Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepribadian guru dengan kemerdekaan guru di Madrasah Ibtidaiyah. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan analisis dokumen. Teknik analisis data menurut Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kepribadian guru dengan kemerdekaan guru. Manajemen waktu menjadi tantangan bagi para guru terutama dalam membagi waktu antara pekerjaan di kantor, pekerjaan di rumah, dan menyelesaikan pendidikan bagi yang sedang melanjutkan pedidikan diperguruan tinggi. Sebagian guru juga menyatakan jika tugas seorang guru hanyalah mengajar sedangkan terkait rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. sehingga para guru sering mendapatkan rezeki yang tidak terduga sama sekali.
这项研究的目的是确定教师的人格和伊斯兰学校教师的独立关系。本研究采用描述性质的方法进行。这项研究的主题是MI al -异端寺庙三宝垄班宁老师。本研究的数据收集包括观察、采访和文件分析。根据Miles和Hubermen的数据分析技术,即数据还原、数据展示和推论。这项研究的结果是教师的个性和教师的自由之间存在联系。时间管理对教师来说是一个挑战,尤其是在把工作、家庭作业和完成高等教育的同时。一些教师还声称,教师的职责仅仅是教导,而供养是上帝的安排。这给了老师们意想不到的维持。
{"title":"HUBUNGAN KEPRIBADIAN GURU DENGAN KEMERDEKAAN GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH","authors":"Anisah Fifi Nurfajariyah","doi":"10.59698/nasir.v1i1.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.59698/nasir.v1i1.22","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kepribadian guru dengan kemerdekaan guru di Madrasah Ibtidaiyah. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru MI Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan analisis dokumen. Teknik analisis data menurut Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kepribadian guru dengan kemerdekaan guru. Manajemen waktu menjadi tantangan bagi para guru terutama dalam membagi waktu antara pekerjaan di kantor, pekerjaan di rumah, dan menyelesaikan pendidikan bagi yang sedang melanjutkan pedidikan diperguruan tinggi. Sebagian guru juga menyatakan jika tugas seorang guru hanyalah mengajar sedangkan terkait rezeki sudah diatur oleh Allah SWT. sehingga para guru sering mendapatkan rezeki yang tidak terduga sama sekali.","PeriodicalId":190290,"journal":{"name":"Nasir: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134250251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembiasaan ibadah sunah di pondok pesantren, implementasi pembiasaan etika sosial di pondok pesantren, dan implikasi implementasi pembiasaan ibadah sunah serta etika sosial di pondok pesantren. Pendekatan dalam penelitian ini adalah Kualitatif dengan jenis studi kasus. Lokasi penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Darul Qur’an Kabupaten Semarang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Implementasi pembiasaan ibadah sunah di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang yaitu melalui kegiatan puasa Senin Kamis, Sholat Tahajud, Sholat Qobliyyah Dan Ba’diyah, Manaqiban, Murojaah Al-Qur’an, Sholawatan, Tahlilan, Burdahan, Manaqiban, Dziba’iyyah, Dzikir Harian, Deresan Shubuh, Puasa Sunah Tarwiyah, Puasa Sunah Arofah, Puasa Sunah Asyuro, Puasa Sunah, dan Nishfu Sya’ban. (2) Implementasi pembiasaan etika sosial di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang yaitu melalui kegiatan mushofahah, etika berkendara, etika berpakaian, mengucapkan salam pada guru, tidak banyak bicara di depan guru, menunduk ketika guru berbicara, tidak membantah perintah guru, tidak menyangkal penjelasan guru, tidak bertanya-tanya kepada teman sebangku ketika guru mengajar, tidak mengumbar senyum pada guru saat guru sedang berbicara, tidak terang terangan menunjukkan perbedaan pendapat dengan guru, menarik pakaian guru ketika guru lelah, tidak bertanya di tengah perjalanan hingga guru tiba di rumah. Adapun strategi yang digunakan yaitu pembinaan, keteladanan, nasehat, pembiasaan, dan hukuman. (3). Implikasi implementasi pembiasaan ibadah sunah dan etika sosial di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang, yaitu: (a) Implikasi terhadap pembiasaan ibadah sunah adalah meningkatkan kedisiplinan santri dan iman taqwa santri. (b) implikasi terhadap etika sosial santri adalah meningkatkan akhlak mulia santri dan sopan santun.
{"title":"MODEL PEMBIASAAN IBADAH SUNAH DAN ETIKA SOSIAL PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN","authors":"Rosiana Alvis Safitri, Kata Kunci","doi":"10.59698/nasir.v1i1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.59698/nasir.v1i1.16","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembiasaan ibadah sunah di pondok pesantren, implementasi pembiasaan etika sosial di pondok pesantren, dan implikasi implementasi pembiasaan ibadah sunah serta etika sosial di pondok pesantren. Pendekatan dalam penelitian ini adalah Kualitatif dengan jenis studi kasus. Lokasi penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Darul Qur’an Kabupaten Semarang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (1) Implementasi pembiasaan ibadah sunah di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang yaitu melalui kegiatan puasa Senin Kamis, Sholat Tahajud, Sholat Qobliyyah Dan Ba’diyah, Manaqiban, Murojaah Al-Qur’an, Sholawatan, Tahlilan, Burdahan, Manaqiban, Dziba’iyyah, Dzikir Harian, Deresan Shubuh, Puasa Sunah Tarwiyah, Puasa Sunah Arofah, Puasa Sunah Asyuro, Puasa Sunah, dan Nishfu Sya’ban. (2) Implementasi pembiasaan etika sosial di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang yaitu melalui kegiatan mushofahah, etika berkendara, etika berpakaian, mengucapkan salam pada guru, tidak banyak bicara di depan guru, menunduk ketika guru berbicara, tidak membantah perintah guru, tidak menyangkal penjelasan guru, tidak bertanya-tanya kepada teman sebangku ketika guru mengajar, tidak mengumbar senyum pada guru saat guru sedang berbicara, tidak terang terangan menunjukkan perbedaan pendapat dengan guru, menarik pakaian guru ketika guru lelah, tidak bertanya di tengah perjalanan hingga guru tiba di rumah. Adapun strategi yang digunakan yaitu pembinaan, keteladanan, nasehat, pembiasaan, dan hukuman. (3). Implikasi implementasi pembiasaan ibadah sunah dan etika sosial di pondok pesantren Darul Qur’an Bringin Kabupaten Semarang, yaitu: (a) Implikasi terhadap pembiasaan ibadah sunah adalah meningkatkan kedisiplinan santri dan iman taqwa santri. (b) implikasi terhadap etika sosial santri adalah meningkatkan akhlak mulia santri dan sopan santun.","PeriodicalId":190290,"journal":{"name":"Nasir: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117197570","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Strategi Penanaman, nilai religius, Melalui Program, Pembiasaan Shalat, Dhuha DI Madrasah, Ibtidaiyah Mar’atussolikhah, Iai Sunan Giri, timbul secara otodidak, yang dapat, terjadi secara langsung, tanpa berifkir, atau melakukan pertimbangan, Sudut Pandang, yang lain serta, tidak diperlukan, motivasi dari orang
Akhlak merupakan hasil dari iman dan senantiasa dalam melaksanakan peribadahan. Selain itu akhlak merupakan suatu hal yang perlu di perhatikan khususnya ketika menjalani kehidupan di masyarakat. Tetapi kenyataannya, Madrasah masih jauh dari idealisme itu, masih banyak pelajar dari kalangan madrasah juga terkena kasus terkait dengan kemerosotan moral. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan program pembiasaan shalat Dhuha, nilai religius siswa, dan strategi penanaman nilai religius siswa melalui program pembiasaan shalat Dhuha. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif, kemudian peneliti memilih jenis penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini bertempat di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo. Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman, Teknik ini terbagi menjadi tiga macam cara yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menetapkan keabsahan data peneliti menggunakan teknik Triangulasi dan peningkatan ketekunan. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Pelaksanaan program pembiasaan shalat Dhuha di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo diawali dengan berwudhu sebelum melaksanakan shalat Dhuha, shalat Dhuha dilaksanakan dengan berjamaah, dan berdoa bersama setelah shalat Dhuha. (2) Nilai religius siswa di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo yaitu kedisiplinan siswa, tanggung jawab siswa, dan ketakziman siswa kepada guru. (3) Strategi penanaman nilai religius siswa melalui program pembiasan shalat Dhuha di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo menggunakan strategi keteladanan, hukuman, dan ganjaran.
{"title":"STRATEGI PENANAMAN NILAI RELIGIUS MELALUI PROGRAM PEMBIASAAN SHALAT DHUHA DI MADRASAH IBTIDAIYAH","authors":"Strategi Penanaman, nilai religius, Melalui Program, Pembiasaan Shalat, Dhuha DI Madrasah, Ibtidaiyah Mar’atussolikhah, Iai Sunan Giri, timbul secara otodidak, yang dapat, terjadi secara langsung, tanpa berifkir, atau melakukan pertimbangan, Sudut Pandang, yang lain serta, tidak diperlukan, motivasi dari orang","doi":"10.59698/nasir.v1i1.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.59698/nasir.v1i1.14","url":null,"abstract":"Akhlak merupakan hasil dari iman dan senantiasa dalam melaksanakan peribadahan. Selain itu akhlak merupakan suatu hal yang perlu di perhatikan khususnya ketika menjalani kehidupan di masyarakat. Tetapi kenyataannya, Madrasah masih jauh dari idealisme itu, masih banyak pelajar dari kalangan madrasah juga terkena kasus terkait dengan kemerosotan moral. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan program pembiasaan shalat Dhuha, nilai religius siswa, dan strategi penanaman nilai religius siswa melalui program pembiasaan shalat Dhuha. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif, kemudian peneliti memilih jenis penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini bertempat di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo. Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman, Teknik ini terbagi menjadi tiga macam cara yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menetapkan keabsahan data peneliti menggunakan teknik Triangulasi dan peningkatan ketekunan. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Pelaksanaan program pembiasaan shalat Dhuha di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo diawali dengan berwudhu sebelum melaksanakan shalat Dhuha, shalat Dhuha dilaksanakan dengan berjamaah, dan berdoa bersama setelah shalat Dhuha. (2) Nilai religius siswa di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo yaitu kedisiplinan siswa, tanggung jawab siswa, dan ketakziman siswa kepada guru. (3) Strategi penanaman nilai religius siswa melalui program pembiasan shalat Dhuha di MI Al-Jihad Karanggebang Jetis Ponorogo menggunakan strategi keteladanan, hukuman, dan ganjaran.","PeriodicalId":190290,"journal":{"name":"Nasir: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130672651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan keberagamaan anak, keberagamaan anak, dan strategi guru dalam mengembangkan keberagamaan anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis Fenomenologis. Data dari penelitian ini, penulis dapatkan dari dua sumber yaitu sumber primer dan sekunder. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan empat tekhnik pengambilan data antara lain wawancara, studi pustaka, angket (kuesioner) dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah menurut Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yaitu Triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Perkembangan dan keberagamaan anak yaitu terdapat teori yang mengemukan sumber kejiwaan manusia adalah teori monistik dan teori faculty. Fase dalam perkembangan adalah fase dongeng, fase kenyataan, dan fase individual. (2) Keberagamaan anak di MI Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang yaitu sekali dengan sifat wujud Allah, selalu melakukan shalat wajib lima kali dalam sehari, setiap saat selalu diawasi Allah, senantiasa membaca Al-Qur’an, dan senantiasa peduli terhadap teman. (3) Strategi guru dalam mengembangkan keberagamaan anak di MI Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang yaitu melakukan Pembinaan Akhlak, mengadakan kerjasama dengan wali siswa terkait dengan perkembangan keagamaan anak, menanamkan sikap disiplin dengan mengajak sholat dzuhur berjamaah, melakukan pembiasaan membaca surah pendek Juz Ama, dan menanamkan, menumbuhkan serta mengembangkan sikap keberagamaan pada anak.
本研究旨在确定儿童多样性和儿童多样性以及教师在发展儿童多样性方面的战略。所使用的研究类型是一种定性的表型方法。本研究的数据来自两个原始和次要来源。在本研究中,作者使用了四种数据检索技术,包括访谈、库研究、问卷调查和观察。根据迈尔斯和胡贝尔门(Miles and Hubermen)的数据分析技术,即数据缩减、数据演示和推论。数据的有效性是三角测量。这项研究的结果表明(1)儿童的发展和多样性,即人类精神病学的源泉,是一种欺骗理论和公证理论。进展阶段是童话阶段、现实阶段和个人阶段。(2)三宝垄达加达德班神殿的儿童的不同之处是一次以上帝的形象,每天必须进行五次祈祷,一直受到上帝的关注,一直在阅读古兰经,总是关心朋友。(3)教师在发展策略keberagamaan MI Al-Bidayah寺庙Bandungan县三宝垄就是孩子道德做辅导,与学生的监护人合作与发展相关的宗教灌输纪律态度,带孩子祈祷,做pembiasaan读莫科的马格里布苏拉短见鬼Ama,灌输,培育和养成keberagamaan在孩子身上。
{"title":"STRATEGI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEBERAGAMAAN ANAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH","authors":"Lia Adintya","doi":"10.59698/nasir.v1i1.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.59698/nasir.v1i1.20","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan keberagamaan anak, keberagamaan anak, dan strategi guru dalam mengembangkan keberagamaan anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis Fenomenologis. Data dari penelitian ini, penulis dapatkan dari dua sumber yaitu sumber primer dan sekunder. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan empat tekhnik pengambilan data antara lain wawancara, studi pustaka, angket (kuesioner) dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah menurut Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data yaitu Triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Perkembangan dan keberagamaan anak yaitu terdapat teori yang mengemukan sumber kejiwaan manusia adalah teori monistik dan teori faculty. Fase dalam perkembangan adalah fase dongeng, fase kenyataan, dan fase individual. (2) Keberagamaan anak di MI Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang yaitu sekali dengan sifat wujud Allah, selalu melakukan shalat wajib lima kali dalam sehari, setiap saat selalu diawasi Allah, senantiasa membaca Al-Qur’an, dan senantiasa peduli terhadap teman. (3) Strategi guru dalam mengembangkan keberagamaan anak di MI Al-Bidayah Candi Bandungan Kabupaten Semarang yaitu melakukan Pembinaan Akhlak, mengadakan kerjasama dengan wali siswa terkait dengan perkembangan keagamaan anak, menanamkan sikap disiplin dengan mengajak sholat dzuhur berjamaah, melakukan pembiasaan membaca surah pendek Juz Ama, dan menanamkan, menumbuhkan serta mengembangkan sikap keberagamaan pada anak.","PeriodicalId":190290,"journal":{"name":"Nasir: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127319628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}