Ikan patin merupakan salah satu ikan unggulan budidaya di Indonesia. Produksi ikan patin nasional pada tahun 2019 yaitu sebesar 1.149.400 ton. Pendederan merupakan tahap penting dalam pembenihan. Pada tahap ini sering terjadi kematian akibat perubahan lingkungan yang ekstrim. Pendederan ikan patin pada kolam terpal memiliki beberapa keunggulan yaitu biaya pembuatan murah, mudah dibuat dan dibongkar, serta dapat diterapkan di daerah lahan sempit. Tujuan dari kekeiatan ini adalah mengetahui pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan patin. Benih ditebar dengan ukuran 1 inci dengan jumlah tebar 7.200 ekor, dengan ukuran kolam 2m x 1m, pemberian pakan secara at satiation dengan frekunsi 3 x sehari (pagi, siang dan sore). Dari hasil pemeliharaan selama 21 hari didapat SR benih ikan patin mencapai 85%, pertumbuhan panjang akhir 2.1 inch (5.25), pertumbuhan bobot akhir 1.09 gram dan rata-rata laju pertumbuhan panjang harian 2.1% dan rata-rata laju pertumbuhan bobot harian mencapai 5.275%.
{"title":"Pendederan Ikan Patin Pangasius hypophthalmus di Kolam Terpal","authors":"Enny Destian, D. Hartono, Epro Barades","doi":"10.25181/PRN.V1I0.1462","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/PRN.V1I0.1462","url":null,"abstract":"Ikan patin merupakan salah satu ikan unggulan budidaya di Indonesia. Produksi ikan patin nasional pada tahun 2019 yaitu sebesar 1.149.400 ton. Pendederan merupakan tahap penting dalam pembenihan. Pada tahap ini sering terjadi kematian akibat perubahan lingkungan yang ekstrim. Pendederan ikan patin pada kolam terpal memiliki beberapa keunggulan yaitu biaya pembuatan murah, mudah dibuat dan dibongkar, serta dapat diterapkan di daerah lahan sempit. Tujuan dari kekeiatan ini adalah mengetahui pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan patin. Benih ditebar dengan ukuran 1 inci dengan jumlah tebar 7.200 ekor, dengan ukuran kolam 2m x 1m, pemberian pakan secara at satiation dengan frekunsi 3 x sehari (pagi, siang dan sore). Dari hasil pemeliharaan selama 21 hari didapat SR benih ikan patin mencapai 85%, pertumbuhan panjang akhir 2.1 inch (5.25), pertumbuhan bobot akhir 1.09 gram dan rata-rata laju pertumbuhan panjang harian 2.1% dan rata-rata laju pertumbuhan bobot harian mencapai 5.275%.","PeriodicalId":194570,"journal":{"name":"Jurnal Perikanan Terapan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115280160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemanfaatan sumberdaya perairan di teluk Hurun saat ini masih sangat potensial. Salah satu pemanfaatan sumberdaya perairan yaitu optimalisasi alat tangkap bubu lipat yang ekonomis dan ramah lingkungan. Penerapan alat tangkap ini diharapkan dapat memberikan gambaran potensi rajungan yang ada di teluk Hurun. Materi yang digunakan yaitu bubu lipat dan perlengkapan penangkapan lainnya. Penggunanaan alat tangkap bubu lipat menghasilkan tangkapan rajungan sebesar 88,98 kg (market size) dan 16,82 kg (under size) dengan jumlah yang diperolah masing-masing yaitu 916 ekor (market size) dan 358 ekor (under size).
{"title":"Penggunaan Alat Tangkap Bubu Lipat Terhadap Potensi Hasil Tangkapan Rajungan Portunus pelagicus di Teluk Hurun, Kabupaten Pesawaran","authors":"Aprilia Syah Putri, Rahmadi Aziz","doi":"10.25181/PRN.V1I0.1459","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/PRN.V1I0.1459","url":null,"abstract":"Pemanfaatan sumberdaya perairan di teluk Hurun saat ini masih sangat potensial. Salah satu pemanfaatan sumberdaya perairan yaitu optimalisasi alat tangkap bubu lipat yang ekonomis dan ramah lingkungan. Penerapan alat tangkap ini diharapkan dapat memberikan gambaran potensi rajungan yang ada di teluk Hurun. Materi yang digunakan yaitu bubu lipat dan perlengkapan penangkapan lainnya. Penggunanaan alat tangkap bubu lipat menghasilkan tangkapan rajungan sebesar 88,98 kg (market size) dan 16,82 kg (under size) dengan jumlah yang diperolah masing-masing yaitu 916 ekor (market size) dan 358 ekor (under size).","PeriodicalId":194570,"journal":{"name":"Jurnal Perikanan Terapan","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125938693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Potensi pengembangan budidaya ikan nila di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Salah satu pengembangan budidaya ikan nila yaitu dalam teknik penetasan telur ikan nila pada corong penetasan. Penerapan teknik ini diharapkan dapat meningkatkan daya tetas telur dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila semakin tinggi serta mempermudah pemanenan larva. Materi yang digunakan yaitu induk ikan nila strain JICA (Japan for International Cooperation Agency), corong penetasan berbentuk kerucut berukuran diameter 30 cm dan tinggi 45 cm dan perlengkapan pemijahan lainnya. Pengembangan teknik penetasan ikan nila menggunakan corong penetasan mengasilkan nilai derajat penetasan sebesar 90,6 % dan tingkat kelangsungan hidup benih sebesar 96,15 %.
{"title":"Teknik Penetasan Ikan Nila Oreochromis niloticus pada Corong Penetasan","authors":"Rahmadi Aziz, Mohammad Arif, Aldi Huda Verdian","doi":"10.25181/PRN.V1I0.1460","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/PRN.V1I0.1460","url":null,"abstract":"Potensi pengembangan budidaya ikan nila di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Salah satu pengembangan budidaya ikan nila yaitu dalam teknik penetasan telur ikan nila pada corong penetasan. Penerapan teknik ini diharapkan dapat meningkatkan daya tetas telur dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila semakin tinggi serta mempermudah pemanenan larva. Materi yang digunakan yaitu induk ikan nila strain JICA (Japan for International Cooperation Agency), corong penetasan berbentuk kerucut berukuran diameter 30 cm dan tinggi 45 cm dan perlengkapan pemijahan lainnya. Pengembangan teknik penetasan ikan nila menggunakan corong penetasan mengasilkan nilai derajat penetasan sebesar 90,6 % dan tingkat kelangsungan hidup benih sebesar 96,15 %.","PeriodicalId":194570,"journal":{"name":"Jurnal Perikanan Terapan","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121932398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-26DOI: 10.25181/peranan.v2i1.2203
Tulas Aprilia
Tingginya pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan semakin berkurangnya lahan pertanian dan perikanan, sementara di sisi lain permintaan akan bahan pangan semakin meningkat. Hal ini mendorong munculnya inovasi menciptakan budidaya pada lahan terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui survival rate ikan, laju pertumbuhan harian, feed convertion ratio, karakter media akuaponik, produktivitas sayuran serta kualitas air pada sistem akuaponik sebagai bentuk inovasi kulkas hidup. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan pangan di daerah sempit, padat penduduk, daerah sulit air dan daerah pasca bencana. Hasil yang didapatkan Survival Rate pada kepadatan ikan 5 kg/ember cukup baik yaitu 77-81%. Laju pertumbuhan bobot harian serta feed convertion ratio pada kepadatan ikan 5 kg/ember dengan frekuensi pakan satu kali lebih efektif dan menguntungkan. Karakter media akuaponik sistem kulkas hidup mempunyai banyak kelebihan yaitu: hemat air, sistemnya sederhana, tidak membutuhkan listrik, cocok untuk daerah minim lahan, biaya investasi murah, mudah di laksanakan, cocok untuk produksi rumah tangga, kepadatan ikan yang dipelihara cukup tinggi. Produktivitas sayuran kangkung juga baik dengan media tanam cukup menggunakan arang kayu, kepadatan tanaman cukup tinggi, dan jumlah pakan ikan yang rendah sudah mampu menghasilkan kangkung yang banyak dengan kualitas air yang cukup baik. Akuaponik sistem kulkas hidup dapat dijadikan pilihan solusi untuk ketersediaan pangan di daerah yang padat penduduk, daerah sulit air dan daerah pasca bencana. Kata kunci: Akuaponik, Kulkas hidup, Pangan, Pasca Bencana
{"title":"Sistem Akuaponik “Kulkas Hidup” Untuk Daerah Lahan Terbatas, Sulit Air dan Daerah Pasca Bencana","authors":"Tulas Aprilia","doi":"10.25181/peranan.v2i1.2203","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/peranan.v2i1.2203","url":null,"abstract":"Tingginya pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan semakin berkurangnya lahan pertanian dan perikanan, sementara di sisi lain permintaan akan bahan pangan semakin meningkat. Hal ini mendorong munculnya inovasi menciptakan budidaya pada lahan terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui survival rate ikan, laju pertumbuhan harian, feed convertion ratio, karakter media akuaponik, produktivitas sayuran serta kualitas air pada sistem akuaponik sebagai bentuk inovasi kulkas hidup. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan pangan di daerah sempit, padat penduduk, daerah sulit air dan daerah pasca bencana. Hasil yang didapatkan Survival Rate pada kepadatan ikan 5 kg/ember cukup baik yaitu 77-81%. Laju pertumbuhan bobot harian serta feed convertion ratio pada kepadatan ikan 5 kg/ember dengan frekuensi pakan satu kali lebih efektif dan menguntungkan. Karakter media akuaponik sistem kulkas hidup mempunyai banyak kelebihan yaitu: hemat air, sistemnya sederhana, tidak membutuhkan listrik, cocok untuk daerah minim lahan, biaya investasi murah, mudah di laksanakan, cocok untuk produksi rumah tangga, kepadatan ikan yang dipelihara cukup tinggi. Produktivitas sayuran kangkung juga baik dengan media tanam cukup menggunakan arang kayu, kepadatan tanaman cukup tinggi, dan jumlah pakan ikan yang rendah sudah mampu menghasilkan kangkung yang banyak dengan kualitas air yang cukup baik. Akuaponik sistem kulkas hidup dapat dijadikan pilihan solusi untuk ketersediaan pangan di daerah yang padat penduduk, daerah sulit air dan daerah pasca bencana. \u0000Kata kunci: Akuaponik, Kulkas hidup, Pangan, Pasca Bencana","PeriodicalId":194570,"journal":{"name":"Jurnal Perikanan Terapan","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122024011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Potensi pengembangan budidaya udang vaname di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Salah satu pengembangan budidaya udang vaname yaitu teknik pembesaran di keramba jaring apung dengan penambahan shelter. Penerapan teknik penambahan shelter ini diharapkan dapat mengatasi sifat kanibalisme pada udang vaname. Penerapan shelter pada budidaya udang vaname di keramba jaring apung (KJA) bertujuan untuk mengetahui respon terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan feed conversion ratio (FCR). Materi yang digunakan yaitu benih udang vaname, pakan udang, keramba jaring apung berukuran 3 x 3 m, waring berukuran 3 x 3 x 3 m, pemberat jaring berbobot 2 kg, tali tambang dan shelter berukuran 2 x 2 m, scopnet, timbangan digital, serta perlengkapan lainnya.. Pengembangan teknik teknik pembesaran di keramba jaring apung dengan penambahan shelter mengasilkan Average Daily Growth sebesar 0,8 gram/hari, tingkat kelangsungan hidup sebesar 18,2 %, dan Feed Convertion Ratio sebesar 3,6.
{"title":"Pembesaran Udang Vaname Litopenaeus vannamei di Keramba Jaring Apung dengan Penambahan Shelter","authors":"Trisia Virnanda, Pindo Witoko, Dian Febriani","doi":"10.25181/PRN.V1I0.1461","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/PRN.V1I0.1461","url":null,"abstract":"Potensi pengembangan budidaya udang vaname di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Salah satu pengembangan budidaya udang vaname yaitu teknik pembesaran di keramba jaring apung dengan penambahan shelter. Penerapan teknik penambahan shelter ini diharapkan dapat mengatasi sifat kanibalisme pada udang vaname. Penerapan shelter pada budidaya udang vaname di keramba jaring apung (KJA) bertujuan untuk mengetahui respon terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan feed conversion ratio (FCR). Materi yang digunakan yaitu benih udang vaname, pakan udang, keramba jaring apung berukuran 3 x 3 m, waring berukuran 3 x 3 x 3 m, pemberat jaring berbobot 2 kg, tali tambang dan shelter berukuran 2 x 2 m, scopnet, timbangan digital, serta perlengkapan lainnya.. Pengembangan teknik teknik pembesaran di keramba jaring apung dengan penambahan shelter mengasilkan Average Daily Growth sebesar 0,8 gram/hari, tingkat kelangsungan hidup sebesar 18,2 %, dan Feed Convertion Ratio sebesar 3,6.","PeriodicalId":194570,"journal":{"name":"Jurnal Perikanan Terapan","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126172320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Udang vaname Litopeneaus vannamei merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia dengan permintaan pasar yang cukup tinggi dan memiliki prospek pasar yang berkembang pesat. Kegiatan pembenihan meliputi persiapan wadah, pemeliharaan induk, pemijahan induk, pengeluaran telur, penetasan telur, pemeliharaan naupli, pemeliharaan larva/benur, kultur pakan alami, pengelolaan kualitas air, pencegahan hama dan penyakit, serta pemanenan larva/benur. Produktivitas dari satu induk udang vaname sebanyak 300.000 telur dengan FR 86% dan HR 85 %. Produksi dari kegiatan pembenihan dapat mencapai 2.607.428.880 ekor tahun-1 yang terdiri dari 360 siklus. Produksi yang dihasilkan dari kegiatan pembenihan yaitu post larva 4 dan 7 dengan SR 75 %.
{"title":"Manajemen Pembenihan Udang Vaname Litopenaeus vannamei di PT Central Proteina Prima, Kalianda, Lampung Selatan","authors":"Andri Iskandar, Afrizal Rizki, Andri Hendriana, Giri Maruto Darmawangsa, Abuzzar Abuzzar, Khoerullah Khoerullah, M. Muksin","doi":"10.25181/peranan.v2i1.1655","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/peranan.v2i1.1655","url":null,"abstract":"Udang vaname Litopeneaus vannamei merupakan komoditas ekspor unggulan Indonesia dengan permintaan pasar yang cukup tinggi dan memiliki prospek pasar yang berkembang pesat. Kegiatan pembenihan meliputi persiapan wadah, pemeliharaan induk, pemijahan induk, pengeluaran telur, penetasan telur, pemeliharaan naupli, pemeliharaan larva/benur, kultur pakan alami, pengelolaan kualitas air, pencegahan hama dan penyakit, serta pemanenan larva/benur. Produktivitas dari satu induk udang vaname sebanyak 300.000 telur dengan FR 86% dan HR 85 %. Produksi dari kegiatan pembenihan dapat mencapai 2.607.428.880 ekor tahun-1 yang terdiri dari 360 siklus. Produksi yang dihasilkan dari kegiatan pembenihan yaitu post larva 4 dan 7 dengan SR 75 %.","PeriodicalId":194570,"journal":{"name":"Jurnal Perikanan Terapan","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125159092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ikan koi merupakan salah satu komoditas ikan hias yang populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki daya tarik karena warnanya yang sangat indah dan sering dijadikan sebagai ikan kontes. Setiap tahunnya permintaan ikan koi terus meningkat baik di pasar dalam maupun di luar negeri, sehingga ikan ini memiliki prospek usaha yang menjanjikan. Salah satu prospeknya yaitu pada kegiatan pembenihan yang meliputi kegiatan persiapan wadah, pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva, pemeliharaan benih, pemeliharaan sangkal, pengelolaan kualitas air, pencegahan hama dan penyakit, serta pemanenan. Salah satu sentra pembenihan ikan koi yaitu Mizumi Farm yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat. Produktivitas ikan koi di lokasi tersebut diantaranya jumlah telur yang dihasilkan sekitar 116.452 butir, fertilization rate (FR) 81 %, hatching rate (HR) 75 %, survival rate (SR) larva 63%, SR benih/putihan sebesar 63% dan SR sangkal sebesar 74%. Ikan yang dihasilkan berjumlah 634 ekor dengan ukuran 5 cm. Pemasaran benih ikan koi di Mizumi Farm diantaranya mitra binaan, penghoby daerah Sukabumi dan kota lain.
{"title":"Metode Pembenihan Ikan koi Cyprinus carpio dalam menghasilkan benih berkualitas di Mizumi Koi Farm, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.","authors":"Andri Hendriana, Fajar Ridwansyah, Andri Iskandar, Asep Munawar, Deni Lugina","doi":"10.25181/peranan.v2i1.2186","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/peranan.v2i1.2186","url":null,"abstract":"Ikan koi merupakan salah satu komoditas ikan hias yang populer dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki daya tarik karena warnanya yang sangat indah dan sering dijadikan sebagai ikan kontes. Setiap tahunnya permintaan ikan koi terus meningkat baik di pasar dalam maupun di luar negeri, sehingga ikan ini memiliki prospek usaha yang menjanjikan. Salah satu prospeknya yaitu pada kegiatan pembenihan yang meliputi kegiatan persiapan wadah, pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva, pemeliharaan benih, pemeliharaan sangkal, pengelolaan kualitas air, pencegahan hama dan penyakit, serta pemanenan. Salah satu sentra pembenihan ikan koi yaitu Mizumi Farm yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat. Produktivitas ikan koi di lokasi tersebut diantaranya jumlah telur yang dihasilkan sekitar 116.452 butir, fertilization rate (FR) 81 %, hatching rate (HR) 75 %, survival rate (SR) larva 63%, SR benih/putihan sebesar 63% dan SR sangkal sebesar 74%. Ikan yang dihasilkan berjumlah 634 ekor dengan ukuran 5 cm. Pemasaran benih ikan koi di Mizumi Farm diantaranya mitra binaan, penghoby daerah Sukabumi dan kota lain.","PeriodicalId":194570,"journal":{"name":"Jurnal Perikanan Terapan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115355609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu terobosan untuk meningkatkan produksi udang adalah memanfaatkan laut dengan keramba jaring apung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan komposisi kimia dari udang putih (Litopenaeus vannamei) dan daging udang windu (Penaeus monodon) yang dibudidayakan di keramba jaring apung. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa daging udang putih memiliki kandungan protein dan abu yang lebih tinggi daripada daging udang windu. Komposisi langsung pada otot udang diatur oleh banyak faktor, termasuk spesies, tahap pertumbuhan, pakan dan musim.
{"title":"Komposisi Kimia Daging Udang Vanamei Dan Udang Windu Dengan Sistem Budidaya Keramba Jaring Apung","authors":"Aldi Huda Verdian, Pindo Witoko, Rahmadi Aziz","doi":"10.25181/PRN.V1I0.1479","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/PRN.V1I0.1479","url":null,"abstract":"Salah satu terobosan untuk meningkatkan produksi udang adalah memanfaatkan laut dengan keramba jaring apung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan komposisi kimia dari udang putih (Litopenaeus vannamei) dan daging udang windu (Penaeus monodon) yang dibudidayakan di keramba jaring apung. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa daging udang putih memiliki kandungan protein dan abu yang lebih tinggi daripada daging udang windu. Komposisi langsung pada otot udang diatur oleh banyak faktor, termasuk spesies, tahap pertumbuhan, pakan dan musim.","PeriodicalId":194570,"journal":{"name":"Jurnal Perikanan Terapan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115427850","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pertumbuhan ikan nila bergantung pada asupan nutrisi dalam pakan dan kualitas air selama masa pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor dalam pakan terhadap performa pertumbuhan ikan nila yang dibudidayakan dengan teknologi bioflok. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Metode yang digunakan yaitu menambahkan proporsi tepung daun kelor 0%, 4%, 6%, dan 8% ke dalam pakan komersial yang telah dihancurkan, kemudian pakan tersebut dicetak kembali (repelleting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata (P<0,05) pada penambahan tepung daun kelor ke dalam pakan terhadap performa pertumbuhan ikan nila. Penambahan tepung daun kelor 8% merupakan proporsi yang paling optimum karena memiliki performa pertumbuhan terbaik yaitu berat mutlak (18,6±1,47 g), panjang mutlak (3,76±0,41cm), pertumbuhan harian (0,31± 0,03 g/hari), dan konversi pakan (1,74± 0,08).
罗非鱼的生长取决于喂养过程中饲料中的营养摄入量和水的质量。这项研究的目的是确定饲料中加入牛油果淀粉对生长在生物flok技术中的罗勒鱼的生长性能的影响。采用四种治疗方法和三种重复的随机设计研究。采用的方法是将淀粉的比例增加为0%、4%、6%和8%,并将其添加到被破坏的商业饲料中,然后将其再版。研究结果表明,在饲料中加入牛油果淀粉对罗勒鱼的生长作用有明显的影响。添加面粉罗尔8%是最最佳的比例,因为叶子有最好的生长性能绝对重量(18,6±1,47 g),长绝对(3.76±每日0,41cm)、成长(0,31±0.03 g /天),饲料转化率(1.74±0.08%)。
{"title":"Optimalisasi Pertumbuhan Ikan Nila melalui Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa oliefera) pada Pakan dalam budidaya Teknologi Bioflok","authors":"Dwi Oktaviani, Limin Santoso, S. Supono","doi":"10.25181/PRN.V1I0.1409","DOIUrl":"https://doi.org/10.25181/PRN.V1I0.1409","url":null,"abstract":"Pertumbuhan ikan nila bergantung pada asupan nutrisi dalam pakan dan kualitas air selama masa pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor dalam pakan terhadap performa pertumbuhan ikan nila yang dibudidayakan dengan teknologi bioflok. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Metode yang digunakan yaitu menambahkan proporsi tepung daun kelor 0%, 4%, 6%, dan 8% ke dalam pakan komersial yang telah dihancurkan, kemudian pakan tersebut dicetak kembali (repelleting). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata (P<0,05) pada penambahan tepung daun kelor ke dalam pakan terhadap performa pertumbuhan ikan nila. Penambahan tepung daun kelor 8% merupakan proporsi yang paling optimum karena memiliki performa pertumbuhan terbaik yaitu berat mutlak (18,6±1,47 g), panjang mutlak (3,76±0,41cm), pertumbuhan harian (0,31± 0,03 g/hari), dan konversi pakan (1,74± 0,08).","PeriodicalId":194570,"journal":{"name":"Jurnal Perikanan Terapan","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130352330","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}