Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Mekar Kota Kendari berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Puskesmas dan tenaga medis di Puskesmas Mekar bahwa masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mekar belum mendapatkan edukasi tentang penyakit dermatitis kontak terutama dalam mengenali, mencegah dan menanggulangi penyakit tersebut. Berdasarkan hasil survey diatas, maka diperlukan edukasi tentang penyakit dermatitis kontak di wilayah kerja Puskesmas Mekar Kota Kendari. Edukasi yang akan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Melalui metode ini diharapkan dapat menambah pemahaman kepada masyarakat dalam mengenal, mencegah dan menanggulangi penyakit dermatitis kontak ini.Perawatan anak di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan stress, baik bagi anak maupun bagi orangtua. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit itu sendiri merupakan penyebab stress bagi anak dan orangtuanya, baik lingkungan fisik rumah sakit, petugas kesehatan, maupun lingkungan sosial. Perasaan seperti takut, cemas, tegang, nyeri, dan perasaan yang tidak menyenangkan lainnya. Untuk itu anak memerlukan media yang dapat mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu berkerjasama dengan petugas kesehatan selama dalam perawatan. Media yang paling efektif adalah melalui kegiatan bermain. Permainan yang terapeutik didasari oleh pandangan bahwa bermain bagi anak merupakan aktivitas yang sehat dan diperlukan untuk kelangsungan tumbuh kembang anak .
{"title":"Pelatihan Terapi Bermain Menyusun Puzzle Pada Perawat Untuk Mengatasi Kecemasan Pada Anak Pra Sekolah Di Ruang Perawatan Anak Rsud Abunawas Kota Kendari","authors":"Wa Ode Aisa Zoahira, Anisa Purnamasar","doi":"10.54883/japmw.v1i1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.54883/japmw.v1i1.6","url":null,"abstract":"Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Mekar Kota Kendari berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Puskesmas dan tenaga medis di Puskesmas Mekar bahwa masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mekar belum mendapatkan edukasi tentang penyakit dermatitis kontak terutama dalam mengenali, mencegah dan menanggulangi penyakit tersebut. Berdasarkan hasil survey diatas, maka diperlukan edukasi tentang penyakit dermatitis kontak di wilayah kerja Puskesmas Mekar Kota Kendari. Edukasi yang akan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Melalui metode ini diharapkan dapat menambah pemahaman kepada masyarakat dalam mengenal, mencegah dan menanggulangi penyakit dermatitis kontak ini.Perawatan anak di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan stress, baik bagi anak maupun bagi orangtua. Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit itu sendiri merupakan penyebab stress bagi anak dan orangtuanya, baik lingkungan fisik rumah sakit, petugas kesehatan, maupun lingkungan sosial. Perasaan seperti takut, cemas, tegang, nyeri, dan perasaan yang tidak menyenangkan lainnya. Untuk itu anak memerlukan media yang dapat mengekspresikan perasaan tersebut dan mampu berkerjasama dengan petugas kesehatan selama dalam perawatan. Media yang paling efektif adalah melalui kegiatan bermain. Permainan yang terapeutik didasari oleh pandangan bahwa bermain bagi anak merupakan aktivitas yang sehat dan diperlukan untuk kelangsungan tumbuh kembang anak .","PeriodicalId":159419,"journal":{"name":"Jurnal Anoa Pengabdian Mandala Waluya","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123144009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sitti Masriwati, Wa Ode Rahmadania, Asrie Novianti
Coronavirus Disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara. Permasalahan di masyarakat khususnya di daerah pesisir pantai kelurahan poasia wilayah kerja puskesmas Abeli, masih banyak yang belum paham tentang protokol kesehatan pencegahan penularan covid19 ini sehingga masih banyak warga/masyarakat yang belum menggunakan masker ketika keluar rumah, jarang mencuci tangan pakai sabun, dan tidak menerapkan pyshical distancing (jaga jarak). Oleh karena itu, Tim melakukan Edukasi Protokol Kesehatan Pencegahan Virus Corona (Covid-19) Dan Donasi Masker Untuk Masyarakat Daerah Pesisir Pantai dengan metode ceramah dan diskusi serta menggunakan poster dan leaflet untuk menajadi pegangan masyarakat. Berdasarkan dari pemberian edukasi ini, masyarakat yang ikut berpartisipasi telah memahami tentang protokol kesehatan pencegahan COVID-19 terutama tentang 3M (mencuci tangan, Menjaga jarak dan Menggunakan Masker) dan mendapatkan masker yang bisa digunakan sebagai salah satu cara/langkah meminimalisir penularan Covid-19.
{"title":"Edukasi Protokol Kesehatan Pencegahan Virus Corona (Covid-19) Dan Donasi Masker Untuk Masyarakat Daerah Pesisir Pantai","authors":"Sitti Masriwati, Wa Ode Rahmadania, Asrie Novianti","doi":"10.54883/japmw.v1i1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.54883/japmw.v1i1.10","url":null,"abstract":"Coronavirus Disease merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara. Permasalahan di masyarakat khususnya di daerah pesisir pantai kelurahan poasia wilayah kerja puskesmas Abeli, masih banyak yang belum paham tentang protokol kesehatan pencegahan penularan covid19 ini sehingga masih banyak warga/masyarakat yang belum menggunakan masker ketika keluar rumah, jarang mencuci tangan pakai sabun, dan tidak menerapkan pyshical distancing (jaga jarak). Oleh karena itu, Tim melakukan Edukasi Protokol Kesehatan Pencegahan Virus Corona (Covid-19) Dan Donasi Masker Untuk Masyarakat Daerah Pesisir Pantai dengan metode ceramah dan diskusi serta menggunakan poster dan leaflet untuk menajadi pegangan masyarakat. Berdasarkan dari pemberian edukasi ini, masyarakat yang ikut berpartisipasi telah memahami tentang protokol kesehatan pencegahan COVID-19 terutama tentang 3M (mencuci tangan, Menjaga jarak dan Menggunakan Masker) dan mendapatkan masker yang bisa digunakan sebagai salah satu cara/langkah meminimalisir penularan Covid-19.","PeriodicalId":159419,"journal":{"name":"Jurnal Anoa Pengabdian Mandala Waluya","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121367473","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
diantaranya kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis, pencarian identitas dan membentuk hubungan baru. Stimulus yang termasuk peristiwa antara lain ujian atau tes bagi pelajar, kematian seseorang yang dicintai dan lain sebagainya. Adapun stimulus yang termasuk objek di antaranya suatu peraturan yang berat, tuntutan pekerjaan atau tugas diluar kemampuan dan lain sebagainyaStres remaja di Kendari cukup tinggi. Damayanti (2015), mengatakan survei menunjukkan 44% pelajar merasa stres menghadapi ujian dan tugas. Di Kendari tingkat stres remaja menjelang Ujian Nasional sangat tinggi, sedangkan 12% diliputi kegalauan akibat rasa takut tidak naik kelas. Faktor lain karena para pelajar merasa bingung mencari sekolah lanjutan yang lebih tinggi. Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Kejuruan (SMK) masih menjadi hal menakutkan para pelajar dan tingkat stres pelajar sangat tinggi.Keterampilan mengenal dan mengelola emosi untuk remaja dapat dikembangkan dengan mengambil nilai-nilai hidup yang menjadi panutan para pendidik atau orang tua dan juga menjadi nilai-nilai hidup remaja. Apakah kita menggunakan nilai-nilai spiritual ataupun aneka ragam nilai-nilai budaya Indonesia yang sesuai. Keadaan yang menimbulkan stress pada remaja ini seringkali tidak dapat dihindari, karena itu yang perlu dipikirkan oleh para orang tua atau pendidik adalah bagaimana cara terbaik membantu remaja mengatasi stress tersebut. Motivasi utama tulisan ini adalah memberikan informasi pentingnya mengajarkan keterampilan mengenal dan mengelola emosi pada remaja sebagai keterampilan hidup yang mempunyai nilai.
{"title":"Pelatihan keterampilan pengelolaan emosi bagi siswa Di SMKS kesehatan kendari","authors":"Nawawi, Indra","doi":"10.54883/japmw.v1i1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.54883/japmw.v1i1.8","url":null,"abstract":"diantaranya kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis, pencarian identitas dan membentuk hubungan baru. Stimulus yang termasuk peristiwa antara lain ujian atau tes bagi pelajar, kematian seseorang yang dicintai dan lain sebagainya. Adapun stimulus yang termasuk objek di antaranya suatu peraturan yang berat, tuntutan pekerjaan atau tugas diluar kemampuan dan lain sebagainyaStres remaja di Kendari cukup tinggi. Damayanti (2015), mengatakan survei menunjukkan 44% pelajar merasa stres menghadapi ujian dan tugas. Di Kendari tingkat stres remaja menjelang Ujian Nasional sangat tinggi, sedangkan 12% diliputi kegalauan akibat rasa takut tidak naik kelas. Faktor lain karena para pelajar merasa bingung mencari sekolah lanjutan yang lebih tinggi. Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Kejuruan (SMK) masih menjadi hal menakutkan para pelajar dan tingkat stres pelajar sangat tinggi.Keterampilan mengenal dan mengelola emosi untuk remaja dapat dikembangkan dengan mengambil nilai-nilai hidup yang menjadi panutan para pendidik atau orang tua dan juga menjadi nilai-nilai hidup remaja. Apakah kita menggunakan nilai-nilai spiritual ataupun aneka ragam nilai-nilai budaya Indonesia yang sesuai. Keadaan yang menimbulkan stress pada remaja ini seringkali tidak dapat dihindari, karena itu yang perlu dipikirkan oleh para orang tua atau pendidik adalah bagaimana cara terbaik membantu remaja mengatasi stress tersebut. Motivasi utama tulisan ini adalah memberikan informasi pentingnya mengajarkan keterampilan mengenal dan mengelola emosi pada remaja sebagai keterampilan hidup yang mempunyai nilai.","PeriodicalId":159419,"journal":{"name":"Jurnal Anoa Pengabdian Mandala Waluya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128426885","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98% disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi dan anak-anak terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. Kegiatan pengabdian masyarakat melalui penyuluhan sebagai upaya pencegahan dan pengobatan penyakit ISPA kepada para orang tua yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Abeli. Edukasi yang diberikan melalui penyuluhan tentang pencegahan ISPA pada anak dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pada orang tua terkait cara mencegah dan mengobati penyakit ISPA pada anak. Hasil pengabdian masyarakat ini menghasilkan adanya transfer knowledge dari kedua belah pihak, dimana perlu dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun dan air maupun menggunakan antiseptik serta mengatur pola makan yang sehat dan bernutrisi bagi anak khususnya yang memiliki berat badan kurang. Kesimpulan bahwa penyuluhan kepada para orang tua yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Abeli merupakan salah satu upaya dalam melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit ISPA terutama pada balita dan anak-anak. Bahwa saatnya mengambil langkah cepat melakukan perubahan dalam mencegah sedini mungkin dampak dari penyakit ISPA dengan menerapkan erilaku hidup bersih dan sehat dan mengatur pola makan yang sehat dan bernutrisi bagi anak.
{"title":"Penyuluhan Tentang Pencegahan Penyakit Ispa Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari","authors":"Anisa Purnamasari, Zoahira Wa Ode Aisa, Lisnawati, Sitti Masriwati, Nazaruddin, Islamiyah","doi":"10.54883/japmw.v1i1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.54883/japmw.v1i1.9","url":null,"abstract":"ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98% disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi dan anak-anak terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. Kegiatan pengabdian masyarakat melalui penyuluhan sebagai upaya pencegahan dan pengobatan penyakit ISPA kepada para orang tua yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Abeli. Edukasi yang diberikan melalui penyuluhan tentang pencegahan ISPA pada anak dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pada orang tua terkait cara mencegah dan mengobati penyakit ISPA pada anak. Hasil pengabdian masyarakat ini menghasilkan adanya transfer knowledge dari kedua belah pihak, dimana perlu dilakukannya perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun dan air maupun menggunakan antiseptik serta mengatur pola makan yang sehat dan bernutrisi bagi anak khususnya yang memiliki berat badan kurang. Kesimpulan bahwa penyuluhan kepada para orang tua yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Abeli merupakan salah satu upaya dalam melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit ISPA terutama pada balita dan anak-anak. Bahwa saatnya mengambil langkah cepat melakukan perubahan dalam mencegah sedini mungkin dampak dari penyakit ISPA dengan menerapkan erilaku hidup bersih dan sehat dan mengatur pola makan yang sehat dan bernutrisi bagi anak.","PeriodicalId":159419,"journal":{"name":"Jurnal Anoa Pengabdian Mandala Waluya","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134348547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nazaruddin, Anisa Purnamasari, Wa Ode Aisa Zoahira, Lisnawati, Harmin
Data Puskesmas Katobu menunjukan jumlah pasien dengan asma bronkhial dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 jumlah pasien sebanyak 43 orang, tahun 2020 sebanyak 49 orang dan tahun 2021 sebanyak 55 orang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan kekambuhan asma terhadap peningkatan pengetahuan penderita asma bronkhial di wilayah kerja puskesmas katobu kabupaten muna.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pre eksperimental dengan design pre test dan post test (one group pretest-postest). Jumlah populasi penelitian ini adalah 22 orang. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan di dapatkan jumlah sampel sebanyak 22 orang. Menggunakan metode analisis Uji Paired T Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai t adalah 21.498 dengan nilai sig adalah 0.000 dan lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Dengan demikian maka H0 di tolak dan Ha di terima, yang berarti bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan kekambuhan asma terhadap peningkatan pengetahuan penderita asma bronkhial. Diharapkan kepada perawat untuk lebih meningkatkan perhatian kepada seluruh pasien khususnya penderita asma bronkhial dalam pemberian pelayanan kesehatan, baik dalam bentuk pengobatan maupun pemberian informasi atau penyuluhan kesehatan.
{"title":"Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pencegahan Kekambuhan Asma Terhadap Peningkatan Pengetahuan Penderita Asma Bronkhial Di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna","authors":"Nazaruddin, Anisa Purnamasari, Wa Ode Aisa Zoahira, Lisnawati, Harmin","doi":"10.54883/japmw.v1i1.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.54883/japmw.v1i1.7","url":null,"abstract":"Data Puskesmas Katobu menunjukan jumlah pasien dengan asma bronkhial dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2019 jumlah pasien sebanyak 43 orang, tahun 2020 sebanyak 49 orang dan tahun 2021 sebanyak 55 orang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan kekambuhan asma terhadap peningkatan pengetahuan penderita asma bronkhial di wilayah kerja puskesmas katobu kabupaten muna.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pre eksperimental dengan design pre test dan post test (one group pretest-postest). Jumlah populasi penelitian ini adalah 22 orang. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan di dapatkan jumlah sampel sebanyak 22 orang. Menggunakan metode analisis Uji Paired T Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai t adalah 21.498 dengan nilai sig adalah 0.000 dan lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Dengan demikian maka H0 di tolak dan Ha di terima, yang berarti bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pencegahan kekambuhan asma terhadap peningkatan pengetahuan penderita asma bronkhial. Diharapkan kepada perawat untuk lebih meningkatkan perhatian kepada seluruh pasien khususnya penderita asma bronkhial dalam pemberian pelayanan kesehatan, baik dalam bentuk pengobatan maupun pemberian informasi atau penyuluhan kesehatan.","PeriodicalId":159419,"journal":{"name":"Jurnal Anoa Pengabdian Mandala Waluya","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133682758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}