \u0000 \u0000Abstract \u0000The purpose of this study was to determine the effect of chrome electroplating on the thickness and hardness of the spokes of a motorcycle wich has been electroplating nikel. This research was conducted in the laboratory room of PT. Enkei Indonesia and PT. Murni Cahaya Pratama Bekasi, West Java, Indonesia between January - March 2021 using nickel-chrome electroplating, the spokes of the motorcycle are made of st37 steel which has been electroplated with nickel, then electroplated with chrome. The parameters of the research were 4A, 6A, and 8A immersion currents. The tests carried out are thickness, hardness, macro structure and micro structure. The results showed that the effect of the strong current on the electroplating coating resulted in the highest value of thickness with an average of 26.77µm, the microstructure was corrosion resistant and non-magnetic, the macro structure showed the results of black spots indicating defects such as porosity and the highest value of hardness with an average 4H","PeriodicalId":142567,"journal":{"name":"METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik","volume":"314 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115630319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-14DOI: 10.22236/metalik.v1i1.8462
Sopiyan, Muhammad Iqbal, Ferry Budhi Susetyo
Abstrak Pada bagian atas cat warna juga dilapisi kembali dengan campuran varnish dan solvent dengan tujuan melindungi dari panas terik matahari serta polutan lainnya. Untuk itu akan dilakukan penelitan variasi temperatur pengeringan untuk melihat karakteristik seperti: kekilapan, kemampuan bending, dan daya lekat. Pelat SPCC dipotong kemudian dilakukan proses pengecatan epoxy dan keringkan. Kemudian dilanjutkan dengan pengecatan dengan warna hitam dan keringkan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian varnish dengan komposisi varnish dan solvent sebanyak 1:0,3. Setelah selesai kemudian dioven dengan variasi temperatur 40, 60, dan 80˚C selama 25 menit. Temperatur 40˚C menghasilkan kekilapan paling tinggi yaitu 98,9 GU, daya rekat baik karena tidak ada cat yang terkelupas serta hasil bending yang bagus karena tidak ada retak. Kata kunci: kekilapan, temperatur, SPCC Abstract Varies drying temperature will be carried out to see the characteristics formed such as gloss, bending ability, and adhesion resistance. The SPCC plate was cut and then carried out an epoxy painting process and dried. Then proceed with painting by giving black color and drying. Then proceed with the provision of varnish with a composition of 1:0.3 varnish and solvent. After completion, it is then baked in an oven with temperature variations of 40, 60, and 80˚C for 25 minutes. The temperature of 40˚C produces the highest gloss, which is 98.9 GU, good adhesion because there is no peeling paint and good bending results because there are no cracks. Keywords: gloss, temperature, SPCC
油漆顶部的香味还会重新涂上varnish和solvent混合物,以保护晒伤和其他污染物。因此,我们将对干燥温度变化进行研究,了解其特点:古怪、弯曲能力和粘性。SPCC板被切割,然后进行环氧造化和干燥过程。然后用颜色和颜色染干。然后用1。3的组成和1。完成后dioven变化,温度控制在40、60和80˚C 25分钟。最高温度40˚C产生kekilapan即98,9固的黏合剂,很好,因为没有剥落的油漆和弯曲的结果很好,因为没有断裂的声音。关键字:SPCC的盘子被割伤,然后被蚀刻和提取。然后用颜色和干漆进行加工。然后以1:0 3的不足进行审判。之后补全,是和温度然后烤箱烤in an variations of 40、60、80和˚C为25分钟。《最高的温度40 C˚produces光泽度,哪种是98。9固,祝adhesion因为没有剥皮是油漆和祝及时results,因为有些不裂缝。光泽,温度,SPCC
{"title":"Pengaruh Variasi Temperatur Pengeringan Terhadap Daya Kilap Cat Pada Komponen Kendaraan Bermotor","authors":"Sopiyan, Muhammad Iqbal, Ferry Budhi Susetyo","doi":"10.22236/metalik.v1i1.8462","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/metalik.v1i1.8462","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pada bagian atas cat warna juga dilapisi kembali dengan campuran varnish dan solvent dengan tujuan melindungi dari panas terik matahari serta polutan lainnya. Untuk itu akan dilakukan penelitan variasi temperatur pengeringan untuk melihat karakteristik seperti: kekilapan, kemampuan bending, dan daya lekat. Pelat SPCC dipotong kemudian dilakukan proses pengecatan epoxy dan keringkan. Kemudian dilanjutkan dengan pengecatan dengan warna hitam dan keringkan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian varnish dengan komposisi varnish dan solvent sebanyak 1:0,3. Setelah selesai kemudian dioven dengan variasi temperatur 40, 60, dan 80˚C selama 25 menit. Temperatur 40˚C menghasilkan kekilapan paling tinggi yaitu 98,9 GU, daya rekat baik karena tidak ada cat yang terkelupas serta hasil bending yang bagus karena tidak ada retak. \u0000 \u0000Kata kunci: kekilapan, temperatur, SPCC \u0000 \u0000Abstract \u0000Varies drying temperature will be carried out to see the characteristics formed such as gloss, bending ability, and adhesion resistance. The SPCC plate was cut and then carried out an epoxy painting process and dried. Then proceed with painting by giving black color and drying. Then proceed with the provision of varnish with a composition of 1:0.3 varnish and solvent. After completion, it is then baked in an oven with temperature variations of 40, 60, and 80˚C for 25 minutes. The temperature of 40˚C produces the highest gloss, which is 98.9 GU, good adhesion because there is no peeling paint and good bending results because there are no cracks. \u0000 \u0000Keywords: gloss, temperature, SPCC","PeriodicalId":142567,"journal":{"name":"METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125569609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}